Anda di halaman 1dari 16

BAB V

ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisa

Adapun analisa dari hasil pengamatan dan percobaan yang telah kami

lakukan, maka kami dapat memberikan analisa sebagai berikut:

Tabel 5.1 Hasil Pengolahan Data Percobaan Apriori

Perbandingan
Frek Nilai
Persentase Frekuensi antara
N Kemunculan Ekspektasi
Kemunculan kemunculan dan
(kali) (kali)
nilai ekspektasi
BM 11 10 5% 11 > 10
20
G 9 10 5% 9 < 10
G 28 30 3,33% 28 ˂ 30
60
AG 32 30 3,33% 32 > 30
G 45 40 6,25% 45 > 40
80
BM 35 40 6,25% 35 < 40
Sumber: Data Pengolahan (2022)

Tabel 5.2 Hasil Pengolahan Data Percobaan Frekuensi Relatif

Frek Nilai
Persentase
N Kemunculan Ekspektasi Perbandingan
Kemunculan
(kali) (kali)
+ 6 13,33 30% 6 < 13,33
20
- 14 6,66 70% 14 > 6,66
AK 32 40 53,33% 32 < 40
60
AG 28 20 46,66% 28 > 20
G 41 53,33 48,75% 41 < 53,33
80
AG 39 26,66 51,25% 39 > 26,66
Sumber: Data Pengolahan (2022)

Tabel 5.3 Hasil Pengolahan Data Percobaan Peristiwa Independent

Frek Nilai
N Kemunculan Ekspektasi Persentase Kemunculan Perbandingan
Palet (kali) (kali)
P HT HJ P HT HJ P HT HJ P HT HJ
20 6 7 7 8 8 4 10% 5% 15% 6<8 7<8 7>4
6,66
60 20 24 16 24 24 12 6,66% 0% 20<24 24>24 19>12
%
11,25 1,25
80 31 30 19 40 40 20 12,5% 31<40 30<40 19>20
% %
Sumber: Data Pengolahan (2022)

Tabel 5.4 Hasil Pengolahan Data Percobaan Probabilitas Bersyarat Putih

N Frek Kemunculan
Nilai Ekspektasi (kali) Persentase Kemunculan Perbandingan
Palet (kali)
P HT HJ P HT HJ P HT HJ P HT HJ
20 7 7 6 7,87 8,08 4,04 4,35% 5,4% 9,8% 7>7,78 7<8,08 6>4,04
60 22 22 23,63 24,24 2,71% 3,71% 6,46 22<23,63 22<24,24
16 12,12 16>12,12
%
80 24 33 31,51 32,32 9,38% 0,85% 8,55 24<31,51 33<32,32
23 16,16 23>16,16
%
Sumber: Data Pengolahan (2022)

Tabel 5.5 Hasil Pengolahan Data Percobaan Probabilitas Bersyarat Hitam

N Frek Kemunculan
Nilai Ekspektasi (kali) Persentase Kemunculan Perbandingan
Palet (kali)
P HT HJ P HT HJ P HT HJ P HT HJ
20 7 7 6 8,08 7,87 4,04 5,4% 4,32% 9,8% 7<8,08 7<7,78 6>4,04
8,13
60 19 24 17 24,24 23,63 12,12 8,73% 0,16% 19<24,24 24>23,63 17>12,12
%
80 29 28 32,32 31,51 4,15% 4,38% 11,08 29<32,32 28<31,51
25 16,16 25>16,16
%
Sumber: Data Pengolahan (2022)

Tabel 5.6 Hasil Pengolahan Data Percobaan Probabilitas Bersyarat Hijau

Frek Kemunculan
N Nilai Ekspektasi (kali) Persentase Kemunculan Perbandingan
Palet (kali)
P HT HJ P HT HJ P HT HJ P HT HJ
20 5 4 11 8,08 8,08 3,83 15,5% 20,4% 35,85% 5<8,08 4<8,08 11>3,83
60 19 22 19 24,24 24,24 11,51 18,2% 69,5% 25,28% 19<24,24 22<24,24 19>11,51
80 31 26 23 32,32 32,32 15,35 1,65% 7,9% 9,56% 31<32,32 26<32,32 23>15,35
Sumber: Data Pengolahan (2022)

Tabel 5.7 Hasil Pengolahan Data Percobaan Mutually Exclusive

Jumlah Muncul dadu Nilai Nilai


N
angka dadu (kali) Ekspektasi Presentase
4 1 0,66 3,30%
5 4 1,78 8,90%
20
7 3 2,33 1,66%
8 8 1,44 7,20%
9 9 1,78 8,90%
10 1 0,66 3,30%
11 3 0,23 1,15%
2 2 1,35 2,23%
3 5 1,67 2,78%
4 11 6 10%
5 6 0,66 1,10
6 8 0,33 0,55%
60 7 7 3 5%
8 5 3,33 5,55%
9 6 0,66 1,10%
10 4 1 1,66
11 2 1,33 2,21
12 3 1,34 2,23
2 2 0,22 0,27%
3 7 2,56 3,20%
4 7 0,34 0,42%
5 9 0,12 0,15%
6 20 8,89 8,89%
80 7 8 5,33 6,66%
8 12 0,89 1,11%
9 6 2,88 3,61%
10 5 1,66 2,08%
11 1 3,44 4,30%
12 3 0,78 0,97%
Sumber: Data Pengolahan (2022)

5.2 Pembahasan

5.2.1 Data Probabilitas Apriori dan Frekuensi Relatif

1. Percobaan Apriori (Seimbang = 𝟏⁄𝟐)

N = 20 untuk koin Rp 500


Pada koin 500 ini didapatkan frekuensi kemunculan sisi BM

= 11 dengan frekuensi kemunculan G = 9, presentasi

kemunculan koin BM dengan nilai ekspektasinya yaitu 5% dan

10 kali untuk G presentasinya dan nilai ekspektasinya adalah

5% dan 10 kali. Perbandingan yang kami dapatkan antara

frekuensi kemunculan BM dengan nilai ekspetasi yaitu 11 > 10

sedangkan untuk perbandingan antara frekuensi kemunculan

BM dengan nilai ekspetasi yaitu 9 < 10.

N = 60 untuk koin Rp 200

Pada koin 200 ini didapatkan frekuensi kemunculan G = 28 dan

frekuensi kemunculan AG = 32, presentasi kemunculan koin G dengan

nilai ekspektasinya yaitu 3,33% dan 30 kali, untuk AG presentasinya

dan nilai ekspektasinya adalah 3,33% dan 30 kali. Perbandingan yang

kami dapatkan antara frekuensi kemunculan G dengan nilai ekspetasi

yaitu 28 < 30 sedangkan untuk perbandingan antara frekuensi

kemunculan AG dengan nilai ekspetasi yaitu 32 > 30.

N = 80 untuk koin Rp 500

Pada koin 500 ini didapatkan frekuensi kemunculan G = 45 dan

frekuensi kemunculan BM = 35, presentasi kemunculan koin G dengan

nilai ekspektasinya yaitu 6,25% dan 40 kali, untuk BM presentasinya

dan nilai ekspektasinya adalah 6,25% dan 40 kali. Perbandingan yang

kami dapatkan antara frekuensi kemunculan G dengan nilai ekspetasi

yaitu 45 > 40 sedangkan untuk perbandingan antara trekuensi

kemunculan BM dengan nilai ekspetasi yaitu 35 < 40.


2. Percobaan Frekuensi Relatif (tidak seimbang)

N = 20 untuk UNO

Pada kancing, didapatkan frekuensi kemunculan kartu uno (+) = 6

dan frekuensi kemunculan kancing (-) = 14, presentasi kemunculan

kancing (+) = 30% dengan nilai ekspektasi yaitu 13,33 dan untuk

kancing (-) presentasinya yaitu 70% dan nilai ekspektasinya adalah

6,66. Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi kemunculan

kancing (+) dengan nilai ekspetasi yaitu 14 < 13,33 sedangkan untuk

perbandingan antra frekuensi kemunculan kancing (-) dengan nilai

ekspetasi yaitu 6 > 6,66.

N = 60 untuk koin Rp 1000

Pada koin 1000, didapatkan frekuensi kemunculan AK = 32 dan

frekuensi kemunculan AG = 28, presentasi kemunculan permukaan sisi

AK = 53,33% dengan nilai ekspektasi yaitu 40 dan untuk AG

presentasinya yaitu 46,66% dan nilai ekspektasinya adalah 20.

Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi kemunculan AK

dengan nilai ekspetasi yaitu 32 < 40 sedangkan untuk perbandingan

antara frekuensi kemunculan AG dengan nilai ekspetasi yaitu 28 > 20.

N = 80 untuk koin Rp 200

Pada koin 200, didapatkan frekuensi kemunculan G = 41 dan

frekuensi kemunculan AG = 39, presentasi kemunculan permukaan sisi

G = 51,25% dengan nilai ekspektasi yaitu 26,66 dan untuk AG

presentasinya yaitu 48,75% dan nilai ekspektasinya adalah

53,33Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi kemunculan

G dengan nilai ekspetasi yaitu 51 < 53,33 sedangkan untuk


perbandingan antara trekuensi kemunculan BM dengan nilai ekspetasi

yaitu 41 > 26,66.

5.2.1 Percobaan Independent (Bebas)

N = 20

Pada percobaan pengambilan pallet warna putih, didapatkan frekuensi

Kemunculan pallet warna putih = 6 ,frekuensi kemunculan pallet warna

hitam = 7 dan frekuensi kemunculan pallet warna hijau = 7. presentasi

kemunculan pallet warna putih = 10% dengan nilai ekspektasi yaitu 8, untuk

pallet warna hitam nilai presentasinya yaitu 5% dan nilai ekspektasinya

adalah 8 dan untuk pallet warna hijau nilai presentasinya yaitu 15% dan nilai

ekspektasinya adalah 4. Perbandingan yang kami dapatkan antara

frekuensi kemunculan pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 6 < 8,

Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi kemunculan pallet

warna hitam dengan nilai ekspetasi yaitu 7 < 8 sedangkan untuk

perbandingan antara frekuensi Kemunculan pallet warna hijau dengan nilai

ekspetasi yaitu 7 < 4

N = 60

Pada percobaan pengambilan pallet warna putih, didapatkan frekuensi

Kemunculan pallet warna putih = 20 ,frekuensi kemunculan pallet warna

hitam = 24 dan frekuensi kemunculan pallet warna hijau = 16. presentasi

kemunculan pallet warna putih = 6,66% dengan nilai ekspektasi yaitu 24,

untuk pallet warna hitam nilai presentasinya yaitu 0% dan nilai

ekspektasinya adalah 24 dan untuk pallet warna hijau nilai presentasinya

yaitu 6,66% dan nilai ekspektasinya adalah 12. Perbandingan yang kami

dapatkan antara frekuensi kemunculan pallet warna putih dengan nilai


ekspetasi yaitu 24 > 20, Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi

kemunculan pallet warna hitam dengan nilai ekspetasi yaitu 24 = 24

sedangkan untuk perbandingan antara frekuensi Kemunculan pallet warna

hijau dengan nilai ekspetasi yaitu 12 < 16

N = 80

Pada percobaan pengambilan pallet warna putih, didapatkan frekuensi

Kemunculan pallet warna putih = 31 ,frekuensi kemunculan pallet warna

hitam = 30 dan frekuensi kemunculan pallet warna hijau = 19. presentasi

kemunculan pallet warna putih = 11,25% dengan nilai ekspektasi yaitu 40,

untuk pallet warna hitam nilai presentasinya yaitu 12,50% dan nilai

ekspektasinya adalah 40 dan untuk pallet warna hijau nilai presentasinya

yaitu 1,25% dan nilai ekspektasinya adalah 20. Perbandingan yang kami

dapatkan antara frekuensi kemunculan pallet warna putih dengan nilai

ekspetasi yaitu 31 < 40, Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi

kemunculan pallet warna hitam dengan nilai ekspetasi yaitu 30 < 40

sedangkan untuk perbandingan antara frekuensi Kemunculan pallet warna

hijau dengan nilai ekspetasi yaitu 19 > 20.

5.2.2 Percobaan Probabilitas Bersyarat

1. Probabilitas Bersyarat Palet Putih

N = 20

Pada percobaan pengambilan pallet warna putih, didapatkan

frekuensi kemunculan pallet warna putih = 7, frekuensi kemunculan

pallet warna hitam = 7 dan frekuensi kemunculan pallet warna hijau =

6. Presentasi kemunculan pallet warna putih = 4,35% dengan nilai

ekspektasi yaitu 7,78, untuk pallet warna hitam nilai presentasinya yaitu
5,4% dan nilai ekspektasinya adalah 8,08 dan untuk pallet warna hijau

nilai presentasinya yaitu 9,8% dan nilai ekspektasinya adalah 4,04.

Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi kemunculan pallet

warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 7 > 7,78, untuk perbandingan

antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam dengan nilai ekspetasi

yaitu 7 < 8,08, sedangkan untuk perbandingan antara frekuensi

kemunculan pallet warna hitam dengan nilai ekspetasi yaitu 6 > 4,04

N = 60

Pada percobaan pengambilan pallet warna putih, didapatkan

frekuensi kemunculan pallet warna putih = 22, frekuensi kemunculan

pallet warna hitam = 22 dan frekuensi kemunculan pallet warna hijau =

16. Presentasi kemunculan pallet warna putih = 2,71% dengan nilai

ekspektasi yaitu 23,63, untuk pallet warna hitam nilai presentasinya

yaitu 3,73% dan nilai ekspektasinya adalah 24,24 dan untuk pallet

warna hijau nilai presentasinya yaitu 6,46% dan nilai ekspektasinya

adalah 12,12. Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi

kemunculan pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 22 > 23,63,

untuk perbandingan antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam

dengan nilai ekspetasi yaitu 22 < 24,24, sedangkan untuk

perbandingan antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam dengan

nilai ekspetasi yaitu 16 > 12,12

N = 80

Pada percobaan pengambilan pallet warna putih, didapatkan

frekuensi kemunculan pallet warna putih = 24, frekuensi kemunculan

pallet warna hitam = 33 dan frekuensi kemunculan pallet warna hijau =


23. Presentasi kemunculan pallet warna putih = 9,38% dengan nilai

ekspektasi yaitu 31,51, untuk pallet warna hitam nilai presentasinya

yaitu 0,85% dan nilai ekspektasinya adalah 32,32 dan untuk pallet

warna hitam nilai presentasinya yaitu 8,55% dan nilai ekspektasinya

adalah 16,16. Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi

kemunculan pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 24 > 31,51,

untuk perbandingan antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam

dengan nilai ekspetasi yaitu 33 < 32,32, sedangkan untuk

perbandingan antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam dengan

nilai ekspetasi yaitu 23 > 16,16.

2. Probabilitas Bersyarat Palet Hitam

N = 20

Pada percobaan pengambilan pallet warna putih, didapatkan

frekuensi kemunculan pallet warna putih = 7, frekuensi kemunculan

pallet warna hitam = 7 dan frekuensi kemunculan pallet warna hijau =

6. Presentasi kemunculan pallet warna putih = 5,4% dengan nilai

ekspektasi yaitu 8,08, untuk pallet warna hitam nilai presentasinya yaitu

4,35% dan nilai ekspektasinya adalah 7,87 dan untuk pallet warna

hitam nilai presentasinya yaitu 9,8% dan nilai ekspektasinya adalah

4,04. Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi kemunculan

pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 7 < 8,08, untuk

perbandingan antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam dengan

nilai ekspetasi yaitu 7 < 7,78, sedangkan untuk perbandingan antara

frekuensi kemunculan pallet warna hitam dengan nilai ekspetasi yaitu

6 > 4,04
N = 60

Pada percobaan pengambilan pallet warna putih, didapatkan

frekuensi kemunculan pallet warna putih = 19, frekuensi kemunculan

pallet warna hitam = 24 dan frekuensi kemunculan pallet warna hijau =

17. Presentasi kemunculan pallet warna putih = 8,73% dengan nilai

ekspektasi yaitu 24,24, untuk pallet warna hitam nilai presentasinya

yaitu 0,16% dan nilai ekspektasinya adalah 23,63 dan untuk pallet

warna hitam nilai presentasinya yaitu 8,13% dan nilai ekspektasinya

adalah 12,12. Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi

kemunculan pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 19 < 23,63

untuk perbandingan antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam

dengan nilai ekspetasi yaitu 24 > 12,12, sedangkan untuk

perbandingan antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam dengan

nilai ekspetasi yaitu 17 > 12,12

N = 80

Pada percobaan pengambilan pallet warna putih, didapatkan

frekuensi kemunculan pallet warna putih = 29, frekuensi kemunculan

pallet warna hitam = 28 dan frekuensi kemunculan pallet warna hijau =

25. Presentasi kemunculan pallet warna putih = 4,15% dengan nilai

ekspektasi yaitu 32,32, untuk pallet warna hitam nilai presentasinya

yaitu 4,38% dan nilai ekspektasinya adalah 31,51 dan untuk pallet

warna hitam nilai presentasinya yaitu 11,08% dan nilai ekspektasinya

adalah 16,16. Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi

kemunculan pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 29 < 32,32,

untuk perbandingan antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam


dengan nilai ekspetasi yaitu 28 < 31,51, sedangkan untuk

perbandingan antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam dengan

nilai ekspetasi yaitu 25 > 16,16.

3. Probabilitas Bersyarat Palet Hijau

N = 20

Pada percobaan pengambilan pallet warna putih, didapatkan

frekuensi kemunculan pallet warna putih = 5, frekuensi kemunculan

pallet warna hitam = 4 dan frekuensi kemunculan pallet warna hijau =

11. Presentasi kemunculan pallet warna putih = 15,5% dengan nilai

ekspektasi yaitu 8,08, untuk pallet warna hitam nilai presentasinya yaitu

20,4% dan nilai ekspektasinya adalah 8,08 dan untuk pallet warna

hitam nilai presentasinya yaitu 35,85% dan nilai ekspektasinya adalah

3,83. Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi kemunculan

pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 5< 8,08, untuk

perbandingan antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam dengan

nilai ekspetasi yaitu 4 < 8,08, sedangkan untuk perbandingan antara

frekuensi kemunculan pallet warna hitam dengan nilai ekspetasi yaitu

11 > 3,83

N = 60

Pada percobaan pengambilan pallet warna putih, didapatkan

frekuensi kemunculan pallet warna putih = 19, frekuensi kemunculan

pallet warna hitam = 22 dan frekuensi kemunculan pallet warna hijau =

19. Presentasi kemunculan pallet warna putih = 18,2% dengan nilai

ekspektasi yaitu 8,08, untuk pallet warna hitam nilai presentasinya yaitu

69,6% dan nilai ekspektasinya adalah 8,08 dan untuk pallet warna
hitam nilai presentasinya yaitu 25,28% dan nilai ekspektasinya adalah

3,83. Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi kemunculan

pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 19 < 8,08 untuk

perbandingan antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam dengan

nilai ekspetasi yaitu 22 < 8,08, sedangkan untuk perbandingan antara

frekuensi kemunculan pallet warna hitam dengan nilai ekspetasi yaitu

19 > 3,83

N = 80

Pada percobaan pengambilan pallet warna putih, didapatkan

frekuensi kemunculan pallet warna putih = 31, frekuensi kemunculan

pallet warna hitam = 26 dan frekuensi kemunculan pallet warna hijau =

23. Presentasi kemunculan pallet warna putih = 1,65% dengan nilai

ekspektasi yaitu 32,32, untuk pallet warna hitam nilai presentasinya

yaitu 7,90% dan nilai ekspektasinya adalah 32,32 dan untuk pallet

warna hitam nilai presentasinya yaitu 9,58% dan nilai ekspektasinya

adalah 15,35. Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi

kemunculan pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 31 < 32,32,

untuk perbandingan antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam

dengan nilai ekspetasi yaitu 26 < 32,32, sedangkan untuk

perbandingan antara frekuensi kemunculan pallet warna hitam dengan

nilai ekspetasi yaitu 23 > 15,35.

5.2.3 Percobaan Mutually Exclusive

N = 20

1. Frekuensi kemunculan angka 4 adalah 1 dengan nilai ekspektasi 8,33

dan presentasi 13,75%


2. Frekuensi kemunculan angka 5 adalah 4 dengan nilai ekspektasi 2,22

dan presentasi 11,1%

3. Frekuensi kemunculan angka 7 adalah 7 dengan nilai ekspektasi 3,33

dan presentasi 19,4%

4. Frekuensi kemunculan angka 8 adalah 4 dengan nilai ekspektasi 2.77

dan presentasi 5,55%

5. Frekuensi kemunculan angka 9 adalah 4 dengan nilai ekspektasi 2,22

dan presentasi 11,1%

6. Frekuensi kemunculan angka 10 adalah 1 dengan nilai ekspektasi

1,66 dan presentasi 2,75%

7. Frekuensi kemunculan angka 11 adalah 3 dengan nilai ekspektasi

2,77 dan presentasi 13,85%

8. Frekuensi kemunculan angka 11 adalah 2 dengan nilai ekspektasi

1,11 dan presentasi 3%

N = 60

1. Frekuensi kemunculan angka 2 adalah 3 dengan nilai ekspektasi 1,66

dan presentasi 8,33%

2. Frekuensi kemunculan angka 3 adalah 5 dengan nilai ekspektasi 3,33

dan presentasi 13,88%

3. Frekuensi kemunculan angka 4 adalah 11 dengan nilai ekspektasi 5

dan presentasi 30,55%

4. Frekuensi kemunculan angka 5 adalah 6 dengan nilai ekspektasi 6,66

dan presentasi 16,66%

5. Frekuensi kemunculan angka 6 adalah 8 dengan nilai ekspektasi 8,33

dan presentasi 19,43%


6. Frekuensi kemunculan angka 7 adalah 7 dengan nilai ekspektasi 10

dan presentasi 33%

7. Frekuensi kemunculan angka 8 adalah 5 dengan nilai ekspektasi 8,33

dan presentasi 5,55%

8. Frekuensi kemunculan angka 9 adalah 6 dengan nilai ekspektasi 0,66

dan presentasi 13,88%

9. Frekuensi kemunculan angka 10 adalah 4 dengan nilai ekspektasi 5

dan presentasi 11,1%

10. Frekuensi kemunculan angka 11 adalah 2 dengan nilai ekspektasi

3,33 dan presentasi 5,55%

11. Frekuensi kemunculan angka 12 adalah 3 dengan nilai ekspektasi

1,66 dan presentasi 8,33%

N = 80

1. Frekuensi kemunculan angka 2 adalah 2 dengan nilai ekspektasi 2,22

dan presentasi 5,55%

2. Frekuensi kemunculan angka 3 adalah 7 dengan nilai ekspektasi 4,44

dan presentasi 19,43%

3. Frekuensi kemunculan angka 4 adalah 7 dengan nilai ekspektasi 6,66

dan presentasi 19,43%

4. Frekuensi kemunculan angka 5 adalah 9 dengan nilai ekspektasi 8,88

dan presentasi 25%

5. Frekuensi kemunculan angka 6 adalah 20 dengan nilai ekspektasi

11,11 dan presentasi 55,55%

6. Frekuensi kemunculan angka 7 adalah 8 dengan nilai ekspektasi

13,33 dan presentasi 42%


7. Frekuensi kemunculan angka 8 adalah 12 dengan nilai ekspektasi

11,11 dan presentasi 33,32%

8. Frekuensi kemunculan angka 9 adalah 6 dengan nilai ekspektasi

11,11dan presentasi 16,66%.

9. Frekuensi kemunculan angka 10 adalah 5 dengan nilai ekspektasi

6,66 dan presentasi 13,88%.

10. Frekuensi kemunculan angka 11 adalah 1 dengan nilai ekspektasi

4,44 dan presentasi 6%.

11. Frekuensi kemunculan angka 12 adalah 3 dengan nilai ekspektasi

2,22 dan presentasi 8,32%.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan percobaan tentang probabilitas yang telah

dilakukan maka didapatkan kesimpulan bahwa :

1. Dapat mengetahui tentang definisi empiris dan probabilitas munculnya suatu

peristiwa.

2. Dapat mengaplikasikan tentang nilai probabilitas berdasarkan pendekatan

frekuensi relative.

3. Dengan adanya nilai ekspetasi kita dapat mengetahui nilai ekspetasi dari

suatu kejadian probabilitas.

4. Dapat mengetahui probabilitas atau suatu peluang yang bersyarat.

6.2 Saran

6.2.1 Saran Untuk Laboratorium

Fasilitas yang disediakan sangat memadai, namun beberapa alat

praktikum harus ditambah.

6.2.2 Saran Untuk Asisten

Apabila ada dalam penulisan laporan yang salah atau kurang jelas,

tolong dikoreksi dengan diberikan penjelasan, agar praktikan dapat

memperbaiki dan memahami Kesalahnnya sehingga kesalahan tidak

terulang kembali sehingga praktikan mudah untuk mengerjakan apa yang

semestinya dikerjakan.

Anda mungkin juga menyukai