Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“NILAI SAHAM”
Kelompok 6
Nilai yang berhubungan dengan saham yaitu nilai buku (book value), nilai
pasar (market value), dan nilai instrisik (intrisic value). Nilai buku merupakan nilai
saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai pasar merupakan nilai saham
di pasar saham dan nilai instrisik merupakan nilai sebenarnya dari saham.
Memahami tiga konsep nilai merupakan hal yang perlu dan berguna untuk
mengetahui saham yang bertumbuh (growth) dan murah (undervalued).
Pertumbuhan perusahaan menunjukkan Investment Opportunity Set (IOS) atauset
kesempatan investasi dimasa datang. Perusahaan yang bertumbuh mempunyai rasio
lebih besar dari nilai satu, yang berarti pasar percaya bahwa nilai pasar perusahaan
tersebut lebih besar dari nilai bukunya. Nilai pasar dan nilai instrisik dapat
digunakan untuk mengetahui saham-saham yang murah, tepat nilainya atau yang
mahal. Nilai pasar yang lebih kecil dari nilai instrisik menunjukkan bahwa saham
tersebut dijual dengan harga murah karena investor membayar saham lebih kecil
dari yang seharusnya dibayar.
Nilai buku adalah suatu nilai saham menurut pembukuan suatu perusahaan atau
emiten. Untuk menghitung nilai uku suatu saham, terdapat beberapa nilai yang
dipergunakan sebagai acuan perhitungannya. Nilai yang berhubungan ini antara
lain:
a. Nilai Nominal (par value) dari suatu saham merupakan nilai kewajiban
yang ditetapkan untuk tiap lembar saham. Nilai nominal ini merupakan
modal per lembar yang secara hukum harus ditahan diperusahaan untuk
proteksi pada kreditor yang tidakdapat diambil oleh pemegang saham.
b. Agio Saham (additional paid-in capital atau in excess of par value)
merupakan selisih yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan
dengan nilai nominal sahamnya. Agio saham ditampilkan pada laporan
posisi keuangan dalam nilai total yaitu agio per lembar dikalikan dengan
jumlah lembar yang dijual.
c. Nilai Modal Disetor (paid in capital) merupakan total yang dibayar oleh
pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham
preferen atau dengansaham biasa. Nilai modal disetor adalah penjumlahan
total nilai nominal ditambah dengan agio saham.
d. Laba Ditahan (retained earnings) adalah laba yang tidak dibagikan kepada
pemegang saham. Laba yang tidak dibagi diinvestasikan kembali ke
perusahaan sebagai sumber dana internal. Laba ditahan dalam penyajiannya
di laporan posisi keuangan menambah total laba disetor. Karena laba
ditahan ini milik pemegang saham yang berupa keuntungan tidak
dibagikan, maka nilai ini akan menambah ekuitas pemilik saham di laporan
posisi keuangan.
e. Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih
(net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu
lembar saham. Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas
pemegang saham, maka nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas
dibagi dengan jumlah saham yang beredar
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Jika perusahaan mempunyai dua kelas saham, yaitu saham preferen dan
saham biasa. Maka perhitungan nilai buku per lembar untuk masing – masing
kelas saham lebih rumit dibandingkan hanya mempunyai saham biasa saja.
Adapun perhitungan nilai buku per lembarsaham untuk dua macam kelas saham
adalah sebagai berikut ini:
Nilai pasar (market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku
merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai
pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang
ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.
4. NILAI INTRINSIK
k = Suku bunga diskonto (discount rate) atau tingkat pengembalian yang diinginkan
(required rate of return)
Bentuk lain dari model diskonto dividen adalah untuk kasus dividen yang
bertumbuh secara konstan yaitu dengan pertumbuhan sebesar g. Jika dividen
periode awal adalah D0 maka dividen periode kesatu adalah D0 (1+g) (1+g) atau
D0 (1+g)2 dan seterusnya. Rumus untuk menghitung nilai intrinsik dengan
dividen pertumbuhan konstan dikenal dengan model Gordon yang dikembangkan
oleh Myron J. Gordon.
Putranto, Ashari Dwi (2018) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Dan
Nilai Pasar Terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2016). Sarjana thesis,
Universitas Brawijaya.