MODUL II
EVENT DAN PROBABILITAS
OLEH
KELOMPOK XXIII
HARUN SAHARUDDIN 09120200018
MUH. ZHAFRAN ARDZUL A 09120200002
NURUL FADILAH 09120200084
PUTRI HANDAYANI 09120200129
PENDAHULUAN
Statistika adalah hasil data yang ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel, dan
banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik itu ilmu-ilmu alam (misalnya
industri.
Beberapa istilah dalam statistika (ilmu statistik) antara lain populasi, sampel,
unit dan probabilitas. Konsep probabilitas adalah dasar dari sampel dan
inferences tentang populasi yang dapat dibuat dari suatu sampel. Sehingga
Dalam dunia industri, statistika sebagai metode merupakan kunci sukses untuk
berapa besar kemungkinan peluang hasil produk baik dan produk cacat yang
peristiwa.
relative.
2. Kartu UNO
3. Dadu
5. Kalkulator
6. Lembar Kerja
7. Media Pengujian
6. Ulangi langkah 1-4 untuk kartu UNO dengan permukaan yang tidak
seimbang.
8. Buat kesimpulan.
1.4.2 Percobaan Peristiwa Independent
1. Acak media.
2. Ambil sebuah pallet dalam sebuah wadah yang berisi 40 pallet putih,
8. Buat kesimpulan.
1. Aduk media.
2. Ambil sebuah pallet dalam sebuah wadah yang berisi 40 pallet putih,
7. Buat kesimpulan.
5. Buat kesimpulan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1 Statistik
2.1.2 Statistika
1. Bagi calon peneliti dan para peneliti. Kehidupan sehari-hari tidak dapat lepas
dari data, baik data itu bersifat kuantitatif maupun kualitatif. kedua sifat data
menggabungkan data yang satu dengan yang lainnya atau ingin meramalkan
pengaruh data yang satu dengan yang lainnya. Dalam menghadapi data
dengan mengolah data tersebut dalam bentuk penyajian data. Bentuk mana
terjadi. Sebagai peneliti dan pembimbing yang kritis kita harus mampu
mungkin metode tersebut dapat saling mengisi. Metode mana yang diambil
dalam penelitian, jawabannya tergantung dari masalah apa yang akan diteliti.
4. Bagi penguji skripsi, tesis atau disertasi, pembacanya menggunakan metode
6. Bagi ilmu pengetahuan atau fisika, statistika sebagai disiplin ilmu berguna
untuk kemajuan ilmu dan teknologi. Karena itu, kita dituntut untuk memahami
2.3 Data
Data berasal dari bahasa latin yang artinya memberi. Data adalah
dalam format yang bisa digunakan dan dimengerti serta dapat ditarik
menjadi kesimpulan.
suatu hal serupa walaupun arti sebenarnya berbeda dimana data adalah
kumpulan fakta-fakta, belum diolah dan ditata serta belum dapat dipahami
oleh pengguna akhir. Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah
a. Data harus objektif artinya sesuai dengan keadaan yang benar (as
sumber Dimana.
a. Data relevan
alternatif.
1. Data Kualitatif
2. Data Kuantitatif
belajar Andi 105, skor IQ Winda 135, jumlah siswa di kelas X SMA 20
menjadi:
membilang.
2020).
2.4.2. Data Berdasarkan Skala Ukurnya
1. Data Nominal
2. Data Ordinal
kategori data.
3. Data Interval
Disamping itu, data ini memiliki ciri angka dimana angka nol-nya tidak
mutlak. Pada data interval selain data memiliki skor, memiliki urutan
juga memiliki interval yang jelas satu tingkatan data dengan yang
lainnya.
4. Data Rasio
Sumber data atau inti data dalam sebuah penelitian bisa didefinisikan sebagai
Data primer adalah data langsung. Data yang dikumpulkan dan diolah
sendiri secara langsung dari (data unit) sumber data yang bersangkutan
(Arifin, 2018).
Data sekunder adalah data yang diambil dari pihak ketiga atau sumber
menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada. Cara ini
(Nasution, 2017).
Suatu kejadian (event) adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Karena Ω
adalah himpunan bagian Ω dari Ω maka adalah suatu kejadian dan disebut
kejadian universal. Dengan cara sama himpunan nol (Ø) adalah himpunan
bagian dari Ω. Jadi, juga suatu kejadian dan disebut kejadian tidak mempunyai
anggota. Jadi kejadian universal selalu terjadi dan kejadian nol tidak ada kejadian
2.8 Percobaan
1. Pada percobaan melempar mata uang logam, hasil yang muncul adalah sisi
2. Pada percobaan melempar sebuah dadu bermata enam, hasil yang muncul
3. Pada percobaan memilih hari dalam satu minggu, hasil yang muncul adalah
hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, atau Minggu (Mauna. 2019).
Setiap kemungkinan hasil dalam ruang sampel disebut unsur atau anggota
ruang sampel, atau lebih sering disebut titik sampel. Ruang sampel adalah
himpunan semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan (Isrok’atun, 2020).
2.10 Kejadian
Kejadian atau peristiwa himpunan bagian dari ruang sampel. Karena kejadian
adalah bagian dari ruang sampel maka biasanya disimbolkan dalam huruf besar
(Hadinegoro, 2016).
disebut kejadian mustahil. Bila suatu kejadian dapat dinyatakan sebagai sebuah
himpunan yang hanya terdiri dari sati titik sampel maka kejadian itu disebut
atau Ruang Nol adalah himpunan bagian ruang sampel yang tidak satupun
= {AA} yang merupakan himpunan bagian dari ruang sampel S = {AA, AG,
GA, GG}
{hear,diamond}.
3. Contoh ruang nol : B = {x/x adalah faktor bukan prima dari 11 selain 1} maka
kejadian B adalah kejadian Ruang Nol karena faktor dari 11 adalah 11 dan
menjadi perhatian. Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi perhatian.
Populasi dan sample masing-masing mempunyai karakteristik yang dapat
diukur atau dihitung. Karakteristik untuk populasi disebut parameter dan untuk
1. Populasi orang atau individu adalah keseluruhan orang atau individu (dapat
1. Sampel orang atau individu adalah sampel yang terdiri atas orang-orang
Sering kali kita berhadapan dengan unsur kemungkinan dari suatu kejadian
tertentu bila suatu percobaan dilakukan. Dalam beberapa hal, suatu soal
sampel. Kita akan mulai pembahasan ini, dengan memperhatikan sifat berikut
ini:
1. Jika suatu operasi dapat dilakukan dengan n 1 cara, dan jika untuk setiap cara
ini operasi ke dua dapat dikerjakan dengan n 2 cara, maka kedua operasi itu
sepasang dadu dilemparkan sekali, maka banyaknya titik sampel adalah 36.
Hal ini karena dadu pertama dapat menghasilkan 1 dari enam kemungkinan.
kemungkinan.
2. Jika suatu operasi dapat dilakukan dengan n 1 cara, dan jika untuk setiap cara
ini operasi ke dua dapat dikerjakan dengan n 2 cara, jika untuk setiap cara ini
Contoh : Misalkan seseorang akan memakai sepatu, kaos kaki, celana, dan
1998).
2.13 Probabilitas
pilihan parsial, dll) dan bentuk kuantitatif (probabilitas interval, teori possibility,
Dalam jurnalnya, set valued probability and its connection with set valued
hubungan yang erat dengan ukuran bernilai himpunan. Pada konsep ini, nilai
sehingga mendorong penulis untuk mengkaji lebih lanjut mengenai konsep dari
untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian yamg acak. Agus Irianto
keluar lebih besar daripada kemungkinan tidak keluar atau tidak (Otaya, 2016).
praktis, bahkan juga untuk hal-hal yang teoritis ketika model-model matematis
dapat dianggap memadai. Namun, untuk memahami apa yang ada dibalik
terjadi suatu kejadian yang acak. Kata probabilitas sering disebut peluang dan
lain:
1. Pendekatan klasik, didasarkan pada asumsi bahwa seluruh hasil dari suatu
suatu kejadian A yang dapat terjadi sebanyak x cara dari seluruh n cara.
𝑥
p I=...........................................................................................
Pr(A) = (Rumus 2.1)
𝑛
Dimana:
dari frekuensi relatif kejadian tersebut yang secara teoritis berlaku untuk nilai
𝑥
Pr(A) = lim dengan fr = 𝑚⁄𝑛
I ........................................................................................... (Rumus 2.2)
𝑛
Dimana:
m = frekuensi peristiwa
probabilitas tersebut bersifat subjektif. Hal ini biasa terjadi dalam bentuk opini
(Ma’ruf, 2018).
kedua atau lebih peristiwa itu tidak dapat terjadi pada saat yang
I................................................................................
P(X) = 1 – P(X) atau P(X) + P (X) =1 (Rumus 2.3)
peristiwa Y :
I................................................................................
P(xy) = P(x)P(y) (Rumus 2.4)
P(y!x) = P(y)
tersebut:
P(A&B) = P(AB)
I ......................................................................... (Rumus 2.5)
= P(A).P(B)
i .........................................................................
P(B/A) = P(B) (Rumus 2.6)
𝑃(𝐵𝐴)
P (B/A) =
𝑃(𝐴)
i ......................................................................... (Rumus 2.7)
A terjadi.
peristiwa tersebut:
I.......................................................................
P(ABC) = P(A).P(B/A).(C/AB) (Rumus 2.9)
P(A) = ∑ P(BA)
I.......................................................................
= ∑ P(A𝑖̂). P(B/ A𝑖̂) (Rumus 2.10)
= 1,2,3
P( X Y )
X !Y ) =
P (........................................................................ (Rumus 2.11)
P( X )
P(XY)
i .......................................................................
P(X!Y) = (Rumus 2.12)
𝑃(𝑋)
P(I X Y ) = P( X ) + P(Y ) − P( X Y )
............................................................................. (Rumus 2.13)
Xi) sehingga:
n
I .............................................................................
x =1
P ( Xi ) = 1 (Rumus 2.14)
Sedangkan untuk semua bilangan real dari (− X) , terhadap
2.15.1 Faktorial
Jika n = 1, 2, …, maka:
Dimana :
1! = 1
0! = 1
2.15.2 Permutasi
pada ukuran kelompok asalnya dan banyaknya objek yang dipilih dari
kelompok itu.
peristiwa B!
Penyelesaian :
3
P(A) =
6
P(B) = 1 – P(A)
= 1 – 3/6
=½
2.17 Ekspektasi
terjadi. Peluang terjadinya tiap peristiwa masing-masing p1, p2, …., pk dan
untuk tiap peristiwa dengan peluang tersebut terdapat satuan-satuan d1, d2,
…., dk. Satuan-satuan ini bisa nol, positif ataupun negatif dan tentulah p1 +
p2 +….+ pk = 1.
Maka rumus tersebut menyatakan, bahwa jika tiap peristiwa diberi nilai
maka pukul rata diharapkan terdapat nilai sejumlah pi.di untuk eksperimen
tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendahuluan
statistik agar kita dapat mengetahui dan lebih memahami fungsi dari ilmu
peristiwa.
2. Kartu UNO
3. Dadu
5. Kalkulator
6. Lembar kerja
7. Media pengujian
kali.
6. Ulangi langkah 1-4 untuk kartu UNO dengan permukaan yang tidak
seimbang.
8. Buat kesimpulan.
1. Acak media.
8. Buat kesimpulan.
1. Aduk media.
7. Buat kesimpulan.
5. Buat kesimpulan.
Tinjauan pustaka pada laporan ini berisi tentang materi event dan
probabilitas yang diperoleh dari hasil referensi buku – buku mengenai event dan
Metodologi penelitian dalam laporan ini berisi urutan atau langkah – langkah
beberapa percobaan dimulai dari data koin Rp. 200, Rp. 500, Rp. 1000, pallet
warna hitam,warna putih dan warna hijau dan dua buah dadu.
3.7 Penutup
A. Flowchart Keseluruhan
Mulai
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
1. Pengamatan
2. Pengukuran
Pengolahan Data
Selesai
Mulai
permukaan seimbang
Catat permukaan
yang muncul
tidak
N = 20,60,
80?
ya
Hitung frekuensi
kemunculan permukaan
Buat kesimpulan
Selesai
Mulai
permukaan seimbang
Catat permukaan
yang muncul
tidak
N = 20,60,
80?
ya
Hitung frekuensi
kemunculan permukaan
Buat kesimpulan
Selesai
Mulai
permukaan seimbang
Catat permukaan
yang muncul
tidak
N = 20,60,
80?
ya
Hitung frekuensi
kemunculan permukaan
Buat kesimpulan
Selesai
Mulai
Ambil media
Kembalikan sampel ke
dalam media
Ya
N = 20,60,
80?
Hitung frekuensi
Permukaan kemunculan Permukaan
angka (+) gambar (-)
Hitung ekspektasi
kemunculan permukaan
Buat kesimpulan
Selesai
Mulai
Aduk pallet
Kembalikan sampel ke
wadah
N =20,60,
80? Data cukup
Buat kesimpulan
Selesai
Mulai
Aduk pallet
N =20,60, 80?
Buat kesimpulan
Selesai
Mulai
Lemparkan dua
buah dadu
Catat nilai
yang muncul
tidak
N = 20,60,
80?
ya
Hitung frekuensi
kemunculan
Hitung persentase
kemunculan
Bandingkan dengan
nilai ekspektasinya
Buat kesimpulan
Selesai
N=20 N= 60 N=80
Per. Koin Kancin Per Koin Koin Per Koin Koin
Ke 500 g . Ke 200 1000 . Ke 500 1000
Aprior F. Aprior F.
Apriori F.Relatf
i Relatif i Relatif
1 G - 1 AG AG 1 G G
2 BM - 2 AG AG 2 G G
3 G - 3 G AG 3 AG AG
4 G - 4 G AK 4 AG AG
5 G + 5 G AK 5 AG AG
6 G - 6 AG AK 6 AG AG
7 BM - 7 AG AG 7 G AG
8 G - 8 G AG 8 G G
9 BM - 9 G AK 9 G G
10 BM + 10 G AG 10 G G
11 BM - 11 AG AG 11 AG AG
12 BM + 12 G AK 12 AG G
13 G - 13 G AG 13 AG AG
14 BM + 14 AG AK 14 G AG
15 BM - 15 G AK 15 G G
16 BM - 16 AG AK 16 G G
17 BM - 17 AG AK 17 G AG
18 G - 18 AG AK 18 G AG
19 G - 19 AG AG 19 AG G
20 BM + 20 G AG 20 AG G
21 G AG 21 AG AG
22 AG AG 22 G AG
23 AG AG 23 G G
24 AG AK 24 G G
25 G AK 25 AG G
26 AG AK 26 AG AG
27 AG AG 27 G AG
28 AG AG 28 AG AG
29 G G 29 AG G
30 G G 30 G G
31 G G 31 G G
32 AG AG 32 G G
33 AG AG 33 AG AG
34 AG AG 34 AG AG
35 AG AG 35 AG AG
36 AG AG 36 AG G
37 G G 37 G G
38 G G 38 G G
39 AG AG 39 G AG
40 AG AG 40 AG G
41 G G 41 AG AG
42 G G 42 G G
43 G G 43 G G
44 G G 44 G G
45 G G 45 AG AG
46 AG AG 46 AG AG
47 AG AG 47 AG AG
48 AG AG 48 G G
49 G G 49 G G
50 G G 50 G AG
51 G G 51 G AG
52 G AG 52 AG AG
53 AG AG 53 AG G
54 AG AG 54 G G
55 AG AG 55 G G
56 AG G 56 G AG
57 G G 57 G AG
58 G G 58 AG AG
59 G AG 59 AG G
60 AG AG 60 G AG
61 G G
62 AG G
63 AG AG
64 AG AG
65 G AG
66 G AG
67 G G
68 AG G
69 G AG
70 AG AG
71 AG G
72 AG G
73 AG G
74 G G
75 G G
76 G AG
77 G AG
78 AG G
79 AG G
80 G G
Sumber : data pengamatan (2022)
G = Garuda
AK = Angklung
AG = Angka
(+) = Positif
(-) = Negatif
Keterangan : P = Putih
HT = Hitam
HJ = Hijau
1 P 1 P 1 P
2 HT 2 HJ 2 HT
3 HT 3 HJ 3 HT
4 HJ 4 HT 4 HJ
5 P 5 HJ 5 HJ
6 P 6 HT 6 P
7 P 7 P 7 P
8 HT 8 P 8 HT
9 HJ 9 HT 9 HT
10 HJ 10 HT 10 HJ
11 HT 11 HJ 11 P
12 P 12 HT 12 P
13 HT 13 P 13 HT
14 HT 14 P 14 HJ
15 P 15 P 15 HJ
16 HT 16 HT 16 HT
17 HJ 17 HJ 17 HT
18 HJ 18 HT 18 HT
19 P 19 HJ 19 HJ
20 P 20 HT 20 HJ
21 HT 21 P
22 HJ 22 P
23 HT 23 P
24 HJ 24 HT
25 P 25 HJ
26 P 26 HT
27 P 27 P
28 HT 28 P
29 HJ 29 HT
30 P 30 HT
31 P 31 HJ
32 HT 32 HJ
33 P 33 P
34 P 34 P
35 HT 35 P
36 P 36 HT
37 HJ 37 HT
38 P 38 HJ
39 P 39 HT
40 HT 40 HT
41 HT 41 HJ
42 HJ 42 P
43 HJ 43 P
44 P 44 P
45 P 45 HT
46 P 46 HT
47 HT 47 HJ
48 HJ 48 HT
49 HT 49 HJ
50 P 50 HT
51 P 51 HJ
52 HT 52 HJ
53 HJ 53 HT
54 HT 54 HJ
55 HJ 55 HT
56 HT 56 HT
57 P 57 HJ
58 HT 58 HJ
59 HJ 59 P
60 HT 60 P
61 HT
62 HT
63 HT
64 HJ
65 HT
66 HJ
67 HT
68 HJ
69 P
70 P
71 P
72 P
73 HT
74 HT
75 P
76 P
77 HJ
78 HT
79 HT
80 P
Sumber: Data Pengamatan (2022)
Keterangan : P = Putih
HT = Hitam
HJ = Hijau
1 HT 1 HT 1 HT
2 P 2 HJ 2 HJ
3 P 3 P 3 HT
4 HJ 4 P 4 HJ
5 HT 5 HT 5 P
6 HT 6 HJ 6 P
7 HJ 7 P 7 HT
8 HJ 8 P 8 HJ
9 P 9 HT 9 HJ
10 P 10 HT 10 HT
11 HT 11 P 11 HJ
12 HJ 12 HT 12 P
13 HT 13 HJ 13 P
14 HJ 14 P 14 P
15 P 15 HT 15 HT
16 P 16 HJ 16 HJ
17 P 17 HJ 17 HJ
18 HT 18 HJ 18 HT
19 HJ 19 HT 19 HT
20 HT 20 HT 20 HJ
21 P 21 P
22 P 22 P
23 P 23 HT
24 HT 24 HT
25 HJ 25 HJ
26 HT 26 P
27 HT 27 P
28 HT 28 P
29 HJ 29 P
30 P 30 HT
31 P 31 HT
32 P 32 HT
33 HT 33 HJ
34 HT 34 HJ
35 HT 35 HJ
36 HJ 36 HT
37 HJ 37 HT
38 HJ 38 HT
39 HT 39 HJ
40 HT 40 P
41 HT 41 P
42 HJ 42 HT
43 HJ 43 HJ
44 P 44 P
45 P 45 P
46 P 46 P
47 HT 47 P
48 HJ 48 HT
49 HT 49 P
50 HJ 50 HJ
51 HT 51 HT
52 P 52 HT
53 P 53 P
54 P 54 P
55 P 55 HT
56 HJ 56 HJ
57 HJ 57 P
58 HT 58 P
59 HT 59 HT
60 HT 60 HJ
61 HT
62 HT
63 HJ
64 HJ
65 P
66 P
67 P
68 HJ
69 P
70 HJ
71 HT
72 HT
73 HT
74 P
75 HT
76 HJ
77 P
78 P
79 HT
80 HJ
Sumber: Data Pengamatan (2022)
Keterangan : P = Putih
HT = Hitam
HJ = Hijau
1 HJ 1 HJ 1 HJ
2 HJ 2 HT 2 P
3 HJ 3 HT 3 HT
4 HJ 4 HJ 4 P
5 HJ 5 HT 5 P
6 HJ 6 HJ 6 HJ
7 HT 7 HT 7 HT
8 HT 8 HT 8 P
9 HJ 9 HJ 9 HT
10 P 10 HT 10 HJ
11 P 11 P 11 P
12 P 12 P 12 HT
13 HJ 13 P 13 HJ
14 P 14 HJ 14 P
15 P 15 HT 15 HJ
16 P 16 HT 16 HT
17 P 17 HJ 17 HJ
18 HT 18 HT 18 P
19 HJ 19 P 19 HJ
20 HJ 20 P 20 HT
21 P 21 HT
22 HJ 22 HT
23 HT 23 [
24 P 24 P
25 P 25 HT
26 P 26 HJ
27 P 27 HT
28 HT 28 P
29 HJ 29 P
30 P 30 P
31 P 31 P
32 HT 32 HJ
33 HT 33 HT
34 P 34 HT
35 HJ 35 HJ
36 HT 36 HJ
37 P 37 P
38 HJ 38 HJ
39 P 39 P
40 HT 40 HJ
41 HJ 41 P
42 HT 42 HJ
43 HJ 43 HJ
44 P 44 P
45 P 45 P
46 HJ 46 P
47 HT 47 P
48 HJ 48 HJ
49 HT 49 P
50 P 50 P
51 HJ 51 HJ
52 HT 52 HT
53 HJ 53 HT
54 P 54 HT
55 P 55 HT
56 HJ 56 HT
57 HT 57 HJ
58 HJ 58 HT
59 HT 59 P
60 P 60 P
61 P
62 P
63 HJ
64 HT
65 HJ
66 HT
67 P
68 HJ
69 HT
70 P
71 P
72 P
73 HJ
74 HT
75 HT
76 HT
77 HT
78 HT
79 HT
80 HJ
Sumber: Data Pengamatan (2022)
Keterangan : P = Putih
HT = Hitam
HJ = Hijau
N = 20
G = Gambar
Koin = Rp.500
½.20 = 10 kali
½.20 = 10 kali
10−11 11−10
100% = 100% = 5%
20 20
N = 60
Keterangan : G = Garuda
AG = Angka
30 −28 30 −28
= 60
𝑥100% = 60
𝑥100% = 3,33%
32 − 30
= 𝑥100% = 3,33%
60
30.`
N = 80
Keterangan : G = Garuda
BM = Bunga melati
Koin = Rp. 500
½.n→½.80 = 40 kali
½.n→ 80 = 40 kali
40 −45 45 − 40
= 𝑥100% = 𝑥100% = 6,25%
80 80
40 − 35
= 80
𝑥100% = 6,25%
N = 20
(-) = Negatif
6
= 20 𝑥100% = 30%
k. Perbandingan peluang kemunculan kartu sisi (-) lebih besar dari kartu
14
= 20
𝑥100% = 70%
tanda (+) lebih besar dari nilai ekspektasinya, yaitu 14 < 13,33
N= 60
Keterangan : AK = Angklung
AG = Angka
𝐹𝑟𝑒𝑘.𝐾𝑒𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙𝑎𝑛 32
= 𝑁
𝑥100% = 60 𝑥100% = 53,33%
𝐹𝑟𝑒𝑘.𝐾𝑒𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙𝑎𝑛 28
= 𝑥100% = 𝑥100% = 46,66%
𝑁 60
N = 80
Keterangan : AG = Angka
G = Garuda
53,33
N = 20
40/100.20 = 8 kali
8 kali
4 kali
8−6
g. Persentase kemunculan Pallet warna putih = . 𝑛
𝑥 100% =
8−6
20
𝑥 100% = 10%
8−7
h. Persentase kemunculan pallet warna Hitam = . 𝑛
𝑥 100% =
8−7
20
𝑥 100% = 5%
4−7
i. Persentase kemunculan pallet warna Hijau = . 𝑛
𝑥 100% =
7−4
20
𝑥 100% = 15%
N = 60
40/100.60 = 24 kali
24 kali
12 kali
24−20
g. Persentase kemunculan pallet warna putih = 𝑥 100% =
𝑛
24−20
60
𝑥100% = 6,66%
24−24
h. Persentase kemunculan pallet warna orange = 𝑥 100% =
𝑛
24−24
60
𝑥100% = 0%
12−16
i. Persentase kemunculan pallet warna orange = 𝑛
𝑥 100% =
16−12
60
𝑥100% = 6,66%
N = 80
40 kali
40 kali
20 kali
40−31
g. Presentase kemunculan pallet warna putih = 𝑛
𝑥 100% =
40−31
80
𝑥 100% = 11,25%
40−30
h. Presentase kemunculan pallet warna hitam = 𝑛
𝑥 100% =
40−30
80
𝑥 100% = 12,50%
19−20
i. Presentase kemunculan pallet warna hijau = 𝑥 100% =
𝑛
20−19
80
𝑥 100% = 1,25%
j. Perbandingan frekuensi kemunculan pallet warna putih lebih kecil dari
N = 20
muncul
muncul
muncul
kecil dibandingkan nilai ekspetasi pallet baik (hitam), yaitu 7 < 8,08,
besar dibandingkan nilai ekspetasi pallet baik (hijau), yaitu 6 > 4,04.
N = 60
muncul
muncul
muncul
N = 80
muncul
muncul
muncul
g. Persentase kemunculan pallet cacat (putih)
> 16,16.
N = 20
muncul
e. Nilai ekspetasi pallet cacat (Ht/P); Ne(Ht/P) = 39/99.20 = 7,87 kali
muncul
muncul
kecil dibandingkan dengan nilai ekspetasi pallet baik, yaitu 7 < 8,08,
dibandingkan nilai ekspetasi pallet cacat (hitam), yaitu 7 < 7,87, dan
N = 60
muncul
muncul
muncul
N = 80
muncul
muncul
muncul
> 16,16.
3. Untuk pallet dengan syarat hijau
N = 20
muncul
muncul
muncul
kecil dibandingkan dengan nilai ekspetasi pallet baik, yaitu 5 < 8,08,
dibandingkan nilai ekspetasi pallet baik (hitam), yaitu 4 < 8,08, dan
Perbandingan frekuensi kemunculan pallet cacat (hijau) lebih besar
N = 60
muncul
muncul
muncul
> 3,83.
N = 80
muncul
muncul
muncul
kecil dibandingkan dengan nilai ekspetasi pallet baik, yaitu 31 < 32,32,
dibandingkan nilai ekspetasi pallet baik (hitam), yaitu 26 < 32,32, dan
0=-
1=-
S = {4,5,7,8,9,10,11}
lebih kecil dari pada nilai kemunculan seharusnya, yaitu 2,77 < 8,33.
2,77
= 𝑥100% = 13,75%
20
2,22
= 𝑥100% = 11,1 %
20
3,33.
3,88
= 𝑥100% = 19,4 %.
20
lebih besar dari pada nilai kemunculan seharusnya, yaitu 11,1 >
2,77.
11,1
= 𝑥100% = 55,5 %
20
2,22
= 𝑥100% = 11,1%
20
f. Frekuensi kemunculan angka 10 ; (5,5) = 1 kali muncul
0,66
= 𝑥100% = 2,75%
20
2,77
= 20
𝑥100% = 13,85 %.
N = 60
S = (2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12)
4 = 11 kali muncul (1,3) (1,3) (3,1) (3,1) (1,3) (3,1) (3,1) (2,2) (1,3) (2,2)
(2,2)
5 = 6 kali muncul (4,1) (3,2) (1,4) (2,3) (3,2) (1,4)
6 = 8 kali muncul (5,1) (5,1) (1,5) (1,5) (5,1) (4,2) (2,4) (5,1)
lebih besar dari pada nilai kemunculan seharusnya, yaitu 5 > 1,66
𝐹𝑟𝑒𝑘.𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
4. Persentase = 𝑛
𝑥 100%
5
= 60
x100% = 8,33%
muncul
lebih besar dari pada nilai kemunculan seharusnya, yaitu 8,33 >
3,33.
𝐹𝑟𝑒𝑘.𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
4. Persentase = 𝑛
𝑥 100%
8,33
= 𝑥100% = 13,88%
60
c. Frekuensi kemunculan angka 4 ; (1,3) (1,3) (3,1) (3,1) (1,3) (3,1) (3,1)
(3,1) (1,3) (3,1) (3,1) (2,2) (1,3) (2,2) (2,2) = 11 kali muncul = 11/36
x n = 11/36 x 60 = 18,33
lebih besar dari pada nilai kemunculan seharusnya, yaitu 18,33 > 5
18,33
= 60
x100% = 30,55%
kali muncul
10
lebih besar dari pada nilai kemunculan seharusnya, yaitu 10 > 6,66
10
= 60
x100% = 16,66%
e. Frekuensi kemunculan angka 6 ; (5,1) (5,1) (1,5) (1,5) (5,1) (4,2) (2,4)
11,66
lebih besar dari nilai kemunculan seharusnya, yaitu 11,66 > 8,33.
11,66
= x100% = 19,43%
60
f. Frekuensi kemunculan angka 7 ; (6,1) (5,2) (6,1) (4,3) (2,5) (1,6) (4,3)
= 7 kali muncul
20
= x100% = 33%
60
muncul
8,33
= 60
x100% = 13,88%
kali muncul
lebih besar dari pada nilai kemunculan seharusnya, yaitu 10 > 6,66
10
= x100% = 16,66%
60
lebih besar dari pada nilai kemunculan seharusnya, yaitu 6,66 > 5
6,66
= 60
x100% = 11,1%
j. Frekuensi kemunculan angka 11 ; (6,5) (6,5) = 2 kali muncul
3,33
= x100% = 5,55%
60
5
= 60
x100% = 8,33%
N = 80
S = {2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12}
5 = 9 kali muncul (2,3) (4,1) (4,1) (4,1) (1,4) (3,2) (4,1) (2,3) (3,2)
6 = 20 kali muncul (5,1) (4,2) (1,5) (4,2) (2,4) (3,3) (3,3) (2,4) (3,3) (4,2)
(2,4) (1,5) (2,4) (1,5) (2,4) (5,1) (2,4) (3,3) (4,2) (4,2)
7 = 8 kali muncul (4,3) (3,4) (2,5) (4,3) (5,2) (1,6) (5,2) (4,3)
8 = 12 kali muncul (6,2) (6,2) (5,3) (2,6) (3,5) (6,2) (2,6) (3,5) (5,3) (6,2)
(2,6) (5,3)
b. Frekuensi kemunculan angka 3; (1,2) (2,1) (2,1) (1,2) (1,2) (1,2) (2,1) =
7 kali muncul
1. Frekuensi kemunculan angka 3 yang sebenarnya = (1,2), (2,1)
sebanyak 2 kali muncul = 2/36.80 = 4,44
2. Frekuensi kemunculan angka 3 dari hasil praktikum (1,2) (2,1) (2,1)
(1,2) (1,2) (1,2) (2,1) = 7 kali muncul = 7/36 x n = 7/36 x 80 = 15,55
3. Kemunculan jumlah frekuensi angka mata dadu 3 hasil praktikum
lebih besar dari pada nilai kemunculan seharusnya, yaitu 15,55 >
4,44
𝐹𝑟𝑒𝑘.𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
4. Persentase = 𝑥 100%
𝑛
15,55
= 80
x100% = 19,43%
c. Frekuensi kemunculan angka 4; (2,2), (3,1), (2,2) (1,3) (3,1) (2,2) (1,3)
= 7 kali muncul
1. Frekuensi kemunculan angka 4 yang sebenarnya = (1,3) (2,3) (3,1)
sebanyak 3 kali muncul = 3/36.80 = 6,66
2. Frekuensi kemunculan angka 4 dari hasil praktikum (2,2), (3,1),
(2,2) (1,3) (3,1) (2,2) (1,3) = 7 kali muncul = 7/36 x n = 7/36 x 80 =
15,55
3. Kemunculan jumlah frekuensi angka mata dadu 4 hasil praktikum
lebih besar dari pada nilai kemunculan seharusnya, yaitu 15,55 >
6,66
𝐹𝑟𝑒𝑘.𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
4. Persentase = 𝑛
𝑥 100%
15,55
= x100% = 19,43%
80
d. Frekuensi kemunculan angka 5 ; (2,3) (4,1) (4,1) (4,1) (1,4) (3,2) (4,1)
e. Frekuensi kemunculan angka 6; (5,1) (4,2) (1,5) (4,2) (2,4) (3,3) (3,3)
(2,4) (3,3) (4,2) (2,4) (1,5) (2,4) (1,5) (2,4) (5,1) (2,4) (3,3) (4,2) (4,2) =
20 kali muncul
1. Frekuensi kemunculan angka 6 yang sebenarnya = (3,3) (5,1) (1,5)
(4,2) (2,4) (3,3) (3,3) (2,4) (3,3) (4,2) (2,4) (1,5) (2,4) (1,5) (2,4) (5,1)
44,44
3. Kemunculan jumlah frekuensi angka mata dadu 6 hasil praktikum
lebih besar dari pada nilai kemunculan seharusnya, yaitu 44,44 >
11,11
44,44
= 80
x100% = 55,55%
f. Frekuensi kemunculan angka 7; (4,3) (3,4) (2,5) (4,3) (5,2) (1,6) (5,2)
(4,3) = 8 kali muncul
1. Frekuensi kemunculan angka 7 yang sebenarnya = (1,6) (6,1) (2,5)
(5,2) (3,4) (4,3) sebanyak 6 kali muncul = 6/36.80 = 13,33
2. Frekuensi kemunculan angka 7 dari hasil (4,3) (3,4) (2,5) (4,3) (5,2)
(1,6) (5,2) (4,3) = 8 kali muncul = 8/36 x n = 8/36 x 80 = 17,77
3. Kemunculan jumlah frekuensi angka mata dadu 7 hasil praktikum
lebih besar dari pada nilai kemunculan seharusnya, yaitu 17,77 >
13,33
𝐹𝑟𝑒𝑘.𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
4. Persentase = 𝑥 100%
𝑛
17,77
= x100% = 42%
80
g. Frekuensi kemunculan angka 8 ; (6,2) (6,2) (5,3) (2,6) (3,5) (6,2) (2,6)
(3,5) (5,3) (6,2) (2,6) (5,3) = 12 kali muncul
1. Frekuensi kemunculan angka 8 yang sebenarnya = (2,6) (6,2) (3,5)
(5,3) (4,4) sebanyak 5 kali muncul = 5/36.80 = 11,11
2. Frekuensi kemunculan angka 8 dari hasil praktikum (6,2) (6,2) (5,3)
(2,6) (3,5) (6,2) (2,6) (3,5) (5,3) (6,2) (2,6) (5,3) = 12 kali muncul =
12/36 x n = 12/36 x 80 = 26,66
3. Kemunculan jumlah frekuensi angka mata dadu 8 hasil praktikum
lebih besar dari nilai kemunculan seharusnya, yaitu 26,66 > 11,11
𝐹𝑟𝑒𝑘.𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
4. Persentase = 𝑛
𝑥 100%
26,66
= 80
x100% = 33,32%
5.1 Analisa
Adapun analisa dari hasil pengamatan dan percobaan yang telah kami
Perbandingan
Frek Nilai
Persentase Frekuensi antara
N Kemunculan Ekspektasi
Kemunculan kemunculan dan
(kali) (kali)
nilai ekspektasi
BM 11 10 5% 11 > 10
20
G 9 10 5% 9 < 10
G 28 30 3,33% 28 ˂ 30
60
AG 32 30 3,33% 32 > 30
G 45 40 6,25% 45 > 40
80
BM 35 40 6,25% 35 < 40
Sumber: Data Pengolahan (2022)
Frek Nilai
Persentase
N Kemunculan Ekspektasi Perbandingan
Kemunculan
(kali) (kali)
+ 6 13,33 30% 6 < 13,33
20
- 14 6,66 70% 14 > 6,66
AK 32 40 53,33% 32 < 40
60
AG 28 20 46,66% 28 > 20
G 41 53,33 48,75% 41 < 53,33
80
AG 39 26,66 51,25% 39 > 26,66
Sumber: Data Pengolahan (2022)
Frek Nilai
N Kemunculan Ekspektasi Persentase Kemunculan Perbandingan
Palet (kali) (kali)
P HT HJ P HT HJ P HT HJ P HT HJ
20 6 7 7 8 8 4 10% 5% 15% 6<8 7<8 7>4
6,66
60 20 24 16 24 24 12 6,66% 0% 20<24 24>24 19>12
%
11,25 1,25
80 31 30 19 40 40 20 12,5% 31<40 30<40 19>20
% %
Sumber: Data Pengolahan (2022)
N Frek Kemunculan
Nilai Ekspektasi (kali) Persentase Kemunculan Perbandingan
Palet (kali)
P HT HJ P HT HJ P HT HJ P HT HJ
20 7 7 6 7,87 8,08 4,04 4,35% 5,4% 9,8% 7>7,78 7<8,08 6>4,04
60 22 22 23,63 24,24 2,71% 3,71% 6,46 22<23,63 22<24,24
16 12,12 16>12,12
%
80 24 33 31,51 32,32 9,38% 0,85% 8,55 24<31,51 33<32,32
23 16,16 23>16,16
%
Sumber: Data Pengolahan (2022)
N Frek Kemunculan
Nilai Ekspektasi (kali) Persentase Kemunculan Perbandingan
Palet (kali)
P HT HJ P HT HJ P HT HJ P HT HJ
20 7 7 6 8,08 7,87 4,04 5,4% 4,32% 9,8% 7<8,08 7<7,78 6>4,04
8,13
60 19 24 17 24,24 23,63 12,12 8,73% 0,16% 19<24,24 24>23,63 17>12,12
%
80 29 28 32,32 31,51 4,15% 4,38% 11,08 29<32,32 28<31,51
25 16,16 25>16,16
%
Sumber: Data Pengolahan (2022)
Frek Kemunculan
N Nilai Ekspektasi (kali) Persentase Kemunculan Perbandingan
Palet (kali)
P HT HJ P HT HJ P HT HJ P HT HJ
20 5 4 11 8,08 8,08 3,83 15,5% 20,4% 35,85% 5<8,08 4<8,08 11>3,83
60 19 22 19 24,24 24,24 11,51 18,2% 69,5% 25,28% 19<24,24 22<24,24 19>11,51
80 31 26 23 32,32 32,32 15,35 1,65% 7,9% 9,56% 31<32,32 26<32,32 23>15,35
Sumber: Data Pengolahan (2022)
5.2 Pembahasan
N = 20 untuk UNO
kancing (+) = 30% dengan nilai ekspektasi yaitu 13,33 dan untuk
kancing (+) dengan nilai ekspetasi yaitu 14 < 13,33 sedangkan untuk
N = 20
kemunculan pallet warna putih = 10% dengan nilai ekspektasi yaitu 8, untuk
adalah 8 dan untuk pallet warna hijau nilai presentasinya yaitu 15% dan nilai
frekuensi kemunculan pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 6 < 8,
N = 60
kemunculan pallet warna putih = 6,66% dengan nilai ekspektasi yaitu 24,
yaitu 6,66% dan nilai ekspektasinya adalah 12. Perbandingan yang kami
N = 80
kemunculan pallet warna putih = 11,25% dengan nilai ekspektasi yaitu 40,
untuk pallet warna hitam nilai presentasinya yaitu 12,50% dan nilai
yaitu 1,25% dan nilai ekspektasinya adalah 20. Perbandingan yang kami
ekspetasi yaitu 31 < 40, Perbandingan yang kami dapatkan antara frekuensi
N = 20
ekspektasi yaitu 7,78, untuk pallet warna hitam nilai presentasinya yaitu
5,4% dan nilai ekspektasinya adalah 8,08 dan untuk pallet warna hijau
warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 7 > 7,78, untuk perbandingan
kemunculan pallet warna hitam dengan nilai ekspetasi yaitu 6 > 4,04
N = 60
yaitu 3,73% dan nilai ekspektasinya adalah 24,24 dan untuk pallet
kemunculan pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 22 > 23,63,
N = 80
yaitu 0,85% dan nilai ekspektasinya adalah 32,32 dan untuk pallet
kemunculan pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 24 > 31,51,
N = 20
ekspektasi yaitu 8,08, untuk pallet warna hitam nilai presentasinya yaitu
4,35% dan nilai ekspektasinya adalah 7,87 dan untuk pallet warna
pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 7 < 8,08, untuk
6 > 4,04
N = 60
yaitu 0,16% dan nilai ekspektasinya adalah 23,63 dan untuk pallet
kemunculan pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 19 < 23,63
N = 80
yaitu 4,38% dan nilai ekspektasinya adalah 31,51 dan untuk pallet
kemunculan pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 29 < 32,32,
N = 20
ekspektasi yaitu 8,08, untuk pallet warna hitam nilai presentasinya yaitu
20,4% dan nilai ekspektasinya adalah 8,08 dan untuk pallet warna
pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 5< 8,08, untuk
11 > 3,83
N = 60
ekspektasi yaitu 8,08, untuk pallet warna hitam nilai presentasinya yaitu
69,6% dan nilai ekspektasinya adalah 8,08 dan untuk pallet warna
hitam nilai presentasinya yaitu 25,28% dan nilai ekspektasinya adalah
pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 19 < 8,08 untuk
19 > 3,83
N = 80
yaitu 7,90% dan nilai ekspektasinya adalah 32,32 dan untuk pallet
kemunculan pallet warna putih dengan nilai ekspetasi yaitu 31 < 32,32,
N = 20
N = 60
N = 80
6.1 Kesimpulan
peristiwa.
frekuensi relative.
3. Dengan adanya nilai ekspetasi kita dapat mengetahui nilai ekspetasi dari
6.2 Saran
Apabila ada dalam penulisan laporan yang salah atau kurang jelas,
semestinya dikerjakan.