Anda di halaman 1dari 2

Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk memahami konsep fisika yang terlibat pada metode

tahanan jenis bawah permukaan tanah, menentukan sebaran nilai tahanan jenis, banyaknya
lapisan batuan, dan material penyusun lapisan bawah permukaan tanah dan melakukan
interpretasi dari data yang diperoleh.

Batuan dan mineral yang ada di bumi memiliki sifat-sifat listrik seperti; potensial listrik alami,
konduktivitas listrik, dan konstanta dielektrik. Ada berbagai metode yang dilakukan untuk
mengetahui kondisi di bawah permukaan tanah. Salah satunya adalah metode geolistrik. Metode
ini dapat dijadikan cara untuk menyelidiki sifat listrik di dalam bumi melaui respon yang
ditangkap dari dalam tanah berupa beda potensial, arus listrik, dan medan elektromagnetik.
Salah satu dari metode geolistrik ini adalah metode tahanan jenis.

Metode geolistrik resistivitas adalah salah satu metode yang cukup banyak digunakan dalam
dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena resistivitas dari batuan sangat sensitif
terhadap kandungan airnya dimana bumi dianggap sebagai sebuah resistor. Metode geolistrik
resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu dari jenis metode geolistrik yang digunakan untuk
mempelajari keadaan bawah permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam
batuan di bawah permukaan bumi.

Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi dangkal, sekitar 300 – 500 m. Prinsip
dalam metode ini yaitu arus listrik diinjeksikan ke alam bumi melalui dua elektroda arus,
sedangkan beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil
pengukuran arus dan beda potensial listrik, dapat diperoleh variasi harga resistivitas listrik pada
lapisan di bawah titik ukur

Metode Geolistrik resistivitas dilakukan dengan cara menginjeksikan arus listrik ke permukaan
bumi yang kemudian diukur beda potensial diantara dua buah elektrode potensial. Pada keadaan
tertentu, pengukuran bawah permukaan dengan arus yang tetap akan diperoleh suatu variasi
beda tegangan yang berakibat akan terdapat variasi resistansi yang akan membawa suatu
informasi tentang struktur dan material yang dilewatinya. Prinsip ini sama halnya dengan
menganggap bahwa material bumi memiliki sifat resistif atau seperti perilaku resistor, dimana
material-materialnya memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghantarkan arus listrik.

Ilustrasi garis ekipotensial yang terjadi akibat injeksi arus ditunjukkan pada dua titik arus yang
berlawanan di permukaan bumi dapat dilihat pada gambar 1

Gambar 1. Pola aliran dan bidang ekipotensial [1]

Semakin besar jarak antar elektroda menyebabkan makin dalam tanah yang dapat diukur.
Ada beberapa konfigurasi untuk tahanan jenis dalam melakukan akuisisi data. Salah satunya
adalah dengan menggunakan konfigurasi Wenner. Konfigurasi Wenner ditunjukkan pada
gambar2

Gambar 2. Konfigurasi Wenner [2]

Anda mungkin juga menyukai