Anda di halaman 1dari 16

Distribusi obat berdasarkan CDOB (UUK kelas x hal Penerapan cara distribusi obat yang baik (CDOB) memberikan

memberikan ketentuan yang dimaksud dengan


51-65) dan regulasi terbaru tentang CDOB sesuai peraturan undang-undang: pedagang besar farmasi adalah perusahaan berbentuk
badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan,
 Distribusi adalah suatu rangkaian kegiatan dalam penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam
CDOB SARANA DISTRIBUSI
rangka pengeluaran dan pengiriman obar-obatan yang jumlah besar sesuai ketentuan perundang-undangan
NNNDDISTRIBUS yang berlaku.
bermutu terjamin keabsahan serta tepat jenis dan jumlah
dari gudang obat secara merata dan teratur untuk  perbekalan farmasi adalah perbekalan yang meliputi
memenuhi kebutuhan unit-unit pelayanan kesehatan. obat,bahan obat dan alat kesehatan.
 Tujuan distribusi adalah: Standar Sistem jaminan  pelayanan kesehatan adalah apotek, rumah sakit, atau
1. Terlaksana nya pengiriman obat secara teratur QA post mutu unit kesehatan lainnya yang ditetapkan menkes, took
dan merata sehingga dapat diperoleh pada saat market Sistem jaminan obat dan pengecer lainnya.
dibutuhkan keabsahan  Izin PBF untuk pengadaan, penyimpanan, dan
2. Terjamin kecukupan dan terpelihara efisiensi penyaluran perbekalan farmasi dikeluarkan oleh
Pengamanan lalu
penggunaan obat di unit pelayanan kesehatan menkes.
lintas distribusi  Izin usaha PBF berlaku untuk seterusnya selama
3. Terlaksananya pemetaan kecukupan obat sesuai
kebutuhan pelayanan dan program kesehatan perusahaan PBF yang bersangkutan masih aktif
 Kegiatan distribusi ada 2: melakukan kegiatan usahanya dan berlaku untuk
1. Kegiatan distribusi rutin,mencakup distribusi seluruh wilayah RI.
untuk kebutuhan umum di unit pelayanan  Persyaratan PBF:
kesehatan,kegiatan yang dilakukan adalah: 1. Dilakukan oleh perusahaan yang berbentuk
a. Perencanaan distribusi badan hukum
b. Penetapan frekwensi pengiriman obat 2. Memiliki nomor pokok wajib pajak(NPWP)
c. Penyusunan peta lokasi,jalur dan jumlah 3. Memiliki asisten apoteker atau apoteker yang
obat bekerja penuh bagi PBF penyalur obat
2. Kegiatan distribusi khusus, mencakup distribusi jadi,sedangkan penyalur bahan baku obat harus
obat program dan perbekalan kesehatan (untuk apoteker.
pelaksanaan program kesehatan yang telah 4. Anggota direksi tidak pernah terlibat
ditetapkan) pelanggaran ketentuan perundang-undangan
 secara umum terdapat 8 cara distribusi dalam dibidangfarmasi
garis besar: 5. Memiliki bangunan dan sara untuk pengelolaan
a. Produsen – konsumen (pengadaan,penyimpanan dan penyaluran
b. Produser-pengecer-konsumen perbekalan farmasi),termasuk sarana
c. Produsen-pedagang besar-pengecer-konsumen laboratorium pengujian khusus untuk PBF
d. Produsen-pbf-produsen penyalur bahan baku obat
e. Produsen-agen-pbf-pengecer-konsumen  Aspek-aspek CDOB :  Tata cara penyaluran :
f. Produsen-agen-pengecer-konsumen 1. Personalia PBF hanya dapat menyalurkan obat keras kepada:
g. Produsen-agen-konsumen 2. Bangunan dan peralatan 1.PBF lainnya
h. Produsen-industri 3. Penyimpanan 2.apotek
4. Dokumentasi 3.institusi yang diizinkan oleh menkes
5. Inspeksi diri  PBF wajib membukukan dengan lengkap setiap
pengadaan, penyimpanan dan penyaluran perbekalan
A. PEDAGANG BESARFARMASI (PBF) farmasi sehingga dapat dipertanggung jawabkan setiap
 Menurut PERMENKES RI No.918/menkes/per/X/1993 saat dilakukan pemeriksaan.
yang telah diperbaharui berdasarkan permenkes no:
1191 tahun 2002 tentang pedagang besar farmasi
 Pembukuan yang dimaksud mencakup surat berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di dokter dan tenaga kesehatan lainnya maupun
pesanan,faktur penerimaan dan pengiriman,dan Indonesia sebagai apoteker. kepada masyarakat.
penyerahan,kartu persediaan di gudang maupun di  Suran izin apotek (SIA): izin yang diberikan menkes b. Penyaluran informasi mengenaikhasiat,
kantor PBF. kepada apoteker atau apoteker bekerjasama dengan keamanan, bahaya, dan mutu obat serta
 PBF dilarang: pemilik sarana untuk menyelenggarakan apotek disuatu perbekalan farmasi lainnya.
1. Menjual perbekalan farmasi secara eceran,baik tempat tertentu. Pelayanan informasi dan pelaporan tersebut
ditempat kerjanya atau ditempat lain  Apoteker pengelola apotek (APA): apoteker yang wajib didasarkan pada kepentingan masyarakat.
2. Melayani resep dokter telah diberi surat izin apotek  Jenis-jenis pelayanan di apotek:
3. Melakukan pengadaan, penyimpanan, dan  Apoteker pendamping: apoteker yang bekerja a. Wajib melayani resep dokter,dokter gigi, dan
penyaluran narkotika tanpa izin khusus dari disamping apoteker pengelola apotek dan atau dokter hewan
menkes. menggantikannya pada jam-jam tertentu pada hari buka b. Pelayanan resep dimaksud sepenuhnya atas
apotek. tanggung jawab APA.
Dahulu PBF dilarang menyalurkan psikotropika tanpa  Apoteker pengganti: apoteker yang menggantikan  Dalam melayani resep tersebut apoteker wajib:
izin khusus dr menkes, tetapi sejak di sahkannya undang- apoteker pengelola apotek selama APA tersebut tidak A. Melayani resep sesuai dengan tanggung jawab
undang RI no.5 tahun 1997 tentang psikotropika maka berada ditempat lebih dari 3 bulan secara terus menerus dan keahlian profesi nya yang dilandasi pada
PBF yang menyalurkan yang menyalurkan psikotropika , telah memiliki surat izin kerjadan tidak bertindak kepentingan masyarakat.
tidak memerlukan izin khusus lagi. sebagai APA di apotek lain. B. Apoteker tidak diizinkan mengganti obat generik
 Asisten apoteker: mereka yang berdasarkan peraturan yang ditulis dalam resep dengan obat paten.
perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan C. Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat
 Izin usaha PBF beserta cabangnya dicabut dalam hal:
pekerjaan kefarnasian sebagai asisten apoteker. yang tertulis di resep, apoteker wajib
1. Tidak memperkejakan apoteker atau asisten
 obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika. berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan
apotek penanggung jawab memiliki surat izin
 Perlengkapan apotek:semua peralatan yang di obat yang lebih tepat.
kerja atau
pergunakan untuk melaksanakan pengelolaan apotek. D. Apoteker wajib memberikan informasi:
2. Tidak aktif lagi penyaluran obat selama setahun
 Menurut peraturan pemerintah no.25 tahun 1980, tugas 1. Yang berkaitan dengan penggunaan obat
atau
dan fungsi apotek adalah: yang diserahkan kepada pasien.
3. Tidak lagi memenuhi persyatan usaha
a. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker 2. Penggunaan obat secara tepat,aman rasional,
sebagaimana ditetapkan dalam peraturan atau
yang mengucapkan sumpah jabatan. atas permintaan masyarakat.
4. Tidak lagi menyampaikan informasi PBF tiga
b. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, Bila terjadi kekeliruan resep, hal ini diatur
kali berturut-turut dan, atau
pengubahan bentuk, pencampuran dan sebagai berikut:
5. Tidak memenuhi ketentuan tata cara penyaluran
penyerahan obat atau bahan obat. a. Apabila apoteker menganggap bahwa
perbekalan farmasi sebagaimana yang ditetapan.
c. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus dalam resep terdapat kekeliruan atau
menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat penulisan resep yang tidak tepat ,
B.APOTEK apoteker harus memberitahukan kepada
secara meluas dan merata.
 Pengelolaan apotek meliputi: dokter penulis resep.
 Menurut PERMENKES RI nomor 922 tahun 1993 b. Apabila dalam hal dimaksud arena
a. Pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan
tentang ketentuan tata cara pemberian izin apotek, yang pertimbangan tertentu dokter penulis
bentuk, pencampuran, penyimpanan, dan
diperaharui menurut keputusahan menteri kesehatan resep tetap dalam pendiriannya, dokter
penyerahan obat atau bahan obat.
nomor 1332 tahun 2002. Beberapa pengertian: wajib menyatakan secara tertulis atau
b. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan
 Apotek: suatu tertentu, tempat dilakukan pekerjaan penyerahan perbekalan farmasi lainnya. membubuhkan tanda tangannya yang
kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, c. Pelayanan informasi mengenai perbekalan lazim atas resep.
perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. farmasi.  Salinan resep:
 Apoteker: sarjana farmasi yang telah lulus dan telah  Pelayanan informasi yang dimaksud meliputi: a. Salinan resep harus ditanda tangani oleh
mengucapkan sumpah jabatan apoteker mereka yang a. Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan apoteker.
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang farmasi lainnya yang diberikan baik kepada b. Resep harus dirahasiakan dan disimpan di
apotek dalam jangka waktu 3 tahun.
c. Resep atau salinan resep hanya boleh h. Apotek tidak lagi memenuhi persyaratan yang  Setiap apoteker rakyat harus memiliki satu apoteker
diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau ditetapkan. sebagai penanggung jawab, dan dapat dibantu oleh
yang merawat penderita, penderita asisten apoteker.
bersangkutan,petugas kesehatan atau petugas C. APOTEK RAKYAT
lain yang berwenang menurut undang-undang  Menurut PERMENKES RI D. pedagang eceran obat:
yang berlaku. No.284/menkes/per/III/2007 Apotek rakyat adalah  Menurut permenkes RI NO.167/kab/B.VII/1972,
 Perizinan apotek: sarana kesehatan tempat dilaksanakannya pelayanan tanggal 28 september 1972 dan telah diperbaharui
Izin apotek diberikan oleh menkes, yang kewenangan nya kefarmasian dimana dilakukan penyerahan obat dan berdasarkan keputusahan menkes no; 1331 tahun 2002,
dilimpahkan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota. perbekalan kesehatan dan tidak melakukan peracikan. yang dimaksud dengan pedagang eceran obat adalah
 Perbekalan kesehatan: adalah semua bahan selain orang atau badan hukum Indonesia yang memiliki izin
Kepala dinas kabupaten/kota wajib melaporkan obat dan peralatan yang diperlukan untuk untuk menyimpan obat-obat bebas dan obat bebas
pelaksanaan pemberitahuan izin, pembekuan menyelenggarakan upaya kesehatan. terbatas (daftar “W”) untuk dijual secara eceran
izin,pencairan izin dan pencabutan izin apotek sekali  Pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) : ditempat tertentu sebagaimana tercantum dalam surat
setahun kepada menkes dengan tembusan kepada kepala adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung izin.
dinas kesehatan propinsi. profesi apoteker dalam pelayanan kefarmasian untuk  Persyaratan:
meningkatkan kualitas hidup pasien. 1. PEO dapat diusahakan oleh perusahaan Negara,
 Pencabutan izin apotek:  Pengaturan apotek rakyat bertujuan untuk: perusahaan swasta atau perorangan
1. Memberikan bagi toko obat yang ingin 2. Penanggung jawab teknis farmasi terletak pada
meningkatkan pelayanan dan status usahanya seorang asisten apoteker
Izin apotek dapat dicabut dalam hal: 3. Untuk mendirikan pedagang eceran obat harus
menjadi apotek rakyat.
2. Pedoman bagi perorangan atau usaha kecil yang ada izin dari kepala dinkes kab/kota setempat
a. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan ingin mendirikan apotek rakyat Setiap penerbitan izin kepala dinas kesehatan
yang telah ditetapkan seperti ijazah yang tidak 3. Melindungi masyarakat untuk dapat memperoleh kab/kota harus menyampaikan tembusahan
terdaftar pada departemen kesehatan,melanggar pelayanan kefarmasian yang baik dan benar. kepada menkes,kepala dinas kesehatan provinsi
sumpah/ janji sebagai apoteker, tidak lagi  Setiap orang,badan usaha atau pedagang eceran obat serta balai BPOM setempat.
memenuhi persyaratan fisik dan mental dalam yang ingin mendirikan apotek rakyat harus mengajukan 4. Permohonan izin PEO harus diajukan secara
menjalankan tugasnya, bekerja sebagai ijin kepada kepala dinas kesehetan tertulis dengan disertai:
penanggung jawab pada apotek atau industry tingkat-II/kabupaten/kota. a. Alamat dan denah tempat usaha
farmasi lainnya atau  Bagi pedagang everan yang ingin merubah statusnya b. Nama dan alamat permohonan
b. Apoteker tidak menyediakan,menyimpan dan sebagai apotek rakyat dapat merupakan satu atau c. Nama dan alamat asisten apoteker
menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu gabungan dari paling banyak empat pedagang eceran d. Surat pernyataan kesediaan bekerja asisten
dan terjamin keabsahannya atau obat. apoteker.
c. Apoteker tidak menjalankan tugasnya dengan  Permohonan secara tertulis tersebut diajukan kepada
 Dan apabila pemohon tersebut terdiri dari gabungan
baik seperti dalam hal melayani resep, kepala dinkes setempat.
beberapa pedagang eceran obat harus:
memberikan informasi yang berkaitan dengan  Jenis-jenis obat yang dijual:
1. Mempunyai ikatan kerjasama dalam bentuk
penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional 1. Semua obat yang termasuk dalam obat bebas
badan usaha atau bentuk lainnya, dan
atau 2. Semua obat yang termasuk dalam daftar obat
2. Letak lokasi pedagang eceran obat
d. Bila apoteker berhalangan melakukan tugasnya bebas terbatas
pendampingan, yang memungkinkan dibawah
lebih dari dua tahun berturut-turut atau  Kewajiban-kewajiban PEO:
satu pengelolaan.
e. Bila apoteker melanggar perundang-undangan 1. PEO harus memasang papan dengan tulisan
 Apoteker rakyat dilarang:
narkotika, obat keras dan ketentuan lainnya atau “toko obat berizin”, tidak menerima resep dokter
1. Menyediakan narkotika
f. SIK APA dicabut atau dan memasang papan nama di depan tokonya.
2. Menyediakan psikotropika
g. PSA terbukti terlibat dalam pelanggaran
3. Meracik obat
perundang-undangan dbidang obat atau
4. Menyediakan obat dalam jumlah besar
2. Tulisan harus berwarna hitam diatas warna dasar 1. Prinsip-prinsip Cara Distribusi Obat yang Baik
putih, tinggi huruf 5cm dan tebalnya paling PENERAPAN CDOB (CDOB) berlaku untuk aspek pengadaan,
sedikit 5mm. Pasal 3 penyimpanan, penyaluran termasuk pengembalian obat
3. Ukuran papan tersebut paling sedikit lembar (1) PBF dan PBF Cabang dalam menyelenggarakan dan/atau bahan obat dalam rantai distribusi.
40cm dan panjang 60cm pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat dan/atau 2. Semua pihak yang terlibat dalam distribusi obat
4. PEO dilarang menerima atau melayani resep bahan obat wajib menerapkan Pedoman Teknis CDOB. dan/atau bahan obat bertanggungjawab untuk
dokter (2) Pedoman Teknis CDOB sebagaimana dimaksud pada memastikan mutu obat dan/atau bahan obat dan
5. PEO dilarang membuat obat, membungkus atau ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan mempertahankan integritas rantai distribusi selama
membungkus kembali obat. bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. proses distribusi.
6. Obat-obat yang masuk dalam daftar Obat bebas Pasal 4 Selain PBF dan PBF Cabang sebagaimana 3. Prinsip-prinsip CDOB berlaku juga untuk obat donasi,
terbatas harus disimpan dalam lemari khusus dan dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), Instalasi Sediaan baku pembanding dan obat uji klinis.
tidak boleh dicampur dengan obat-obat atau Farmasi yang menyelenggarakan pengadaan, 4. Semua pihak yang terlibat dalam proses distribusi harus
barang-barang lain. penyimpanan, dan penyaluran obat dan/atau bahan obat menerapkan prinsip kehati-hatian (due diligence)
7. Didepan tokonya, pada iklan dan barang-barang juga wajib menerapkan Pedoman Teknis CDOB. dengan mematuhi prinsip CDOB, misalnya dalam
cetakan toko obat tidak boleh memasang nama Pasal 5 (1) Terhadap PBF dan PBF Cabang yang telah prosedur yang terkait dengan kemampuan telusur dan
yang sama atau menyamai nama apotik, pabrik menerapkan Pedoman Teknis CDOB diberikan Sertifikat identifikasi risiko.
obat atau PBF, yang dapat menimbulkan kesan CDOB oleh Kepala Badan. (2) Ketentuan lebih lanjut 5. Harus ada kerja sama antara semua pihak termasuk
seakan-akan toko obat tersebut adalah sebuah mengenai pemberian Sertifikat CDOB sebagaimana pemerintah, bea dan cukai, lembaga penegak hukum,
apotik atau ada hubungannya dngan apotik, dimaksud pada ayat (1) akan ditetapkan dengan Peraturan pihak yang berwenang, industri farmasi, fasilitas
pabrik farmasi atau PBF Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. distribusi dan pihak yang bertanggung jawab untuk
8. Setiap pedagang eceran obat harus tuntuk pada penyediaan obat, memastikan mutu dan keamanan obat
semua peraturan yang berlaku. serta mencegah paparan obat palsu terhadap pasien.

SANKSI ADMINISTRATIF PENANGGUNG JAWAB


 Pasal 6 Pelanggaran terhadap ketentuan Pedoman 2.7. Manajemen puncak di fasilitas distribusi harus
Teknis CDOB dapat dikenai sanksi administratif menunjuk seorang penanggung jawab. Penanggung jawab
sebagai berikut: harus memenuhi tanggung jawabnya, bertugas purna
1. Peringatan tertulis; waktu dan memenuhi persyaratan sesuai dengan
2. Penghentian sementara kegiatan; dan peraturan perundang-undangan. Jika penanggung jawab
3. Pencabutan Sertifikat CDOB. fasilitas distribusi tidak dapat melaksanakan tugasnya
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS dalam waktu yang ditentukan, maka harus dilakukan
OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA  Pasal 7 Pengenaan sanksi administratif berupa pendelegasian tugas kepada tenaga teknis kefarmasian.
NOMOR HK.03.1.34.11.12.7542 TAHUN 2012 Pencabutan Sertifikat CDOB sebagaimana dimaksud Tenaga kefarmasian yang mendapat -7- pendelegasian
TENTANG PEDOMAN TEKNIS CARA dalam Pasal 6 angka 3 diberikan dalam hal: wajib melaporkan kegiatan yang dilakukan kepada
DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK a. terjadi penyimpangan penerapan CDOB yang penanggung jawab.
mengakibatkan penyalahgunaan pendistribusian 2.8. Penanggung jawab mempunyai uraian tugas yang
 Cara Distribusi Obat yang Baik, yang selanjutnya obat dan/atau bahan obat; atau harus memuat kewenangan dalam hal pengambilan
disingkat CDOB, adalah cara distribusi/penyaluran b. PBF atau PBF Cabang dengan sengaja melakukan keputusan sesuai dengan tanggung jawabnya. Manajemen
obat dan/atau bahan obat yang bertujuan memastikan tindakan yang mengakibatkan tidak terlaksananya fasilitas distribusi harus memberikan kewenangan,
mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai penerapan CDOB. sumber daya dan tanggung jawab yang diperlukan kepada
persyaratan dan tujuan penggunaannya. penanggung jawab untuk menjalankan tugasnya.
 Sertifikat CDOB adalah dokumen sah yang PEDOMAN TEKNIS CARA DISTRIBUSI OBAT 2.9. Penanggung jawab harus seorang Apoteker yang
merupakan bukti bahwa PBF telah memenuhi YANG BAIK PENDAHULUAN PRINSIP-PRINSIP memenuhi kualifikasi dan kompetensi sesuai peraturan
persyaratan CDOB dalam mendistribusikan obat atau UMUM perundang-undangan. Di samping itu, telah memiliki
bahan obat. pengetahuan dan mengikuti pelatihan CDOB yang
memuat aspek keamanan, identifikasi obat dan/atau bahan l) memastikan pemenuhan persyaratan lain yang 2.20. Harus tersedia ketentuan perusahaan (codes of
obat, deteksi dan pencegahan masuknya obat dan/atau diwajibkan untuk obat dan/atau bahan obat tertentu sesuai practice) yang mengatur hak dan kewajiban personil
bahan obat palsu ke dalam rantai distribusi. peraturan perundangundangan. termasuk namun tidak terbatas pada pemberian sanksi
2.10. Penanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya kepada personil yang melakukan penyimpangan distribusi
harus memastikan bahwa fasilitas distribusi telah PERSONIL LAINNYA termasuk kegiatan terkait obat dan/atau bahan obat palsu.
menerapkan CDOB dan memenuhi pelayanan publik. 2.12. Harus dipastikan tersedianya personil yang
2.11. Penanggung jawab memiliki tanggung jawab kompeten dalam jumlah yang memadai di tiap kegiatan SUHU DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN 3.13.
antara lain: yang dilakukan di rantai distribusi, untuk memastikan Harus tersedia prosedur tertulis dan peralatan yang
a) menyusun, memastikan dan mempertahankan bahwa mutu obat dan/atau bahan obat tetap terjaga sesuai untuk mengendalikan lingkungan selama
penerapan sistem manajemen mutu; PELATIHAN penyimpanan obat dan/atau bahan obat. Faktor
b) fokus pada pengelolaan kegiatan yang menjadi 2.13. Semua personil harus memenuhi kualifikasi lingkungan yang harus dipertimbangkan, antara lain suhu,
kewenangannya serta menjaga akurasi dan mutu yang dipersyaratkan dalam CDOB dengan mengikuti kelembaban, dan kebersihan bangunan. 3.14. Area
dokumentasi; pelatihan dan memiliki kompetensi sebelum memulai penyimpanan harus dipetakan pada kondisi suhu yang
c) menyusun dan/atau menyetujui program pelatihan tugas, berdasarkan suatu prosedur tertulis dan sesuai mewakili. Sebelum digunakan, harus dilakukan pemetaan
dasar dan pelatihan lanjutan mengenai CDOB untuk dengan program pelatihan termasuk keselamatan kerja. awal sesuai dengan prosedur tertulis. Pemetaan harus
semua personil yang terkait dalam kegiatan distribusi; Penanggung jawab juga harus menjaga kompetensinya diulang sesuai dengan hasil kajian risiko atau jika
d) mengkoordinasikan dan melakukan dengan segera dalam CDOB melalui pelatihan rutin berkala. dilakukan modifikasi yang signifikan terhadap fasilitas
setiap kegiatan penarikan obat dan/atau bahan obat; 2.14. Di samping itu, pelatihan harus mencakup aspek atau peralatan pengendali suhu. Peralatan pemantauan
e) memastikan bahwa keluhan pelanggan ditangani identifikasi dan menghindari obat dan/atau bahan obat suhu harus ditempatkan sesuai dengan hasil pemetaan.
dengan efektif; palsu memasuki rantai distribusi.
f) melakukan kualifikasi dan persetujuan terhadap 2.15. Harus diberikan pelatihan khusus kepada KUALIFIKASI DAN VALIDASI
pemasok dan pelanggan; personil yang menangani obat dan/atau bahan obat yang 3.26. Fasilitas distribusi harus menetapkan
g) meluluskan obat dan/atau bahan obat kembalian untuk memerlukan persyaratan penanganan yang lebih ketat kualifikasi dan/atau validasi yang diperlukan untuk
dikembalikan ke dalam stok obat dan/atau bahan obat seperti obat dan/atau bahan obat berbahaya, bahan pengendalian kegiatan distribusi. Ruang lingkup dan
yang memenuhi syarat jual; radioaktif, narkotika, psikotropika, rentan untuk metode validasi harus ditetapkan berdasarkan pendekatan
h) turut serta dalam pembuatan perjanjian antara pemberi disalahgunakan, dan sensitif terhadap suhu. analisis risiko. Kegiatan validasi harus direncanakan dan
kontrak dan penerima kontrak yang menjelaskan 2.16. Semua dokumentasi pelatihan harus disimpan, didokumentasikan. Perencanaan harus memuat kriteria
mengenai tanggung jawab masing-masing pihak yang dan efektivitas pelatihan harus dievaluasi secara yang dipersyaratkan. -13- 3.27. Sebelum pelaksanaan
berkaitan dengan distribusi dan/atau transportasi obat berkala dan didokumentasikan. dan jika ada perubahan yang signifikan atau upgrade,
dan/atau bahan obat; HIGIENE 2.17. Harus tersedia prosedur tertulis sistem harus divalidasi, untuk memastikan kebenaran
i) memastikan inspeksi diri dilakukan secara berkala berkaitan dengan higiene personil yang relevan dengan instalasi dan operasional.
sesuai program dan tersedia tindakan perbaikan yang kegiatannya mencakup kesehatan, higiene dan pakaian 3.28. Laporan validasi harus memuat hasil validasi
diperlukan; kerja. dan semua penyimpangan yang terjadi serta tindakan
j) mendelegasikan tugasnya kepada Apoteker/tenaga 2.18. Dilarang menyimpan makanan, minuman, rokok perbaikan dan pencegahan (CAPA) yang perlu dilakukan.
teknis kefarmasian yang telah mendapatkan persetujuan atau obat untuk penggunaan pribadi di area penyimpanan. Laporan dan bukti pelaksanaan validasi harus dibuat dan
dari instansi berwenang ketika sedang tidak berada di 2.19. Personil yang terkait dengan distribusi obat disetujui oleh personel yang berwenang.
tempat dalam jangka waktu tertentu dan menyimpan dan/atau bahan obat harus memakai pakaian yang sesuai 3.29. Jika peralatan memerlukan perbaikan atau
dokumen yang terkait dengan setiap pendelegasian yang untuk kegiatan yang dilakukan. Personil yang menangani perawatan yang mengakibatkan perubahan secara
dilakukan; obat dan/atau bahan obat berbahaya, termasuk yang signifikan, harus dilakukan kualifikasi ulang dengan
k) turut serta dalam setiap pengambilan keputusan untuk mengandung bahan yang sangat aktif (misalnya korosif, menggunakan pendekatan analis risiko.
mengkarantina atau memusnahkan obat dan/atau bahan mudah meledak, mudah menyala, mudah terbakar),
obat -8- kembalian, rusak, hasil penarikan kembali atau beracun, dapat menginfeksi atau sensitisasi, harus OPERASIONAL
diduga palsu; dilengkapi dengan pakaian pelindung sesuai dengan Semua tindakan yang dilakukan oleh fasilitas distribusi
persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) -9- harus dapat memastikan bahwa identitas obat dan/atau
bahan obat tidak hilang dan distribusinya ditangani sesuai
dengan spesifikasi yang tercantum pada kemasan. dan/atau bahan obat. Dalam hal ini, pendekatan berbasis 4.17.Pengiriman obat dan/atau bahan obat yang
Fasilitas distribusi harus menggunakan semua perangkat risiko harus dilakukan dengan mempertimbangkan: diterima dari sarana transportasi harus diperiksa
dan cara yang tersedia untuk memastikan bahwa sumber a) reputasi atau tingkat keandalan serta keabsahan sebagai bentuk verifikasi terhadap keutuhan kontainer /
obat dan/atau bahan obat yang diterima berasal dari operasionalnya sistem penutup, fisik dan fitur kemasan serta label
industri farmasi dan/atau fasilitas distribusi lain yang b) obat dan/atau bahan obat tertentu yang rawan terhadap kemasan.
mempunyai izin sesuai peraturan perundang-undangan pemalsuan
untuk meminimalkan risiko obat dan/atau bahan obat c) penawaran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah
palsu memasuki rantai distribusi resmi. besar yang biasanya hanya tersedia dalam jumlah terbatas
d) harga yang tidak wajar
KUALIFIKASI PEMASOK
4.1. Fasilitas distribusi harus memperoleh pasokan KUALIFIKASI PELANGGAN MANAJEMEN FARMASI
obat dan/atau bahan obat dari pemasok yang mempunyai 4.9. Fasilitas distribusi harus memastikan bahwa obat
izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 4.2. dan/atau bahan obat hanya disalurkan kepada pihak yang
 Menurut Georga Robert Terry, Manajemen adalah
Jika obat dan/atau bahan obat diperoleh dari fasilitas berhak atau berwenang untuk menyerahkan obat ke
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
distribusi lain, maka fasilitas distribusi wajib masyarakat. Bukti kualifikasi pelanggan harus
dengan melalui kegiatan orang lain.
memastikan bahwa pemasok tersebut mempunyai izin didokumentasikan dengan baik.
 Menurut Merry Parket Follet, Manajemen adalah
serta menerapkan prinsip dan Pedoman CDOB. 4.10.Pemeriksaan dan pemeriksaan ulang secara
seni untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan melalu
4.3. Jika obat dan/atau bahan obat diperoleh dari berkala dapat mencakup tetapi tidak terbatas pada
orang lain.
industri farmasi, maka fasilitas distribusi wajib permintaan salinan surat izin pelanggan.
memastikan bahwa pemasok tersebut mempunyai izin 4.11.Fasilitas distribusi harus memantau tiap transaksi  Menurut James AF.Stoner, Manajemen adalah
serta menerapkan prinsip dan Pedoman CPOB. yang dilakukan dan melakukan penyelidikan jika perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
4.4. Jika bahan obat diperoleh dari industri non- ditemukan penyimpangan pola transaksi obat dan/atau pengendalian upaya anggota organisasi dan
farmasi yang memproduksi bahan obat dengan bahan obat yang berisiko terhadap penyalahgunaan, serta penggunaan semua sumber daya organisasi untuk
standar mutu farmasi, maka fasilitas distribusi wajib untuk memastikan kewajiban pelayanan distribusi obat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
memastikan bahwa pemasok tersebut mempunyai izin dan/atau bahan obat kepada masyarakat terpenuhi.  pokok pikiran tentang definisi manajemen adalah:
serta menerapkan prinsip CPOB. PENERIMAAN 1. Adanya tujuan
4.5. Pengadaan obat dan/atau bahan obat harus 4.12.Proses penerimaan bertujuan untuk memastikan 2. Adanya aktivitas/kegiatan
dikendalikan dengan prosedur tertulis dan rantai bahwa kiriman obat dan/atau bahan obat yang diterima 3. Adanya kerjasama
pasokan harus diidentifikasi serta didokumentasikan benar, berasal dari pemasok yang disetujui, tidak rusak 4. Adanya proses
4.6. Harus dilakukan kualifikasi yang tepat sebelum atau tidak mengalami perubahan selama transportasi.  Ada beberapa pendapat terhadap fungsi manajemen,
pengadaan dilaksanakan. Pemilihan pemasok, termasuk 4.13.Obat dan/atau bahan obat tidak boleh diterima antara lain
kualifikasi dan persetujuan penunjukannya, merupakan jika kedaluwarsa, atau mendekati tanggal kedaluwarsa 1. Menurut Henry Fayol bahwa fungsi-fungsi
hal operasional yang penting. Pemilihan pemasok harus sehingga kemungkinan besar obat dan/atau bahan obat manajemen meliputi:
dikendalikan dengan prosedur tertulis dan hasilnya telah kedaluwarsa sebelum digunakan oleh konsumen. - Perencanaan (Planning)
didokumentasikan serta diperiksa ulang secara berkala. 4.14.Obat dan/atau bahan obat yang memerlukan - Pengorganisasian (Organizing)
4.7. Harus tersedia prosedur tertulis yang mengatur penyimpanan atau tindakan pengamanan khusus, - Pemberian Komando (Commanding)
kegiatan administratif dan teknis terkait wewenang harus segera dipindahkan ke tempat penyimpanan yang - Pengkoordinasian (Coordinating)
pengadaan dan pendistribusian, guna memastikan bahwa sesuai setelah dilakukan pemeriksaan. 4.15.Nomor bets - Pengawasan (Controlling)
obat hanya diperoleh dari pemasok yang memiliki izin dan tanggal kedaluwarsa obat dan/atau bahan obat
dan didistribusikan oleh fasilitas distribusi resmi. harus dicatat pada saat penerimaan, untuk mempermudah 2. Menurut Harold Koontz dan Cyril O Donnal,
4.8. Sebelum memulai kerjasama dengan pemasok penelusuran. berpendapat bahwa fungsi-fungsi manajemen adalah:
baru, fasilitas distribusi harus melakukan pengkajian 4.16.Jika ditemukan obat dan/atau bahan obat diduga - Perencanaan (Planning)
guna memastikan calon pemasok tersebut sesuai, palsu, bets tersebut harus segera dipisahkan dan - Pengorganisasian (Organizing)
kompeten dan dapat dipercaya untuk memasok obat dilaporkan ke instansi berwenang, dan ke pemegang izin - Pengadaan Tenaga Kerja (Staffing)
edar. - Pengarahan/ Pembimbingan (Directing)
- Pengawasan (Controlling) - Pengadaan Tenaga Kerja (Staffing) 4. Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A. seorang
- Pengarahan/Pembimbing (Directing) pakar dari Indonesia
3. Menurut Luther M Gullick tentang fungsi-fungsi - Pengkoordinasian (Coordinating)
manajemen adalah: - Pelaporan (Reporting)
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organizing) - penganggaran (budgeting)
4. tentang fungsi-fungsi manajemen adalah: Men (orang) merupakan sarana yang perlu diatur oleh orang/bidang yang ahli
- Perencanaan (Planning) paling penting dan faktor yang dominan yaitu finansial manajemen.
- Pengorganisasian (Organizing) serta menentukan. Men adalah sarana
- Pemberian Motivasi (Motivating) yang istimewa karena dapat berfungsi (3) Materials (bahan-bahan)
- Pengawasan (Controlling) dan sebagai subyek dan obyek (mempunyai
- Penilaian (Evaluating) fungsi ganda). Setelah uang tersedia, maka kita harus
menyediakan material sebagai sarana
Hubungan Organisasi dan Manajemen Men sebagai subyek, karena dialah yang pokok dalam usaha produksi maupun
memulai suatu tindakan atau usaha perdagangan. Material dapat berupa
 Manajemen merupakan orang-orang dari (starter of action). Dia pula sebagai bahan mentah, bahan setengah jadi
dalam organisasi itu terutama pihak penggerak, motivator maupun maupun bahan jadi.
pimpinan guna mencapai tujuan yang dinamisator. Kalau diumpamakan
telah ditetapkan administrasi. sebagai mesin maka ia berfungsi sebagai (4) Methode (cara)
 Organisasi merupakan suatu wadah generator dari mesin tersebut.
dimana manajer berusaha melaksanakan Bahan baku telah tersedia harus diolah
kegiatan untuk mencapai tujuan yang Men sebagai obyek, karena ia dapat untuk menjadi barang jadi. Pada proses
telah ditetapkan administrasi. diatur dan digerakkan seperti sarana pengolahan inilah diperlukan suatu cara
lainya. Namun kelebihannya ia tertentu yang sangat efektif dan efisien.
A. Unsur/Sarana Manajemen (Tools of mempunyai jiwa dan perasaan, sehingga Cara (methode) yang digunakan dalam
Management) perlu dihargai secara wajar sesuai dengan proses produksi harus baku sehingga
harkat kemanusiaanya. dapat digunakan oleh semua pegawai
Manajemen dapat dilaksanakan dengan untuk keseragaman kerja, mempermudah
baik apabila dilengkapi dengan alat-alat atau pengawasan serta mencegah hasil
(2) Monay (uang)
sarana (tools of management). Sarana-sarana produksi yang tidak baik.
manajemen adalah meliputi 6 M, yaitu: Apabila men (orang) yang berfungsi
1. Men (orang) (5) Machines (mesin)
sebagai subyek telah mengatur dan
2. Money (uang) menentukan tujuan organisasi, maka
3. Materials (bahan-bahan) giliran selanjutnya diperlukan Mesin merupakan sarana penting dalam
4. Methode (cara) monay/uang sebagai sarana utama dunia modern, Bekerja dengan
5. Machines (mesin) mencapai tujuan. Karena uang dapat menggunakan mesin akan mempercepat,
6. Market (pasar) digunakan untuk membiayai tenaga memperlancar proses pekerjaan, serta
kerja, membeli material dan mesin serta malipat gandakan hasil produksi. Karena
dapat digunakan untuk membiayai itulah mesin sangat dibutuhkan sebagai
penelitian cara-cara kerja. sarana yang menguntungkan usaha
produksi dan perdagangan terutama
Monay dapat digunakan pula untuk dalam menghadapi persaingan bisnis.
membiayai pemasaran. Jadi uang dapat
(1) Men (orang) (6) Market (pasar)
digunakan untuk berbagai keperluan
dalam mencapai tujuan. Agar uang dapat
berguna secara efektif dan efisien maka

8
Barang jadi telah menumpuk harus (1) Pembagian Kerja (Devision of (3) Prinsip Kesatuan Komando
segera dipasarkan. Kegiatan dalam Work) (Unity of Command)
bidang pemasaran merupakan kegiatan
puncak, karena menentukan apakah Sebelum pekerjaan dilaksanakan, Komando atau perintah terhadap
produksi suatu perusahaan dapat diterima terlebih dahulu diadakan pekerjaan harus sama dari atas
atau tidak oleh konsumen. Tanpa pembagian pekerjaan. Setiap sampai bawah (satu bahasa) serta
keahlian bidang pemasaran, barang hasil pegawai ditempatkan sesuai harus berasal dari sumber yang
produksi tidak dapat dijadikan uang, dengan kemampuan, pendidikan, sama/satu. Maksudnya agar dalam
semua pegawai tidak dapat digaji, keterampilan, serta sesuai dengan pelaksanaan tugas pekerja tidak
kelanjutannya terjadi pemogokan dan keadaan fisik dan psikisnya (the bimbang dan ragu serta jelas
kerugian perusahaan. right men on the right place). kemana ia harus bertanggung
jawab.
B. Prinsip-prinsip Manajemen (2) Wewenang dan Tanggung Jawab
(Autority and Responsibility) (4) Prinsip KISS (Koordinasi,
Dalam melaksanakan manajemen diperlukan Integrasi, Sinkronisasi, dan
dalil khusus yang dapat dijadikan pedoman oleh Dalam pembagian pekerjaan Simplikasi)
para manager dalam melaksanakan tugasnya, harus disertakan dengan
yang disebut Prinsip-prinsip Manajemen. pelimpahan wewenang dan Koordinasi ialah segala kegiatan
Menurut Hendry Fayol, ada 14 prinsip-prinsip tanggung jawab. Setiap untuk menghimpun dan sekaligus
manajemen, yaitu: wewenang dan tanggung jawab untuk mengarahkan kegiatan-
1. Pembagian kerja (Devision og Work) yang diberikan kepada bawahan kegiatan semua sarana atau alat-
2. Otoritas/wewenang (Authority) harus jelas batasannya serta harus alat (6M) untuk mencapai tujuan
3. Disiplin (Dicipline) menganut prinsip keseimbangan organisasi. Alau usaha kerja sama
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command) anatar wewenang dan tanggung antara badan atau unit/bagian
5. Kesatuan Arah (Unity of Direction) jawab tersebut. Apabila dalam pelaksaan tugas tertentu
6. Mengutamakan Kepentingan Umum diatas wewenang terlalu berlebihan dengan jalan seemikian rupa
Kepentingan Pribadi (Sub Ordination Of dibandingkan dengan tanggung sehingga terdapat saling pengerti,
Individual Interest To The Comman Good) jawab yang diterima, maka akan saling mengisi, saling membantu,
7. Pemberian Upah (Remuneration) terjadi tindakan sewenag-wenang dan melengkapi untuk
8. Pemusatan (Centralization) dari pegawai yang menerima mempermudah mencapai tujuan
9. Jenjang Jabatan (The Hierarchy) wewenang tersebut terhadap yang ditentukan.
10. Tata Tertib (Order) bawahannya. Sebaliknya apabila
11. Kesamaan (Equity) tanggung jawab berlebihan
12. Kestabilan Staf (stability of Staff) dibandingkan dengan wewenang Integrasi ialah usaha untuk
13. Inisiatif (Initiative) yang diterima maka bawahan menyatukan berbagai bagian atau
14. Semangat Korps (Esprit de Corps) yang menerima wewenang dan unit dalam organisasi sehingga
tanggung jawab tersebut tidak tercapai satu pemikiran maupun
Untuk lebih mudah diingat, bagi dapat melaksanakan tugas dan tindakan ke arah satu sasaran.
kita cukup membahas 7 (tujuh) prinsip tenggung jawab tersebut dengan
manajemen sebagai berikut: sebaik-baiknya.

9
Sinkronisasi ialah usaha untuk (6) Prinsip Semangat Kesatuan atau 3. Sebutkan unsur-unsur manajemen
menyelaraskan atau Prinsip Expirit De Korps dan jelaskan perannya dalam
menyesuaikan kegiatan dari organisasi?
berbagai bagian guna mencapai Setiap orang yang bekerja sama 4. Dari unsur-unsur manajemen
keserasian atau keharmonisan dalam suatu usaha perlu memiliki tersebut, manakah yang memiliki
tindakan dalam mencapai sasaran. jiwa kesatuan, rasa senasib dan perana paling penting?
seperjungan, mulai dari tingkat 5. Apa yang dimaksud dengan istilah
Simplikasi ialah usaha untuk yang paling atas sampai paling the right men on the right place?
melakukan penyederhanaan di da- bawah. Dengan semangat korps
lam organisasi maupun setiap orang akan bekerja dengan BAB 3
prnyederhanaan dalam sistem senang hati dan akan timbul
atau cara kerja supaya terjadi inisiatif serta prakarsa untuk DASAR-DASAR ORGANISASI
penghematan tenaga, waktu dan memajukan usaha.
biaya sehingga tercapai tujuan
yang diinginkan. Penyederhanaan (7) Prinsip keadilan dan Kejujuran
ini perlu dilakukan apabila terjadi
penurunan dalam bidang A. Pengertian dan Dasar-dasar Organisasi
Semangat kesatuan akan terbina
pemasaran yang menyebabkan jika dalam usaha itu berlaku
terjadinya penurunan produksi keadilan dan kejujuran. Adil pula
sehingga pemasukan tidak sesuai 1. Pengertian
dalam pembagian pendapat
dengan pengeluaran. (upaya) sesuai dengan berat Pengertian pengorganisasian
ringannya tugas dan tanggung
(5) Prinsip Tertib dan Disiplin jawab seseorang. Kejujuran disini Pengorganisasian adalah penyatuan,
berarti bekerja untuk kepentingan pengelompokkan, pengaturan orang-orang untuk
Suatu ketertiban dan disiplin bersama dalam organisasi dan dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan sesuai
dalam setiap usaha amat penting, bukan mendahulukan kepentingan dengan rencana yang telah dirumuskan menuju
sebab dengan menjalankan tertib pribadi. tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
dan disiplin pekerjaan dapat
diselesaikan pada waktu yang Pengertian organisasi
telang ditentukan. Dengan disiplin Organisasi adalah suatu sistem kerja sama antara
dan tertib mutu kerja akan sekelompok orang dengan yang lainnya secara teratur
meningkat pula. Misal semboyan Tes Formatif
mengenai hubungan tugas, wewenang dan tanggung
dalam bahasa latin: UBI ORDO jawab dalam rangka mencapai tujuan yang telah
DEFICIT NULIA VIRTUS Jawablah pertanyaan berikut dengan
jelas dan singkat! ditetapkan sebelumnya.
SUFICIT, yang artinya dimana
tidak berlaku ketertiban disana Pengertian lain dari organisasi
tidak akan tercapai mutu yang 1. Sebutkan pengertian manajemen?
tinggi. 2. Jelaskan bagaimana hubungan
antara organisasi dan manajemen?

10
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja adalah menugaskan kepada seorang
sama satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan Telahdiketahui bahwa pengorganisasian adalah bawahan untuk mengerjakan suatu pekerjaan
tertentu. kegiatan membagi-bagikan tugas, wewenang dan dan minta pertanggungjawabannya.
tanggung jawab. Berdasarkan penjelasan diatas, maka  Hierarki, bahwa dalam organisasi ada
2. Unsur-unsur Organisasi pengorganisasian dapat berfungsi sebagai berikut: tingkatan-tingkatan wewenang dan tanggung
 Mengatur kerja dan kerja sama secara efektif. jawab dari atas sampai ke bawah.
Dalam pengertian ini, unsur-unsur organisasi  Mencegah dan mengurangi keterlambatan  Kesatuan perintah/komando (unity of
adalah sekelompok orang ( 2 orang atau lebih ), rencana kerja. command), bahwa setiap orang hanya
adanya kerja sama dan adanyatujuan. Sebelum  Mencegah dan mengurangi kesimpangsiuran menerima perintah dari satu orang atasan
organisasi menetapkan tujuan-tujuan, maka terlebih kerja. yang sama.
dahulu harus menetapkan misi atau maksud  Mencegah dan mengurangi masalah.  Batas kemampuan mengawas (span of
organisasi.  Membuat pedoman atau prosedur kerja control), bahwa seorang pemimpin terbatas
B. Keuntungan dan Prinsip-prinsip organisasi jumlah orang yang diawasi/dipimpinnya.
Misi adalah suatau pernyataan umum dan abadi 1. Keuntungan Pergorganisasian  Pertanggungjawaban (accountability),
tentang maksud organisasi. Sedangkan Misi suatu Pengorganisasian yang menghasilkan bahwa seseorang bawahan wajib
organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar organisasi yang baik, akan mendatangkan memberikan pertanggung jawaban kepada
yang membedakan organisasi dari organisasi lain dan keuntungan-keuntungan sebagai berikut: orang/pejabat yang memberi
mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal  Setiap anggota organisasi mengetahui tugas- tanggungjawab.
produk dan pasar. tugas yang harus dilaksanakan
 Hubungan-hubungan kerja akan jelas
terlihat. C. Cara-cara dan Bentuk- bentuk Organisasi
 Dapat dicapai koordinasi yang efektif antara
satuan-satuan organisasi. 1. Cara-cara Mengorganisasian
3. Sasaran dan Tujuan Pengorganisasian
 Dapat dimanfaatkn tenaga kerja dan fasilitas
kerja secara efektif dan efesien. Untuk Mengorganisasian secara teratur,
Berkaitan dengan pengertian organisasi di atas maka: perlu memperhatikan hal-hal sebagai
2. Prinsip-prinsip Organisasi
Suatu organisasi dikatakan baik, apabila berikut:
 Sasaran pengorganisasian adalah diperolehnya dalam penyelenggaraan organisasi itu  Mengetahui tujuan yang ingin dicapai.
suatu organisasi yang efektif untuk melaksanakan berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai  Membagi pekerjaan yang akan
proses manajemen; berikut: dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang
 Tujuan pengorganisasian adalah terselenggaranya  Adanya tujuan yang jelas, yang merupakan lebih kecil.
proses manajemen untuk memperoleh hasil secara sumber dan pedoman kegiatan organisasi.  Mengelompokkan kegiatan-kegiatan
efektif dan efisien.  Pembagian kerja/tugas (division/distribution tersebut menjadi satuan-satuan yang
of work). Dalam membagi tugas harus praktis.
Dari hal-hal di atas jelaslah bahwa didasarkan prinsip “the right man in the  Menetapkan tugas-tugas secara jelas
pengorganisasian memang angat penting, oleh karena right place”, yaitu memberi tugas kepada untuk setiap kegiatan tersebut.
itu bagi seorang manajer dituntut untuk dapat pegawai/bawahan, disesuaikan dengan  Menyediakan alat-alat fisik dan
menjalankan fungsi pengorganisasian secara efektif. kemampuan, keahlian atau kondisi fisiknya. fasilitas lain yang diperlukan.
 Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab  Memperkerjakan tenaga-tenaga yang
4. Fungsi-fungsi pengorganisasian (delegation of authority and responsibility) cakap.

11
 Melimpahkan wewenang yang perlu B dan C : menerima perintah dari A dan Kelemahan-kelemahan organisasi lini
dilimpahkan. memberikan pertanggung  Pimpinan sering menyamakan antara tujuan
jawaban kepada A pribadi dengan tujuan organisasi.
 Pimpinan cenderung berbuat atau bersifat
2. Bentuk-bentuk Organisasi D dan E : masing-masing menerima perintah diktator karena organisasi dianggap milik
Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dan memberikan pertanggung pribadi.
dalam organisasi yang satu dengan lainnya sering jawaban kepada B, begitu pula F  Kelangsungan hidup organisasi tidak
tidak sama. Ada kegiatan-kegiatan yang sangat dan G kepada C. berjalan dengan baik karena seluruh anggota
komplek ada pula yang sederhana. Hal ini bargantung kepada satu orang pimpinan.
mengakibatkan penyusuaian bentuk organisasi  Bawahan sulit berkembang, terutama untuk
yang disusun. Pada umumnya organisasi ada menjadi tenaga-tenaga spesialis sangat
empat macam bentuk yaitu sebagai berikut. terbatas.
Ciri-ciri organisasi lini
 Organisasi lini.
 Organisasi lini dan staff.
 Organisasi staff (fungsionall).  Organisasinya kecil dan
 Organisasi panitia. karyawannya/pegawainya sedikit.
 Hubungan kerja dilakukan secara langsung, b. Organisasi lini dan staff
baik antara pimpinan dan bawahan atau
sesama pimpinan atau sesama bawahan.

a. Organisasi lini/garis/lurus
 Spesialisasi pekerjaan atau tenaga belum A
banyak diperlukan.
 Tujuan/kebijaksanaan organisasi masih
sederhana.
A  Susunan organisasi juga masih sederhana,
sehingga fasilitas yang diperlukan juga P
masih sederhana.
 Produksi yang dihasilkan belum beragam.
B C Dari kesederhanaan, organisasi lini B C
mempunyai kebaikan-kebaikan antara lain A
sebagai berikut:
 Dalam hal pembuatab keputusan biasanya D
A E
: pimpinan F G
D E F G lebih cepat karena anggota timnya hanya
sedikit. B-C : menerima perintah dari A dan memberikan
 Karena antara anggota dapat berhubungan pertanggung jawaban kepada A. Begitu
langsung dan saling mengenal, maka rasa pula D-E kepada B dan F-G kepada C
A : Pimpinan
kesetiakawanan masih besar.
 Begitu pula dalam hal disiplin masih cukup P : tenaga staff yang memberi nasehat kepada
tinggi. A

12
Ciri-ciri organisasi lini staff Kelemahan-kelemahan organisasi lini dan staff

 Organisasinya besar dan kegiatannya banyak,  Para pelaksana tugas pokok (lini) sering
sehingga memerlukan karyawan/pegawai yang bingung, karena dihadapkan kepada atasan
banyak pula. secara lini dan pimpinanstaff yang memberi
 Karena organisasinya besar, maka hubungan nasihat-nasihat.
kerja secara langsung sehari-hari antara  Sering terjadi ketidaksesuaian dari antara Ciri-ciri organisasi fungsional
pimpinan puncak dengan bawahan atau bahkan perintah dari pimpinan lini dengan nasihat-
sesama anggota organisasi sudah sulit nasihat dari pimpinan staff, sehingga
dilakukan. membingungkan anggota.  Organisasi yang menekankan pada fungsi yang
dilakukan setiap anggota.
 Sesuai dengan namanya, organisasi ini terdiri  Kemungkinan pimpinan staff melampaui
dari dua kelompok pegawai, yaitu kelompok lini kewenangannya.  Kurang menekankan tingkatan-tingkatan
yang melaksanakan tugas-tugas pokok dan organisasi (hierarki)
kelompok staff, yang membantu pimpinan  Seseorang bawah tidak mempunyai atasan yang
menurut keahliannya. jelas, sehingga bawahan memberikan
 Dapat diperjakan tenaga-tenaga spesialis yang pertanggungjawaban kepada lebih dari satu
D. Organisasi fungsional orang atasan.
beraneka ragam.
 Setiap pemimpin merupakan tenaga spesialis
A : pimpinan yang ahli dalam bidangnya.

B-C: menerima perintah dari A dan memberikan Kebaikan-kebaikan organisasi fungsional


Kebaikan-kebaikan organisasi lini dan staff pertanggung jawaban kepada A
 Ada pembagian pekerjaan yang tegas antara
 Pembagiaan kerja yang tegas dan jelas. D-E-F-G : dapat diperintah B dan C sesuai dengan pekerjaan manajerial dengan pekerjaan
 Dapat disalurkan bakat yang berbeda-beda. bidang keahliannya dan memberikan operatif.
 Koordinasi kegiatan-kegiatan yang orang- pertanggungnya kepada B dan C  Dapat dicapai spesialisasi pekerjaan yang
orang dalam setiap kelompok dapat baik.
dijalankan dengan mudah.  Koordinasi/kerja sama antara orang-orang
 Dapat dikerjakab tenaga kerja yang sesuai dalam saru fungsi mudah dilaksanakan.
dengan keahlian, bakat maupun pendidikan
dan pengalamannya (the right man in the
right place). A Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional
 Dapat meningkatkan semangat kerja dan
disiplin karena pekerja bekerja sesuai  Pemborosan biaya yang sangat besar.
dengan bakat, keahlian, pendidikan dan  Ada kemungkinan timbul perselisihan antara
pengalamannya. jabatan.
B C  Inisiatif/prakarsa perseorangan tertekan.

13

D E F G
C
Organisasi fungsional menurut F.W. Taylor  Repair Boss (RB), yang bertugas,
memeriksa, meneliti mesin-mesin dana
Menurut Taylor, organisasi yang dpergunakan memperbaiki jika ada kerusakan-kerusakan
dalam produksi, dibagi menjadi dua bagian, yaitu
bagian perencanaan dan pelaksanaan.

(1) Bagian perencanaan d. Organisasi panitia


 Time and cost clerk (TC), yaitu sub
bagian yang bertugas memperhitungkan
biaya/ongkos dan waktu yang diperlukan
dalam proses produksi. A
 Route and order of work cleark (RC),
yaitu sub bagian yang bertugas
memperhitungkan cara yang sebaik-
baiknya tentang perjalanan bahan mentah
sampai dengan barang jadi yang diproses
dalam pabrik. M
 Instruction card clear (IC), yaitu sub
bagian yang bertugas memberi petunjuk
tentang cara bekerja pegawai.
B C D
 Disciplination, yaitu sub bagian yang
bertugas menjaga kedisiplinan kerja,
ketertiban dalam perusahaan. A-B-C-D : merupakan pimpinan
secara kolegis
RC IC DICS
A : sebagai ketua panitia
(2) Bagian pelaksana/pabrik
 Gang Boss (GB), yang bertugas
memepersssiapkan segala sesuatu untuk
kerja para pekerja. Menurut Harold Koontz dan
 Speed Boss (SP), yang bertugas menjaga GB SP INS RB Cyril O Donnel, panitia adalah
sejumlah orang yang diangkat atau
dan mengatur jalannya mesin sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan. dipilih untuk berkumpul pada suatu
 Inspector (Ins), sebagai pengawas yang organisasi tetentu, guna
bertugas mengawasi dan mengendalikan mempertimbangkan soal-soal yang
agar pekerjaan berjalan sesuai dengan diajukan kepadanya. Sedangkan
menurut G.R Terrt, panitia adalah
aturan-aturannya sehingga menghasilkan TC
barang sesuai dengan kualitas yang PEKERJA sekumpulan orang-orang yang
dipilih/diangkat untuk berkumpul
ditetapkan.
A
14
berdasarkan organisasi tertentu, Kelemahan;kelemahan organisasi panitia Reorganisasian adalah suatu aktifitas untuk
untuk menyelesaikan persoalan- menyusun kembali organisasian yang sedang
persoalan yang dihadapkan menjalankan kegiatannya.
kepadanya. Panitia sering disebut
dengan dewan, senat, majelis, 1. Sebab-sebab Reorganisasian dapat terjadi
 Karena segala dimusyawarahkan terlebih
komisi, badan, satuan tugas, court, dengan sebab-sebab sebagai berikut.
dahulu, maka proses
team (tim).  Kegiatan-kegiatan organisasi sudah
pembuatan/pengambilan keputusan terjadi
sangat lambat. menjadi rutindan baku.
 Karena setiap anggota mempunyai hak,  Adanya perubahan-perubahan dari
wewenang, dan tanggungjawab yang sama, dalam , misalnya perubahan
Ciri-ciri organisasi panitia maka apabila proses penyelenggaraan kerja kebijaksanaan, perubahan perencanaan,
macet, maka tidak dapat diminta perubahan keuangan dan kepegawaian
 Tugas-tugas kepemimpinan pertanggungjawaban yang satu lebih besar  Adanya perubahan-perubahan yang
dijalankan secara bersam- dari yang lain. terjadi di luar organisasi, misalnay
sama oleh beberapa orang  Sering timbul kesimpangsiuran kerja, karena perubahan kebijaksanaan dari
(kolektif). perintah kepala pelaksana sering datang dari pemerintah, perubahan peraturan-
 Berlakunya organisasi dalam lebih satu orang. peraturan.
waktu terbaras.  Biasanya kreativitas pelaksana tidak
 Semua anggota pemimpin kelihatan menonjol karena segala tugas
memiliki hak, wewenang, dan dilakukan secara bersama-sama 2. Cara-cara Reorganisasian
tanggungjawab yang sama. Reorganisasian dapat dilakukan dengan dua cara.
 Tugas-tugas dari  Musyawarah para pimpinan yang ada
pelaksanaannya dalam organisasi dengan maksud
dikelompokkan sesuai dengan memberikan keyakinan bahwa
Tujuan dibentuknya panitia: reorganisasi perlu dilakukan (strategy of
bidang-bidang tertentu yang
dijalankan. conser)
 Untuk mengemukakan saran-saran.  Dipaksakan, dalam hal ini diperlukan
 Untuk menerima keterangan-keterangan. suatu kekuatan untuk memaksakan
Kebaikan-kebaikan organisasi panitia  Untuk mengklasifisikan keterangan- reorganisasi ( strategy of force)
keterangan.
 Karena setiap hal dimusyawarahkan secara  Mendiskusikan keterangan-keterangan.
kolektif, maka keputusan yang diambil  Menyediakan keterangan-keterangan kepada
biasanya tepat. pihak lain.
 Setiap anggota pimpinan akan sulit
bertindak secara diktatoris.
 Usaha kerja sama paea pelaksana lebih
mudah dibina.
D .Reorganisasi (Reorganizing)

15
16

Anda mungkin juga menyukai