Anda di halaman 1dari 2

1.

Salah satu contoh UGC negative yang saya temukan di social media adalah ramai konten
di platform social media Tiktok yang berisi tentang kamera produk handphone android
yang salah satu contoh produknya adalah handphone bermerk Vivo yang dianggap
terlalu memiliki beauty effect atau kesannya menipu karena hasil kamera depannya
yang dapat merubah warna kulit menjadi lebih cerah dan memuluskan permukaan kulit.
Selain itu, terdapat juga konten di platform Tiktok yang berisikan tentang perbandingan
kamera Vivo dan Iphone dimana kamera Vivo dianggap tidak sejernih iphone. Sehingga,
dengan maraknya konten tersebut maka memberikan persepsi negative bahwa hasil
dari kamera handphone Vivo tidak berkualitas. Hal itu merupakan hal yang dapat
memberikan kesan negative terhadap produk karena memberi persepsi kepada orang-
orang bahwa hasil dari kamera Vivo tidak jernih dan baik. Sehingga hal tersebut
termasuk UGC negative terhadap perusahaan handphone Vivo.
Bukti konten :

2. Hal tesebut cukup mempengaruhi konsumen untuk tidak membeli produk tersebut
terutama untuk kelompok pembeli wanita yang sangat memperhatikan detail hasil
kamera. Hal ini dikarenakan oleh pada dasarnya kebanyakan wanita mencari jenis
handphone dengan kualitas kamera yang bagus untuk menunjuang hasil foto atau selfie
mereka. Sedangkan, hal tersebut tidak terlalu berpengaruh untuk konsumen kelompok
pria yang tidak terlalu membutuhkan fitur kamera depan yang jernih karena kebanyakan
kelompok pria mencari handphone dengan memerhatikan ram, memori, kapasitas
baterai dan lain-lain. Sehingga persepsi negatif tentang kualitas kamera tersebut cukup
mempangaruhi minat beli konsumen yang membutuhkan kualitas kamera yang jernih.

3. Hal yang dapat dilakukan pemasar agar konten UGC negative tersebut tidak menjadi
viral adalah dengan meningkatkan kualitas kamera pada produk handphone agar tidak
menjadi bulan-bulanan warga social media. Selain itu, hal yang paling dapat segera
dilakukan adalah dengan mematahkan persepsi tersebut yaitu dengan membuat konten
di social media tentang bagaimana kamera Vivo bekerja. Pemasar dapat membuat
konten berupa hasil selfie atau foto yang menggunakan handphone Vivo ternyata bagus
tidak seperti yang beredar di social media. Dengan membuat konten tersebut, maka
audience akan melihat bahwa hasil dari kamera Vivo ternyata masih cukup baik dan
menarik untuk dibeli.

Anda mungkin juga menyukai