Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

“LATAR BELAKANG”

Mata kuliah : aplikasi IT

Dosen pengampu : firdaus kunoli. SKM.,M.Kes

Disusun oleh : indri safitri PO7120318067

POLTEKKES KEMENKES PALU

PRODI DIV KEPERAWATAN

1
Masa remaja ialah suatu waktu kritis untuk pengembangan akhlak, nilai-nilai, dan

kebiasaan yang hanya akan dirasakan satu kali seumur hidupnya untuk dituntut menjadi

kader yang dihadapkan pada tantangan global. Namun, yang terjadi pada remaja saat ini ialah

maraknya kasus-kasus perilaku seks bebas yang mengakibatkan kehamilan di luar nikah,

pemerkosaan, merebaknya pelacuran di kalangan remaja, aborsi, penyakit menular seksual,

pelecehan seksual dan penyimpangan-penyimpangan seksual. (mukti, 2005)

bentuk-bentuk perilaku seksual bebas yang biasa dilakukan ialah (1) kissing atau

perilaku berciuman, mulai dari ciuman ringan sampai deep kissing, (2) necking atau perilaku

mencium daerah sekitar leher pasangan, (3) petting atau segala bentuk kontak fisik seksual

berat tapi tidak termasuk intercourse, baik itu light petting (meraba payudara dan alat

kelamin pasangan) atau hard petting (menggosokkan alat kelamin sendiri ke alat kelamin

pasangan, baik dengan berbusana atau tanpa busana), dan (4) intercourse atau penetrasi alat

kelamin pria ke alat kelamin wanita. (rahardjo, 2008)

Dorongan seksual yang meningkat dan rasa ingin tahu yang besar tentang seksualitas

seringkali membawa remaja yang sedang berada dalam posisi rentan kepada kasus-

kasus keterlanjuran. Masalah-masalah keterlanjuran akibat seksualitas pada remaja dapat

berupa kehamilan pranikah, perilaku seksual remaja yang semakin bebas, dan penularan

penyakit seksual. Fenomena tersebut diperkuat oleh pemberitaan media massa mengenai

maraknya perilaku seksual bebas di kalangan remaja. Keadaan-keadaan tersebut menuntut

remaja untuk mampu beradaptasi dengan permasalahan yang muncul, seiring dengan
2
perubahan dalam dirinya. Remaja membutuhkan bimbingan orangtua untuk menghadapi

permasalahan yang muncul (prihartini, 2002)

Hasil riset yang dilakukan oleh Zelnik & Kim menunjukkan bahwa jika orangtua

bersedia mendiskusikan seks dengan anaknya, maka anak akan cenderung menunda perilaku

seksual bebas. (helmi, 1998)

Ulasan berita terkini lain ialah menegenai perayaan malam tahun baru atau

Valentine’s Day. Malam tahun baru dan Valentine’s Day marak dirayakan dalam bentuk

pesta dan hura-hura, bentuk kasih sayang anak muda memadu cinta dan bebas bergaul antara

laki-laki dan permpuan, tidak terkecuali mendorong seks bebas (zubaidi, 2008)

sejauh ini pengetahuan remaja Indonesia dalam hal kesehatan reproduksi masih relatif

rendah. (bkkbn, 2008)

mengemukakan bahwa pengetahuan seksual sehat merupakan pengetahuan

mengenai perilaku-perilaku atau aktivitas seksual yang lebih menekankan upaya-upaya

prevensi penyakit hubungan seksual. (helmi, 1998)

Pengetahuan seksualitas menurut Wildan (dalam Amrillah, et a l: 2006) merupakan

pengetahuan yang menyangkutcara seseorang bersikap atau bertingkah laku yang sehat,

bertanggung jawab, serta tahu apa yang dilakukannya dan apa akibat bagi dirinya,

pasangannya, dan masyarakat sehingga dapat membahagiakan dirinya juga dapat memenuhi

kehidupan seksualnya. Pengetahuan seksual bukanlah tentang orang yang mau melakukan

hubungan seksual, tetapi bagaimana mereka bisa bertanggung jawab dengan hubungan

seksual itu sendiri dan bagaimana mereka bisa mengapresiasi dirinya sendiri (amiruddin,

2006)

Informasi seksual yang benar bisa menjadi bekal untuk meredam rasa keingintahuan

(curiousity) remaja yang menggebu tentang seks (madani, 2003)


3
Sikap dan perlakuan orangtua terhadap anak pada masa dini sangat berpengaruh bagi

persepsi dan perilaku seksual remaja (pangkahila, 2005)

Melalui komunikasi yang baik, orangtua dapat mengajak dan menemukan

pemahaman-pemahaman mengenai seksualitas dan perilaku seksual yang bertanggung jawab

pada remaja. Dengan komunikasi orangtua dan anak yang baik, orangtua juga dapat segera

menyadari masalah-masalah yang terjadi pada diri anak remajanya dan dapat membantu

menyelesaikan masalah tersebut (wulandari, 2006)

Komunikasi antara orangtua dan anak dapat berupa bimbingan orangtua yang

meliputi pemenuhan kebutuhan anak, pemberian motivasi, pendidikan agama dalam

keluarga. Tujuan dari komunikasi antara anak dengan orangtua adalah untuk memahami

dirinya sendiri dan lingkungan, membuat keputusan secara cermat, untuk mengendalikan

dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yang kurang baik serta membantunya dalam

menghadapi berbagai masalah kehidupan pada umumnya agar remaja tidak terjerumus dalam

perilaku menyimpang. Adanya komunikasi yang baik dengan orangtua diharapkan anak

mampu memilah mana yang baik dan mana yang buruk tentang seks untuk dirinya sendiri.

Ketika orangtua mendengarkan anak secara aktif, kemampuan anak untuk mengungkapkan

perasaan dan isi hatinya dirangsang dan semakin meningkat. Dengan demikian pengetahuan

seksualitas dan kualitas komunikasi antara orangtua dan anak mempunyai pengaruh yang

penting dalam pembentukan sikap dan perilaku seks bebas remaja. Sehingga perilaku seks

bebas dapat dicegah sedini mungkin. (amrillah, 2006)

Menurut Akbar perilaku seks bebas atau premarital intercourse adalah segala bentuk

perilaku atau aktivitas seksual yang dilakukan tanpa adanya ikatan perkawinan. perilaku seks

bebas adalah hubungan seksual antara dua individu tanpa ikatan perkawinan.memberikan

batasan perilaku seksual bebas remaja yakni aktivitas seksual di kalangan remaja Sekolah

Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), yaitu aktivitas seksual yang dilakukan sebelum pernikahan.

Perilaku seksual dimaksud adalah perilaku seks yang dilakukan bersamaan dengan orang
4
lain, seperti: pegangan tangan dengan lawan jenis, berciuman, berpelukan, petting dan

senggama. (amrillah, 2006)

Adapun bentuk-bentuk perilaku seks bebas yang biasa dilakukan adalah kissing, atau

perilaku berciuman, mulai dari ciuman ringan sampai deep kissing, necking atau perilaku

mencium daerah sekitar leher pasangan, petting atau segala bentuk kontak fisik seksual berat

tapi tidak termasuk intercourse, baik itu light petting (meraba payudara dan alat kelamin

lainnya) atau hard petting (menggosok-gosokkan alat kelamin sendiri ke alat kelamin

pasangan, baik dengan berbusana ataupun tanpa busana), hingga intercourse atau penetrasi

alat kelamin pria ke alat kelamin wanita (rahardjo, 2008)

Aspek-aspek perilaku seksual bebas yaitu dalam tahapan-tahapan mulai dari rasa

tertarik, berjalan berduaan, bergandengan tangan, berpelukan, saling meraba bagian tubuh,

berciuman, bercumbu/ bermesraan dan bersenggama (berhubungan badan). (sarwono, 2004)

5
DAFTAR PUSTAKA

amiruddin. (2006). hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dan

anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa. hubungan antara pengetahuan

seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dengan perilaku seksual pranikah.

amrillah. (2006). hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dan

anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa. hubungan antara pengetahuan

seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua-anak dengan perilaku seksual pranikah.

amrillah. (2006). hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dan

anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa. hubungan antara pengetahuan

seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua-anak dengan perilaku seksual pranikah.

bkkbn. (2008). hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dan anak

dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa. membangun keluarga sehat dan sakinah

panduan kie bagi penyuluh agama.

helmi. (1998). hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dan anak

dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa. efektivitas pendidikan seksual dini

dalam meningkatkan pengetahuan perilaku seksual sehat.

helmi, p. (1998). hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dan

anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa. efektivitas pendidikan seksual dini

dalam meningkatkan pengetahan perilaku seksual sehat.

madani. (2003). hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dan

anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa. seksualitas dalam kerangka

berfikir anak kita.

mukti. (2005). kesehatan reproduksi remaja . hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas

komunikasi orangtua dan anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa.

6
pangkahila. (2005). hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dan

anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa. seks yang indah.

prihartini. (2002). hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dan

anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa. hubungan antara komunikasi

efektif tentang seksualitas dalam keluarga dengan sikap remaja awal terhadap pergaulan

bebas antar lawan jenis.

rahardjo. (2008). perilaku seks pranikah pada mahasiswa pria : kaitannya dengan sikap terhadap tipe

cinta . hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dan anak

dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa.

sarwono, s. (2004). hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dan

anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa. peran orangtua dalam pendidikan

seks.

wulandari. (2006). hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dan

anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa. perilaku seksual ditinjau dari

kualitas komunikasi orangtua-anak.

zubaidi. (2008). hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orang tua dan

anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa siswa. khutbah jumat keluarga berencana

dan kesehatan reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai