1.1 Risiko
Risiko sering diartikan sebagai ketidakpastian yang dapat menimbulkan
kerugian maupun peluang di dalam proses bisnis maupun kegiatan manusia dalam
sehari-hari.
Risiko dapat berupa ancaman (threat) dapat juga berupa peluang
(opportunity). Risiko berupa ancaman apabila tidak melakukan strategi risiko
dapat merugikan perusahaan sehingga dapat membangkrutkan perushaan akibat
kejadian risiko (risk event), sehingga perlu melakukan tindakan untuk
meminimalkan kejadian risiko dengan mitigasi sehingga apabila terjadi kejadian
risiko sudah ada contingency plan dan anggaran (biaya) yang sudah dialokasikan
jika terjadi kejadian risiko.
Tujuan melakukan strategi risiko dengan mitigasi agar tujuan atau target-
target perusahaan yang telah dianggarkan setiap tahun dapat tercapai. Risiko
menurut ISO 31000:2009, merupakan dampak ketidakpastian dalam mencapai
tujuan perusahaan.
Terdapat 3 hal penting agar tujuan perusahaan dapat tercapai, yaitu :
1. Harus memahami bahwa dalam setiap kegiatan/pekerjaan baru dimana
sebagian pekerjaan yang telah dilakukan pada kegiatan sebelumnya sehingga
kegiatan tersebut harus di dokumentasi dengan baik.
2. Tim manajemen harus solid untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan
benar berdasarkan rencana kerja secara menyeluruh dan terintergrasi.
3. Tujuan perusahaan di dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)
harus jelas dan terukur.
Menurut Global Association of Risk Professionals (GARP) risiko adalah
situasi dimana hasil negative dapat terjadi dan besar kemungkinan terjadinya hasil
tersebut dapat diperkirakan.
Risiko secara umum terdiri dari 2 dampak, yaitu dampak risiko positif
dikenal sebagai peluang (opportunity) dan ancaman (threat) sebagai dampak
risiko negatif. Risiko berbeda dengan ketidakpastian dimana ketidakpastian adalah
untuk mengungkapkan risiko semata-mata mewakili efek negatif atau ancaman
dan sedangkan peluang merupakan ketidakpastian yang memiliki efek positif.
Risiko menggunakan data dan informasi untuk mengambil keputusan sedangkan
ketidakpastian tidak menggunakan data dan informasi hanya menggunakan
kebiasaan yang dilakukan. Risiko memiliki 2 dimensi, yaitu ketidakpastian kapan
kejadian yang dapat merugikan dan jumlah dampak kerugian jika risiko tersebut
terjadi.
Risiko dapat diklasifikasikan dalam beberapa pengertian antara lain :
1. Risiko Murni
Risiko murni adalah suatu peristiwa yang terjadi menimbulkan kerugian dan
risiko dapat dialihkan (transfer the risk). Contoh : kebakaran, huru-hara,
kecelakaan.
2. Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif adalah suati peristiwa yang terjadi dapat menimbulkan
kerugian dan risiko tidak dialihkan ke pihak lain. Contoh : investasi di saham,
pemasaran produk baru.
3. Risiko Dasar
Risiko dasar adalah suatu peristiwa dimana disebabkan dan ditimbulkannya
oleh alam dan bersifat cacatropic (dalam skal besar) dimana peristiwa jarang
terjadi, jika terjadi menyebabkan kerugian yang sangat besar. Contoh : gempa
bumi, tsunami, angin topan.