REVIEW JURNAL NASIONAL, REVIEW JURNAL INTERNASIONAL DAN REVIEW BUKU FILSAFAT ILMU
DOSEN PENGAMPU :
Dr. R. Sally Sihombing, S.IP.,M.Si
DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas pembukuan ini unuk memenuhi tugas Review Jurnal Nasional yang diberikan oleh
Dosen.
Terimakasih pula kepada dosen yang sudah membimbing sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
pembukuan ini.
Dalam penulisan pembukuan ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan pembukuan ini. Terima kasih
Penulis
PERSAMAAN
Jurnal 1 : filsafat idealisme (Implikasinya Dalam Pendidikan)
Jurnal 2 : Landasan Filosofis Pendidikan Persepektif Filsafat Pragmatisme Dan Implikasinya Dalam Metode
Pembelajaran
Jurnal 3 : Filsafat Sosial Karl Marx
Jurnal 4 : Perspektif Filsafat Pendidikan Terhadap Psikologi Pendidikan Humanistik
persamaan dari keempat jurnal sangat sulit di cari, dikarenakan setiap jurnal mempunyai fokus
pembahasannya tersendiri, hanya satu yang saya dapat ketahui tentang persamaan 4 jurnal ini yaitu
mengambil pendapat atau teori dari para ahli diluar negeri. Tetapi sebenarnya dari keempat jurnal tersebut
secara tidak langsung telah sepakat tentang pengertian filsafat secara umum yaitu suatu pemikiran dan kajian
kritis terhadap kepercayaan dan sikap yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian dan
analisis konsep dasar mengenai bidang kegiatan pemikiran seperti: prinsip, keyakinan, konsep dan sikap
umum dari suatu individu atau kelompok untuk menciptakan kebijaksanaan dan pertimbangan yang lebih baik.
Disini saya hanya akan menuliskan beberapa pandangan beberapa orang ahli filsafat :
Beerling (1968)
Filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas, diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang
timbul dari pengalaman. (Er zijn eigenlijksheidvragen dalam Filosofic als sciencefiction, 1968: 44).
PERBEDAAN
PANDANGAN
Di jurnal pertama yaitu jurnal filsafat idealisme membuka pandangan saya terhadap apa itu idealisme secara
menyeluruh. Bagaimana filsafat dan pendidikan merupakan hubungan keharmonisan menurut Imam Barnabib.
Saya juga mengetahui berrbagai pandangan filsafat idealisme pada cabang cabang filsafat yaitu ontologi,
epistemologi dan aksiologi.
Dijurnal kedua kita mempelajri tentang filsafat pragmatisme, mengungkap pengaruh pemikiran pragmatisme
dalam pendidikan khususnya dalam metode pembelajaran.
Dijurnal ketiga kita disuguhkan argumentasi dan pendapat dari seorang yang bergelar doctor dalam ilmu
hukum. Penulis cukup jeli dalam penulisannya, sehingga saya sebagai pembaca sekaligus reviewer dapat
nyaman membaca jurnal ini. Ketertarikan saya terhadap Karl Marx sepertinya sangat besar dengan
argumennya yang membuat saya cukup terpukau.
Jurnal ke empat membahas tentang filsafat x psikologi. Sebenarnya saya sangat menyukai pembahasan yang
berhubungan tentang psikologi, tetapi disini saya kurang puas tentang penjelasanyan ada di jurnal ini
dikarenakan hanya membahas pengertian dan pembahasannya saja. Saya berharap agar penuis dapat
menuliskan secara detail dan lebih luas lagi tentang jurnal psikologi pendidikan ini.
PERBANDINGAN
Membandingankan sebuah jurnal dengan jurnal lainnya mungkin cukup sulit bagi saya yang jarang untuk
membaca dengan jeli di setiap jurnal. Sejauh ini hanya beberapa jurnal yang menurut saya kurang teliti dalam
penulisan sehingga terdapat banyak kesalahan pengetikan atau kurangnya huruf di beberapa kata yang ada.
Yang saya tangkap dalam empat jurna ini juga adalah tidak semua yang diketik panjangan lebar dan
mempunyai banyak halaman dipastikan mempunyaki kualitas pembahasan dan materi yang baik. Saya lebih
suka jurnal yang ke tiga dibandingkan dengan jurnal yang lain, karena saya sangat nyaman dalam membaca
jurnal tersebut dan membuat saya tertarik kepadapembahasan yang ada di dalam jurnla ketiga tersebut.
RINGKASAN
Link blog : rizkifajarpratama.blogspot.com Page 5
Ini adalah ringkasan dari seluruh mater atau jurnal yang ada
Jurnal 1 :
bahwa idelisme adalah suatu aliran filsafat gang berpandangan bahwa dunia ide dan gagasan
merupakan hakikat dari realitas. Realitas sesungguhnya tidak terdapat pada objek materi, tetapi terdapat
dalam alam pikiran ide. Meskipun idealisme menganggap bahwa yang hakikat adalah ide. ia tetap mengakui
adanya materi. Namun menurutnya, yang utama adalah dunia ide. karena ide terlebih dulu ada sebelum
materi. Aliran filsafat ini, kemudian berimplikasi dalarn bidang pendidikan. Bangunan filsafat tersebut
membentuk sebuah pemahaman bahwa pendidikan dikonstruk berdasarkan ide-ide yang bersifat abstrak yang
lebih mengedepankan akal pikiran dan moral.
Jurnal 2 :
Landasan filosofis pendidikan merupakan seperangkat pemikiran-pemikiran dan asumsi yang
dijadikan titik tolak dalam merumuskan konsep-konsep pendidikan. Pragmatisme merupakan aliran filsafat
pendidikan yang lahir di Amerika. Salah satu penyebab lahirnya pragmatisme adalah untuk merekonstruksi
pemikiran aliran filsafat tradisional yang dalam pandangan kalangan pragmatisme tidak mampu menjawab
persoalan-persoalan pendidikan, karena teorinya kurang aplikatif atau kurang membumi. Selain itu latar
belakang kelahiran filsafat pragmatisme juga dikarenakan pengaruh revolusi industri, urbanisasi, dan
perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Sebagai aliran filsafat pendidikan, pragmatisme menekankan pengalaman sebagai dasar pendidikan.
pragmatisme juga beranggapan bahwa yang benar itu adalah yang mempunyai konsekuensi praktis atau bisa
diaplikasikan. Sedangkan yang tidak bisa diaplikasikan, dalam pandangan pragmatisme merupakan hal yang
tidak benar. Kebenaran praktis ini disesuai dengan pendapat masyarakat. karena kondisi sosial selalu
berubah, tidak tetap, maka pragmatisme menolak kebenaran absolut. Kebenaran itu relatif berdasarkan
ksepakatan masyarakat dalam konteks dan waktu tertentu.
Pragmatisme menekankan demokrasi dan pemecahan masalah dalam pengalaman belajar peserta
didik. Pemberian materi terhadap peserta didik haru memperhatikan kecenderungan peserta didik dan
kebutuhan masyarakat. pembelajaran tidak hanya dilakukan di kelas, tapi juga bisa lewat pengalaman
langsung di masyarakat.
Jurnal 3 :
Karl Marx berpandangan bahwa proses pelemahan konsep luhur tentang manusia terkait dengan
keterasingan manusia ditengah-tengah masyarakat dan produksi-produksinya. Keterasingan* manusia
tersebut meliputi: keterasingan religius, keterasingan ideologi, keterasingan dalam masyarakat sosialis. Karl
Marx berpendapat bahwa Pola hubungan ekonomi masyarakat kapitalis yang menonjol adalah pola hubungan
pasar, yang menekankan bahwa sifat produksi adalah ditujukan untuk pemenuhan pasar.
Jurnal 4 :
Filsafat pendidikan psikologi pendidikan humanistik adalah filsafat pendidikan yang memandang
pendidikan sebagai proses memanusiakan peserta didik sehingga mampu berkembang dan beraktualisasi diri
dengan segenap potensi asli yang ada dalam dirinya. Perspektif filsafat pendidikan terhadap psikologi
pendidikan humanistik dapat dilihat dari aspek ontologi pendidikan, epistemologi pendidikan, dan aksiologi
pendidikan.
Dari sudut ontologi kependidikan, psikologi pendidikan humanistik menjelaskan bahwa pendidikan adalah
proses memanusiaan subjek didik atau peserta didik sebagai manusia yang memiliki potensi-potensi baik
untuk mencapai aktualisasi diri. Dasar epistemologi psikologi pendidikan humanistik adalah plural (rasional,
intuisionisme, dan fenomenologi). Berbeda dari psikologi pendidikan behavioristik yang cenderung memiliki
pendekatan bebas nilai (value free approach), psikologi pendidikan humanistik memiliki pendapat bahwa
proses pendidikan semestinya adalah lekat nilai atau terkandung nilai (value laden).
DAFTAR PUSTAKA
Link blog : rizkifajarpratama.blogspot.com Page 6
Jurnal ke 1 :
Barnadib, Imam., Filsafat Pendidikan, Yogyakarta: Adicita Kaiya Nusa: 2002
Gutek. Gerald L., Philosophical and Ideological Persfektif on Education, Chicago: Loyoia University of
Chicago: 1988
Horne, Herman., An Idealistic Philosophy of Education dalam, Nelson B. Henry, Philosophies of Education,
Illmois: University of Chicago: 1942
Knight, George R.., Issues and Alternatives m Education Philosophy, Terj.Mahmud Arif, Filsafat Pendidikan,
Isu-isu Kontemporer dan Solusi Alternatif, Yogyakarta: Idea Press: 2004
Maksum, Ali., Luluk Yunan Ruhendi, Paradigma Pendidikan Universal di Era Modern dan Post Modern,
Yogyakarta: IRCiSoD: 2004
Tafsir, Ahmad., Filsafat Umum, Akal dan Hati sejak Thales sampai Capra, Bandung: Remaja Rosdakarya:
2004
Jurnal ke 2 :
Callahan J. F., dan Clark, L.H.. 1983. Foundation Of Education. New York: Macmillan Publishing
Co.Inc.
Dewey, John. 2004. Pendidikan Berbasis Pengalaman. terj. Hani'ah. Bandung: Penerbit Teraju.
Glassman, M. 2001. Dewey and Vygotsky: Society, Experience, And Inquiry In Educational Practice.
Educational Researcher, Vol.30, No. 4: 3-14.
Knight, George R. Terj. Mahmud Arief. 2007. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Gama Media.
Oesman, O. dan Alfian. 1990. Pancasila sebagai Ideologi dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa, dan Bernegara. Jakarta: Penerbit BP 7 Pusat.
Sagala, Syaiful. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.
Jurnal ke 3 :
Link blog : rizkifajarpratama.blogspot.com Page 7
Clammer, John, Neo-Marxisme Anthropologi, Studi Ekonomi Politik dan pembangunan, Sadasiva,
Yogjakarta, 2003
Elster, Jon, Karl Marx, Marxisme-Analisis Kritis, Prestasi Pustaka raya, Jakarta,
2000
∗∗∗ Sebuah organisasi buruh-buruh radikal bawah tanah, yang kemudian berubah nama menjadi Liga
Komunis. Engels juga ikut bergabung di organisasi tersebut.
Engels, Frederich, Bagan Sebuah Kritik Mengenai Ekonomi Politi”, (diterjemahkan oleh Ira Iramanto dari
Jurnal Deutsch-Franzosische Jahrbucher, 1844).
Hady, Hamdy, Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan Perdagangan internasional, Ghalia Indah, Jakarta,
2001
Marx, Karl, Economical & Philosophical Manuscript-1844, Foreign Languages Publishing House
Marx, Karl, Naskah-Naskah Ekonomi dan Filsafat –1844, (Terjemahan Ira Iramanto), Hasta Mitra, Jakarta
Rais, Amin, Ideologi Klasik dan Kontemporer, Rekaman Dialog Ideopolitor Angkatan I (Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Ed), UMS, 1996
Smith, David, Phil Evans, Das kapital, untuk Pemula, (terjemahan). Insist Pers, Jogjakarta, 1983
Schaff, Adam, Marxism and The Human Individual, McGraw Haill Book Company, New york, 1970
Yogjakarta, 2003
Jurnal 4 :
Barnadib, Imam. 1994. Filsafat Pendidikan: Sistem dan Metode. Yogyakarta: Andi Offset.
Hanurawan, F. 2012. Filsafat Ilmu Psikologi. Malang: BKP Universitas Negeri Malang.
Penulis
DAFTAR ISI
PERSAMAAN
Jurnal 1 : The Implications Of Idealism As An Educational Philosophy In Jordan As Perceived By Elementary
Teachers
Jurnal 2 : Philosophical Review of Pragmatism as a Basis for Learning by Developing Pedagogy
Jurnal 3 : Philosophy And Pedagogy Of Educational Psychology
Jurnal 4 : Philosophy of science actualization for Islamic science development philosophical study on an
epistemological framework for islamic sciences
Lagi-Lagi saya sangat sulit menemukan persamaan yang ada pada 4 jurnal ini, dengan alasan yang sama
dengan jurnal nasional diatas, pada jurnal internasional ini mempunyai fokus pembahasannya masing masing
sehingga dari beberapa pendapat para ahlinya pun tidak ada yang sama atau hanya berfokus pada
pembahasan yang utama di jurnal masing masing.
PERBEDAAN
Filsafat ilmu
merupakan
wahana mendesak
yang saat ini
dibutuhkan oleh
sangat berbeda. Islam untuk
Sedangkan peran guru bahkan posisi mengurangi
mewujudkan
dalam realisme adalah ilmiah yang lebih keterasingannya.
pengetahuan sejati
memberikan fakta positivis adalah Muslim
alih-alih menghasilkan
kepada siswa, maka posisi filosofis itu terbelakang-
informasi. Tujuan
peran guru dalam sendiri, sulit untuk formulasi
idealisme adalah
dunia pragmatis adalah menghindari paradigmatik
mencari realitas dan
menjadi pembimbing kesimpulan bahwa tentang apa,
memajukan
dan pembimbing itu adalah bagian bagaimana, dan
pertumbuhan kualitas
belajar bagi siswa yang intrinsik dari disiplin kemana ilmu dan
anak didik.
akan menciptakan ilmu. arahnya. Dengan
realitasnya sendiri. demikian, ilmu
pengetahuan Islam
harus menghadapi
tantangan ke
depan dan
memperkenalkan
Islam sebagai
pencipta konsep
ilmiah yang maju.
European Journal Of Educational Philosophy
Jurnal Knowledge Cultures Elsevier
Educational Sciences and Theory
Jumlah
pendapat para 9 3 2 3
ahli
Tahun penulisan 2014 2011 2015 2015
PANDANGAN
Pandangan saya terhadap keempat jurnal ini adalah bahwasanya filsafat sangat diperlukan di dunia
pendidikan. Pada jurnal pertama sampai keempat menunjukan peranan penring filsafat terhadap pendidikan.
Pendidikan umum maupun pendidikan agama.
PERBANDINGAN
Mungkin saya hanya akan membahas jurnal ke empat dikarenakan pada jurnal keempat saya sangat
bingung saat membacanya. Dikarenakan di jurnal keempat terlalu banyak membahas sains dibanding
pandangan agama islam terhadap filsafat. Dan lagi pada pembahasan jurnal ke tiga yang membahas psikologi
saya rasa kurang dibanding jurnal yang lainnya, di jurnal ketiga lebih menjelaskan bahwa pendidikan psikologi
yang kontra dengan filsafat, bukan bagaimana filsafat dapat selaras dalam pendidikan psikologi.
RINGKASAN
Link blog : rizkifajarpratama.blogspot.com Page 11
Jurnal ke 1 :
Secara keseluruhan, temuan penelitian menunjukkan bahwa persepsi umum guru sekolah dasar di
Yordania terhadap penerapan pandangan pendidikan idealis di sekolah dasar tidak antusias dengan rata-rata
(2,13). Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa konten menempati peringkat pertama dengan mean
(2,3) di antara implikasi idealisme di sekolah dasar di Yordania, dan persepsi tentang guru menempati
peringkat terakhir dengan mean (1,9). Berdasarkan temuan ini, peneliti menyarankan untuk melakukan
penelitian serupa dengan menggunakan metode kualitatif seperti 'orang yang diwawancarai' untuk memahami
fenomena tersebut secara mendalam selain melibatkan sekolah menengah serta instruktur universitas
sebagai sampel penelitian
Jurnal ke 2 :
Berdasarkan pembahasan yang dipaparkan, penulis tidak segan-segan menjawab secara positif
ketiga pertanyaan tersebut. Pragmatisme memiliki sejarah panjang dan dasar filosofis yang kuat dalam
pendidikan tinggi. Karena tujuan perguruan tinggi ilmu terapan sangat berorientasi praktis akan sulit untuk
mengklaim bahwa pragmatisme tidak tepat untuk digunakan dalam konteks ini.Kita dapat menyimpulkan
bahwa pragmatisme sebagai filosofi pendidikan memenuhi misi dan kebutuhan UAS. Karena LbD adalah
solusi praktis dalam paradigma pragmatis, secara deduktif jelas bahwa LbD adalah pendekatan yang dapat
diterima untuk pedagogi dalam UAS. Selanjutnya, berdasarkan hasil yang telah diberikan dapat disimpulkan
bahwa LbD merupakan pilihan yang layak untuk pendidikan tinggi dalam perspektif Finlandia.
Sebuah pertanyaan yang muncul tentang LbD adalah tentang kedalaman pembelajaran. Bisakah siswa
belajar dalam istilah yang cukup luas? Bisakah mereka menggeneralisasi pembelajaran mereka daripada
hanya memperoleh trik individu tentang bagaimana mengatasi situasi individu yang ada? Pertanyaan ini
sangat terkait dengan pembahasan landasan filosofis di perguruan tinggi. Jika penanya melihat dunia sebagai
kumpulan fakta maka argumennya mungkin sulit untuk diatasi. Di sisi lain, jika dunia sosial dilihat sebagai
lingkungan yang selalu berubah, pertanyaannya menjadi tidak masuk akal. Pada akhirnya, pilihan akan
tergantung pada keyakinan kita tentang seperti apa dunia sosial itu — filosofi pribadi kita tentang 'Kehidupan,
Semesta dan Segalanya' (Adams, 1982). Sebuah pertanyaan tandingan juga dapat diajukan tentang
keefektifan pengajaran berdasarkan paradigma realisme. Apakah yakin bahwa jika seorang siswa diajar dan
dia lulus ujian, dia memahami subjeknya? Tidak ada jawaban yang jelas positif untuk kedua jenis pertanyaan
tersebut. Kami menyarankan bahwa sekali lagi bias jawaban sangat bergantung pada pandangan filosofis dari
responden.
jurnal ke 3:
Sejak awal psikologi telah diganggu oleh hubungannya dengan filsafat dan kewajibannya terhadap
pedagogi. Kadang-kadang fokusnya lebih pada cara-cara yang lebih "ilmiah" atau lebih "humanis" dalam
memahami diri manusia. Apakah filsafat memiliki tempat dalam psikologi telah diperdebatkan, tetapi karena
bahkan posisi ilmiah yang lebih positivis adalah posisi filosofis itu sendiri, sulit untuk menghindari kesimpulan
bahwa itu adalah bagian intrinsik dari disiplin ilmu. Masalah filosofis, yang disajikan dalam berbagai bentuk
ilmiah telah dihadapi Asosiasi selama bertahun-tahun, dan pada tahun 1962 konfrontasi ini menyebabkan dan
melegitimasi pertanyaan, apakah filsafat memiliki tempat dalam psikologi. Terbitan khusus ini menunjukkan
bahwa jawabannya adalah ya, dan ya lagi. Lebih jauh, ini menunjukkan bahwa psikologi pendidikan, untuk
merevitalisasi dirinya, perlu tetap terbuka terhadap akar dan pengaruhnya yang beragam, dan dengan berani
merangkul berbagai ide filosofis, teoretis dan empiris. Ini, artikel-artikel di sini telah menunjukkan, adalah
langkah penting untuk kekuatan lapangan, dan menjadi selaras dan peka terhadap masalah dan ketegangan
dunia kontemporer.
Jurnal ke 4 :
Filsafat ilmu dapat bermanfaat bagi umat Islam, khususnya dalam memajukan bidang ilmu dan
membalikkan keterbelakangan.
Filsafat ilmu merupakan wahana mendesak yang saat ini dibutuhkan oleh Islam untuk mengurangi
keterasingannya. Muslim terbelakang- formulasi paradigmatik tentang apa, bagaimana, dan kemana ilmu dan
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal ke 1 :
Baker, G. & Morris, K. J. (1996). Descartes' Dualism, London: Routledge.
Brickhouse, Thomas C., and Nicholas D. Smith. 2000 The Philosophy of Socrates. Boulder, Colo.: Westview
Press
Brickhouse, Thomas C., and Nicholas D. Smith. 1994 Plato's Socrates.New York: OxfordUniversity Press.
Brumbaugh, R. S. & Lawrence, N. M. (1963). Philosophers on Education: Six Essays on the Foundations of
Western Thought. Houghton Mifflin:
Boston.
Butler, J. D. (1966). Idealism in Education. New York: Harper & Row. Crook, J. (1998). “Socrates’ Last Words:
Another Look at an Ancient Riddle.” Classical Quarterly 48 117-125.
Elias, J. L., & Merriam, S. (1980). Philosophical foundations of adult education. Huntington, NY: Robert E.
Krieger Publishing Co.
Huffman, C. (2009). 'Pythagoras', Stanford Encyclopedia of Philosophy. Klemke, E. D., Kline, A. D. Hollinger,
R. (1986). Philosophy: The basic Issues. (2nd ed.). New York: St. Martin’s Press.
Little,
Ozmon, H. A., & Craver, S. M. (1981). Philosophical foundations of education (2nd Ed.). Columbus, OH: Merrill
Publishing Co.
Link blog : rizkifajarpratama.blogspot.com Page 13
Plato. (1991). 'The Republic', Jowett, B. (trans.), Forgotten Books, Charleston Plato's Arguments for the
Immortality of the Soul I: The
72E).
Rorty, R. (1979). Philosophy and the mirror of nature. Princeton: Princeton University Press.
Seale, P. (1983). The Shaping of an Arab Statesman.London, Melbourne, New York: Quartet Books Limited.
Stewart, D. (1972). “Socrates’ Last Bath.” Journal of the History of Philosophy 10 253-9. The Official web site
of the Ministry of Education in Jordan.
Jurnal ke 2 :
Adams, D. (1982) Life, the Universe and Everything (London, Random House).
Ardalan, K. (2003) Alternative Approaches Utilized in the Case Method: Their philosophical foundations,
Academy of Educational Leadership Journal, 30:3, pp. 103–20.
Ardalan, K. (2008) The Philosophical Foundation of the Lecture-Versus-Case Controversy. Its implications for
course goals, objectives and contents, International Journal of Social Economics, 35:1/2, pp. 15–34.
Bereiter, C. (2004) Education and Mind in the Knowledge Age (Mahwah, NJ, Erlbaum).
Bereiter, C. & Scardamalia, M. (1993) Surpassing Ourselves: An inquiry into the nature and implications of
expertise (Chicago, IL, Open Court).
Burrell, G. & Morgan, G. (1979) Sociological Paradigms and Organizational Analysis (Aldershot, Gower
Publishing Company Limited).
Chisholm, L. (2000) The Educational and Social Implications of the Transition To Knowledge Societies, in: O.
von der Gablentz, D. Mahnke, P-C. Padoan & R. Picht (eds), Europe 2020:
Churchman, C.W. (1994) What is Philosophy of Science? Philosophy of Science, 61, pp. 132–41.
Cohen, L. & Manion, L. (1980) Research Methods in Education (Guildford and King’s Lynn, Biddles Ltd.).
Dewey, J. (1899) The School and Society (Chicago, IL, University of Chicago Press).
Dewey, J. (1916/1985) Introduction to Essays on Experimental Logic, in: J. Dewey & J. A. Boydston (eds), The
MiddleWorks of John Dewey,Volume 10 (Carbondale, IL, Southern Illinois University Press), pp. 320–365.
Dewey, J. (1925/1988) The Development of American Pragmatism, in: J. Dewey & J. A. Boydston (eds), The
LaterWorks of John Dewey,Volume 2 (Carbondale, IL, Southern Illinois University Press), pp. 3–21.
Dewey, J. (1931) Philosophy and civilization (NewYork, Milton, Balch and Company).
Dewey, J. (1938/1986) Logic: The Theory of Inquiry, in: J. Dewey & J. A. Boydston (eds), The Later Works,
1925–1953, vol. 12 (Carbondale, IL, Southern Illinois University Press), pp. 235–236.
Dewey, J. (1953/1991) Introduction in Philosophy, in: J. Dewey & J. A. Boydston (eds), The Later Works of
John Dewey, Volume 17 (Carbondale, IL, Southern Illinois University Press), pp. 153–160.
Engeström, Y. (2001) Expansive Learning at Work: Toward an activity theoretical reconceptualization, Journal
of Education andWork 14:1, pp. 129–152.
Fendt, J., Kaminska-Labbé, R. & Sachs, W. M. (2008) Producing and Socializing Relevant Management
Knowledge: Re-turn to pragmatism, European Business Review, 20:6, pp. 471–491.
Fineberg, H. V. (1988) Education to Prevent AIDS: Prospects and obstacles, Science, 239:4840, pp. 592–596.
Fugate, D. L. & Jefferson, R.W. (2001) Preparing for Globalization: Do we need structural change for our
academic programs? Journal of Education for Business, 76:3, pp. 160–166.
Haack, S. (1976) The Pragmatist Theory of Truth, British Journal or Philosophy of Science, 27, pp. 231–249.
Hakkarainen, K., Lonka, K & Lipponen, L. (2004) Tutkiva Oppiminen (Porvoo, WSOY).
Hildebrand, D. L. (2003) Beyond Realism and Anti-Realism: John Dewey and the neopragmatists
(Nashville,TN, Vanderbilt University Press).
James, W. (1907) Pragmatism, A New Name for Some Old Ways of Thinking. Popular lectures on philosophy
(NewYork, Longmans, Green, and Co.).
Kallioinen, O. (2008) Higher Education Students Experiencing Working Life related Learning. 2008.
Conference presentation at ECER 2008.
Kivinen, O & Ristelä, P. (2003) From Constructivism to a Pragmatist Conception of Learning, Oxford Review of
Education, 29:3, pp. 363–375.
Laurea (2010) Curriculum: Laurea Business Ventures, PDF-document. Available at: https://
soleops.laurea.fi/opsnet/disp/en/welcome/nop?kieli=1&menuid=0
Laurea BusinessVentures (2009) Learning and Project Planning Guide, an internal PDF-document, available
from Laurea Business Ventures.
Leclerc-Madlala, S. (2002) On the Virgin Cleansing Myth: Gendered bodies, AIDS and ethnomedicine, African
Journal of AIDS Research, 1:2, pp. 87–95.
Lenoir, T. (1992) Practical Reason and the Construction of Knowledge.The lifeworld of HaberBosch, in: E.
McMullin (ed.), The Social Dimensions of Science (Notre Dame, IN, University of Notre Dame Press), pp. 159–
197.
Maxcy, S. J. (2001) Educational Leadership and Management of Knowing: The aesthetics of coherentism,
Journal of Educational Administration, 39:6, pp. 573–588.
McLellan, J. A. & Dewey J. (1908) The Psychology of Number: And its applications to methods of teaching
arithmetic (NewYork, D. Appleton).
Miettinen, R. (2006) Epistemology ofTransformative Material Activity: John Dewey’s pragmatism and cultural-
historical activity theory, Journal for the Theory of Social Behaviour, 36:4, pp. 389–408.
Parker, W. C. (2003) Teaching Democracy: Unity and diversity in public life (New York, Teachers College
Press).
Jurnal ke 3 :
Davidson, L. (2000), “Philosophical Foundations of Humanistic Psychology,” The
Furedy, J. J. (1988), “On the Relevance of Philosophy for Psychological Research: A Preliminary Analysis of
Some Influences of Andersonian Realism,” Australian Journal of Psychology 40(1): 71–77.
Murphy, K. (2003), “The Philosophy in Thee: Tracing Philosophical Influences in Educational Psychology,”
Educational Psychologist 38(3): 137–145. doi: 10. 1207/S15326985EP3803_3
Royce, J. E. (1988), “Psychologists and Philosophy: The Birth of Division 24 of the American Psychological
Association in 1962,” Philosophical Psychology 1(3): 373–379. doi: 10.1080/09515088808572952
Watson, J. B. (1916), “The Place of the Conditioned-Reflex in Psychology,” Psychological Review 23: 89–116.
Jurnal ke 4 :
Link blog : rizkifajarpratama.blogspot.com Page 16
Axiolgy, 1990. The Science of Values. World Books Al-buquerqee, New Maxico.
Dawam, Raharjo M., 1989. Islam Indonesia Menatap Masa Depan. PT. Guna Aksara,
Jakarta.
Fatimah, Irma, 1992. Filsafat Islam: Kajian Ontologis, Epistimologi, Aksiologis, Historis Dan Prosfektif,
Yogyakarta. Lembaga Studi Filsafat Islam (Cet. I).
Ibrahim Malik, Dedy Jamaluddin, Subandi, Edi (Eds.), 1998. Zaman Baru Islam Indonesia: Pemikiran Dan Aksi
Politik. Zaman, Bandung.
Lapidus, 1999. Sejarah Sosial Umat Islam, Bag.I & Ll. PT. Raja Grafiodo, Jakarta.
Malaka, Tan, 1999. Madilog: Materialisme, Dialektika Dan Logika, Seri Pemikiran Nasional. PT. Pusat Data
Indikator, Jakarta (Cet. I).
Nasution, Harun, 1986. Teologi Dalam Lslam: Aliran-aliran, Sejarah, Analisa Dan Perbandingan. Universitas
Indonesia UI, Jakarta (Press, Cet. V). P3M Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, 1989.
Islam Indonesia Menatap Masa Depan. CV. Guna Aksars, Jakarta.
Suriasumantri, Jujun, 2000. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Titus, Harold H., Smith, Marilyn S., Nolan, Richard T., 1984. Living issues and pholisophy. In: Persoalan-
persoalan Filsafat. Bulan Bintang, Cet. I, Jakarta. Edisi 7.
Ya'kub, Hamzah, 1984. Filsafat Ketuhanan. PT. Al-Maa'arif Penerbitan Percetakan Ofset, Bandung. Cet. II.
Yatim, Badri, 1998. Sejarah Peradaban Islam. Grafindo Persada, Cet. VI, Jakarta
BUKU FILSAFAT
Link blog : rizkifajarpratama.blogspot.com Page 17
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas pembukuan ini unuk memenuhi tugas Review Filsafat yang diberikan oleh Dosen.
Terimakasih pula kepada dosen yang sudah membimbing sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
pembukuan ini.
Dalam penulisan pembukuan ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan pembukuan ini. Terima kasih
Penulis
DAFTAR ISI
PERSAMAAN
Buku 1 : Matematika Hakikat & Logika
Buku 2 : Filsafat Ilmu
Buku 3 : Filsafat Pendidikan Islam
Dari jurnal nasional, jurnal internasional dan yang sekarang adalah buku saya tetap tidak bisa menemukan
persamaan yang spesifik, mungkin saya kurang teliti saat membaca. Jadi, saya mohon maaf untuk ketidak
adanya persamaan dari ketiga buku tersebut.
PERBEDAAN
KELEBIHAN
Buku 1 :
Penjelasan yang terdapat pada buku ini sangat rinci serta diberikan contoh yang menarik perhatian
karena menggunakan sistem grafik serta tabel bahkan ada beberapa yang juga menggunakan Bahasa Arab
atau tulisan arab. Serta pada buku ini juga menggunakan kalimat yang komunikatif dengan pembaca pada
beberapa bagian dalam buku.
Buku 2 :
Buku yang berjudul Filsafat Ilmu, yang ditulis oleh Dr.Amsal Bahtiar, M.A. telah di tulis dengan runtut,
sehingga pembaca dapat memahami dengan jelas apa yang terdapat dalam buku tersebut. Selain itu buku
tersebut bermanfaat membantu para mahasiswa dan dosen dalam perkuliahan. Kemudian, pembaca dari luar
kalangan akademis buku tersebut juga sangat berguna terutama untuk menyelami dan memperluas wawasan
tentang hakikat dan makna filsafat ilmu secara filosofis.
Penulis setelah membaca buku tersebut dapat langsung memahami unsur-unsur pokok ilmu dan memahami
sumber, hakikat tujuan ilmu. Buku tersebut juga, dapat menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa
dalam mendalami studi diperguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan nonilmiah.
Kemudian memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang
khususnya bidang ilmu bahasa dan sastra Indonesia, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu
kontemporer secara historis.
Buku 3 :
kelebihan buku ini yaitu memasukkan pemikiran para tokoh yang hebat , seperti pemikiran dari
seorang tokoh wanita yaitu Rahma EL-Yunusia,saya sangat bangga dengan adanya pemikiran dari seorang
wanita tersebut , karena beliau adalah seorang tokoh wanita dari Indonesia.Dan kelebihan buku ini juga
adalah disaen cover yang sangat menarik dan tidak ada ditemukan kesalahan penulisan dalam buku ini dan
juga mudah dipahami.
KEKURANGAN
Buku 1 :
Penjelasan yang dirinci pada buku ini terlalu berbelit-belit sehingga dapat menyebabkan pembaca
mudah bosan karena harus membaca banyak yang tidak ada hubungannya dengan penjelasan materi dalam
Bab, kalimat komunikatif yang digunakan terlalu monoton, serta karena pada buku ini terdapat sebagian huruf
arab yang mana juga tidak terdapat cara melafalkannya sehingga kemungkinan besar orang yang tidak dapat
membaca huruf arab akan melewatkan bagian tersebut karena buku ini bukan hanya ditujukan kepada orang
yang dapat membaca huruf arab ataupun yang beragama islam. Selain itu juga terdapat kesalahan ataupun
kekurangan dalam penulisan kata.
Buku 2 :
Link blog : rizkifajarpratama.blogspot.com Page 20
Setiap dalam penulisan buku tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Buku yang direviu penulis
ini, telah menilainya secara subyektif buku tersebut masih banyak terdapat kekeliruan dalam penulisannya.
Penulis mendapatkan banyak kesalahan dalam penulisan kaidah bahasa Indonesia Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD). Misalnya penulis menemukan kesalahan dalam pmulisan istilah-istilah asing.
Seharusnya ketika mengutip istilah-istilah asing dalam menysun karya ilmiah, seharusnya dimiringkan. Tetapi
kenyataan yang ditemukan penulis dalam buku ini tidak dimiringkan sebagian penulisan istilah asing. Hal ini
dapat dilihat pada (hlm.200).
Buku 3 :
Tidak adanya guenote,dalam artian referensi yang diambil hanya terdapat dalam daftar pustaka
saja,alangkah baik jika juga dicantumkan gutnote atau catatan kaki sehingga pembaca tau materi mana atau
bagian mana yang dikutip dan sumbernya dari mana!,selain itu terdapat materi yang disampaikan secara tidak
langsung atau pun tuduh poin,melainkan pengantar yang panjang dan berkesan berteleh-tele sehingga
cendrung menyulitkan pembaca dalam memahami inti yang disampaikan dalam bab tersebut