Respati Ramadhani
XII IPA 3
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Mengetahui,
Kepala SMA Bina Insani Bogor
RR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………..................i
DAFTAR ISI…………………………………...………………………………….ii
DAFTAR GAMBAR…………………………..…………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………….…………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah……………….....………………………………….1
1.3 Tujuan………………..…………..…………………………………....2
1.4 Metode…..……………………..……………………………………...2
1.5 Hipotesis…..…………………..………………………………………2
1.6 Sistematika penulisan……………..……..……………………………2
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan……………………………………………………..............17
5.2 Saran ………………………………………………………………...17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………18
BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………………...19
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Metode
Metode yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah ini adalah
eksperimen dan studi pustaka.
1.5 Hipotesis
Tulang ikan tenggiri dapat dijadikan kerupuk disukai masyarakat dan
layak dijual. Hipotesis ini diterima jika benar dan ditolak jika salah.
2.2 Kerupuk
Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang pada umumnya dibuat dari
adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk
dibuat dengan mengukus adonan sampai matang, kemudian dipotong tipis-tipis,
dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kering dan digoreng dengan minyak
goreng yang banyak. Makanan ini populer di kalangan masyarakat Indonesia
sebagai lauk hidangan. Kerupuk tidak selalu berbahan dasar tepung tapioka, tetapi
lebih kepada 3 proses persiapan. Pembuatan, pengeringan, dan pemasakan (bisa
digoreng dengan minyak ato pasir, atau dibakar). Kerupuk bertekstur garing dan
sering dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia seperti nasi goreng
dan gado-gado.
Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman kerupuk sudah ada di Pulau Jawa
sejak abad ke-9 atau 10 yang tertulis di prasasti Batu Pura. Di situ tertulis kerupuk
rambak (kerupuk dari kulit sapi atau kerbau) yang sampai sekarang masih ada dan
biasanya jadi salah satu bahan kuliner krecek. “Kerupuk kulit dengan bahannya
kulit ternak dibuat dengan cara sesudah lapisan selaput dibuang dan bulunya
dihilangkan biasanya dengan jalan dibakar, kulit digodog hingga empuk kemudian
diiris-iris dan dijemur hingga kering,” tulis AG Pringgodigdo dalam Ensiklopedi
Umum.
6
Yang lain mengatakan, konon sejarah dari krupuk diambil dari kisah nyata
tentang keluarga miskin yang memiliki banyak anak. Sehingga untuk bertahan
hidup mereka rela makan nasi dengan lauk sawut (ketela pohon yang
diserut/diparut). Nah, awal pembuatan sawut, yaitu pertama-tama ketela pohon
diparut kemudian diberi air. setelah itu, parutan ketela pohon yang tercampur air
diperas dan diambil sarinya. lalu diendapkan. kemudian endapan tersebut dijemur
dan jadilah tepung tapioka. lalu tepung tersebut diolah menjadi krupuk.
3.1 Alat
- Piring
- Blender
- Baskom kecil
- Panci kukus
- Plastik ukuran ¼ kg
- Karet gelang
- Penggorengan
- Spatula
- Pisau
3.2 Bahan
- Tulang dari 1,5 kg ikan tenggiri
- 300 gram tepung tapioka
- 2 Sdm Garam
- Air secukupnya
- 5 siung bawang putih
- Minyak Goreng secukupnya
3.3 Cara Pembuatan
1. Air dimasak hingga mendidih
Gambar 3.1
7
8
2. Tulang ikan tenggiri bersih dimasukkan ke dalam panci berisi air mendidih
dan dipanaskan selama 15 menit
Gambar 3.2
3. Tulang ikan tenggiri dan air rebusan dimasukkan ke dalam rice cooker dan
dimasak sampai tulang ikan tenggiri lunak
Gambar 3.3
4. Tulang ikan tenggiri yang telah lunak dihaluskan menggunakan cobek
Gambar 3.4
9
5. Tulang ikan yang sudah diulek dan diberi sedikit air rebusan tulang ikan,
diblender hingga berbentuk cairan
Gambar 3.5
6. Sambil menunggu, 100 gram tepung tapioka dimasukkan ke dalam
baskom berisi tulang ikan yang sudah dihaluskan
Gambar 3.6
7. Setengah sendok makan garam dimasukkan ke dalam adonan dan diaduk
rata
Gambar 3.7
10
8. Seperempat sendok makan gula dimasukkan ke dalam adonan dan diaduk
rata
Gambar 3.8
9. Satu sendok bawang putih bubuk dimasukkan ke dalam adonan
Gambar 3.9
10. Adonan diaduk rata
Gambar 3.10
11
11. Adonan kerupuk dimasukkan ke dalam plastik membentuk bulat
memanjang dan diikat kedua sisinya
Gambar 3.11
12. Adonan dikukus sampai matang
Gambar 3.12
13. Plastik dibuka dan adonan diiris tipis membentuk kerupuk mentah
Gambar 3.13
12
14. Kerupuk mentah dijemur sampai kering di bawah sinar matahari
Gambar 3.14
15. Kerupuk mentah digoreng dengan minyak panas sampai matang
Gambar 3.15
3.4 Skema Pembuatan
Tulang ikan
Bahan-bahan tenggiri Tulang ikan
disiapkan direbus tenggiri diulek
sampai empuk
13
Adonan
tulang ikan Tulang ikan
Diaduk rata dicampur tenggiri
dengan tepung diblender
tapioka
Setelah Dijemur di
Dicetak lalu
matang, diiris bawah sinar
dikukus
tipis matahari
Goreng
Tunggu
sampai
kering
matang
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, penulis mendapatkan hasil
bahwa tulang ikan tenggiri bisa dijadikan kerupuk.
Gambar 4.1
Yang selanjutnya dilakukan uji organoleptik ke 25 orang untuk mewakili
pendapat masyarakat tentang penampilan produk, prosuk, rasa, dan kelayakan jual
produk. Selanjutnya, hasil uji tabel organoleptik dimasukan ke dalam tabel
berikut.
14
15
Tabel 4.1 Tabel Uji Organoleptik
No. Nama Rasa Penampilan Layak
Enak Tidak Baik Tidak Layak Tidak
1. Ismail √ √ √
2. Wulan √ √ √
3. Ardhi √ √ √
4. Fakhri √ √ √
5. Dafie √ √ √
6. Fira √ √ √
7. Rafi PW √ √ √
8. Bu Mahe
9. Deedat √ √ √
10. Iqbal √ √ √
11. Izzan √ √ √
12. Jihan √ √ √
13. Yepe √ √ √
14. Diva C. √ √ √
15. Rafi √ √ √
16. Devia √ √ √
17. Icut √ √ √
18. Vio √ √ √
19. Shahnaz A. √ √ √
20. Diva S. √ √ √
21. Marshanda √ √ √
22. Caca √ √ √
23. Pak Kiki √ √ √
24. Ferry √ √ √
25. Bu Yuni √ √ √
16
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data dari tabel tersebut, 25 orang responden berpendapat bahwa
burger kerupul tulang ikan tenggiri enak rasanya. Selain itu penampilannya
menarik namun, kurang layak jual karena beberapa kerupuk keras saat dimakan.
Terdapat beberapa masukan bahwa kerupuk seharusnya dijemur di bawah sinar
matahari lebih lama agar teksturnya lebih renyah.
25
20
15
10
0
Rasa Penampilan Layak Jual
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Tulang ikan tenggiri dapat dibuat menjadi kerupuk dengan rasa yang enak,
berpenampilan menarik, dan layak dijual.
5.2 Saran
Jangan terlalu banyak memberi air pada adonan kerupuk, karena adonan
kerupuk akan encer dan tidak seperti kerupuk bila terlalu banyak air. Potong
setipis mungkin adonan yang telah dikukus untuk mempermudah keringnya
kerupuk saat dijemur dan gorenglah kerupuk saat sudah benar-benar kering. Bila
tidak kering, kerupuk akan menjadi keras dan tidak renyah.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan
(diakses 16 Januari 2019 pukul 21.15 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Tulang
(diakses 16 Januari 2019 pukul 21.15 WIB)
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14080
(diakses 16 Januari 2019 pukul 21.21 WIB)
https://www.researchgate.net/publication/277985157_PROGRAM_PEMANFA
TAN_SISA_TULANG_IKAN_UNTUK_PRODUK_HIDROKSIAPATIT
_KAJIAN_DI_PABRIK_PENGOLAHAN_KERUPUK_LEKOR_KUAL
A_TRENGGANUMALAYSIA_Dara_Aisyah_Ibrahim_Mamat_M_Sonta
ng_Zuha_Rosufila_Nina_Marlini
_Ahmad
(diakses 16 Januari 2019 pukul 21.24
WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerupuk
(diakses 16 Januari 2019 pukul 21.30
WIB)
https://www.kaskus.co.id/thread/
51b588a08227cfb03b000005/sejarah-
kerupuk-dan-macam-macam-kerupuk/
(diakses 16 Januari 2019 pukul 21.40 WIB)
https://historia.id/kuliner/articles/kriuk-sejarah-kerupuk-DEZwd
(diakses 16 Januari 2019 pukul 21.43 WIB)
https://cookpad.com/id/resep/252971-keripik-tulang-bandeng
(diakses 17 Februari 2019 pukul 13.36 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenggiri
(diakses 25 Agustus 2019 pukul 22.00 WIB)
18
BIOGRAFI PENULIS
Remaja yang akrab disapa Ires ini memiliki nama lengkap Respati
Ramadhani. Ia dilahirkan di Kota Depok pada tanggal 29 November 2001. Penulis
adalah anak pertama dari empat bersaudara. Putri dari Ibu Endang Multiningrum
dan Bapak Kasyono ini, memiliki hobi membaca dan bercita-cita menjadi jurnalis.
Gadis yang gemar beroganisasi ini memulai pendidikannya di Kelompok
Belajar Pelita Insani sebelum melanjutkan ke TK Darul Muttaqien dan kemudian
orangtuanya memilih untuk memasukkannya kembali ke SD Darul Muttaqien.
Delapan tahun bersekolah di Darul Muttaqien, penulis pun merasa jenuh dan ingin
mencari suasana baru yang kemudian melanjutkan SMP di SMP Pelita Insani.
Selain gemar berorganisasi, ia juga aktif dalam ekstrakurikuler softball di sekolah
menengahnya, SMA Bina Insani Bogor. Kemudian, ia Insya Allah akan
melanjutkan studinya ke Institut Pertanian Bogor, Jurusan Ilmu Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat.
19