Prinsip kegiatan usaha bank yang berkembang di Indonesia terdiri atas prinsip
1) Bank Konvensional
pada prinsip bunga. Imbalan yang diterima oleh pemilik tabungan, deposito, atau
giro dihitung berdasarkan bunga yang diberikan oleh bank. Baik produk simpanan
bunga simpanan. Selisih positif antara bunga pinjaman dan bunga simpanan itulah
dipinjamkan atau disimpan. Besarnya bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa
ketentuan bunga acuan dari Bank Indonesia yang biasa disebut BI Rate.
2) Bank Syariah
tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Adapun
prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank
Bank Syariah dapat diartikan juga sebagai lembaga intermediasi dan penyedia
jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai Islam, khususnya
yang bebas dari unsur bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif yang
nonproduktif seperti perjudian (maisir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan
yanghalal.
Bank syariah pada dasarnya sama dengan bank komersial lainnya yang sudah
syariah adalah bahwa dalam perjanjian perbankan digunakan hukum Islam antara
pihak bank dengan pihak nasabah untuk penyimpanan dana, pembiayaan, kegiatan
usaha dan kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan prinsip syariah.
yakni Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Syariah. Bank
Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Adapun BPR Syariah adalah bank syariah yang
terletak pada prinsip hukumnya yaitu bersumber dari hukum Islam yang melarang
b) Bunga (riba),