Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN KEHAMILAN DAN PENYULUHAN PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS OESAPA KOTA KUPANG TAHUN 2019

Maria J. Lokangleu, Sry MC.C. Wila


1
Dosen Program Studi DIII Kebidanan Stikes Nusantara Kupang
2
Dosen Program Studi DIII Kebidanan Stikes Nusantara Kupang
(rialokang@gmail.com)

ABSTRAK
Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan ibu, menegakan
secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan
menetapkan risiko kehamilan. Tujuannya adalah untuk memantau kemajuan kehamilan memastikan
kehamilan ibu dan tumbuh kembang janin, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,
dan sosial ibu, mengenali secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan,
termasuk riwayat penyakit secara umum dan pembedahan, mempersiapkan persalinan cukup bulan dan
pesalinan yang normal, mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif,
mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang
secara optimal dan menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal (Manuaba,2010). Angka
Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan
ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan
oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain
seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia,
2018). Pelayanan pemeriksaan kehamilan penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari
kehamilan berjalan normal dan tetap demikian seterusnya, agar ibu hamil dapat melalui
kehamilannya dengan sehat dan selamat. Diperkirakan sekitar 15%-20% dari seluruh ibu hamil
akan mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetrik, yang dapat membahayakan
kehidupan ibu maupun janinnya, bila tidak ditangani secara dini dengan memadai. masih
tingginya AKI dan AKB serta sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang tidak mengetahui betapa
pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin yang menyebabkan tidak terdeteksinya faktor-faktor risiko
tinggi seperti perdarahan, infeksi, eklamsia, kelainan kongenital yang mungkin dialami oleh mereka. Hal
ini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya pengetahuan tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan. Berdasarkan masalah tersebut maka dirasa perlu untuk dilakukan
sosialisasi tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan pada Ibu hamil.

Kata kunci : Pemeriksaan kehamilan, penyuluhan

ABSTRACT
Pregnancy check-up is the supervision of pregnancy to determine the health of the mother, to establish
early the disease that accompanies pregnancy, to establish early pregnancy complications, and to
determine the risk of pregnancy. The goals are to monitor the progress of pregnancy, ensure the mother's
pregnancy and fetal development, improve and maintain the mother's physical, mental and social health,
identify early complications that may occur during pregnancy, including a history of general illness and
surgery, prepare for term delivery. and normal delivery, preparing mothers for a normal postpartum
period and exclusive breastfeeding, preparing the role of mothers and families in receiving the birth of a
baby so that they can grow and develop optimally and reduce maternal and perinatal morbidity and
mortality (Manuaba, 2010). Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator to see the success of
maternal health efforts. MMR is the ratio of maternal deaths during pregnancy, childbirth and the
puerperium caused by pregnancy, childbirth, and postpartum or its management but not due to other
causes such as accidents or falls in every 100,000 live births (Profile Kesehatan Indonesia, 2018).
Pregnancy check-up services are important to ensure that the natural process of pregnancy runs normally
and continues so that pregnant women can go through their pregnancies in a healthy and safe way. It is
estimated that around 15%-20% of all pregnant women will experience high risk conditions and obstetric
complications, which can endanger the life of the mother and fetus, if not treated early enough.
The MMR and IMR are still high and until now there are still many pregnant women who do not know the
importance of regular prenatal care which causes high risk factors to be undetected, such as bleeding,
infection, eclampsia, and congenital abnormalities that may be experienced by them. This is probably due
to the low level of education and lack of knowledge about the importance of prenatal care. Based on these
problems, it is deemed necessary to conduct socialization about the importance of prenatal care for
pregnant women.

Keywords: Pregnancy check-up, counseling


1. PENDAHULUAN 2. METODE PELAKSANAAN

World Health Organization (WHO) Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan


memperkirakan terdapat 216 kematian ibu setiap sasaran adalah Ibu hamil di Puskesmas Oesapa Kota
100.000 kelahiran hidup akibat komplikasi Kupang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah
kehamilan dan persalinan. Pada tahun 2015 jumlah Paradigma ibu Tentang Kehamilan.
total kematian ibu diperkirakan mencapai 303.000 Kehamilan merupakan suatu proses yang
kematian di seluruh dunia. Angka kematian ibu di alamiah dan fisiologis.
Negara berkembang mencapai 239/100.000 . Pelakasaan kegiatan dilakukan dengan harapan
kelahiran hidup, 20 kali lebih tinggi dibandingkan memiliki manfaat teoritis yang dapat meningkatkan
dengan negara maju. Negara berkembang pengetahuan dan wawasan kepada Ibu hamil
menyumbang sekitar 90% atau 302.000 dari tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, dosen
seluruh total kematian ibu yang diperkirakan dan mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu dan
terjadi pada tahun 2015. Indonesia merupakan pengetahuannya terkait pemeriksaan kehamilan
salah satu negara berkembang penyumbang ditujukan untuk menyiapkan baik fisik maupun
kematian ibu tertinggi di dunia (WHO, 2016)
mental ibu di dalam masa kehamilan dan
Secara umum terjadi penurunan AKI di Indonesia
selama periode 2010-2015 dari 346 menjadi 305 kelahiran serta menemukan kelainan dalam
per 100.000 kelahiran hidup dari target pada 2024 kehamilan dalam waktu dini sehingga dapat
adalah 232 per 100.000 kelahiran hidup, terhitung diobati secepatnya.
sebanyak 14.640 kasus kematian ibu dengan 4.999 Jenis pengabdian ini adalah promosi kesehatan
kasus kematian dilaporkan dan 9.641 kasus tidak dengan pemberian informasi serta pemeriksaan
dilaporkan (Kemenkes RI, 2019). Walaupun terjadi pemeriksaan kehamilan dan pemberian tablet Fe.
kecenderungan penurunan AKI, namun tidak Sasaran kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan
berhasil mencapai target SDGs yang harus dicapai pada Ibu hamil di Puskesmas Oesapa Kota Kupang.
yaitu dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan Jumlah Ibu hamil yang mengikuti acara yaitu
menurunkan AKB hingga 12,3 per 1000 kelahiran sekitar 35 orang. Waktu pelaksanaan kegiatan ini
hidup pada tahun 2030 (WHO, 2018). dilakukan selama 1 hari jam pada tanggal 6 Maret
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia 2019 pukul 09.00 - 14.00 WITA.
mengalami penurunan sejak tahun 1991 hingga Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu
tahun 2007 yaitu dari 390 per 100.000 kelahiran penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan kehamilan.
hidup menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa
Namun hasil Survey Demografi dan Kesehatan ceramah dengan menggunakan leaflet. Materi
Indonesia (SDKI) menunjukkan bahwa AKI pada yang diberikan yaitu pemberian informasi tentang
tahun 2012 adalah 359 kematian per 100.000 pentingnya pemeriksaan kehamilan serta tanda
kelahiran hidup dan AKB sebesar 19 per 1.000 bahaya kehamilan. Kemudian setelah ceramah
kelahiran hidup (Kemenkses, 2017). Penyebab materi, Ibu hamil diminta untuk resposnsi tanya
kematian antara lain : perdarahan (30,1%), jawab guna mengetahui pemahaman terhadap
hipertensi (26,9%), infeksi (5,6%), partus lama materi yang diberikan.
(1,8%), abortus (1,6%), lain-lain (34,5%). Angka
kematian ibu mengalami penurunan kembali pada 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
periode 2015 yaitu sebanyak 305 kematian per
100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2017) Pelaksanaan penyuluhan kegiatan penyuluhan dan
Capaian pelayanan kesehatan pada ibu hamil dapat pemeriksaan yang dilaksanakan sesuai dengan
dinilai dari cakupan K1 dan K4. Data Riskesdas waktu yang direncanakan yaitu dari jam 09.00-
tahun 2018 menunjukkan cakupan K1 sebesar 14.00 WITA. Peran dan fungsi masing- masing
94,1%, sedangkan cakupan K4 sebesar 74,1% di anggota penyuluhan juga berjalan sesuai dengan
Indonesia. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia perencanaan. Seluruh peserta dapat mengikuti
3 Universitas Sriwijaya tahun 2019, cakupan kegiatan dari awal sampai akhir dan tidak ada
pelayanan kesehatan K4 pada ibu hamil tahun 2019 peserta yang meninggalkan lokasi sebelum
mengalami peningkatan sebesar 88,54% penyuluhan selesai. Peserta terlihat
dibandingkan tahun 2018 sebesar 88,03%. Target memperhatikan penyampaian materi dan berperan
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian aktif dalam penyuluhan. Hal ini terlihat dari
Kesehatan tahun 2019, yaitu sebesar 80% pertanyaan yang diajukan dan ikut aktif dalam
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, memberikan jawaban pada saat evaluasi.
2020). Setelah dilakuan penyuluhan kesehatan, hasil yang
diperoleh adalah sebagai berikut: Organization; 2016.
Peserta yang hadir mampu menyebutkan
tentang pengertian kesehatan pada ibu hamil ,
perubahan fisik selama kehamilan dan tanda 6. DOKUMENTASI KEGIATAN
bahaya kehamian, Perserta yang hadir telah
mengetahui tentang pentingnya menjaga
kesehatannya selama kehamilan.
Peserta yang hadir telah mengetahui tentang
tanda bahaya pada masa kehamilan.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Meningkatnya pengetahuan Ibu hamil
tentang pentingnya pemeriksaan
kehamilan, tanda bahaya kehamiln serta
perubahan fisik selama kehamilan.
2. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
secara teratur dapat menurunkan angka
kecacatan dan kematian baik ibu maupun
janin.
3. pengabdian dosen merupakan kegiatan
yang dapat memberi manfaat baik bagi
masyarakat dan pihak kampus.
Saran
1. Kepada Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Stikes Nusantara
Kupang diharapkan dapat memfasilitasi
dan mendukung setiap kegiatan yang
dilakukan dosen salah satunya seperti
sosialisasi ini karena dapat berkontribusi
pada upaya pemerintah untuk
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui upaya preventif dan
promotif
2. Selain itu perubahan-perubahan yang
dilakukan LPPM Stikes Nusantara untuk
memudahkan Dosen melaksanakan
penelitian dan pengabdian harus
disosialisai dengan baik sehingga
perkembangan pengetahuan dan teknologi
yang dihasilkan dapat didesiminasi kepada
masyarakat dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.

5. REFERENSI

Manuaba, IAC., I Bagus, dan IB Gde. 2010. Ilmu


Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI, (2019). Profil Kesehatan Indonesia
2018.
SDKI 2017 “Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia 2017.”
WHO. Maternal Mortality: World Health

Anda mungkin juga menyukai