Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

“MITOSIS”

Disusun oleh:
Nama : Bayu ardiyanto
NIM 215040201111016
Kelas :M
Asisten : Valentica Pradipta Yudhi

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Suatu organisme hidup tentunya mengalami proses pertumbuhan dan


perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut dilakukan oleh
satuan unit terkecil mahluk hidup yaitu sel. Pada organisme miltiseluler dalam
proses reproduksinya, sel-sel hidup memperbanyak diri dengan membentuk
sel-sel baru melalui proses pembelahan. Pembelahan suatu sel hidup terjadi
secara mitosis dan meiosis. Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi
secara tidak langsung dan dapat terjadi pada semua sel somatik. Pada proses
mitosis, sel-sel hidup akan membelah menjadi dua sel yang memiliki sifat
yang identik.
Pada praktikum kali ini, dilakukan pengamatan terhadap akar bawang
merah yang telah ditumbuhkan. Pengamatan tersebut ditunjukan untuk
mengetahui perkembangbiakan sel yaitu proses pembelahan sel secara mitosis
pada akar bawang merah. Berdasarkan praktikum tersebut, diharapkan akan
menambah pemahan tentang proses pembelahan sel secara mitosis pada akar
bawang merah.

1.2. Tujuan
Berikut merupakan tujuan dari praktikum botani yang dilaksanakan.
1. Agar dapat mendefinisikan pengertian pembelahan sel.
2. Agar dapat mendefinisikan pengertian dari mitosis sel.
3. Agar dapat mengetahui macam-macam pembelahan sel.
4. Agar dapat mengetahui perbedaan antara mitosis dan meiosis.

1.3. Manfaat
Berikut merupakan manfaat dari praktikum botani yang dilaksanakan.
1. Mahasiswa mampu mendefinisikan pengertian pembelahan sel.
2. Mahasiswa mampu mendefinisikan pengertian dari mitosis sel.
3. Mahasiswa mampu mengetahui macam-macam pembelahan sel.
4. Mahasiswa mampu mengetahui perbedaan antara mitosis dan meiosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Pembelahan Sel
Pembelahan sel merupakan suatu rangkaian terstruktur sel dalam
bereproduksi. Dalam prosesnya sel membelah secara mitosis dan meiosis.
proses pembelahan tersebut akan menghasilkan individu sel baru yang memiliki
sifat dan genetic yang identic. Dalam pendapat Pujiyanto (2013) menyatakan
bahwa Pembelahan sel atau reproduksi sel merupakan suatu proses terbaginya
satu sel induk menjadi dua atau lebih sel anakan yang memiliki genetic yang
identic dengan sel induknya. Pendapat tersebut diperkuat oleh pernyataan
Abidin et al. (2014). Menurutnya, pembelahan sel merupakan bertambahnya
jumlah kromosom (materi genetik) yang berperan untuk mewarisi sifat genetic
induk selnya sehingga bertambahnya ukuran suatu organisme. Sel-sel yang
membelah tersebut saling berkaitan dengan durasi dan indeks mitosis.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dipahami bahwa pada proses pembelahan
sel, sel-sel membelah diri dari sel induk menjadi sel-sel anakan yang memiliki
sifat dan genetic yang indentik. Hal-hal tersebut merupakan proses reproduksi
suatu sel yang akan menyebabkan bertambahnya ukuran suatu organisme.
Adapun definisi pembelahan sel berdasarkan literatur internsional seperti
yang dikemukakan oleh Schwab (2011) yang menyatakan Cell division is a
process of cell doubling by which a cell. A parent cell is a divide into two celss,
the clone of a doubling celss is called a daughter cell. Cell division is a
physiological process that occurs in almost all tissues, artinya yaitu
Pembelahan sel merupakan proses penggandaan sel dimana sel. Sel induk
membelah menjadi dua sel, hasil pembelahan tersebut yaitu sel-sel anak.
Pembelahan sel adalah proses fisolgi yang terjadi di hampir semua jaringan.
Pendapat lain mengatakan cell division or mitosis is the process which its
nuclear and cytoplasmic components divided by the mother cell into two
daughter cells. In the proses of division cell have a four phase, there is
prophase, metaphase, anaphase, and telophase. It is also reinforced by Willie
and Peter (2015), who state that cell division or mitosis and cell expansion
determines cell number and cell size in a mature organ hence its yield. Cell
division leads to increase in mitotic index as well as germination, growth and
development of the plant which is based on several factors including oxygen
concentration, light and moisture, and etc yang artinya yaitu pembelahan sel
atau mitosis adalah proses dimana komponen inti dan sitoplasma dibagi oleh sel
induk menjadi dua sel anakan. Dalam proses pembelahannya, dibagi menjadi
empat fase yaitu profase, metaphase, anafase, dan telophase. Hal ini juga
diperkuat oleh pendapat Willie and Peter (2015), yang menyatakan bahwa
pembelahan sel atau mitosis dan ekspansi sel menentukan jumlah dan ukuran
sel. Pembelahan sel menyebabkan kenaikan indeks mitotik serta
perkecambahan, pertumbuhan, dan aperkembangan tanaman yang didasarkan
oleh beberapa faktor termasuk konsentrasi oksigen, cahaya dan kelembaban,
dan lain-lain (Ong et al., 2019).

2.2. Macam-macam Pembelahan Sel


Dalam prosesnya, pembelahan sel terjadi secara langsung maupun tidak
langsung (Lestari, 2014). Pembelahan sel secara langsung atau secara binner
terjadi pada sel prokariotik seperti pada bakteri, sementara pembelahan sel
secara tidak langsung terbagi menjadi dua yaitu mitosis dan meiosis. Campbell
(2010) menjelaskan secara rinci mengenai pembelahan tersebut. Menurutnya,
pembelahan mitosis sel terjadi pada sel tubuh (stomatik) yang bertujuan untuk
memperbanyak jumlah sel. Pembelahan tersebut terjadi satu kali dimana sel
induk akan menghasilkan dua sel anakan yang bersifat diploid dan identic
dengan sel induk. Sedangkan pembelahan meiosis terjadi pada sel kelamin
(gamet) yang bertujuan untuk menghasilkan gamet melalui gametogenesis.
Dalam prosesnya, meiosis mengalami dua kali pembelahan yang menghasilkan
empat sel anakan yang bersifat haploid (n) dan memiliki sifat yang berbeda
dengan induknya.
Apriyanto (2020) dalam makalahnya mengemukakan bahwa pembelahan
sel pada organisme hidup dibagi mejadi tiga macam yaitu amitosis, mitosis, dan
meiosis. Adapun penjabaran materi tersebut adalah sebagai berikut.
2.2.1. Amitosis
Amitosis atau pembelahan biner sel merupakan proses pembelahan secara
tidak langsung sel pada organisme uniseluler atau ber sel satu seperti bakteri,
protozoa, dan mikroalga. Proses pembelahan terjadi yaitu dari satu sel induk
menjadi dua sel anakan tanpa melalui fase-fase atau tahapan-tahapan
pembelahan. Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel akan membelah menjadi
dua sel yang kemudian sel ini akan membelah lagi menjadi empat, begitu
seterusnya. Pembelahan biner dimulai dengan pembelahan inti sel yang
kemudian diikuti pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah menjadi dua
sel anakan.
2.2.2. Mitosis
Mitosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan dua sela anakan
yang akan identik dengan sel induk titik. Mitosis hanya terjadi pada sel
eukariotik, yaitu pada sel somatik yang bersifat meristematik. Adanya mitosis
menjadikan setiap sel tanaman memiliki kandungan genetik yang sama pada
setiap organ tanaman, kecuali jika terjadi mutasi. Pada umumnya, mitosis
merupakan periode fase terpendek dalam siklus pembelahan sel., selebihnya
merupakan fase interval antar diri dari Gap-1 (G1), sintesis DNA(S), dan Gap-2
(G2).
2.2.3. Meiosis
Meiosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel untuk
menghasilkan gamet jantan dan betina yang masing-masing yaitu sperma dan
sel telur. Meiosis memerlukan dua pembelahan sel yaitu meiosis I dan meiosis
II untuk mengurangi jumlah kromosom menjadi haploid 23. Sel-sel garmativum
jantan dan betina (spermatosit dan outsit primer) pada awal meiosis I akan
mereplikasi DNA-nya sehingga sel benih mengandung dua kali lipat dari
jumlah DNA yang normal dan tiap-tiap dari 46 kromosom.

2.3. Definisi Mitosis


Mitosis merupakan salah satu proses pembelahan sel secara langsung pada
organisme uniseluler atau ber sel banyak. Selama proses mitosis berlangsung,
bahan-bahan seperti replikasi DNA akan diatur ulang, sehingga setelah
"sitokinsis” setiap sel anak akan diberkahi sepenuhnya untuk tumbuh dan
membelah lagi (McIntosh, 2016). Mitosis sendiri merupakan suatu pembelahan
sel yang ditandai dengan suatu sel tunggal membelah untuk menghasilkan dua
sel anak yang identik secara genetik (Pujiyanto, 2013). Dalam jurnal ilmiahnya,
Aziz et al., (2014) menyatakan bahwa mitosis adalah proses pembagian genom
yang telah digandakan oleh sel induk ke dua sel anakan identik dari proses
pembelahan sel. Umumnya, proses pembelahan mitosis diikuti oleh sitokinesis
yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses tersebut menghasilkan dua
sel anak yang identik dan memiliki distribusi organel dan komponen sel yang
sama yang bertujuan untuk mempertahankan pasangan kromosom sama melalui
proses pembelahan inti secara berturut-turut. Proses pembelahan mitosis ini
terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik
Adapun definisi mitosis berdasarkan literasi asing yaitu seperti yang
dikemukakan oleh Matioato (2018) yang menyatakan Mitosis is a highly
dynamic and choreographed process in which chromosomes are captured by
the mitotic spindle and physically segregated into the two daughter cells to
ensure faithful transmission of the genetic material. Artinya yaitu mitosis
adalah proses yang sangat dinamis dan terkoreografi di mana kromosom
ditangkap oleh poros mitosis dan secara fisik dipisahkan menjadi dua sel anak
untuk memastikan transmisi materi genetik yang tepat.

2.4. Tahapan Mitosis


Dalam prosesnya, pembelahan mitosis dibagi menjadi beberapa tahapan.
Menurut Aziz et al., (2014) tahapan-tahapan dalam proses pembelahan mitosis
dibagi menjadi lima tahapan yaitu;
2.4.1. Profase
Menurut Suryo (2008) dalam Aziz et al., (2014), pada tahap profase
benang-benang tampak memendek sehingga terlihat tebal dan menjadi
kromosom. Pada tahap awal profase, kromosom akan berkonsentrasi menjadi
lebih pendek dan lebih tebal dengan cara penggulungan serat DNA. Dengan
mengubahnya menjadi kromosom maka kromosom menjadi pilinan yang kuat
dan besar serta menjadi mudah terlihat di mikroskop. Selanjutnya adalah tahap
akhir profase, di mana nukleus melebur dan membran nukleus menghilang,
setelah memungkinkan benang-benang spindle memasuki nukleus. Micro
tubulus yang muncul dari kinektokor atau bagian kromosom yang merupakan
tempat kedekatan menang menang spindle selama pembelahan inti-struktur
pada sentromer (Apriyanto, 2020).
Gambar 1. Profase
Sumber: Ariebowo dan Ferdinand (2009)
2.4.2. Prometafase
Fase prometafase merupakan fase awal dari metafase. Waktu prometafase
pada beberapa tanaman berbeda-beda setiap spesies. fase ini merupakan awal
dari metafase karena kromatid yang sudah terikat benang spindel pada
kinetokornya bergerak ke bidang pembelahan yang berada di tengah. Fase ini
dicirikan seperti terjadinya peleburan karioteka secara sempurna, benang
benang spindel menempati daerah bekas inti, serta kromatid yang bergerak
menuju bidang ekuator atau bidang pembelahan.

Gambar 2. Prometafase
Sumber: Ariebowo dan Ferdinand (2009)
2.4.3. Metafase
Setelah proses prometafase, selanjutnya adalah proses metafase. Pada tahap
ini, pasangan kromatid akan bergerak kebidang pembelahan. Kromatid yang
terbentuk bergerak ke arah kutub yang berlawanan, tetapi tetap berikatan pada
benang spindel. Kromatid akan membentuk garis hitam disepanjang bidang
pembelahan. Setelah kromatid tiba di bidang pembelahan, kinetokot akan
memisahkan diri. pada fase metaphase ini benang spindel telah terbentuk dan
kromosom terlihat menebal dan berada pada bidang tengah sel (bagian ekuator).

Gambar 2. Metafase
Sumber: Ariebowo dan Ferdinand (2009)
2.4.4. Anafase
Menurut Elrod (2002) dalam Aziz et al., (2014), Selama proses anafase
berlangsung, kromatid-kromatid akan memisahkan diri di bagian sentromer dan
tertarik ke kutub-kutub yang berseberangan.

Gambar 2. Anafase
Sumber: Ariebowo dan Ferdinand (2009)

2.4.5. Telofase
Menurut Elrod (2002) dalam Aziz et al., (2014), pada fase telofase,
masing-masing set kromatid yang memisahkan diri akan berkumpul pada kedua
kutub sel dan kromatid tersebut kini berubah menjadi kromosom.
Gambar 2. Telofase
Sumber: Ariebowo dan Ferdinand (2009)

2.5. Perbedaan Mitosis dan Meiosis


Menurut Ariebowo dan Ferdinand (2009) perbedaan dari pembelahan mitosis
dan meiosis antara lain yaitu,
Aspek Perbedaan Mitosis Meiosis
Tempat berlangsung Sel omatik Sel kelamin
Tujuan Pertumbuhan & Pembentukan gamet
pergantian sel-sel yang
rusak
Genetic pada sel-sel anak Identic dengan sel induk Berbeda dengan sel induk
Jumlah sel anak 4 sel 2 sel
Jumlah pembelahan Satu kali Dua kali
Jumlah kromosom sel Diploid Haploid
anak
Pindah silang Tidak terjadi Terjadi pada akhir profase
Tabel 1. Perbedaan pembelahan sel secara mitosis dan meiosis
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan Praktikum
Tabel 2. Alat-alat Pada Prakikum
No. Nama Alat Fungsi

1. Mikroskop Untuk mengamati sel-sel mikrskopis yang


terletak pada preparat akar bawang merah.

2. Kaca preparat Sebagai tempat meletakkan akar bawang


merah yang telah dipotong untuk diamati.

3. Cutter Untuk memotong/mengiris akar bawang


merah.

4. Bunsen Untuk memanaskan kaca preparate berisi


akar bawang merah yang diberi
acetocarmine 20%.

5. Cawan petri Untuk meletakan objek specimen yang


akan diamati.

6. korek Untuk menyalakan api pada pembakar


bunsen.

Tabel 3. Bahan-bahan Pada Praktikum


No. Nama Bahan Fungsi

1. Akar bawang merah Sebagai bahan pengamatan dalam


praktikum.

2. Acetocarmine 20% Sebagai larutan pewarna yang digunakan


untuk mewarnai jaringan, sehingga lebih
mudah diidentifikasi di bawah mikroskop.

3. Larutan HCl Untuk memperjelas tampilan batas antara


daerah tudung akar bawang merah dengan
bagian lainnya. Perendam dengan HCl
bertujuan supaya potongan akar bawang
merah terlihat lebih putih dibanding
bagian lainnya.

4. Air Sebagai media tumbuh akar bawang


merah.

3.2. Cara Kerja

Memotong akar bawang 1 cm

Memasukkan akar bawang ke dalam HCl selama 1-2 menit

Meletakkan akar yang telah berakar ke kaca preparate dan beri


satu tetes acetocarmin

Menutup dengan cover glass kemudian menekan dengan ibu jari


sambil diputar hingga pipihspecimen

Mengamati spesimen dibawah mikroskop

Mencatat hasil pengamatan dan dokumentasikannya

3.3. Analisa Perlakuan


Pada praktikum kali ini, praktikan mengamati proses pembelahan sel secara
mitosis pada akar bawang merah. Bawang merah dilakukan pengakaran
menggunakan media air, kemudian diiris menggunakan cutter dan di beri
tetesan larutan Acetocarmine 20% kemudian diamati menggunakan mikroskop.
Catat dan dokumentasikan hasil identifikasi dalam bentuk laporan praktikum.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Klasifikasi Tanaman
Tabel 4. Klasifikasi Spesimen Pratikum
No. Klasifikasi Tanaman Gambar
1. Bawang merah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledonae
Ordo: Liliales
Famili: Liliaceae
Sumber: Fajjriyah (2017)
Spesies: Allium ascalonicum L.
(Tjitrosoepomo, 2010)

4.2 Pembahasan
Table 5. Gambar Proses Mitosis Sel Akar Bawang Merah
No. Tahapan Mitosis Gambar Proses Mitosis Gambar Tangan
Akar Bawang Merah
1. Profase

Nwangburuka et al. Dokumentasi (2021)


(2011)
2. Metafase

Nwangburuka et al. Dokumentasi (2021)


(2011)
3. Anafase

Nwangburuka et al. Dokumentasi (2021)


(2011)
4. Telofase

Nwangburuka et al. Dokumentasi (2021)


(2011)

Tanaman bawang merah memiliki akar serabut dan percabangan yang


berpencar. Bentuk buahnya bermacam-macam, warna nya jika sudah tua berwarna
merah. Bentuk umbi lapis bawang merah berbenuk cincin dan berlapis-lapis hingga
bagian dasar. Hal ini sesuai dengan (Fajri, 2014) yang menyatakan bahwa akar
bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang
terpencar. Perakarannya tidak panjang dan tidak terlalu dalam antara 15-30 cm di
dalam tanah. Buah berbentuk bulat, bagian pangkal umbi membentuk cakram
dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2-3 butir. Bentuk biji pipih,
sewaktu masih muda berwarna bening atau putih, tetapi setelah tua menjadi hitam.
Biji-biji berwarna merah dapat dipergunakan sebagai bahan perbanyakan tenaman
secara generatif. Bentuknya ada yang bulat, bundar sampai pipih, jika dipotong
bahagian lapisan - lapisan umbi terlihat berbentuk cincin. Kelopak daun tipis dan
mengering tetapi cukup liat.
Berdasarkan data praktikum diatas, fase-fase mitosis akar bawang merah yang
terjadi yaitu proses profase, metaphase, anafase dan telophase. Mitosis tersebut
berlangsung proses pembelahan sel yang dapat menghasilkan dua sel anak yang
identik dengan induknya. Mitosis pada tanaman terjadi selama 30 menit hingga
beberapa jam (Crowder, 2006 dalam Aziz et al., 2014). setiap tahapannya, proses
pembelahan memiliki perbedaan waktu yang berbeda-beda dalam berlangsungnya
pembelahan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Pembelahan sel merupakan suatu mekanisme terstruktur sel dalam


bereproduksi yang memperbanyak diri., pembelahan sel dapat terjadi secara
tidak langsung yaitu amitosis yang dapat ditemukan pada organisme uniseluler
prokariotik seperti bakteri dan protozoa. Sedangkan pembelahan secara
langsung terbagi menjadi dua yaitu pembelahan mitosis dan meiosis.
pembelahan secara mitosis merupakan bagian dari siklus pembelahan sel pada
organisme multiseluler yang menghasilkan pasangan sel anakan identic yang
bersifat dipliod, sedangkan meiosis merupakan pembelahan sel gamet pada
organisme multiseluler yang menghasilkan pasangan sel anakan yang memiliki
sifat yang berbeda dan bersifat haploid.
Berdasarkan data pengamatan pada praktikum yang telah dilakukan dalat
disimpulkan bahwa pembelahan sel secara mitosis pada akar bawang merah
terjadi dalam beberapa tahap, yang pertama yaitu tahap profae dimana
kromosom sel mulai berduplikasi dan dinding inti sel mulai menghilang,
kemudian metaphase dimana kromsom sel berada pada bidang equator. Tahap
selanjutnya yaitu anafase, pada tahap ini kromosom-kromosom sel bergerak
menuju kutub yang berlawaanan. Tahap terkahir pada proses mitosis akar
bawang yaitu telophase. Pada tahap ini, terjadi prses sitokinesis atau
pembagian-pembagian materi pada sitoplasma sel menjadi dua bagian sama dan
membentuk anakan sel yang identic dengan sel induk.

5.2 Saran
Diharapkan agar seluruh mahasiswa prodi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian, Universitas Brawijaya dapat melaksanakan praktikum botani dengan
benar dan teliti sehingga mampu memahami proses pembelahan sel secara
mitosis pada akar bawang merah.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Achmad Zainal. 2014. Studi Indeks Mitosis Bawang Untuk Pembuatan
Media Pembelajaran Preparat Mitosis. BioEdu. 3(3): 571-578.
Apriyanto, Ahmad Ilham. 2020. Dasar Genetika Ternak. Makalah. Bengkulu.
Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Bengkulu.
Ariebowo, M. & Ferdinand, F. 2009. Praktis Belajar Biologi. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Aziz, I. R., Muhlisyah, N., Muthiadin, C., Wahidah, B. F. 2014. Preparasi
Kromosom Fase Mitosis Markisa Ungu (Passiflora edulis) Varietas Edulis
Sulawesi Selatan. Biogenesis. 2(1): 48-55.
Campbell, N. A., & Reece, J. B. 2010. Biology. Erlangga. ISBN: 979-075- 688-7.
Fajjriyah, Noor. 2017. Kiat Sukses Budidaya Bawang Merah. Yogyakarta: Bio
Genesis.
Fajri, Maulidil. 2014. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Dan Kalium Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.
kelompok Agregatum). [Skripsi]. Aceh Barat: Universitas Teuku Umar
Meulaboh.
Lestari, Rena. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Pembelahan Sel Dengan
Menggunakan Macromedia Flash Untuk Kelas XII SMA. Jurnal Ilmiah
Edu Research. 3(2): 133-138.
Maiato, H., & Schuh, M. 2018. Mitosis and Meiosis Part B. London: Elsevier
Academic Press.
Mclntosh, J. Richard. 2016. Mitosis. University of Colorado: Cold Spring Harbour
Perspectives in Biology.
Nwangburuka, C. C. & Oyelana, O. A. 2011. Cytological Effects of Chloroquine on
Root Mitosis of Allium cepa (L.). acta SATECH. 4(1): 25-35.
Ong, J. Y., & Torres, J. Z. 2019. Dissecting the mechanisms of cell division. The
Journal of biological chemistry, 294(30): 11382–11390.
Pujiyanto, Sri. Menjelajah Dunia Biologi. Solo: Erlangga.
Schwab, Manfred. 2011. Encyclopedia of Cancer: 3rd Edition. Berlin: Springer
Science and Business Media.Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi
Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: UGM Press.
LAMPIRAN
Screenshoot Literatur

Anda mungkin juga menyukai