Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam bidang pengetahuan sosial, dikenal istilah ilmu sosial dan ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .
Istilah IPS dan Keberadaannya dalam kurikulum persekolahan di Indonesia tidak terlepas dari
perkembangan dan keberadaan Studi Sosial (Social Studies) di Amerika Serikat. Istilah Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris Social Studies yang
telah dikembangkan di Amerika Serikat (Wahab, dkk., 2009: 1.4). oleh karena itu gerakan dan
paham Social Studies di Amerika Serikat banyak mempengaruhi pemikiran mengenai IPS di
Indonesia. Studi Sosial (Social Studies) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin
bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan
masalah sosial.

IPS yang ide dasarnya dari Social Studies kemudian mengalami penyesuaian di Indonesia,
menyangkut tujuan, materi, dan pengelolaannya. Karena sifatnya yang berupa penyederhanaan
dari konsep ilmu-ilmu sosial (Social Sciences), di Indonesia IPS dijadikan sebagai mata pelajaran
untuk peserta didik di tingkat Sekolah Dasar (SD), Dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama
(SMP/MTs). Sedangjan untuk tingkat diatasnya, mulai dari sekolah Menengah Tingkat Atas
(SMA/MA) dan Perguruan Tinggi, ilmu sosial dipelajari berdasarkan cabang - cabang dari Ilmu
tersebut. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata
pelajaran sejarah, geografi, dan ekonomi serta mata pelajaran Ilmu sosial lainnya (Sapriya,
2009: 7). Nama IPS ini sejajar dengan nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
sebagai integrasi dari mata pelajaran biologi, kimia, dan fisika.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Saja Konsep Keilmuan Dalam IPS ?

2. Bagaimana Paradigma Keilmuan Dalam IPS ?

3. Bagaimana Filsafat Yang Berlaku di Lingkungan Sekitar Mahasiswa ?

C. tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Konsep Keilmuan Dalam IPS.

2. Untuk Mengetahui Paradigma Keilmuan Dalam IPS.

3. Untuk Mengetahui Filsafat Yang Berlaku di Lingkungan Sekitar Mahasiswa.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Keilmuan Dalam IPS

1. Pengertian IPS

Studi Sosial dlam arti luas, yaitu persiapan kaum muda agar mereka memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan nilai - nilai yang diperlukan untuk partisipasi aktif
dalam masyarakat. Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak 1970-an sebagai hasil
kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem
pendidikan nasional dalam kurikulum 1975, pengertian IPS sering disalah tafsirkan
dengan ilmu-ilmu sosial. Secara konseptual IPS erat hubungannya dengan studi sosial
dan ilmu sosial. Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan sebuah nama mata
pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran
IPS merupakan sebuah mata pelajaran integrasi dari mata pelajaranSejarah, Geografi,
dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya (sapriya, 2009: 7).

Menurut Sumaatmadja (2008: 9) IPS tidak lain adalah mata pelajaran atau mata kuliah
yang mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang - bidang
ilmu sosial dan humaniora. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu - ilmu sosial dan humaniora, seperti : sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Masih banyak definisi tentang OPS (Social Studies)
yang telah disampaikan para ahli. Namun, pada umumnya definisi -definisi tersebut
menunjukkan pengertian bahwa IPS sebagai program pendidikan atau bidang studi dan
kurikulum sekolah yang mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat serta
hubungan atau interaksi antara manusia dengan lingkungannya (fisik dan sosial).
Berpijak dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan :

a) Mata Pelajaran yang diajarkan pada peserta didik di tingkat Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP/MTS).

b) Mengkaji mengenai kehidupan manusia dalam masyarakat.


c) Bahannya bersumber dari disiplin ilmu sosial.

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan IPS

Tujuan pendidikan IPS di Indonesia pada dasarnya mempersiapkan para peserta didik sebagai
warga negara yang menguasai pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang dapat
dipergunakan sebagai Kemampuan untuk memecahlan masalah, mengambil keputusan, dan
berpartisiasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik
(Sapriya, 2009: 12).

Adapun fungsi mata pelajaran IPS adalah untuk memberikan kepada peserta didik informasi
tentang segala sesuatu yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam lingkungannya.
Menurut kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial Tahun 2006, fungsi mata pelajaran IPS adalah
mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan sosial peserta didik agar dapat
direfleksikan dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

3. KONSEP DASAR IPS

Pada pembahasan tentang berbagai teknik pengembangan kurikulum kita telah mempelajari
tentang dasar atau titik tolak pengembangan kurikulum. Salah satu dasar atau titik tolak ini
adalah konsep. Namun konsep yang dibicarakan pada bagian itu adalah konsep – konsep biasa
yang merupakan generalisasi atas berbagai fakta dan kaitan antar fakta. Pada bagian ini kita
akan membahas tentang konsep dasar ( basic consept ) yang merupakan suatu gagasan umum
yang biasanya dirumuskan dalam satu kata atau ungkapan yang berguna untuk
mengidasifikasikan sekelompok orang, hal, tindakan atau hubungan yang memiliki ciri – ciri
tertentu yang sama. dapat menambah, mengurangi ataupun menggantinya sesuai dengan
pandangan guru tentang kenyataan sosial yang dihadapi sehari - hari. Konsep dasar ini dapat
memberikan gambaran kepada guru untuk memilih dan mengganti dengan konsep – konsep
dasar yang sesuai.

1) Interaksi Kerjasama.

2) Saling Ketergantungan ( interdependansi )

3) Kesinambungan dan Perubahan ( Continuity and Change )

4) Keragaman / Kesamaan / Perbedaan

5) Konflik / Konsensus
6) Evolusi / Adaptasi ( Penilainan )

7) Pola

8) Tempat ( Lokasi )

9) Kekuasaan / Wewenang

10) Nilai / Kepercayaan

11) Sebab / Akibat

12) Keadilan / Pemerataan

4. Karakteristik Mata Pelajaran IPS

Adapun ciri -ciri yang kedapatan di dalamnya memuat rincian sebagai berikut :

 Bahan pelajaran akan lebih banyak memerhatikan minat para siswa, masalah-masalah
sosial, keterampilan berpikir serta pemeliharaan/pemanfaatan lingkungan alam.

 Mencerminkan berbagai kegiatan dasar dari manusia

 Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang integrated (terpadu),
correlated (berhubungan), sampai yang separated (terpisah).

 Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan kewargaan negara,


fungsional, humanistis, samapai yang struktural.

 Kelas pengajaran IPS akan dijadikan laboratorium demokrasi.

 Evaluasi tak hanya akan mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor saja,
tetapi juga mencoba mengembangkan apa yang disebut democratic, quetient dan
citizenship quitient.

 Unsur -unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya akan melengkapi program
pembelajaran IPS, demikian pula unsur - unsur science, teknologi, matematika, dan
agama akan ikut memperkaya bahan pembelajaran.

B. Paradigma Keilmuan Dalam IPS


C. Filsafat Yang Berlaku di Lingkungan Sekitar Mahasiswa

Filsafat secara bahasa berasal dari kata Philia yang berarti persahabatan atau cinta dan
Sophia berarti kebijaksanaan atau kearifan. Sedangkan, secara harfiah filsafat berarti “pecinta
kebijaksanaan.” Jika ditinjau secara historis, filsafat mencakup inti dari segala pengetahuan.
Sejak abad ke-20, filsuf professional berkontribusi pada masyarakat terutama sebagai
professor, peneliti, dan penulis. Pada era modern kini, bagian dari filsafat telah menjadi disiplin
akademik yang terpisah, beberapa diantaranya psikologi, sosiologi, linguistik, dan ekonomi.

Pemateri Upgrading Kemahasiswaan, Khairul Mufaddal mengatakan, secara umum filsafat


memiliki pengertian mencari kebenaran atau hakikat. Cara pandang filsafat dapat terbagi
menjadi dua, yakni sebagai kegiatan dan analisis konseptual. "Kegunaan filsafat di lingkup
mahasiswa antara lain untuk mampu memikirkan suatu masalah secara mendalam dan kritis,
dapat membentuk argumen dalam bentuk lisan maupun tulisan secara sistematis dan kritis,
serta mengkomunikasikan ide secara efektif. Seseorang yang mendalami filsafat dengan baik
dan benar, tentu dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada". Sebutnya.

Pancasila sebagai Sistem Filsafat dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Lingkungan
Kampus. Pengertian filsafat pancasila secara umum adalah hasil berpikir atau pemikiran
sedalam dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya, dan diyakini sebagai
kenyataan norma -- norma dan nilai -- nilai yang benar, adil, bijaksana, dan sesuai dengan
kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia.

Ada beberapa nilai-nilai filsafat pancasila didalam lingkungan kampus,yaitu :

1) Pentingnya kesadaran dalam menganut nilai -- nilai keagamaan

Dalam lingkungan kampus mahasiswa wajib menganut nilai-nilai keagamaan,agar dapat


saling menghormati sesama mahasiswa  yang berbeda agama

2) Sebagai mahasiswa kita harus saling tolong menolong,dan beretika yang sopan terhadap
mahasiswa lain

3) Kita harus bersikap adil terhadap mahasiswa dan dosen.

4) Setiap warga kampus,baik dosen maupun mahasiswa berhak memiliki hak dan kewajiban
untuk meneggakan keadilan 

5) Dan setiap mahasiswa maupun dosen berhak mengikuti peraturan yang berlaku dikampus
Banyak sekali yang bisa kita temukan dalam lingkungan kampus untuk memaknai betapa begitu
pentingnya Pancasila sebagai system filsafat di lingkungan kampus,dari hal kecil saja para
mahasiswa mengikuti organissi yang diminati,saling toleransi karena atar belakang Indonesia
yang banyak ragamnya,para dosen mengajarkan kepada mahasiswa dengan setulus hati,jika
diperlukan gotong royong juga di butuhkan saat berada di lingkungan kampus.

Masih banyak contoh lainnya dalam mengimplementasikan Pancasila sebagai system filsafat di
lingkungan kampus,untuk itu untuk hidup berbangsa dan bernegara harus mencerminkan diri di
kehidupan sehari-hari bahwa pancsila adalah jati diri bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai