Anda di halaman 1dari 13

Makalah Kajian Fisika Sekolah I

MOMENTUM DAN IMPLUS

Disusun Oleh :

NAJMUS SURAIYA

2106103030009

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Muhammad Syukri, S.Pd, M.Ed.

198209212006041004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2
A. Pengertian Momentum dan Impuls...................................................................................... 2
B. Hubungan Momentum dan Impuls....................................................................................... 2
C. Hukum Kekekalan Momentum....................... .................................................................... 3
D. Penerapan Aplikasi Konsep Pada Peluncuran Roket .......................................................... 4
E. Contoh Soal Momentum dan Impuls.................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 9
Kesimpulan .............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelajaran fisika tidak harus dengan rumus-rumus namun, tanpa kita sadari kegiatan kita
sehari-hari juga memanfaatkan sistem kerja rumus fisika. Pada kesempatan ini akan
membahas aplikasi konsep momentum dan impuls yang terjadi pada saat peluncuran roket.
Ada pula contoh soal serta pembahasannya yang mempergunakan rumus-rumus momentum
dan impuls.

Sebelum kita mengetahui latar belakang pembahasan momentum dan impuls, maka
terlebih dahulu kita memahami apa yang dimaksud dengan momentum dan impuls.
Momentum linear disingkat momentum adalah momentum yang dimiliki benda-benda
bergerak pada lintasan lurus. Impuls adalah besaran vektor yang arahnya sejajar dengan arah
gaya dan menyebabkan perubahan momentum. Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis
momentum yakni momentum linear dan momentum sudut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan momentum dan impuls?


2. Apa hubungan momentum dan impuls?
3. Bagaimanakah hukum kekekalan momentum?
4. Bagaimana penerapan aplikasi konsep pada peluncuran roket?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui dan memahami maksud dari momentum dan impuls.


2. Dapat memaparkan hubungan momentum dan impuls.
3. Dapat mengetahui hukum kekekalan momentum.
4. Dapat mengetahui penerapan aplikasi konsep pada roket.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Momentum dan Impuls

1). Momentum

Momentum adalah hasil kali besaran skalar massa dengan besaran vektor kecepatan.
Momentum disebut juga dengan pusat sehingga dilambangkan p. Momentum suatu benda (P)
yang bermassa m dan bergerak dengan kecepatan (v) diartikan sebagai : Massa merupakan
besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor. Perkalian antara besaran
skalar dengan besaran vektor akan menghasilkan besaran vektor. Jadi, momentum merupakan
besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan.

P=mxv

Ket : P = momentum (kg.m/s)

m = massa benda (kg)

v = kecepatan benda (m/s)

2). Impuls

Impuls adalah hasil kali antara besaran vektor gaya (F) dengan besaran skalar selang
waktu (t), sehingga impuls termasuk besaran vektor. Arah impuls (I) searah dengan arah gaya
implusif. Definisi lain dari impuls (diperoleh dari penurunan Hukum II Newton) adalah hasil
kali antara gaya singkat yang bekerja pada benda dengan waktu kontak gaya pada benda
(biasanya sangat kecil).

B. Hubungan Momentum dan Impuls

Hasil kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya pada benda tersebut
dinamakan impuls. Besarnya impuls pada benda sama dengan besarnya perubahan
momentum pada benda tersebut.
𝒎 𝒎
F.∆t= -
𝒗𝟐 𝒗𝟏

Ket : F = gaya yang bekerja (N)

2
∆ t = selang waktu singkat (s)

v 1 = kecepatan awal benda (m/s)

v 2 = kecepatan akhir benda (m/s)

Dapat juga ditulis : I = F. ∆ t

Ket : I = impuls benda (N.s)

Teorema impuls dan momentum

Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang
dialami benda.

I = ∆ t = p2 – p1 = m . v2 – m . v1

Hukum II Newton dalam bentuk momentum

Impuls (I) sama dengan perubahan momentum (∆𝑃). Ini menunjukkan bahwa gaya
yang bekerja pada sebuah benda sama dengan perubahan momentum benda persatuan waktu.

∆𝑷
F=
∆𝒕

C. Hukum Kekekalan Momentum

Besar impuls dinyatakan sebagai perubahan momentum:

F ∆𝒕 = ∆𝒑. Saat F = 0, maka ∆𝒑 = 0 atau p = konsta.

Dapat disimpulkan jika suatu sistem tidak mendapatkan gaya dari luar, momentum sistem
selalu tetap. Hasil itulah yang disebut hukum kekekalan momentum.

Hukum kekekalan momentum menyatakan: Bila tidak ada gaya dari luar yang bekerja
pada benda-benda yang melakukan interaksi, atau resultan gaya dari luar yang bekerja pada
benda-benda adalah nol, maka jumlah momentum benda-benda sebelum mengadakan
interaksi selalu sama dengan jumlah momentum benda-benda setelah mengadakan interaksi.

Hukum kekekalan momentum berlaku pada peristiwa:

 Tumbukan benda
 Interaksi dua benda
 Peristiwa ledakan

3
 Peristiwa tarik-menarik
 Peristiwa jalannya roket maupun jet

D. Penerapan Aplikasi Konsep Pada Roket

Roket merupakan wahana luar angkasa, peluru kendali, atau kendaraan terbang yang
menghasilkan dorongan melalui reaksi pembakaran dari mesin roket. Dorongan ini terjadi
karena reaksi cepat pembakaran/ledakan dari satu atau lebih bahan bakar yang dibawa dalam
roket. Seringkali definisi roket digunakan untuk merujuk kepada mesin roket. Bagian dan
fungsi mesin roket:

1. Hidung
Bagian paling depan yang biasanya diisi hulu ledak muatan ilmiah atau peralatan
indera/kendali Tabung silindris (cylinder) Badan utama roket yang biasanya diisi
bahan bakar dan peralatan bakarnya
2. Ekor
Bagian paling belakang berisi saluran sumber pembakaran (nozzle) mekanisme
pengendalian
3. Sirip
Alat kendali aerodinamik, yang berfungsi sebagai pemberi kemudi maupun kesta.

Komponen utama roket terdiri dari empat bagian yaitu:

1. Rangka atau badan roket (rocket frame) terbuat dari bahan yang ringan dan kuat
seperti titanium dan aluminium karena rangka berfungsi sebagai pelindung . Badan
roket ini juga dilapisi dengan lapisan kusus untuk melindungi nya dari panas yang
berlebihan saat menembus atmosfir bumi dan juga untuk melindungi dari dingin yang
berlebihan. Sirip di pasang pada bagian bawah roket untuk menjaga stabilitas selama
peluncuran.
2. Sistem beban merupakan tempat untuk membawa wahana. Jadi sistem ini tergantung
pada misi yang di emban roket. Jika untuk mengorbitkan satelit, maka rancangannya
pun harus disesuaikan. Gambar di atas merupakan sistem beban V2 Jerman yang
berisi bahan peledak.
3. Sistem pemandu (guidance system) merupakan alat yang akan menuntun roket ke
orbit yang di tuju. Sistem pemandu roket ini dilengkapi dengan sensor, komputer,
radar, dan alat komunikasi.

4
4. Sistem propulsi (propultion system) adalah mesin yang digunakan sebagai tenaga
pendorong rodet. Sistem propulsi roket secara garis besar menggunakan roket
berbahan bakar padat dan roket berbahan bakar cair. sistem propulsi roket V2 terdiri
dari tangki oksidasi, pompa, bilik pembakaran dan nozel.

Prinsip Kerja Roket

Perkembangan teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat, salah satunya
teknologi roket yang saat ini terus berkembang. Roket adalah sejenis sistem propulsi yang
membawa bahan bakar dan oksigennya sendiri. Dorongan pada roket merupakan penerapan
yang menarik dari hukum III Newton dan Kekekalan momentum yaitu dengan memancarkan
aliran massa hasil pembakaran propelan. Roket memiliki tangki yang berisi bahan bakar
hidrogen cair dan oksigen cair. Bahan bakar tersebut dibakar dalam ruang pembakaran
sehingga menghasilkan gas lalu dibuang melalui mulut pipa yang terletak dibelakang roket.
Akibatnya terjadi perubahan momentum pada gas selama selang waktu tertentu. Jika ditinjau
dari hukum ketiga Newton tersebut ketika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain,
maka benda yang dikerjakan gaya akan mengerjakan gaya pada benda yang mengerjakan
gaya padanya, gaya ini disebut gaya aksi-reaksi yang besarnya sama, namun arahnya
berlawanan, dan juga impuls dan momentum, dikatakan bahwa gaya eksternal yang bekerja
pada suatu benda atau sistem akan mengakibatkan laju perubahan momentum benda tersebut.

Roket dapat meluncur secara vertikal keatas karena rocket memiliki mesin pendorong
yang dapat memberikan kecepatan pada roket. Gaya dorong roket bekerja berdasarkan impuls
yang diberikan oleh mesin roket. Pada saat roket sedang bergerak, akan berlaku Hukum
Kekekalan Momentum. Mesin pendorong roket berbahan bakar hidrogen dan nitrogen cair.
Kedua bahan bakar tersebut bercampur dalam sebuah ruang pembakar, kemudian akan
menghasilkan gas panas yang keluar pada bagian ekor roket tersebut.Sebelum roket
dinyalakan momentum roket adalah nol(0). Setelah bahan bakar didalamnya dinyalakan
pancaran gas yang keluar dari ekor roket akan mendorong roket tersebut melaju ke udara.
Pada gerak roket ini berlaku: Hukum Kekekalan Momentum Oleh kareNa mula-mula sistem

5
dalam keadaan diam, pencaran gas belum ada dan roker masih diam, momentumnya nol.
Sesudah gas menyembur keluar, roket bergerak. Momentum sistem sesudah dan sebelum gas
menyembur adalah tetap.

E. Contoh Soal Momentum dan Impuls

1) Bola bermassa 20 gram dilempar dengan kecepatan v1 = 4 m.s-1 ke kiri. Setelah


membentuk tembok bola memantul dengan kecepatan v2 = 2 m.s-1 ke kanan. Besar
impuls yang dihasilkan adalah….

1.
A. 0,24 N.s
B. 0,12 N.s
C. 0,08 N.s
D. 0,06 N.s
E. 0,04 N.s

Pembahasan

Diketahui : Massa bola (m) = 20 gram = 0,020 kg

Kecepatan bola sebelum bertumbukan (v1) = -4 m/s

Kecepatan bola setelah bertumbukan (v2) = 2 m/s

v1 diberi tanda negatif untuk membedakan arahnya dengan v2

Ditanya : Impuls ?

Jawab :

Impuls (I) = perubahan momentum (Δp) = m vt – m vo

I = m (vt – vo)

= 0,02 (2 – (-4))

= 0,02 (2 + 4)

= 0,02 (6) Jawaban : B

6
I = 0,12 N.s

Sumber : Soal UN Fisika SMA/MA U-ZC-2013/2014 No.12

2) Pada permainan bola kasti, bola bermassa 0,5 kg mula-mula bergerak dengan
kecepatan 2 m.s−1 . Kemudian bola tersebut di pukul dengan gaya F berlawanan
dengan gerak bola sehingga kecepatan bola berubah menjadi 6 m.s−1 . Bila bola
bersentuhan dengan pemukul selama 0,01 sekon maka perubahan momentumnya
adalah
A. 8 kg.m.s −1
B. 6 kg.m.s −1
C. 5 kg.m.s −1
D. 4 kg.m.s −1
E. 2 kg.m.s −1

Pembahasan

Diketahui: m = 0,5 kg

v1 = 2 m/s

v2 = 6 m/s

Ditanya : ∆𝑝 ?

Jawab:

∆𝑝 = m ∆v

∆𝑝 = m(v2 - v1)

∆𝑝 = 0,5(6 – 2) Jawaban : E

∆𝑝 = 2 kg.m.s −1

Sumber : Soal UN Fisika SMA/MA 2008 No. 23

7
3) Bola bekel bermassa 200 g dijatuhkan dari ketinggian 80 cm tanpa kecepatan awal.
Setelah menumbuk lantai bola bekel memantul kembali dengan kecepatan 1 m/s.
Besar impuls pada bola saat mengenai lantai adalah
A. 1,6 Ns
B. 1,5 Ns
C. 1,0 Ns
D. 0,8 Ns
E. 0,6 Ns

Pembahasan

Diketahui : m = 200 g = 0,02 kg

h = 80 cm

v2 = 1 m/s

Ditanya : Impuls (I) ?

Jawab :

Untuk menghitung kecepatan sebelum tumbukan (v1) :

v1 = √2gh = √2(10)(0,8) = 4 m⁄s

v1 bernilai negatif karena arahnya ke bawah, jadi v1 = -4 m/s

Sehingga besarnya impuls dapat dihitung :

I = ∆𝑝

I = m(v2 – v1)

I = 0,2(1 – (-4)) Jawaban : C

I = 1,0 Ns

Sumber : Soal UN Fisika SMA/MA 2013 No. 15

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
 Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot
dengan pergerakan / kecepatan.
Impuls (diperoleh dari penurunan Hukum II Newton) adalah hasil kali antara gaya
singkat yang bekerja pada benda dengan waktu kontak gaya pada benda (biasanya
sangat kecil).
 Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin
cepat pergerakan suatu materi/benda akan semakin cepat juga momentumnya.
Semakin besar momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki suatu
benda. Jika materi dalam keadaan diam, maka momentumnya sama dengan nol.
Hukum kekekalan momentum suatu benda dapat diturunkan dari persamaan hukum
kekekalan energi mekanik suatu benda tersebut.
 Roket merupakan wahana luar angkasa, peluru kendali, atau kendaraan terbang yang
mendapatkan dorongan melalui reaksi roket terhadap keluarnya secara cepat bahan
fluida dari keluaran mesin roket.
 Prinsip kerja propulsi roket merupakan penerapan dari hukum ketiga Newton dan
kekekalan momentum. Sebuah roket mendapatkan sebuah dorongan dengan
membakar bahan bakar dan membuang gas yang lewat belakang sehingga gaya
dorong dari gas ersebut menyebabkan roket terdorong dan meluncur ke atas. Besarnya
gaya dorong yang dikerjakan gas terhadap tempat peluncuran sama besar dengan gaya
dorong gas terhadap roket namun arahnya yang berlawanan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Gurumuda. 2014. Contoh Soal Momentum dan Impuls. (Online).


(https://www.google.com/amp/s/www.gurumuda.net). Diakses 30 Januari 2022. Pukul
20.10 WIB.

Jumiati, Ety, Dkk. 2018. Fisika Universitas. Medan: CV. Widya Pustpita.

Puwanto, Budi. 2007. Fisika Dasar 2. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Rahma, Sintia. 2016. Aplikasi Pembelajaran Mekanika Dalam Kehidupan (Makalah).


Batusangkar: IAIN.

Wordpress. 2014. Penerapan Impuls dan Momentum Dalam Kehidupan Sehari-hari.


(Online). (https://www.google.com/amp/s/www.wordpress.com). Diakses 30 Januari
2022. Pukul 20.00 WIB.

10

Anda mungkin juga menyukai