Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ROCHANI

NIM : SR20214025

KELAS : 2,A SEMESTER 3 S1 REG A

MATKUL : PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA / TUGAS MODUL

JAWABAN :

1. DIMENSI SOSIOKULTURAL
- Dimensi sosial melihat bagaimana seksualitas muncul dalam relasi antar manusia bagaimana
seseorang beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan tuntutan peran dari lingkungan sosial
serta bagaimana sosialisasi peran dan fungsi seksualitas dalam kehidupan manusia.
2. DIMENSI AGAMA DAN ETIK
- Dimensi ini menunjukan bagaimana nilai-nilai budaya dan moral mempunyai penilaian
terhadap seksualitas yang berbeda dengan negara barat. Seksualitas pada negara pada
umumnya menjadi salah satu aspek yang terbuka dan menjadi hak asasi manusia. Berbeda
halnya dengan moralitas agama, misalnya menganggap bahwa seksualitas sepenuhnya hak
Tuhan sehingga penggunaan dan pemanfaatanya harus dilandasi dengan norma-norma
agamayang sudah mengatur kehidupan seksualitas manusia secara lengkap.
3. DIMENSI PSIKOLOGIS
- Berdasarkan dimensi ini, seksualitas berhubungan erat dengan bagaimana manusia
menjalani fungsi seksual dengan identitas jenis kelaminya, dan 27 bagaimana dinamika
aspek psikologis kognisi, emosi, motivasi, perilaku terhadap seksualitas itu sendiri, seta
bagaimana dampak psikologis dari keberfungsian seksualitas dalam kehidupan manusia.
4. DIMENSI BIOLOGIS
- Berdasarkan perspektif biologis fisik, seksualitas berkaitan dengan anatomi dan fungsional
alat reproduksi atau alat kelamin manusia, seta dampaknya bagi kehidupan fisik atau
biologis manusia. Termasuk didalamnya menjaga kesehatannya dari gangguan seperti
penyakit menular seksual, infeksi saluran reproduksi ISR, bagaimana memfungsikan
seksualitas sebagai alat reproduksi.
5. MANIFESTASI STRESS
- Manifestasi Stress adalah gejala klinis yang ditemukan mengenai suatu penyakit yang di
derita seseorang jadi manifestasi stress dapat di artikan sebgai gejala atau tanda tanda yang
di timbulkan oleh penderita stress.
6. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRESS
- FAKTOR LINGKUNGAN : Ketidakpastian lingkungan mempengaruhi perancangan struktur
organisasi, ketidakpastian juga mempengaruhi tingkat stres di kalangan para karyawan
dalam sebuah organisasi. Bentuk-bentuk ketidakpastian lingkungan ini antara lain
ketidakpastian ekonomi berpengaruh terhadap seberapa besar pendapatan yang diterima
oleh karyawan maupun reward yang diterima karyawan, ketidakpastian politik berpengaruh
terhadap keadaan dan kelancaran organisasi yang dijalankan, ketidakpastian teknologi
berpengaruh terhadap kemajuan suatu organisasi dalam penggunaan teknologinya, dan
ketidakpastian keamanan berpengaruh terhadap posisi dan peran organisasinya.
- FAKTOR ORGANISASI : Beberapa faktor organisasi yang menjadi potensi sumber stres antara
lain:
a) Tuntutan tugas dalam hal desain pekerjaan individu, kondisi kerja, dan tata letak kerja
fisik.
b) Tuntutan peran yang berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang
sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam sebuah organisasi termasuk beban
kerja yang diterima seorang individu.
- FAKTOR INDIVIDU : menyangkut dengan faktor-faktor dalam kehidupan pribadi individu.
Faktor tersebut antara lain persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi, dan karakteristik
kepribadian bawaan. Menurut Robbins (2006) Setiap individu memiliki tingkat stres yang
berbeda meskipun
- diasumsikan berada dalam faktor-faktor pendorong stres yang sama.
- Perbedaan individu dapat menentukan tingkat stress yang ada. Secara teoritis
- faktor perbedaan individu ini dapat dimasukkan sebagai variable intervening.
- Ada lima yang dapat menjadi variabel atau indikator yang dapat digunakan dalam mengukur
kemampuan individu dalam menghadapi stres yaitu pengalaman kerja merupakan
pengalaman seorang individu dalam suatu pekerjaan dan pendidikan yang ditekuninya,
dukungan sosial merupakan dukungan atau dorongan dari dalam diri sendiri maupun orang
lain untuk menghadapi masalah-masalah yang dialaminya termasuk bagaimana motivasi
dari dalam diri individu maupun dari luar individu, ruang (locus) kendali merupakan cara
bagi seorang individu mengendalikan diri untuk menghadapi masalah yang ada, keefektifan
dan tingkat kepribadian orang dalam menyingkapi permusuhan dan kemarahan.
- Tingkat stres juga terkait dengan penerapannya pengelolaan stres di dalam sebuah
organisasi. Pendekatan pengelolaan stres ini dapat dijadikan variabel penelitian, untuk
melihat pengaruh penerapan pendekalan ini terhadap tingkat stres pada organisasi.
7. PROSES KEPERAWATAN STRESS MENAGEMENT STRESS UNTUK PERAWAT
- Menagemen Stress adalah kemungkinana melihat promosi Kesehatan sebagai aktivitas atau
intervensi atau mengubah pertukaran respon terhadapa penyakit. Fokusnya tergantung
pada tujuan dari intervensi keperawatan berdasarkan keperluaan pasien. Perawat
bertanggung jawab pada implementasi pemikiran yang di keluarkan pada beberapa daerah
perawatan. Untuk mencegah dan mengatasi stress agar tidak sampai ke tahap yang paling
berat maka dapat di lakukan dengan cara :
- Pengaturan diet dan nutrisi
- Istirahat dan tidur
- Olahraga atau Latihan teratur
- Berhenti merokok
- Tidak mengkomsumsi minuman keras
- Mengatur berat badan
- Mengatur waktu
- Terapi psikofarmaka
- Terapi somatic
- Psikoterapi
- Terapi psikoreligius
- Homeostatic
8. KONSEP KEHILANGAN KEMATIAAN DAN BERDUKA
- LOSS/KEHILANGAN adalah suatu keadaan individu yangberpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada, kemudianmenjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan(Lambert & Lambert, 1985, hal.35)
- • Kehilangan adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadidimana sesuatu yang dihadapi,
dinilai terjadi perubahan,tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang
- • Dapat dikatakan juga sebagai suatu kondisi dimana seseorangmengalami suatu
kekurangan atau tidak ada sesuatu yangdulunya ada (Wilkinson, 2005)
- indivisu sudah mengalami kehilangan dan cenderungakan mengalaminya kembali walaupun
dalam bentuk yang berbeda.
- •Dapat terjadi tiba-tiba atau bertahap
- • Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kehilangan, tergantungpada:
- 1.Arti dari kehilangan
- 2. Sosial budaya
- 3. Kepercayaan/spiritual
- 4. Peran seks
- 5. Status sosial ekonomi
- 6. Kondisi fisik dan psikologi individu
- BERDUKA
- adalah respon fisik dan psikologis yang terpola sesifikpada individu yang mengalami
kehilangan. Respon/reaksi normal,karena melalui proses berduka individu mampu
memuutus ikatandengan benda/orang yang terpisah dan berikatan denganbenda/orang
baru.
- • Berduka bisa mencakup aspek fisik/psikologis, kognitif dan perilaku.
9. KEBUDAYAAN MASYARAKAT RUMAH SAKIT DAN KEBUDAYAAN
- Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat
- Kebudayaan Rumah Sakit
- Rumahsakit adalah suatu organisasi yang unik dan kompleks,institusi yang padat karya,
mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciriserta fungsi-fungsi yang khusus dalam proses
menghasilkan jasamedik dan mempunyai berbagai kelompok profesi dalampelayanan
penderita (fungsi pelayanan kesehatan masyarakat),fungsi pendidikan dan penelitian Seiring
dengan membaiknya tingkat pendidikan, meningkatnya keadaan sosialekonomi masyarakat,
serta adanya kemudahan dibidang transportasi dan komunikasi,majunya IPTEK serta
derasnya arus sistem informasi mengakibatkan sistem nilaidalam masyarakat berubah
Masyarakat cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih bermutu termasuk pelayanan
kesehatan.
- Pelayanan rumah sakit yang baik bergantung dari kompetensi
- dan kemampuan para pengelola rumah sakit. Untuk meningkatkan kemampuan para
pengelola rumah sakit tersebut selain melalui program pendidikandan pelatihan juga
diperlukan pengaturan dan penegakan disiplin sendiri dari para pengelola rumah sakit serta
adanya tanggung jawab secara moral dan hukum dari pimpinan
- 80%

Anda mungkin juga menyukai