Proposal BU-201704030242 HCJYq
Proposal BU-201704030242 HCJYq
Kepada Yth,
Bapak/Ibu Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
di Jakarta
Dengan hormat,
Teriring salam dan doa saya ucapkan kepada Bapak/Ibu, semoga dalam keadaan sehat
walafiat serta sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari dan selalu dalam limpahan
rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasarkan program Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang pemberian bantuan Beasiswa S1 (Mahasiswa On-
Going) dalam Negeri tahun anggaran 2017, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Sebagai bahan kelengkapan dan pertimbangan, saya lampirkan berbagai berkas dan
keterangan yang diperlukan. Demikian surat Permohonan ini saya sampaikan, besar harapan
saya untuk terkabulnya permohonan ini. Atas bantuan dan perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan
terima kasih.
Hormat Saya,
Dhea Megalita
PROPOSAL PENGAJUAN
BEASISWA UNGGULAN SARJANA S1 DALAM NEGERI
BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2017
A. PENDAHULUAN
Isu kesehatan dan kesejahteraan menjadi salah satu tujuan yang ditetapkan dalam
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2015–2030 yang secara resmi menggantikan
Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs) 2000–2015. SDGs menetapkan 17 (tujuh belas)
tujuan yang telah disepakati bersama oleh 193 negara. Ketujuh belas tujuan dalam SDGs
tersebut menjadi agenda penting bagi setiap negara untuk merealisasikan dan mengupayakan
ketercapaiannya. Tujuan-tujuan tersebut direncanakan terwujud dalam berbagai program
pembangunan dan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah bagi setiap warga
negaranya, terlebih di Indonesia.
Salah satu dari ketujuh belas tujuan SDGs tersebut diataranya mengenai isu
kesehatan. Sayangnya, isu kesehatan sering kali merujuk pada sebagian aspek kesehatan itu
sendiri, yakni secara fisik semata. Padahal kesehatan manusia tidak mutlak hanya mengenai
kesehatan tubuh saja tetapi kesehatan manusia berkaitan juga dengan kesehatan mental/jiwa
yang terdapat pada diri setiap manusia itu sendiri. Karena, dalam menjalani kehidupan
sehari-hari setiap manusia membutuhkan keseimbangan antara jiwa dan raga.
Saat ini Indonesia tengah dilanda krisis kesehatan mental yang diakibatkan banyaknya
tekanan yang datang dari lingkungan sekitar. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) Kemenkes tahun 2013, prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan
dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14
juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa
berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000
penduduk. Padahal kesehatan jiwa merupakan bagian penting untuk terciptanya sumber daya
manusia yang produktif dan sekaligus merupakan aset bangsa yang berharga. Menjaga
kesehatan jiwa seluruh masyarakat Indonesia merupakan tugas semua pihak. Selain keluarga
sebagai unit terkecil, dibutuhkan pula tenaga professional dalam bidang psikologi untuk
membantu dan mengedukasi masyarakat dalam menjaga dan memulihkan kesehatan jiwa
anggota keluarganya serta menjadi pihak yang memberikan pertolongan psikologis pertama
apabila tampak gejala-gejala yang mengarah pada masalah kesehatan jiwa.
Berdasarkan hal tersebut, besar harapan kami agar Bapak/Ibu dapat membantu
memberikan bantuan beasiswa untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan. Dengan semakin
dinamisnya perkembangan dunia pendidikan dan mutu lulusan perguruan tinggi, maka
perbaikan dan peningkatan sarana penunjang pembelajaran sangat mutlak diperlukan.
B. TUJUAN
Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di
dunia termasuk di Indonesia. Faktanya, satu dari empat orang dewasa akan mengalami
masalah kesehatan jiwa. Bahkan, setiap 40 detik di suatu tempat di dunia ada seseorang
yang meninggal karena bunuh diri (WFMH, 2016). Data WHO (2016) menunjukkan,
terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena
skizofrenia, serta 47,5 juta terkena demensia.
Hal ini diperkuat oleh hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes tahun 2013,
prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan
kecemasan untuk usia 15 tahun keatas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah
penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia
mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Akan tetapi, jumlah
psikolog di Indonesia untuk menekan data-data di atas masih sangat terbatas. Jumlah
psikolog di Indonesia belum mampu memenuhi minimal kuota standar kesehatan yang
ditetapkan WHO dimana rasio ideal jumlah psikolog berbanding masyarakat adalah
22:100.000 dan jumlah itu belum tercukupi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian
Kesehatan (2015) jumlah psikolog klinis di Indonesia hanya 608 orang sedangkan jumlah
penduduk Indonesia (per 30 Juni 2016) adalah 257.912.349 jiwa.
Oleh karena itu bidang psikologi merupakan sektor yang masih membutuhkan
banyak perhatian. Karena program studi psikologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang
mendalami mental dan perilaku seseorang secara ilmiah. Pemahaman inilah dirasa penting
Untuk menekan kasus kesehatan mental yang terus bertambah setiap tahunnya, dimana akan
berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktifitas manusia untuk
jangka panjang. Manfaat yang didapatkan dari program studi ini diharapkan melahirkan
tenaga psikolog yang dapat membantu Indonesia menangani masalah kesehatan jiwa,
mencapai rasio ideal keberadaan psikolog yang telah ditetapkan oleh WHO, dan dapat
memberikan sumbangsih kepada bangsa melalui penyuluhan dan penelitian terkini tentang
kesehatan jiwa.
D. RENCANA STUDI
No Uraian Jumlah
1 Pembayaran SPP Semester 3 Rp 10.450.000
2 Pembayaran SPP Semester 4 Rp 10.450.000
3 Pembayaran SPP Semester 5 Rp 10.450.000
4 Pembayaran SPP Semester 6 Rp 10.450.000
5 Pembayaran SPP Semester 7 Rp 7.250.000
6 Pembayaran SPP Semester 8 Rp 7.250.000
Jumlah Rp 56.300.000
No Uraian Jumlah
1 Pembelian buku penunjang belajar Rp 850.000/semester
2 Transportasi Rp 250.000/bulan
G. PENUTUP
Demikian proposal pengajuan ini saya ajukan dengan harapan dapat menjadi
pertimbangan menjadi penerima beasiswa. Atas perhatian dan kebijaksanaan bapak/ibu, saya
ucapkan terima kasih.
Dhea Megalita