Anda di halaman 1dari 16

Proyek Kemanusiaan

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Identifikasi Potensi Ekowisata,Konservasi Kepiting dan Pemerdayaan


Masarakat di Kawasan Pesisir Desa Sidangoli Dehe

Oleh :

M Thaif M.Kayana

Jihan Januari Pratami

Ibnu Alhamdani Do. Abd. H

Program Studi Usaha Perjalanan Wisata ( Upw )

Unkhair Ternate

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, Puji sukur penulis panjatkan kepada Allah Swt ,Karena berkat nikmat dan
karunianya penulis dapat membuat laporan hasil Proyek Kemanusiaan Program Merdeka
Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Yang berjudul “Identifikasi Potensi Ekowisata, Konservasi
Kepiting dan Pemerdayaan Masarakat” dapat berjalan dengan lancar.

Tidak lupa solawat serta salam penulis berikan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw .
karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat melaksanakan penulisan laporan hasil
Proyek Kemanusian Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini dengan keadaan
sehat walafiat.

Serta tak luput penulis mengucapkan banyak terima kasih Kepada Pemerintah desa dan
Masarakat desa Sidangoli Dehe yang bagaimna telah menerima penulis dan rekan-rekan
Mahasiswa Proyek Kemanusiaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan baik dan ramah
selama penulis dan rekan-rekan Mahasiwa berada di desa Sidangoli Dehe kurang lebih selama
2 bulan ini kiranya dari tangal 24 Desember 2021 sampai 22 Januari 2022.

Terimakasi juga kepada dosen-dosen pembimbing (DPL) yang telah memberikan


kesempatan kepada penulis dan rekan-rekan Mahasiswa untuk melakukan Observasi Potensi
wisata di Desa Sidangoi Dehe dalam Proyek Kemanusiaan Program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM).

Tujuan dari laporan ini diaharpakn kepada Pemerinntah desa dan Masarakat agara
bagaimna bersama-sama melihat dan mengembangkan Potensi-Potensi wisata yang berada di
sekitar desa Sidangoli Dehe, Agar kedepanya insaallah Potensi-Potensi wisata tersebut dapat
berkembang menjadi Objek wisata dan populer di berbagai kalangan dan juga dapat dikenal di
public pariwisata. Dan juga bisa menamba PAD desa Sidangoli Dehe dan juga bisa bermanfaat
di jadikan Mata pencarian masarakat setempat. sekaligus laporan ini juga sebagai inisiatif
penulis agar menambah informasi dan komunikasi bagi Masarakat dalam hal mengenal dan
menambah wawasan terkait dengan pariwisata.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang

I.2. Maksud dan Tujuan

I.3. Manfaat

BAB II. PEMBAHASAN

II.1. Profil Desa

II.2. Identifikasi Potensi Ekowisata

II.3. Analisis Potensi Pengembangan Objek dan Atraksi Ekowisata

II.4. Analisis Potensi Pengemangan Paket Ekowisata

BAB III. PENUTUP

III.1. Kesimpulan

III.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang

Ekowisata merupakan sektor pariwisata yang berpotensi sebagai salah satu penunjang
perekonomian nasional, dari ekowisata juga dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah untuk
meningkatkan pendapatan asli daerahnya sendiri. Dalam hal ini, sering kali area hutan
mangrove diperuntukkan menjadi lahan wisata. Akan tetapi potensi tersebut belum di
optimalkan sebagai alternatif pengelolaan hutan yang lebih ramah lingkungan, khususnya di
desa Sidangoli Dehe, Kecamatan Jailolo Selatan , Kabupaten Halmahera Barat.

Maluku utara memiliki potensi ekowisata mangrove yang cukup luas salah satunya di
Kabupaten Halmahera Barat Kecamatan Jailolo Selatan, desa Sidangoli Dehe memilik potensi
mangrove yang luas dan juga beraneka ragam. Keberadaan hutan mangrove di kawasan
pesisir desa Sidangoli Dehe secara ekologi dapat berfungsi sebagai penahan lumpur dan
sediment trap termasuk limbah-limbah beracun yang dibawa oleh aliran air permukaan,
Kabupaten Halmahera Halbar. Hutan mangrove yang ada di pesisir desa Sidangoli Dehe
berbatasan langsung dengan zona yang diperuntukan untuk wisata. Pengembangan ekowisata
secara terpadu dengan destinasi yang beragam di sekitarnya dapat meningkatkan jalur wisata
secara optimal dan secara bersamaan juga akan memberikan dampak positif terhadap
pertumbuhan ekonomi .

Pengembangan ekowisata di desa Sidangoli Dehe secara optimal memerlukan strategi


perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, penguatan kelembagaan, serta pemberdayaan
masyarakat dengan memperhitungkan kaidah-kaidah ekonomi, sosial, ekologi, serta yang
melibatkan pemangku kepentingan dalam hal mengelola potensi ekowisata.
I.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari Proyek Kemanusiaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM) untuk mengindentifikasi potensi-potensi ekowisata yang berada di desa Sidangoli
Dehe, sedangkan tujuan dari kegiatan MBKM ini adalah :

 Untuk mengetahui potensi-potensi wisata yang berada di desa Sidangoli Dehe


 Untuk mengetahui keaneka ragaman ekowisata di desa Sidangoli Dehe
 Untuk memberikan informasi dan komunikasi terkait dengan pentingnya pengembangan
potensi ekowisata mangrove pada masyarakat

I.3. Manfaat

1. Program ini dapat diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dan pertimbangan


dalam penyusunan kebijakan terutama dalam membangun ekowisata mangrove di desa
Sidangoli Dehe Kabupaten Halmahera Barat

2. Bagi Penulis, laporan ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan
yang lebih luas mengenai peran masyarakat dan pemerintah dalam ekowisata mangrove di
desa Sidangoli Dehe Kabupaten Halmahera Barat.
BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Profil Desa

Pada tahun 1943, desa Sidagoli Dehe berasal dari namanya Sihida-Ngori berasal dari
dua suku kata yang awalnya oleh nenek moyang menyebutkan Sihida-Ngori yang artinya “lihat
kami perhatikan kami” berasal dari bahasa Ternate, dan pada zaman Belanda oleh masyarakat
disebut “Sidangoli” karena pengaruh dialek bahasa Belanda saat itu

Desa Sidangoli Dehe. Secara Adimistratif termaksud dalam Wilayah Kecamatan Jailolo
Selatan Kabupaten Halmahera Barat yang terletak di arah Selatan Kabupaten Halmahera
Barat. dengan jarak 1,5 Km dari kantor Kecamatan, jarak desa Sidangoli Dehe dari kantor
Bupati Kabupaten Halmahera Barat kurang lebih 33,5 Km. Waktu tempuh menuju pusat Kota
Kecamatan antara 25 menit, sedangkan waktu tempuh menuju Ibu Kota Kabupaten kurang
lebih 1,5 jam. desa Sidangoli Dehe terdiri dari 6 lingkungan atau disebut RT, yakni RT 01, RT
02, RT 03, RT 04, RT 05, dan RT 06. Luas Wilaya desa Sidangoli Dehe kurang lebih 200
Ha/40.000 m², dengan batas-batas desa sebagai berikut :

 Sebelah Utara : dengan desa Domato


 Sebelah Selatan : dengan desa perairan laut
 Sebelah Barat : dengan desa Sidangoli Gam
 Sebelah Timur : dengan desa Akejailolo

Desa Sidangoli Dehe secara Topografi berada pada Wilayah daratan 0 s/d 25 di atas
permukaan laut (dpl) sehinga tergolong dataran rendah. Suhu di Wilayah ini cukup bervariasi
antara 24 º saat paling dingin dan 35 º saat paling panas. Jenis tanah yang ada di Wilayah ini
sebagian besar adalah tanah Lilin. Model tanah ini kalau panas makin kerasa dan pecah-pecah
.jika hujan maka tanah itu sangat becek sehinga Masyarakat menyebut dengan tanah Domato.

Sarana perhubungan sebagai Ibu Kota Kecamatan dan Ibu Kota Kabupaten di
hubungkan dengan jalan darat dengan konstruksi sebagai jalan beraspal, sementara dari pusat
desa menuju ke seluruh Dusun dihubungkan oleh jalan beraspal dan setapak.

Keadaan jalan yang sudah beraspal dan adanya mobil angkutan yang masuk
mengakibatkan mobilitas dalam kegiatan sehari-hari masyarakat menjadi tinggi, sehingga
masyarakat desa banyak yang melakukan urbanisasi terutama kaum muda, sebagian besar
bekerja keluar desa menuju berbagai Kota untuk beberapa bulan, setelah itu mereka akan
kembali lagi ke desa untuk tinggal menetap. Bagi masyarakat yang bekerja sebagai
pedangang,atau mau bekerja keluar Kota merasa sangat terbantu dengan adanya prasarana
jalan angkut ini.

Desa Sidangoli Dehe memiliki potensi sumber daya sebagai berikut :


a. Sumber Daya Alam (SDA)
Potensi yang dimiliki desa Sidangoli Dehe adalah sumber daya alam yang dimiliki
desa seperti lahan kosong. Sungai, Rawa, Perkebunan, Laut, Hutan, Pegunungan
yang pada saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
b. Sumber Daya Manusia (SDM)
Potensi yag dimiliki desa Sidangoli Dehe adalah tenaga, kader kesehatan, kader
pertanian, dan tersedianya SDM yang memadai.
c. Sumber Daya Sosial (SDS)
Potensi sumber daya sosial yang dimiliki desa Sidangoli Dehe adalah banyaknya
lembaga-lembaga yang ada di masyarakat seperti LPM, gapoktan, kelompok
pengajian, arisan, kelompok simpan pinjam, posyandu, karang taruna, dan lain-lain.
d. Sumber Daya Ekenomi (SDE)
Potensi sumber daya ekonomi yang dimiliki desa Sidangoli Dehe adalah adanya
lahan-lahan pertanian, perkebunan, maupun peralatan kerja seperti peternakan dan
perikanan.
II.2. Identifikasi Potensi Ekowisata

Desa Sidangoli Dehe memiliki potensi ekowisata dengan jajaran pulau-pulau kecil yang
berada tepat di depan desa Sidangoli Dehe. Dua diantaranya yaitu :

a. Pulau Manomadehe
Pulau Manomadehe terbentuk dari gugusan mangrove yang sangat luas dan memiliki
pasir putih yang panjang. Pulau Manomadehe merupakan pulau terbesar diantara
pulau-pulau lainnya yang ada di desa Sidangoli Dehe.

b. Pulau Domrotu
Pulau Domrotu juga terbentuk dari gugusan mangrove namun memiliki bibir pantai
yang cukup panjang dibandingkan dengan pulau Manomadehe dan dijadikan tempat
persinggahan oleh nelayan atau masyarakat sekitar desa Sidangoli Dehe. Potensi ekowisata di
pulau Domrotu dapat dikembangkan jika adanya perhatian dari pemerintah daerah maupun
pemerintah desa, namun tantangannya adalah kurangnya kepekaaan masyarakat lokal
terhadap pengembangan pariwisata.

Ada tiga identifikasi yang penulis dapatkan yang berpotensi di desa Sidangoli Dehe yaitu
kekuatan, kelemahan dan peluang.

Kekuatan :
 Objek wisata yang menarik
 Objek yang strategis
 Aksesbilitasi
 Kultur dan Budaya yang masih kental

Kelemahan:

 Minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kehadiran pariwisata


di lingkungan sekitar
 Minimnya promosi (sosial media)
 Kurangnya sarana dan prasarana pendukung Ekowisata
 Kurangnya daya tarik kegiatan wisata pada kawasan tersebut

Peluang :

 Jumlah sumber daya manusia


 Menambah pendapatan APD kususnya desa Sidangoli Dehe
 Berpotensi membuka peluang kerja bagi masyarakat
 Melestarikan adat istiadat desa Sidangoli Dehe
II.3. Analisis Potensi Pengembangan Objek dan Atraksi Ekowisata

Desa Sidangoli Dehe memiliki beberapa potensi wisata yang dapat dikembangkan
menjadi produk wisata khususnya ekowisata. Potensi terbesar yang dimiliki desa Sidangoli
Dehe adalah wisata alam, namun tidak menutup kemungkinan akan adanya wisata buatan dan
wisata budaya kedepannya. Adapun beberapa potensi pengembangan objek ekowisata dan
atraksi wisata di desa Sidangoli Dehe yaitu :

A. Pulau Manomadehe
 Camping ground
Pulau Manomadehe memiliki potensi pengembangan atraksi wisata sebagai
lokasi camping ground karena memiliki wilayah daratan yang cukup luas, berupa
hamparan pasir putih, sehingga cocok dijadikan sebagai lokasi camping ground,
yang merupakan salah satu kegiatan wisata yang banyak digemari generasi
milenial saat ini.
 View point sunset
Posisi pulau Manomadehe yang berhadapan langsung dengan pulau Ternate
dan arah terbenamnya matahari menjadikan pulau ini cocok untuk menjadi view
point sunset, sunset mulai terlihat sekitar pukul 17.30 WIT sampai pukul 18.30
WIT.
B. Pulau Domrotu
 Konservasi kepiting
Pulau Domrotu juga merupakan pulau dengan wilayah dataran yang cukup luas,
sebelum terjadi kerusuhan pada tahun 1999 pulau ini dijadikan sebagai lokasi
budidaya kepiting oleh warga Cina yang kemudian dibongkar pasca kerusuhan.
Inilah yang menjadi dasar dibentuknya konsep perencanaan potensi ekowisata
yaitu sebagai lokasi konservasi kepiting. Gambar dibawah ini merupakan gambar
lokasi sisa-sisa reruntuhan bangunan warga Cina sebagai lokasi budidaya
kepiting.
Perencanaan potensi ekowisata yang ada di desa Sidangoli Dehe ini dapat
dikembangkan dengan baik jika dalam pengembangannya didasarkan kepada partisipasi
masyarakat setempat serta peka terhadap nilai-nilai sosial budaya dan keragaman tradisi yang
dianut masyarakat sekitar. Selain itu pengembangan potensi ekowisata harus mampu
memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjadi penggerak pembangunan ekonomi desa
maupun daerah.
II.4. Analisis Potensi Pengembangan Paket Ekowisata

Paket wisata merupakan perjalanan wisata yang di rencanakan dan di selengarakan


oleh suatu travel agent atau biro perjalan atas resiko dan tanggung jawab sendiri baik acara,
lama waktu wisata dan tempat yang akan di kunjungi, akomodasi, transportasi, serta makanan
dan minuman telah di tentukan oleh biro perjalanan dalam suatu harga yang telah di tentukan
jumblahnya.

Paket wisata merupakan poduk perjalanan yang di jual oleh perusaan biro perjalanan
atau perusahan transport yang bekerja sama dengannya, dimana harga paket wisata tersebut
telah mencangkup biaya perjalanan,hotel,atau fasilitas lainya.

a. Rencana paket perjalan wisata ekowisata


perjalan akn di tempuh selama 2 hari 1 malam dengan mulai perjalanan dari titik
kumpul di pelabuhan penyebrangan bastiong Ternate pada pagi hari jam 07-00 WIT,
menuju ke pelabuhan penyebrangan Sidangoli dengan waktu tempuh selama 1 jam
40 menit mengunakan kapal Feri, selanjutnya setelah itu perjalanan akn di lanjutkan
mengunakan speed boat atau perahu ketinting yang di sewakan oleh masyarakat
desa Sidangoli Dehe menuju ke pulau Manomadehe kurang lebih 5 menit waktu
tempuh, sekaligus menjadi tempat untuk camping ground dan juga break untuk
makan siang,.untuk perjalanan selanjutnya akan menuju ke pulau Domrotu untuk
melihat tempat penangkaran kepiting. Dan pulau Domrotu juga sebagai tempat
terakhir perjalanan wisata ekowisata yang akan di rencanakan ini.

b. Penyusunan paket wisata


Metode yang di gunakan penulis adalah metode FIXED COST DAN VARIABLE
COST.caranya adalah membagi cost component menjadi dua ,FIX COST dan
VARIABLE COST kemudian meghitung TOTAL dan COST/PAX dengan rumus
sebagai berikut:
 TOTAL COST = FIX COST + (VAR COST × TOTAL PAX)
 COST/PAX = TOTAL COST : TOTAL PAX
Paket Wisata Budaya

Total pax : 6 pax

Tour : Konservasi hutan mangrove dan budidaya kepiting

Durasi : 2 hari 1 malam

TOUR COST COMPONENT FIXED COST VARIABLE COST


Transportasi
- Kapal feri 23.000,-
Guide 100.000,-
Camping Ground
- Entrance fee 20.000,-
- Transport 50.000,-
- Local guide 50.000,-
Pulau Domrotu (konservasi
kepiting)
- Entrance fee 10.000,-
- Transport 100.000,-
- Local guide 50.000,-
Breakfast (2x) 20.000,-
Lunch (2x) 30.000,-
Dinner (1x) 15.000,-

TOTAL 350.000,- 118.000,-


TOTAL COST FC + VC X TOTAL PAX = 1.058.000,-
COST PER PAX TC : TOTAL PAX = 176.000,-
SELLING PRICE PROFIT = 14.000,- PER PAX
Selling Price = 190.000,-PER PAX
BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan MBKM ini adalah:

1. Desa Sidangoli Dehe memiliki potensi Ekowisata Mangrove yang indah namun belum
terbuplikasi
2. Desa Sidangoli Dehe memiliki beberapa potensi wisata yang dapat dikembangkan
menjadi produk wisata khususnya ekowisata. Potensi terbesar yang dimiliki desa
Sidangoli Dehe adalah wisata alam, namun tidak menutup kemungkinan akan adanya
wisata buatan dan wisata budaya kedepannya
3. Desa Sidangoli Dehe secara Topografi berada pada Wilayah daratan 0 s/d 25 di atas
permukaan laut (dpl) sehinga tergolong dataran rendah. Suhu di Wilayah ini cukup
bervariasi antara 24 º saat paling dingin dan 35 º saat paling panas. Jenis tanah yang
ada di Wilayah ini sebagian besar adalah tanah Lilin. Model tanah ini kalau panas
makin kerasa dan pecah-pecah .jika hujan maka tanah itu sangat becek sehinga
Masyarakat menyebut dengan tanah Domato.
4. Mangrove merupakan salah satu tumbuhan yang di nobatkan sebagai hutan lindung

III.2. Saran

Saran dari laporan MBKM ini sebagai berikut:

1. Pemerintah Desa berperan penting dalam mengembangkan potensi wisata yang ada di
Desa Sidangoli Dehe
2. Perbanyak sosialisasi dari pemerintah Desa kepada masyarakat akan pentingnya
potensi ekowisata yang berada di Desa Sidangoli Dehe
3. Kesadaran masyarakat tentang potensi-potensi wisata yang berada di daerah tersebut
4. Perbanyak promosi di sosial media tentang potensi wisata yang ada di Desa Sidangoli
Dehe
5. Sediakan tempat sampah dan fasilitas pendukung lainya
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, k. (2020). identifikasi potensi pengembangan ekowisata mangrove di desa


nisombalia Kecamatan marusu Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan (doctoral
dissertation, Universitas Hasanuddin).

Permatasari (2014) Penerapan Konsep Permakultur Dengan Pendekatan Sosioekologi


Dalam Membangun desa Wisata Studi Kasus: Desa Jengglung Harjo, Kabupaten Tulungagung.

Hasi wawancara pribadi penulis (2021) dengan masarakat terkait dengan potensi-
potensi wisata di desa Sidangoli Dehe

Sumber: Pemerintah (2021) terkait dengan profil dan sumber daya desa Sidangoli Dehe
Kec, Jailolo Selatan Kab, Halmahera Barat

Sumber: Ketua Adat/ Masyarakat (2021) desa Sidangoli Dehe Kec, Jailolo Selatan Kab,
Halmahera Barat.

Suswantoro : 1997 pariwisata merupakan produk perjalanan yang di jual oleh


perusahan penjual jasa perjalanan dan perusahan perjalanan

Yoeti : 1997 paket wisata merupakan wisata yang di rencanakan dan di


selengarakan

Anda mungkin juga menyukai