CPL Prodi dalam Menguasai dan mampu mengaplikasikan filsafat belajar dan pembelajaran
mata kuliah matematika, hakikat dan karakteristik matematika, matematika sekolah,
INOVASI Learning Trajectory Matematika, Mathematical Attitude, Karakter Siswa
PENDIDIKAN dan High Order Thinking, teori belajar, stratategi, model, pendekatan dan
metode pembelajaran, serta interaksi pembelajaran
1
Tugas belajar Strategi Pembelajaran Matematika
pembelajaran dimana guru harus mengurangi aktingnya di depan kelas, diganti dengan
menjadi fasilitator yang aktif dengan menyediakan sumber belajar yang bervariasi untuk
mendukung siswa aktif membangun pengetahuannya. Pemanfaatan sumber belajar yang
bervariasi sangat berpotensi mendorong siswa untuk membangun kemampuan berpikirnya
melalui aktivitas menganalisis, memecahkan masalah dan menata pola berpikirnya menjadi
logis sehingga terbangun kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa.
Taksonomi kerucut aktivitas siswa dalam membangun pengalaman belajar yang
dikemukakan oleh David Edgar seharusnya dijadikan pedoman dalam pengelolaan
pembelajaran agar dampaknya lebih kuat dan bermakna. Dalam implementasi taksonomi
kerucut membangun pengalaman belajar siswa, pemanfaatan teknologi memberikan
kemudahan bagi guru dalam menyajikan konteks-konteks nyata yang dapat
memvisualisasikan materi pelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini menunjukkan bahwa
implementasi pembelajaran abad 21 yang mengharuskan guru menyediakan sumber belajar
yang bervariasi, pemanfaatan teknologi informasi menjadi sangat penting. Artinya teknologi,
pedagogic content knowledge yang umum disingkat dengan TPACK terintegrasi dalam
setiap kegiatan pembelajaran.
Berangkat dari wacana di atas, dengan membaca sumber tentang paradigma baru
pembelajaran matematika, pembelajaran abad 21 dan dampaknya terhadap HOTS dan serta
pemanfaatan teknologi terkait dengan TPACK selanjutnya berikan argumen anda terkait
berikut ini.
2
Kontark Perkuliahan P2M
a) Konstruktivisme
Menurut faham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi (bentukan)
dari orang yang mengenal sesuatu (skemata). Pengetahuan tidak bisa
ditransfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai skema
sendiri tentang apa yang diketahuinya.
Prinsip-prinsip konstruktivisme banyak digunakan dalam pembelajaran sains
dan matematika. Prinsip-prinsip yang diambil adalah (1) pengetahuan
dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun sosial, (2)
pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali hanya
dengan keaktifan siswa sendiri untuk menalar, (3) murid aktif mengkonstruksi
terus-menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep menuju konsep yang
lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah, (4) guru sekadar
membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa
berjalan mulus (Suparno, 1997).
● Guru perlu banyak berinteraksi dengan siswa untuk lebih mengerti apa
yang sudah mereka ketahui dan pikirkan.
● Tujuan dan apa yang akan dibuat di kelas sebaiknya dibicarakan
bersama sehingga siswa sungguh terlibat
● Guru perlu mengerti pengalaman belajar mana yang lebih sesuai
dengan kebutuhan siswa. Ini dapat dilakukan dengan berpartisipasi
sebagai pelajar juga di tengah pelajar.
● Diperlukan keterlibatan dengan siswa yang sedang berjuang dan
kepercayaan terhadap siswa bahwa mereka dapat belajar.
● Guru perlu mempunyai pemikiran yang fleksibel untuk dapat mengerti
dan menghargai pemikiran siswa, karena kadang siswa berpikir
berdasarkan pengandaian yang tidak diterima guru. (Suparno, 1997).
3
Tugas belajar Strategi Pembelajaran Matematika
Pendidikan Matematika Realistik (PMR) mempunyai konsepsi tentang siswa
sebagai berikut:
● Siswa memiliki seperangkat konsep alternatif tentang ide-ide
matematika yang mempengaruhi belajar selanjutnya;
● Siswa memperoleh pengetahuan baru dengan membentuk pengetahuan
itu untuk dirinya sendiri;
● Pembentukan pengetahuan merupakan proses perubahan yang meliputi
penambahan, kreasi, modifikasi, penghalusan, penyusunan kembali,
dan penolakan;
● Pengetahuan baru yang dibangun oleh siswa untuk dirinya sendiri
berasal dari seperangkat ragam pengalaman;
● Setiap siswa tanpa memandang ras, budaya dan jenis kelamin mampu
memahami dan mengerjakan matematik
4
Kontark Perkuliahan P2M
a) Keterampilan belajar dan inovasi
Keterampilan belajar dan inovasi berfokus pada berpikir kritis, kreativitas,
komunikasi, dan kolaborasi. Keterampilan ini merupakan keterampilan
penting yang harus dikuasai oleh peserta didik pada abad ini dan di masa
datang.
5
Tugas belajar Strategi Pembelajaran Matematika
3. Mampu menjelaskan karakteristik peserta didik abad 21
Jawab:
a) Menurut Bernie Trilling dan Charles Fadel (2009), dalam bukunya berjudul
21st Century Skills: Learning for Life in Our Times, mengidentifikasi ada
beberapa kecakapan yang harus dimiliki oleh generasi abad 21 mencakup nilai
dan perilaku seperti rasa keingintahuan tinggi, kepercayaan diri, dan
keberanian. Keterampilan dan kecakapan abad 21 mencakup tiga kategori
utama, yaitu:
● Keterampilan belajar dan inovasi: berpikir kritis dan pemecahan
masalah dalam komunikasi dan kreativitas kolaboratif dan inovatif.
● Keahlian literasi digital: literasi media baru dan literasi ICT.\
● Kecakapan hidup dan karir: memiliki kemampuan inisiatif yang
fleksibel dan inisiatif adaptif, dan kecakapan diri secara sosial dalam
interaksi antarbudaya, kecakapan kepemimpinan produktif dan
akuntabel, serta bertanggungjawab
6
Kontark Perkuliahan P2M
c) Peserta didik disarankan untuk lebih lebih aktif dengan cara memberikan
berbagai pertanyaan dan melakukan penyelidikan, serta menuangkan ide‐ide,
baik lisan, tulisan, dan perbuatan
e) Semua kompetensi KI‐1, KI‐2, KI‐3, dan KI‐4 harus dibelajarkan secara
terintegrasi dalam suatu mata pelajaran, sehingga peserta didik memiliki
kompetensi yang utuh
b) Bahan Ajar
Kajian terhadap bahan ajar ini sangat penting mengingat peserta didik
memiliki kemampuan yang berbeda-beda sehingga guru harus mampu
menentukan bahan ajar yang sesuai secara umum untuk diterapkan pada
peserta didik yang akan diampu.
7
Tugas belajar Strategi Pembelajaran Matematika
c) Metode dan Media Pembelajaran
Seperti banyak diketahui bahwa metode dan media pembelajaran dipilih dan
digunakan mengacu pada tujuan pembelajaran serta sesuai dengan bahan ajar
yang dipakai. Peranan media pembelajaran adalah sebagai alat penyampai
bahan ajar serta memperjelas kandungan isis bahan pengajaran yang
digunakan. Pemilihan media dan metode pengajaran yang digunakan
hendaknya tidak sembarangan, harus mengikuti langkah-langkah yang
sistematis dalam pemilihan media dan metode pembelajaran.
d) Sistem Penilaian
Evaluasi terhadap sistem penilaian diharapkan mampu menemukan model
penilaian yang tepat diterapkan. Beberapa hal yang harus dinilai terkait sistem
penilaian ini antara lain adalah jenis atau model penilaian, alat penilaian,
prosedur penilaian, penafsiran atau pemaknaan terhadap hasil penilaian, serta
pemanfaatan terhadap hasil penilaian yang telah didapat.
8
Kontark Perkuliahan P2M
g) Pengetahuan tentang teknologi, pedagogi, dan materi (technological,
pedagogical, content knowledge/TPCK) yaitu pengetahuan tentang teknologi
digital, pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran, pengetahuan
tentang bidang studi atau materi pembelajaran.
Adapun salah satu bentuk implementasi dari TPACK khususnya dalam pembelajaran
jarak jauh (daring) adalah:
a) Menggunakan TIK untuk menilai peserta didik. Contoh Saudara
menggunakan Microsoft excel untuk mengolah nilai, menggunakan kuis
online untuk menilai partisipasi peserta didik, menggunakan grup chatting
untuk memahami cara berkomunikasi melalui medsos dan sebagainya.
9
Tugas belajar Strategi Pembelajaran Matematika
kurikulum dan sistem yang tidak baik sekalipun, akan tertopang. Keberadaan guru
bahkan tidak tergantikan oleh siapa pun, termasuk teknologi canggih
Keterampilan penting yang harus dikuasai guru masa depan dalam menghadapi
pendidikan abad 21 adalah digital age literacy, inventive thinking, effective
communication, dan high productivity. Guru yang cerdas akan mampu berpikir kritis
dalam memecahkan masalah serta kreatif dan inovatif dalam bekerja. Jika kompetensi
tersebut disertai dengan kemampuan berkomunikasi efektif dan mampu bekerja sama
dengan orang lain, maka tantangan seberat apa pun akan mampu dilalui oleh guru
Oleh karena itu, pendidik dan tenaga kependidikan perlu memiliki kualifikasi yang
dipersyaratkan, kompetensi yang terstandar serta mampu mendukung dan
menyelenggarakan pendidikan secara profesional. Khususnya guru sangat
menentukan kualitas output dan outcome yang dihasilkan oleh sekolah karena dialah
yang merencanakan pembelajaran, menjalankan rencana pembelajaran yang telah
dibuat sekaligus menilai pembelajaran yang telah dilakukan (Baker Popham,
2005:28).
Berdasarkan kompetensi profesional guru, maka tugas guru dalam mengembangkan
kacakapan peserta didik melalui pembelajaran sesuai dengan tuntutan abad 21 adalah
sebagai berikut:
a) Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan penilaian secara
manual dan digital dengan mengintegrasikan berbagai alat dan sumber belajar
yang relevan untuk mendorong peserta didik agar memiliki keterampilan
berpikir lebih tinggi dan lebih kreatif.
d) Menjadi model cara belajar dan bekerja antara lain dengan menunjukkan
kemahiran dalam sistem teknologi dan mentransfer pengetahuan ke teknologi
dan situasi yang baru, dan berkolaborasi dengan peserta didik, teman sejawat,
dan komunitas lain dalam menggunakan berbagai alat dan sumber
pembelajaran yang relevan
10
Kontark Perkuliahan P2M
8. Memberikan sebuah contoh, integrasi TPACK dalam pembelajaran matematika.
Jawab:
Contoh: Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Transformasi Geometri SMA
Penggunaan teknologi berupa software atau aplikasi matematika dalam pembelajaran
matematika di abad 21 ini seperti suatu kebutuhan, terlebih apabila apabila materi
atau konsep matematika yang sedang dipelajari atau diajarkan kepada peserta didik
cukup sulit, abstrak dan perlu visualisasi untuk memudahkan dalam memahami
konsep tersebut. Salah satu software yang dapat digunakan adalah GeoGebra.
GeoGebra merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan
teknologi dalam pembelajaran matematika sekaligus dapat memotivasi peserta didik
untuk mengeksplor matematika dan memberikan kesempatan peserta didik untuk
dapat berpikir kritis, yang mana berpikir kritis merupakan inti dari konstruktivisme.
Penggunaan GeoGebra dalam pembelajaran matematika di sekolah menengah adalah
sebagai alat untuk: (a) mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep
matematika tertentu; (b) mengonstruksi objek atau konsep matematika; (c)
menemukan suatu konsep matematika; dan (d) membantu guru dalam mempersiapkan
materi pembelajaran, misalkan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).
Salah satu materi matematika yang diajarkan di jenjang Sekolah Menengah Atas
(SMA) adalah transformasi geometri, yang meliputi sub materi translasi, rotasi,
refleksi, dan dilatasi. Menurut Paradesa (2016), banyak peserta didik yang mengalami
kesulitan pada bidang kajian geometri ruang yang mana kesulitan ini berkaitan erat
dengan kemampuan visual-spatial thinking yang masih rendah. Rendahnya
kemampuan visual spatial thinking ini dapat menjadikan peserta didik kesulitan dalam
memahami keabstrakan geometri yang secara langsung juga mempengaruhi
pemahaman peserta didik terhadap konsep dan materi transformasi geometri. Lebih
lanjut, menurut Idris (Seloraji & Eu, 2017), beberapa faktor penyebab kesulitan
peserta didik dalam mempelajari geometri adalah bahasa geometri, kemampuan
visualisasi dan pengajaran yang tidak efektif. Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk mengembangkan kemampuan visual-spatial thinking atau kemampuan
visualisasi tersebut adalah dengan memanfaatkan GeoGebra dalam pembelajaran
transformasi geometri, sebab seperti yang telah disebutkan sebelumnya, GeoGebra
dapat digunakan sebagai alat untuk memvisualisasikan konsep matematika tertentu.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan GeoGebra tersebut,
yaitu mengenai keefektifannya ketika digunakan dalam pembelajaran dan bagaimana
guru mendesain proses dan materi pembelajaran yang konstruktif dan efektif dengan
berbantuan GeoGebra.
Selamat bekerja
11
Tugas belajar Strategi Pembelajaran Matematika