Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TUGAS KELOMPOK SEJARAH INDONESIA

Tentang Teori-Teori Masuknya Agama dan Kebudayaan Hindu Budha ke


Indonesia

DI SUSUN

ANGGOTA KELOMPOK

Astro Mardiansyah

Muhammad Jatmico

Raka Dwi Putra

KELAS : X IPA 2

SMA NEGERI 2 TAMBANG


K.D 3.5 Menganalisis teori tentang proses masukknya agama dan kebudayaan Hindu Budha ke
Indonesia

Materi : Teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha ke Indonesia

1. Teori Kesatria
 Ahli sejarah yang mengemukakan teori
Tokoh pencetus teori Ksatria bernama Cornelis Christian Berg disingkat C.C.
Berg Penulis keturunan Belanda kelahiran Bandung tanggal 7 Februari
1934),  Mookerji dan Prof. Dr. Ir. J.L Moens. Mereka lah tokoh-tokoh yang
berpendapat bahwa golongan prajurit membawa agama hindu Budha ke
Nusantara.

 Proses cara masukknya ke Indonesia


Menurut isi teori Ksatria, penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia dilakukan
oleh ksatria atau golongan prajurit yang memegang kekuasaan dan pemerintahan
India saat itu. Ksatria merupakan kasta kedua dalam ajaran agama Hindu,
kedudukannya dibawah Brahmana.

Menurut catatan sejarah, pada abad ke dua masehi terjadi pergolakan di kerajaan
kerajaan di India sehingga menyebabkan keruntuhan, disebabkan karena
perebutan kekuasaan. Penguasa yang kalah, terutama dari golongan ksatria
kemudian melarikan diri pergi menuju ke daerah lain salah satunya Nusantara.

Saat tiba di Nusantara, mereka kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan dengan


corak Hindu-Budha. Dari sini, mereka menyebarkan ajaran agama tersebut
kepada masyarakat yang notabene masih menganut animisme dan dinamisme.
Selain agama, kebudayaan juga berkembang dan bercampur dengan budaya yang
saat itu ada.

 Kelemahan dan kelebihan


 Kelemahan

 Golongan ksatria tidak menguasai bahas Sansekerta dan huruf


Pallawa, sementara beberapa peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu
Budha memuat isi menggunakan bahasa dan huruf tersebut.
 Tidak terdapat bukti tertulis bahwasanya telah terjadi tindakan
kolonialisme yang dilakukan oleh para ksatria dari India.
 Tidak ditemukan bukti peninggalan prasasti yang menggambarkan
penaklukan kerajaan di Indonesia oleh kerajaan-kerajaan yang
berasal dari India
 Kelebihan
Terdapat beberapa kelebihan teori ksatria yang dapat menguatkan
pendapat mengenai proses masuknya Hindu Budha di Indonesia. Pertama,
golongan kstaria memiliki semangat berpetualang untuk menaklukkan
daerah lain.

Kedua, berdasarkan pendapat dari CC Berg, yakni para ksatria turut


terlibat konflik di Indonesia. Mereka mendukung salah salah satu pihak,
dan apabila berhasil memenangkan peperangan maka akan menerima
hadiah. Contohnya seperti dinikahkan dengan seorang putri kerajaan dan
sebagainya.

Ketiga, L. Moens berpendapat bahwa para ksatria melarikan diri dari


peperangan yang berlangsung di India. Mereka kemudian mendirikan
kerajaan baru di Indonesia pada abad ke 5.

2. Teori Waisya
 Ahli sejarah yang mengemukakan teori
Tokoh pendukung hipotesis teori Waisya adalah N.J. Krom atau nama
lengkapnya Nicholas Johannes Krom. Ia merupakan peneliti sejarah awal dan
budaya tradisional di Nusantara (Indonesia). Krom berasal dari Belanda, lahir
pada tanggal 8 Maret 1945. Dia lah tokoh pendukung teori waisya mengenai
masuknya agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia.

 Proses cara masukknya ke Indonesia


Teori waisya menyatakan bahwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha
dibawa oleh golongan waisya. Di dalam kasta agama Hindu, golongan Waisya
merupakan kasta ketiga. Orang-orang di kasta ini contohnya seperti para
pedagang, nelayan dan petani. Teori waisya berpendapat bahwa para pedang lah
yang menyebarkan agama Hindu di Nusantara pada saat itu.

Golongan pedagang (waisya) melakukan perdagangan di Nusantara dengan


waktu yang cukup lama. Hal ini karena transportasi pada masa itu masih
menggunakan kapal bertenaga angin (mengandalkan angin), jadi mereka
melakukan perdagangan di suatu tempat dalam kurun waktu yang relatif lama.
Bahkan sampai setengah tahun atau 6 bulan lamanya.

Dengan waktu yang cukup lama menetap dan melakukan perdagangan, golongan
waisya juga menyebarkan agama dan kepercayaan yang dianutnya. Hal ini
disebabkan karena terjadi interaksi sosial antara pedagang-pedagang tersebut
dengan masyarakat setempat di dekat pelabuhan dagang.

Lamanya waktu menunggu angin musim untuk kembali ke negara asalnya


menyebabkan banyak para pedagang asing tersebut memilih menetap dan
menikah dengan penduduk nusantara saat itu. Pernikahan mempengaruhi proses
penyebaran agama Hindu semakin cepat dan meluas.

 Kelemahan dan kelebihan


 Kelemahan
golongan pedagang (waisya) tidak bisa menguasai huruf Pallawa dan
bahasa Sanskerta. Karena kemampuan ini hanya dimiliki oleh kaum
brahmana (golongan kelas pertama agama Hindu). Sementara banyak
peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Hindu berupa prasasti yang
memuat huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. 
 Kelebihan
Salah satu kelebihan teori waisya sudah disebutkan diatas, adanya
interaksi antara pedagang dari India maupun Arab dengan
penduduk/masyarakat dalam transaksi jual beli yang dilakukan. Interaksi
tersebut merupakan fakta yang tidak dapat dibantah. Karena keberadaan
pedagang-pedagang tersebut sudah dibuktikan, contohnya pada masa
kerajaan Sriwijaya di Pulau Sumatera yang memiliki letak strategis
sebagai jalur perdagangan para pedagang asing.

3. Teori Brahmana
 Ahli sejarah yang mengemukakan teori
brahmana adalah J.C van Leur. Van Leur merupakan salah satu tokoh
berkebangsaan Eropa yang tinggal di Indonesia dan menulis sejarah Indonesia.
Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh sosiolog Jerman bernama Max Weber.
Selain pendapatnya mengenai teori brahmana, beberapa tulisannya membahas
tentang masa-masa kolonialisme di Indonesia, contohnya seperti VOC (kongsi
dagang Belanda)
.
 Proses cara masukknya ke Indonesia
Teori Brahmana menyatakan bahwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu
Budha ke Indonesia dilakukan oleh golongan Brahmana yang diundang oleh raja-
raja saat itu. Brahmana sendiri merupakan golongan cendekiawan yang
menguasai ajaran, adat, pengetahuan dan keagamaan. Dengan pengetahuan
keagamaan tersebut, beberapa tokoh meyakini bahwa brahmana lah yang
menyebarkan agama Hindu di Nusantara.
Kita dapat menganalisis bahwa penyebaran agama tentu dilakukan oleh orang-
orang yang memahami agama tersebut. Bukan dilakukan oleh orang yang
biasa-biasa saja, tanpa mengetahui dasar ajaran agama yang dianut

 Kelemahan dan kelebihan


 Kelemahan
kelemahan teori brahmana terletak pada aturan kaum brahmana itu sendiri.
Aturan yang dimaksud adalah seorang Brahmana dilarang untuk
menyeberangi lautan, jika melanggar aturan ini maka seorang brahmana
kehilangan status dan kedudukannya sebagai kasta paling tinggi di agama
Hindu.
 Kelebihan
Salah satu kelebihannya adalah brahmana merupakan golongan yang
paling tahu mengenai ajaran agama Hindu, sehingga kemungkinan
kebenaran teori ini bisa saja terbukti
Teori brahmana juga didukung dengan penemuan prasasti peninggalan
kerajaan Hindu Budha yang menggunakan bahasa Sanskerta dan dengan
huruf Pallawa. Bahasa dan huruf tersebut di India pada saat itu hanya
dikuasai oleh kaum brahmana.

4. Teori Sudra
 Ahli sejarah yang mengemukakan teori
Teori ini dikemukakan oleh Godfried Horiowald Von Faber. Ia merupakan pria
keturunan Jerman-Belanda yang lahir di kota Surabaya pada tanggal 1 Desember
tahun 1899.
Von Veber merupakan salah satu tokoh pecinta budaya, sehingga pada tahun 1933 ia
mendirikan perkumpulan sejarah kota. Beberapa tahun kemudian, ia menjadi
direktur Museum Oost Java yang di bangun oleh pemerintah provinsi Jawa Timur.

 Proses cara masukknya ke Indonesia

Teori sudra menyatakan bahwa agama Hindu dibawa masuk ke Nusantara oleh
golongan sudra atau para budak. Seperti yang kita ketahui, sudra merupakan kasta
paling rendah dalam agama Hindu.
Alasan mengapa golongan sudra yang menyebarkan agama Hindu ke Indonesia
adalah mereka ingin merubah nasib. Mereka menginginkan kehidupan yang lebih
layak dan lebih baik. Oleh sebab itu, golongan sudra memilih meninggalkan India dan
pergi ke daerah lain.
Jika di India mereka dijadikan sebagai budak, setelah sesampai di Indonesia mereka
mendapat kedudukan yang lebih baik dan lebih di hargai oleh masyarakat karena
tidak ada sistem kasta yang mengikat mereka.

 Kelemahan dan kelebihan


 Kelemahan
Teori sudra memiliki banyak sekali kelemahan, sehingga argumentasi ini
menuai banyak bantahan. Beberapa kelemahan teori sudra antara lain :

1. Tujuan mereka meninggalkan India bukanlah untuk menyebarkan


agama, melainkan untuk memperoleh kehidupan dan kedudukan
yang lebih layak.
2. Golongan sudra tidak mengetahui seluk beluk ajaran agama Hindu
apalagi menguasai bahasa Sanskerta yang digunakan di dalam
kitab suci agama Hindu yakni Weda.
3. Kelemahan ketiga yaitu dalam sistem kasta agama Hindu, kaum
sudra adalah yang paling rendah, sehingga tidak mungkin mereka
menyebarkan agama 

 Kelebihan
Kelebihan teori sudra dilihat dari sudut pandang mengenai kepergian
mereka dari India untuk memperoleh kehidupan yang layak. Hal ini
karena kasta sudra merupakan golongan tersisih, sehingga kepergian
merupakan hal yang nyata. 

Jika kita analisis, kaum sudra bisa saja pergi dengan mengikuti para kaum
kesatria yang kalah dalam peperangan di India dan memilih meninggalkan
wilayah India untuk membentuk kerajaan baru. Tersisihnya golongan
sudra dalam kasta di agama Hindu merupakan dasar teori sudra yang
dikemukakan oleh Von Faber.

5. Teori Arus Balik


 Ahli sejarah yang mengemukakan teori
Teori arus balik dikemukakan atau dicetuskan oleh tokoh bernama F.D.K. Bosch.

 Proses cara masukknya ke Indonesia


Teori arus balik dikemukakan atau dicetuskan oleh tokoh bernama F.D.K. Bosch. Ia
berpendapat bahwa bangsa Indonesia yang berdagang ke India, kemudian pulang
dengan membawa agama dan kebudayaan Hindu atau sebaliknya orang-orang
Indonesia (raja/penguasa) mengundang Brahmana dari luar untuk datang dan
menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu di Indonesia.

Dengan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teori ini berbeda dengan
teori-teori lain mengenai masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha di
Indonesia. Karena dalam hal ini orang-orang Indonesia (Nusantara) ikut aktif dalam
proses masuk dan penyebarannya.

 Kelemahan dan kelebihan


 Kelemahan
kelemahan teori arus balik, yaitu kemungkinan orang Indonesia pergi ke
India untuk mempelajari agama dan kebudayaan Hindu-Budha sangat
sulit. Hal ini karena pada saat itu keadaan masyarakat masih pasif.
Kemudian mengenai diutusnya Brahmana oleh raja-raja di Nusantara juga
masih menjadi misteri, karena brahmana memiliki peraturan-peraturan
yang tidak boleh dilanggar.
 Kelebihan
Salah satu kelebihan teori ini adalah adanya bukti nyata berupa
peninggalan prasasti. Yaitu prasasti Nalanda yang ditemukan di India. Isi
prasasti ini menjelaskan bahwa raja Sriwijaya yakni Balaputradewa telah
meminta kepada raja di India untuk membangun wihara..Pembangunan
wihara ini digunakan sebagai tempat untuk menimba ilmu para tokoh-
tokoh yang berasal dari Sriwijaya. Pembangunan wihara ini kemudian
dikabulkan oleh raja di India. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
para tokoh-tokoh tersebut lah yang nantinya kembali ke nusantara dan
menyebarkan ilmu yang telah didapat, yaitu mengenai agama Hindu-
Budha.

Anda mungkin juga menyukai