DI SUSUN
ANGGOTA KELOMPOK
Astro Mardiansyah
Muhammad Jatmico
KELAS : X IPA 2
1. Teori Kesatria
Ahli sejarah yang mengemukakan teori
Tokoh pencetus teori Ksatria bernama Cornelis Christian Berg disingkat C.C.
Berg Penulis keturunan Belanda kelahiran Bandung tanggal 7 Februari
1934), Mookerji dan Prof. Dr. Ir. J.L Moens. Mereka lah tokoh-tokoh yang
berpendapat bahwa golongan prajurit membawa agama hindu Budha ke
Nusantara.
Menurut catatan sejarah, pada abad ke dua masehi terjadi pergolakan di kerajaan
kerajaan di India sehingga menyebabkan keruntuhan, disebabkan karena
perebutan kekuasaan. Penguasa yang kalah, terutama dari golongan ksatria
kemudian melarikan diri pergi menuju ke daerah lain salah satunya Nusantara.
2. Teori Waisya
Ahli sejarah yang mengemukakan teori
Tokoh pendukung hipotesis teori Waisya adalah N.J. Krom atau nama
lengkapnya Nicholas Johannes Krom. Ia merupakan peneliti sejarah awal dan
budaya tradisional di Nusantara (Indonesia). Krom berasal dari Belanda, lahir
pada tanggal 8 Maret 1945. Dia lah tokoh pendukung teori waisya mengenai
masuknya agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia.
Dengan waktu yang cukup lama menetap dan melakukan perdagangan, golongan
waisya juga menyebarkan agama dan kepercayaan yang dianutnya. Hal ini
disebabkan karena terjadi interaksi sosial antara pedagang-pedagang tersebut
dengan masyarakat setempat di dekat pelabuhan dagang.
3. Teori Brahmana
Ahli sejarah yang mengemukakan teori
brahmana adalah J.C van Leur. Van Leur merupakan salah satu tokoh
berkebangsaan Eropa yang tinggal di Indonesia dan menulis sejarah Indonesia.
Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh sosiolog Jerman bernama Max Weber.
Selain pendapatnya mengenai teori brahmana, beberapa tulisannya membahas
tentang masa-masa kolonialisme di Indonesia, contohnya seperti VOC (kongsi
dagang Belanda)
.
Proses cara masukknya ke Indonesia
Teori Brahmana menyatakan bahwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu
Budha ke Indonesia dilakukan oleh golongan Brahmana yang diundang oleh raja-
raja saat itu. Brahmana sendiri merupakan golongan cendekiawan yang
menguasai ajaran, adat, pengetahuan dan keagamaan. Dengan pengetahuan
keagamaan tersebut, beberapa tokoh meyakini bahwa brahmana lah yang
menyebarkan agama Hindu di Nusantara.
Kita dapat menganalisis bahwa penyebaran agama tentu dilakukan oleh orang-
orang yang memahami agama tersebut. Bukan dilakukan oleh orang yang
biasa-biasa saja, tanpa mengetahui dasar ajaran agama yang dianut
4. Teori Sudra
Ahli sejarah yang mengemukakan teori
Teori ini dikemukakan oleh Godfried Horiowald Von Faber. Ia merupakan pria
keturunan Jerman-Belanda yang lahir di kota Surabaya pada tanggal 1 Desember
tahun 1899.
Von Veber merupakan salah satu tokoh pecinta budaya, sehingga pada tahun 1933 ia
mendirikan perkumpulan sejarah kota. Beberapa tahun kemudian, ia menjadi
direktur Museum Oost Java yang di bangun oleh pemerintah provinsi Jawa Timur.
Teori sudra menyatakan bahwa agama Hindu dibawa masuk ke Nusantara oleh
golongan sudra atau para budak. Seperti yang kita ketahui, sudra merupakan kasta
paling rendah dalam agama Hindu.
Alasan mengapa golongan sudra yang menyebarkan agama Hindu ke Indonesia
adalah mereka ingin merubah nasib. Mereka menginginkan kehidupan yang lebih
layak dan lebih baik. Oleh sebab itu, golongan sudra memilih meninggalkan India dan
pergi ke daerah lain.
Jika di India mereka dijadikan sebagai budak, setelah sesampai di Indonesia mereka
mendapat kedudukan yang lebih baik dan lebih di hargai oleh masyarakat karena
tidak ada sistem kasta yang mengikat mereka.
Kelebihan
Kelebihan teori sudra dilihat dari sudut pandang mengenai kepergian
mereka dari India untuk memperoleh kehidupan yang layak. Hal ini
karena kasta sudra merupakan golongan tersisih, sehingga kepergian
merupakan hal yang nyata.
Jika kita analisis, kaum sudra bisa saja pergi dengan mengikuti para kaum
kesatria yang kalah dalam peperangan di India dan memilih meninggalkan
wilayah India untuk membentuk kerajaan baru. Tersisihnya golongan
sudra dalam kasta di agama Hindu merupakan dasar teori sudra yang
dikemukakan oleh Von Faber.
Dengan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teori ini berbeda dengan
teori-teori lain mengenai masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha di
Indonesia. Karena dalam hal ini orang-orang Indonesia (Nusantara) ikut aktif dalam
proses masuk dan penyebarannya.