Anda di halaman 1dari 25

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TinjauanTentang Ibu Menyusui

1. Pengertian

Menyusui adalah Proses pemberian susu kepada bayi atau

anak kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi

menggunakan reflex hisap untuk mendapatkan dan menelan susu

(wikipedia)

Menyusui adalah memberikan Air Susu untuk diminum kepada

bayi dan sebagainya dari buah dada (kamus besar bahasa

Indonesia, 2001)

a. Langkah-Langkah menyusui yang benar

Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan

pada putting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai

manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban putting

susu

1) Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara, ibu duduk

atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan

kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan

punggung ibu bersandar pada sandaran kursi. Bayi

dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada

lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan.

Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi


11

ditahan dengan telapak tangan ibu. Satu tangan bayi

diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satu didepan.

Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap

payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi). Telinga

dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus. Ibu menatap

bayi dengan kasih sayang.

2) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari lain

menopang di bawah. Jangan menekan putting susu atau

areola saja.

3) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting

reflex) dengan cara menyentuh pipi dengan putting susu

atau menyentuh sisi mulut bayi.

4) Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi

didekatkan kepayudara ibu dengan putting serta areola

dimasukkan kemulut bayi. Usahakan sebagian besar areola

dapat masuk kedalam mulut bayi, sehingga putting susu

berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan

ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di

bawah areola. Setelah bayi mulai menghisap payudara

tidak perlu dipegang atau disangga lagi. (Suradi, 2010)

b. Cara Pengamatan Tekhnik menyusui yang benar

1) Bayi tampak tenang

2) Badan bayi menempel pada perut ibu


12

3) Mulut bayi terbuka lebar

4) Dagu bayi menempel pada payudara ibu

5) Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, aerola bawah

lebih banyak yang masuk

6) Hidung bayi mendekati dan kadang-kadang menyentuh

payudara ibu

7) Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola tidak hanya

putting saja, lingkar areola atas terlihat lebih banyak bila

dibanding dengan lingkar areola bawah

8) Lidah bayi menopang putting dan areola bagian bawah

9) Bibir bawah bayi melengkung keluar

10)Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan

11)Putting susu tidak terasa nyeri

12)Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

13)Kepala bayi agak menengadah

14)Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan

kadang disertai dengan berhenti sesaat (Vivian Nanny Lia

Dewi, 2013)

c. 10 Langkah menuju keberhasilan menyusui

1) Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan

tentang penerapan 10 langkah menuju keberhasilan

menyusui dan melarang promosi susu Formula


13

2) Sarana pelayanan kesehatan melakukan pelatihan untuk

staf mandiri atau lainnya

3) Menyiapkan ibu hamil untuk mengetahui manfaat ASI dan

langkah keberhasilan menyusui

4) Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (30-60

menit setelah lahir)

5) Membantu ibu melakukan tekhnik menyusui yang benar

(Posisi peletakan tubuh bayi dan perlekatan mulut bayi

pada payudara)

6) Hanya memberi ASI saja tanpa minuman tambahan lain

sejak lahir

7) Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi

8) Tidak memberikan dot atau kempeng

9) Menindak lanjuti ibu/bayi setelah pulang dari pelayanan

kesehatan (Suradi,2010)

d. Faktor penyebab berkurangnya ASI

1) Faktor Menyusui

Hal-hal yang dapat mengurangi produksi ASI adalah tidak

melakukan inisiasi, menjadwal pemberian ASI, bayi diberi

minum dari botol atau dot sebelum ASI keluar, kesalahan

pada posisi dan perlekatan bayi pada saat menyusui.

a) Faktor Psikologi Ibu


14

Persiapan psikologi ibu sangat menentukan

keberhasilan menyusui. Ibu yang tidak mempunyai

keyakinan mampu memproduksi ASI umunya produksi

ASI akan berkurang. Stress, khawatir, ketidak

bahagiaan ibu pada periode menyusui sangat berperan

dalam mensukseskan pemberian ASI ekslusif. Peran

keluarga dalam meningkatkan percaya diri ibu sangat

besar.

b) Faktor Bayi

Ada beberapa faktor kendala yang bersumber pada bayi

misalnya bayi sakit, prematur, dan bayi dengan kelainan

bawaan sehingga ibu tidak memberikan ASI-nya

menyebabkan produksi ASI akan berkurang.

c) Faktor Fisik Ibu

Ibu sakit, lelah, menggunakan pil kontrasepsi atau alat

kontrasepsi lain yang mengandung hormon, ibu

menyusui yang hamil lagi, peminum alkohol, perokok

atau ibu dengan kelainan anatomis payudara dapat

mengurangi produksi ASI.

B. Tinjauan tentang Stres

1) Pengertian

Stres adalah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat

adanya tekanan. Tekanan ini muncul dari kegagalan individu


15

dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan.  Tekanan ini bisa

berasal dari dalam diri, atau dari luar. (wikipedia, 2018)

Stres pada ibu menyusui Secara psikologis, seorang wanita

yang baru saja melahirkan akan mengalami tekanan psikis.

Banyak wanita yang sepintas merasa bahagia dengan kelahiran

bayinya, namun sejalan dengan itu, akan muncul gangguan

suasan hati, perasaan sedih dan tekanan yang dialami oleh

seorang wanita setelah melahirkan yang berlangsung pada minggu

pertama, terutama pada hari ketiga hingga kelima. Gangguan

psikologis tersebut disebut dengan postpartum blues (Hasni, 2012)

a. Fase adaptasi psikologis

1) Fase Taking In Fase ini merupakan periode

ketergantungan, yang berlangsung dari hari pertama

sampai hari ke dua setelah melahirkan. Ibu terfokus pada

dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif terhadap

lingkungannya. Ketidaknyamanan yang dialami antara lain

rasa mules, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur,

kelelahan. Hal yang perlu diperhatikan pada fase ini

adalah istirahat cukup, komunikasi yang baik dan asupan

nutrisi. Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu

pada fase ini adalah:Kekecewaan pada bayinya

a) Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang

dialami
16

b) Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya

c) Kritikan suami atau keluarga tentang perawatan

bayinya

2) Fase Taking Hold Fase ini berlangsung antara 3-10 hari

setelah melahirkan. Ibu merasa khawatir akan

ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam

perawatan bayinya. Perasaan ibu lebih sensitif sehingga

mudah tersinggung. Hal yang perlu diperhatikan adalah

komunikasi yang baik, dukungan dan pemberian

penyuluhan/pendidikan kesehatan tentang perawatan diri

dan bayinya. Tugas bidan antara lain: mengajarkan cara

perawatan bayi, cara menyusui yang benar, cara

perawatan luka jahitan, senam nifas, pendidikan kesehatan

gizi, istirahat, kebersihan diri dan lain-lain.

3) Fase Letting Go Fase ini merupakan fase menerima

tanggungjawab akan peran barunya. Fase ini berlangsung

10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai dapat

menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya. Terjadi

peningkatan akan perawatan diri dan bayinya. Ibu merasa

percaya diri akan peran barunya, lebih mandiri dalam

memenuhi kebutuhan dirinya dan bayinya. Dukungan

suami dan keluarga dapat membantu merawat bayi.


17

Kebutuhan akan istirahat masih diperlukan ibu untuk

menjaga kondisi fisiknya.

2) Hal-hal yang harus dipenuhi selama ibu menyusui adalah sebagai

berikut:

a. Kebutuhan fisik : Istirahat, asupan gizi, lingkungan bersih

b. Psikologi : Dukungan dari keluarga sangat diperlukan

c. Sosial : Perhatian, rasa kasih sayang, menghibur ibu saat sedih

dan menemani saat ibu merasa kesepian

d. Psikososial (Eny Retna Ambarwati,2010).

sindrom ibu baru sering disebut maternity blues atau,

dimengerti sebagai suatu sindrom gangguan efek ringan pada

minggu pertama setelah persalinan dengan di tandai Gejala-

gejala sebagai berikut

a. Reaksi depresi/sedih

b. Mudah tersinggung

c. Cemas

d. Labilitas perasaan

e. Cenderung menyalahkan diri sendiri

f. Gangguan tidur dan gangguan makan

g. Kelelahan

h. Mudah sedih

i. Cepat marah
18

j. Mood cepat berubah, cepat menjadi sedih dan cepat pula

menjadi bahagia

k. Perasaan terjebak dan juga marah terhadap pasangan, serta

bayinya

l. Perasaan bersalah

m. Pelupa (vivian, 2013)

3) Faktor yang menyebabkan timbulnya stres pada ibu menyusi

a. faktor hormonal, berupa perubahan kadar estrogen dan

progesteron, prolaktin serta estriol yang terlalu rendah. kadar

estrogen menurun secara tajam setelah melahirkan dan

ternya estrogen memiliki efek supresi aktivitas enzim non-

adrenalinmauoun serotin yang berperang dalam suasan hati

dan kejadian depresi.

b. Ketidaknyamanan fisik yang dialami fisik sehingga

menimbulkan perasaan emosi pada wanita pasca

melahirkan, misal : rasa sakit akibat luka jahit atau bengkak

pada payudara

c. Ketidak mampuan beradaptasi terhadap perubahan-

perubahan yang terjadi

d. Faktor umur dan jumlah anak

e. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan

f. Latar belakang psikososial wanita tersebut misalnya: tingkat

pendidikan dan kehamilan yang tidak di inginkan, status


19

perkawinan, atau riwayat gangguan jiwa pada wanita

tersebut

g. Dukungan yang diberikan dari lingkungan, misal dari suami,

orang tua dan keluarga

h. Stes yang dialami oleh wanita itu sendiri, misal karena belum

menyusui bayinya, rasa bosan dengan rutinitas barunya

i. Kelelahan pasca bersalin

j. Ketidak siapan terhadap terhadap peran yang terjadi pada

wanita tersebut

k. Rasa memiliki bayinya terlalu dalam sehingga takut yang

berlebihan akan kehilangan bayinya

l. Merasa kecemburuan dari anak yang terdahulu (Vivian,

2013)

4) Tingkatan Stres

Setiap individu mempunyai persepsi dan respon yang berbeda-

beda terhadap stres. Persepsi seseorang didasarkan pada

keyakinan dan norma, pengalaman, dan pola hidup, faktor

lingkungan, struktur dan fungsi keluarga, pengalaman masa lalu

dengan stres serta mekanisme koping. Berdasarkan studi literatur,

ditemukan tingkat stres menjadi 5 bagian antara lain :

a. Stres normal

Stres normal yang dialami secara teratur dan merupakan

bagian alamiah dari kehidupan. Seperti dalam situasi: kelelahan


20

setelah mengerjakan tugas, tajut tidak lulus ujian, merasakan

detak jantung berdetak lebih keras setelah aktivitas (Crowford &

Hendry, 2003). Strs normal alamia menjadi sangat penting,

karena setiap orang pasti pernah mengalami stres. Bahkan

sejak dalam kandungan

b. Stres ringan

adalah stressor yang dihadapi secara teratur yang dapat

berlangsung beberapa menit atau jam. Situasi seperti banyak

tidur, kemacetan atau dimarahi dosen, stressor ini dapat

menimbulkan gejala antara lain bibir kering, kesulitan bernafas (

sering terengah-engah), kesulitan menelan, merasa goyah,

lemas, berkeringat berlebihan ketika temperatur tidak panas

dan tidak melakukan aktifitas apapun, takut tanpa alasan yang

jelas, tremor pada tanga dan merasa sangat lega jika situasi

sudah berakhir(PsychologyFoundation Of Australia, 2010)

c. Stres sedang

Stres ini terjadi lebih lama antara beberapa jam sampai

beberapa hari, misala masalah perselisihan yang tidak dapat

diselesaikan dengan teman atau pacar, stressor ini dapat

menimbulkan gejala,antara lain mudah marah, bereaksi

berlebihan berhadap situasi, sulit untuk beristirahat, merasa

lelah karena cemas, tidak sabar ketika mengalami penundaan


21

terhadap apa yang telah dilakukan, mudah tersinggun, gelisa

dan tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi

(PsychologyFoundation Of Australia, 2010)

d. Stres berat

Stres berat adalah situasi kronis yang dpat terjadi dalam

beberapa minggu sampai beberapa tahun, seperti perselisihan

dengan dosen dan teman secara terus menerus, kesulitan

finansial dan berkepanjangan dan penyakit fisik jangka

panjang. Makin sering dan lama situasi stres makin tinggi resiko

stres yang ditimbulkan. Stressor ini dapat menimbulkan gejala

antara lain merasa tidak dapat merasakan perasaan positif,

merasa tidak kuat lagi melakukan suatu kegiatan, merasa tidak

ada hal yang dapat diharapkan dimasa depan, sedih dan

tertekan, putus asa dan kehilangan minat akan segala hal,

merasa tidak berharga sebagai manusia

(PsychologyFoundation Of Australia, 2010)

e. Sangat berat

Stres sangat berat adalah situasi kronis yang dapat terjadi

dalam beberapa bulan dan dalam waktu yang tidak dapat

ditentukan. Seseorang yang mengalami stres sangat berat tidak

memiliki motivasi untuk hidup dan cenderung pasrah.

Seseorang dalam tingkat stres ini biasanya teridentivikasi

mengalami depresi berat.


22

5) Beberapa cara untuk mengatasi stres ibu menyusui adalah

sebagai berikut

a. Persiapan diri yang baik selama kehamilan untuk menghadapi

masa nifas

b. Komunikasikan segala macam permasalahan atau hal yang

ingin di sampaikan

c. Selalu membicarakan rasa cemas yang di alami

d. Bersikap tulus dan ikhlas terhadap apa yang telah dialami dan

berusaha melakukan peran barunya sebagai seorang ibu

dengan baik

e. Cukup istirahat

f. Berolahraga ringan

g. Menghindari perubahan hidup yang drastis

h. Berikan dukungan dari semua keluarga, suami dan saudara

i. Konsultasikan kepada tenaga kesehatan atau orang yang

profesional agar dapat memfasilitasi faktor resikolainya selam

masa nifas dan membantu dalm melakukan upaya pengawasan

(Vivian,2013)

6) Skala Pengukuran DASS (Depression Anxiety Stress Scale)

Skala Pengukuran Dass (Depression Anxiety Stress Scale)

yang di pelopori oleh lovibond (1995) merupakan alat uji instrumen

yang telah baku dan tidak perlu di uji validitasnya lagi. DASS terdiri
23

dari 42 item pertanyaan yang menggambarkan tingkat stress dan

kecemasan. (Lovibond & Lovibond,1995).

DASS adalah satu set tiga laporan diri skala yang dirancang

untuk mengukur keadaan emosional negatif dari depresi,

kecemasan dan stres. Para DASS dibangun tidak hanya sebagai

satu set timbangan untuk mengukur keadaan emosional

konvensional didefinisikan, tetapi untuk memajukan proses

mendefinisikan, memahami, dan mengukur keadaan emosional di

mana-mana dan klinis signifikan biasanya digambarkan sebagai

depresi, kecemasan dan stres.

Masing-masing dari tiga skala DASS berisi 14 item, dibagi

menjadi subskala dari 2-5 item dengan isi yang serupa. Skala

Depresi menilai dysphoria, putus asa, devaluasi hidup, sikap

meremehkan diri, kurangnya minat / keterlibatan, anhedonia, dan

inersia. Skala Kecemasan menilai gairah otonom, efek otot rangka,

kecemasan situasional, dan pengalaman subjektif dari

mempengaruhi cemas. Skala Stres sensitif terhadap tingkat kronis

non-spesifik gairah. Ini menilai kesulitan santai, gairah saraf, dan

menjadi mudah marah / gelisah, mudah tersinggung / over-reaktif

dan tidak sabar. Subyek diminta untuk menggunakan 4- point

keparahan / skala frekuensi untuk menilai sejauh mana mereka

telah mengalami masing-masing negara selama seminggu


24

terakhir. Skor untuk Depresi, Kegelisahan dan Stres dihitung

dengan menjumlahkan skor untuk item yang relevan.

DASS ini dapat diberikan baik secara berkelompok maupun

perorangan untuk tujuan penelitian. Kapasitas untuk membedakan

antara tiga negara terkait depresi, kecemasan dan stres akan

berguna bagi peneliti berkaitan dengan etiologi, sifat dan

mekanisme gangguan emosional. Sebagai pengembangan penting

dari DASS itu dilakukan dengan non-klinis sampel, sangat cocok

untuk skrining remaja normal dan dewasa. Mengingat kemampuan

bahasa yang diperlukan, tampaknya tidak ada kasus yang kuat

terhadap penggunaan timbangan untuk tujuan komparatif dengan

anak-anak berumur 12 tahun. Harus diingat, bagaimanapun,

bahwa batas usia skala pengukuran DASS adalah 17 - 35 tahun.

Skor untuk masing-masing responden selama masing-masing

sub-skala, kemudian dievaluasi sesuai dengan keparahan-rating

indeks di bawah :

a. Normal                        : 0-14

b. Stres Ringan                : 15-18

c. Stres Sedang               : 19-25

d. Stres Berat                  : 26-33

e. Stres Sangat Berat      : ≥ 34 (Lovibond & Lovibond, 2005).


25

C. Tinjauan Tentang Kemangi

Nazaruddin (1998) menyatakan bahwa kemangi merupakan

tanaman perdu yang tumbuh baik di daerah tropis, penyebaran

tanaman kemangi antara 30-90cm, batang berwarna ungu, daun

berwarna hijau dan bunga kecil-kecil berwarna putih, kemangi tidak

menuntut syarat tumbuh yang rumit, sehingga dapat ditanam di

berbagai daerah, khususnya yang bertanah asam. Di daerah tropis

dan subtropis, kemangi dapat tumbuh antara 5-30°C dan optimum

kira-kira pada 20°C (Sutarno, 2001).

Agusta(2000) Menuliskan bahwa dalam ranah tumbuh-

tumbuhan, kemangi diklasifikasikan ke dalam kingdom Plantae

(tumbuhan), subkingdom Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh),

Super Divisi Spermatophyta (menghasilkan biji), Divisi Magnoliophyta

(tumbuhan berbunga), Kelas Magnoliopsida (berkeping dua atau

dikotil), Sub Kelas Asteridae, Ordo Lamiales, Famili Lamiaceae,

Genus Ocimum, Spesies Ocimum Bacilicum Linn.

Dharmayanti (2003) menuliskan bahwa kemangi merupakan

anggota famili Lamiaceae yang berarti kelompok tanaman dengan

bunga berbibir. Nama genus kemangi adalah Ocimum yang berarti

tanaman beraroma. Aroma khas tersebut muncul dari daunnya.

Kemangi berkerabat dekat dengan tanaman selasih (Ocimun

sancium), daun mint (Mentha arvensis), dan daun bangun-bangun

alias daun jinten (Coleus amboinicus)


26

Her (2002) menuliskan bahwa kemangi merupakan tanaman

setahun yang tumbuh tegak dengan cabang banyak. Daunnya

tunggal, berhadapan, bentuk bulat telur, bagian tepi bergerigi,

berwarna hijau, dan berbau aromatis khas kemangi. Massimo et al.

(2004) menuliskan bahwa bentuk daun oval mungil dan berbulu halus

di permukaan bagian bawah. Bunga majemuk berbentuk malai,

kelopak berwarna hijau, mahkota dan benang sari berwarna putih.

Tinggi tanaman antara 60-70 cm.

Sutarno dan Atmowidjojo (2001) menuliskan bahwa kemangi

berasal dari Asia Barat dan tersebar secara alami ke Amerika, Afrika

dan Asia. Tanaman ini sudah dibudidayakan di Mesir sejak 3000

tahun yang lalu serta cara penanamannya dikenal dari Timur Tengah

sampai Yunani, Italia, Eropa dan Asia. Kemangi di pulau Jawa mulai

tumbuh dari daratan rendah sampai pada ketinggian 450 m di bawah

permukaan laut. Tanaman ini bahkan dibudidayakan hingga

ketinggian 1.100 m. Kemangi dapat tumbuh baik pada tanah subur

dan mengandung nitrogen tinggi, toleran pada pH 4,3-8,4 dan

optimum pada pH 5,5- 6,5. Kemangi dapat tumbuh pada suhu antara

5-300C. Kemangi juga merupakan tanaman bumbu penyedap

makanan, baik daun yang dikeringkan atau daun segar digunakan

untuk memberikan keharuman, rasa manis, panas, pedas dan rasa

seperti cengkeh pada masakan dan minuman. Kemangi juga

digunakan sebagai bahan baku dalam industri kosmetik karena


27

menghasilkan minyak atsiri serta sebagai obat tradisional untuk

beberapa penyakit. Rebusan daun kemangi dapat digunakan sebagai

perangsang dan karminatif serta untuk mengobati muntah, batuk,

disentri kronis dan diare. Biji kemangi merupakan bahan perangsang

atau penyegar yang dapat memberikan ketenangan. Minyak atsiri

yang terdapat dalam daun kemangi dapat digunakan untuk menolak

binatang kecil dan lalat.

Ahmet,(2005) menuliskan bahwa daun kemangi dapat digunakan

untuk menyembuhkan diare, sembelit, cacingan dan gangguan ginjal,

sakit maag, perut kembung, masuk angin, kejang-kejang dan badan

lesu. Ilmu pengobatan tradisional menyebutkan kemangi dengan

berbagai senyawa aktif didalamnya mampu menurunkan asam urat,

mengurangi konsentrasi ammonia ekskreta dan mampu

mengeluarkan bau yang memberikan efek menenangkan. Minyak

atsiri tanaman kemangi mengandung osinema, farsena, sineol,

felandrena, sedrena, bergamotena, amorftena, burnesena, kardinena,

kopaena, pinena, terpinena, santelena, sitral, dan kariofilena

(Massimo, 2004).

Senyawa lain yang terdapat didalam minyak atsiri yaitu

senyawa seperti anetol, apigenin, asam kafea, eskuletin, eskulin,

estragol, faenesol, histidin, magnesium, rutin, tanin, ß-sitoserol (Telci

et al., 2006). Ethanol dari sari Ocimum basilicum mengandung

senyawa antimicrobial yang mampu melawan sembilan jenis bakteri


28

patogen seperti Acinetobacter, Baksil, Escherichia, dan

Staphylococcus, disisi lain, metanol dan heksan ekstrak O. basilicum

menunjukkan aktivitas antibakterial melawan enam spesies bakteri

meliputi Acinetobacter, Baksil, Brucella, Escherichia, Micrococcus, dan

Staphylococcus (Ahmet et al., 2005). Daun kemangi banyak

mengandung vitamin A dan C serta mineral P, Ca, dan Fe.

Kandungan mineral kalsium dan fosfor dalam daun kemangi sebanyak

154 g dan 69 g per 100 g daun kemangi, komposisi nilai gizi daun

kemangi menurut Riana (2000) dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Komposisi Nilai Gizi Kemangi (Ocimum basilicum Linn.)

per 100 Gram Bahan

Tabel 1.2 kandungan kemangi

Nilai Gizi Kemangi

Protein (g) 2,54


Lemak (g) 0,61
Karbohidrat (g) 4,34
Serat (g) 3,90
Kalsium (mg) 154,00
Fosfor (mg) 69,00
Besi (g) 3,17
Magnesium (mg) 81,00
Potassium (mg) 462,00
Seng (mg) 0,85
ß – karoten (mg) 4500,00
Thiamin (mg) 0,02
Niasin (mg) 0,92
Vitamin E (mg) 0,26
Vitamin B-12 (mcg) 0,00
Vitamin A (mcg) 386,00
Asam asorbat(mg) 18,00
Air (%) 90,96
Sumber (Riana, 2000)
29

Candra ( Candra (2011) menuliskan bahwa daun kemangi

mengandung komponen non-gizi antara lain senyawa flavonoid dan

eugenol, arginin, anetol, boron, dan minyak atsiri. Flavonoid dan

eugenol berperan sebagai anti oksidan, yang dapat menetralkan

radikal bebas, menetralkan kolesterol dan bersifat anti kanker.

Senyawa ini juga bersifat anti mikroba yang mampu mencegah

masuknya bakteri, virus, atau jamur yang membahayakan tubuh.

Minyak atsiri mudah menguap dan mempunyai aktivitas biologis

sebagai anti mikroba. Minyak atsiri dibagi menjadi dua komponen,

yaitu komponen hidrokarbon dan komponen hidrokarbon

teroksigenasi atau fenol. Fenol memiliki sifat anti mikroba sangat

kuat. Minyak atsiri dapat mencegah pertumbuhan mikroba

penyebab penyakit, seperti Staphylococcus aureus, Salmonella

enteritidis, dan Escherichia coli. Minyak atsiri juga dapat menangkal

infeksi akibat virus Basillus subtilis, Salmonella paratyphi, dan

Proteus vulgaris. Dita (2005) menambahkan komponen kimia yang

terdapat pada kemangi dapat dilihat pada tabel 2.2


30

Tabel 2.2 komponen kimia kemangi

Komponen Bagian Kegunaan


kimia tanaman
1,8 Sineol Seluruh bagian Mati rasa (Anestesi) Anti
kholinerase, perangsang
aktivitas syaraf pusat dan
melebarkan pembuluh kapiler.
Anetol Seluruh bagian Merangsang hormon estrogen
dan merangsang faktor
kekebalan.
Apigenin Seluruh bagian Melebarkan dan melancarkan
sirkulasi pembuluh darah,
Daun penekan syaraf pusat.
Arginin
Meningkatkan daya tahan
sperma,menurunkan gula
Asam Asparat Daun darah.
Perangsang syaraf dan
Boron Seluruh bagian analeptik.
Merangsang hormon
androgen,
Fenkhona Seluruh bagian estrogen dan mencegah
pengeroposan tulang.
Asam p- Daun Melebarkan pembuluh darah
kumarat kapiler dan anti kholinerase.
Seluruh bagian Anti fertilitas dan
Stigmaterol penghambatan
sintesis prostaglandin.
Merangsang estrogen,
menurunkan kolesterol,
Kultur jaringan
merangsang terjadinya proses
Tanin Daun
ovulasi dan bahan baku
Seng (zinc) hormon steroid
mengurangi sekresi jaringan
merangsang kekebalan tubuh
Sumber : Dita (2005)

Daun kemangi mungkin tidak asing lagi bagi ibu. Daun

kemangi populer di konsumsi dalam bentuk lalapan mentah. Daun

yang memiliki aroma khas ini mengandung minyak atsiri, saponin,

flanovoid dan tanin. Aroma khas yang dikeluarkan oleh adun


31

kemangi dan rasanya yang sedikit pedas merupakan bukti bahwa

daun ini mengandung minyak atsiri

Mengkonsumsi 25 gram daun kemangi setiap kali makan

dipercaya berkhasiat untuk memperlancar produksi ASI. jadi jangan

segan untuk mengkonsumsi lalapan daun kemangi setiap kali

makan.

Daun kemangi berguna untuk memperbanyak ASI. Enzim

phytoestrogens yang ada pada daun kemangi dapat dipakai untuk

memproduksi ASI dalam jumlah yang banyak. Kemangi juga

mempunyai beragam jenis manfaat yang lain diantaranya yaitu

menenangkan, meningkatkan gerakan usus sehingga mencegah

sembelit dan meningkatkan nafsu makan. Kemangi dapat juga

dipakai untuk mencegah timbulnya bau badan (Marsyaviani

Darestuti, 2017).

1. Manfaat daun kemangi

a. daun kemangi mengandung senyawa argini yang terbukti

mampu memperkuat masa hidup sperma dan mencegah

kemandulan

b. daun kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang

terbentuknya hormon androgen dan estrogen

c. zat flavonoid seperti orientin di dalam kemangi mampu

melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan flanovonoid seperti


32

cineole, myrcene dan eugenol mempunyai manfaat sebagai

antibiotik alam dan anti perdangan

d. getah kemangi dapat digunakan sebagai obat sariawan dan

sakit telinga.

e. Daun kemangi dapat dikumsumsi untuk memperbanyak ASI,

penenang, mengobati encok dan penurunan panas

f. Daun kemangi juga dapat meningkatkan jumlah air seni juga

dapat menhilangkan masuk angin dan peluruh dahak

g. Konsumsi daun tanaman ini juga dapat mengatasi masalah bau

mulut dan bau badan

h. Asam aspartat, apigenin, arginin dan boron dalam tanaman ini

juga sudah diketahui khasiatnya. Senyawa sineol berkhasiat

sebagai penenang, membantu mengatasi ejakulasi dini,

merangsang aktifitas syaraf pusat dan melebarkan pembulu

darah kapier

Khasiat Khasiat lain Daun Kemangi

a. Obat Penyakit Leukemia

b. Obat mencegah kemandulan dan memperbaiki kualitas sperma

c. Obat gangguan pencernaanObat gangguan ginjal

d. Obat pencegah dan penghilang stres

e. Obat panu

f. Obat sariawan

g. Obat kutil (Kemendikbud, 2013).


33

2. macam-macam kandungan daun kemangi dengan melakukan

penelitian pada 10 gram daun kemangi, disimpulkan :

a. Vitamin A {RE} : 750

b. Vitamin B {mg} : 0,08

c. Vitamin C {mg} : 50

d. Energi {k.kal} : 46

e. Karbohidrat {g} : 8,9

f. Kalsium {mg} : 45

g. Protein {g} : 4,0

h. Lemak {g} : 0,5

i. Fosfor {mg} : 75

j. Zat Besi {mg} : 2

k. Air (g) 85

l. Sumber lain mengatakan hal yang sama perihal nilai gizi yang

terkandung dalam daun kemangi : Senyawa Sitrat, Sineol, Atsiri,

Zat Arigin, Senyawa Anetol, Zat Flavonoid, Boron, Eugenol,

Betakarotin, Zat triptofan, dll

m. Daun Kemangi termasuk sayuran yang banyak mengandung

provitamin A.

n. Daun kemangi juga mengandung antioksidan tinggi yang bagus

untuk kesehatan. 

o. Setiap 100 g daun kemangi, didalamnya terkandung 5.000 SI

Vit A.
34

p. Kalsium dan Fosfor, sebanyak 45 & 75 mg / 100 g daun

kemangi. (membuatmu.com)

Sumber lain kandungan daun kemangi

a. Daun kemangi mengandung senyawa arginin, yaitu senyawa

yang dapat membantu kesehatan dinding pembuluh darah.

Senyawa arginin yang terkandung dalam daun kemangi ini

memiliki khasiat membuat dinding pembuluh darah lebih

fleksibel dan tidak mudah tersumbat

b. Daun kemangi juga mengandung zat flavonoid, seperti orientin

dan vicenin, yang terbukti mampu melindungi struktur sel tubuh

c. Daun kemangi mengandung cineole, myrcene, dan eugenol

yang bisa berfungsi sebagai antibiotik alami, dan

antiperadangan

d. Mengandung getah yang dapat digunakan sebagai obat

sariawan dan sakit telinga

e. Daun kemangi bisa dikonsumsi untuk memperbanyak ASI, obat

penenang, mengobati encok, dan penurun panas

f. Mengandung asam asparatat yang bersifat asam sebagai

pembangkit neurotransmisi di otak dan saraf otot, dan

meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kepenatan

(Kemendikbud,2013).

D. Penelitian terdahulu

Kerangka teori

Anda mungkin juga menyukai