Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN

Jawaban No 1
1) Sistem hukum indonesia merupakan suatu sistem hukum yang spesifik, yang artinya
terdapat beberapa hal yang membedakan hukum indonesia dengan hukum negara lain.
Khas yang berbeda dari sistem hukum Indonesia yaitu sistem hukum yang
digunakanan sesuai dengan kebudayaan indonesia sendiri. Berdasarkan pola sistem
hukum, sistem hukum indonesia menganut sistem hukum eropa kontinental atau Civil
Law. Penggunaan sistem hukum ini dilihat dari sejarah dan politik hukum, sumber
hukum dan sistem penegakan hukumnya. Sumber utama sistem hukum ini pada
hakikatnya adalah undang-undang yang dibentuk oleh legislatif, dan digolongkan
menjadi 2 yaitu hukum publik (hukum tata negara, hukum administrasi negara,
hukum pidanan) dan hukum privat (Hukum perdata dan hukum dagang).
Seiring perkembangan zaman, sistem hukum Indonesia dipengaruhi oleh
sistem hukum adat. Hal ini dikarenakan hukum adat sangat ditaati masyarakat karena
mengandung nilai-nilai keagamaan, kesusilaan, tradisi dan kebudayaan yang tinggi.
Sehingga sistem hukum indonesia memiliki ciri khas yang berbeda dari negara lain,
yaitu mengakui keberadaan hukum tidak tertulis (Hukum adat) disampinng hukum
tertulis( Perundang-undangan). Dalam menjamin kepastian, maka telah diusahakan
semua hukum sebanyak mungkin diberi bentuk tertulis (dituangkan dalam perundang-
undangan). Namun Indonesia tetap mengakui dan memberi tempat hukum tidak
tertulis (hukum adat), sepanjang hukum tersebut masih relavan dan dibutuhkan oleh
masyarakat serta tidak bertentangan dengan Pancasila dan Perundang-undangan Dasar
1945.
2) Bukti keunikan sistem hukum Indonesia yang dipengaruhi oleh kebudayaan negara
yaitu terlihat Pluralisme hukum perdata atau hukum privat di Indonesia. Pluralisme
hukum merupakan salah satu kespesifikan hukum Indonesia, mengingat pada era
modern ini unifikasi dan hukum tertulis seolah menjadi kemutlakan. Sehingga
bagaimana hukum indonesia tetap menghargai keanekaragaman hukum dan menerima
kehadiran hukum adat di samping hukum tertulis. Dikatakan bersifat Pluralitis
dikarenakan sistem hukum di indonesia berlaku lebih dari dua macam hukum perdata
yaitu, (1) Hukum perdata barat atau eropa (yang dituangkan di Undang-undang
hukum perdata), (2) Hukum perdata adat (tidak tertulis) yang merupakan hukum asli
dari kebudayaan indonesi, (3) Hukum adat dari golongan Timur Asing. Jadi, Sistem
hukum indonesia merupakan sistem hukum terbuka, karena disamping tiap unsur
saling mempengaruhi, faktor diluar sistem dapat memberikan pengaruh. Sehingga
faktor kebudayaan dapat mempengaruhi proses pembentukan perundangan atau
putusan hakim.

Jawaban No 2
Keputusan MK yang bersifat final dan mengikat tidak selalu dapat diimplementasikan
secara konkret dan hanya mengambang. Contohnya pada putusan MK Nomor
34/PUU-XI/2013 yang membtalkan Pasal 268 ayat (3) KUHP. Putusan tersebut dianulir oleh
MA melalui Surat Ederan Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 07 Tahun 2014 tentang
Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali Dalam Perkara Pidana.
Dari contoh tersebut menujukkan bahwa putusan MK mempunyai ketegasan hanya
pada tataran normatif saja. Putusan MK hanya tampak sebagai formalitas saja atau progresif
di permukaan. Hal ini ini dikarenakan implementasi putusan MK sangat tergantung pada
cabang kekuasaan lebih baik legislatif, eksekutif maupun cabang kekuasaan kehakiman
berupa MA. Keadaan ini sangat jelas menunjukkan bahwa keberadaan MK belum
mempunyai daya tawar yang kuat sebagai satu-satunya lembaga tinggi negara yang
mempunyai otoritas mengawal sekaligus menafsirkan konstituti. Hal ini dikarenakan
keberadaan MK tidak mempunyai ranah dan wewenang untuk ikut andil dalam proses
implementasi putusanya sendiri.

Jawaban No 3
1) Yg tanggung jawab perkumpulannyo kalo saat tuan ferari melakukan hubungan
hukum dengan tuan dodol menggunakan nama perkumpulan mereka yg sudah
dinyatakn sah sebagai badan hukum.. badan hukum disini dimata undang - undang
adalah subjek hukum.. dasar hukum untuk badan hukum yang telah disahkan oleh
notaris sehingga dapat menjadi subjek hukum ialah Pasal 1 angka 3 Permenkumham
3/2016.
Dasar tanggung jawab wanprestasi yang dilakukan tuan ferari ialah Pasal 1243
menyatakan: Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya suatu
perikatan mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai, tetap Ialai
untuk memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau
dilakukannya hanya dapat diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui
waktu yang telah ditentukan.
2) Yang bertanggung jawab tuan ferari sendiri karena perkumpulan tersebut belum sah
sebagai badan hukum.lantas tuan ferari sebagai subjek hukum perorangan. dasar
pertanggung jawaban perbuatan wanprestasi tuan ferari juga pasal 1243 KUHPerdata
yang menyatakan: Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya
suatu perikatan mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai, tetap
Ialai untuk memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau
dilakukannya hanya dapat diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui
waktu yang telah ditentukan.
Jawaban No 4
1) Tidak tepat seharusnya petitum primer hurus dimohonkan Tuan Bobo berisi tentang
tuntutan pokok yang langsung berhubungan dengan pokok perkara. Petitum yang
berisi tuntutan agar tergugat (Tuang Coreng) di hukum untuk membayar biaya
perkara harus di mintakan dengan jelas dan tegas, karena tuntutan merupakan hal
dimintakan dan atau dimohonkan oleh Tuan Bobo agar diputuskan oleh majelis
hakim. Apabila petitum yang tidak jelas dapat berakibat tidak diterimanya petitum
tersebut.
2) Jika saya menjadi penasihat hukum, maka rumusan petitum primer pada kasus ini
adalah:
a) Mengabulkan gugatan untuk seluruhnya
b) Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan Penggugat
dalam perkara ini
c) Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah dibebankan atas tanah
dalam perkara ini atas nama tergugat
d) Menghukum tergugat untuk melakukan pembayaran ganti rugi sebesar Rp.
500.000.000,00 (Lima ratus Juta) kepada penggugat secara tunai
e) Menghukum tergugat untuk membayar uang paksa sebesar Rp. 2.000.000,00
(Dua Juta) setiap hari tergugat lalai melaksanakan isi putusan perkara ini
terhitung sejak putusan berkekuatan hukum tetap
f) Membebankan biaya perkara ini kepada tergugat
3) Perlu dalam sebuah gugatan, dikarekan petitum subsidair merupakan sebagai tuntutan
alternatif bila disandingkan dengan tuntutan primair atau diartikan tuntutan subsidair
diajukan sebagai antisipasi barangkali tuntutan pokok dan tututan tambahan tidak
diterima/ditolak oleh hakim. Dengan petitum subsidair maka akan tepat dan cepat
urgensinya jika setiap tuntutan disertai dengan tuntutan subsidair.

Anda mungkin juga menyukai