PENDAHULUAN
1
a) Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang berharga
khusunya pada mata kuliah Hukum Pajak.
b) Bagi Akademik
Dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa dan
pihak yang lainnya dalam melakukan penelitian lebih lanjut dan
sebagai bahan bacaaan terutama mengenai suatu masalah yang
akan dibahas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
6. Dan masih banyak UU lain..
4
2. UU No 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
3. UU No 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
4. UU No 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak
5. UU No 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan
Pada tahun 2000 untuk lebih memberikan rasa keadilan dan kepastian
hukum, pemerintah akhirnya mengeluarkan UU No 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak pengganti UU No 17 Tahun 1997 tentang Badan Penyelesaian
Sengketa Pajak yang kurang berpihak pada WP. Pada tanggal 27 Juli 2007
pemerintah mengesahkan UU No 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas
UU No 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan agar
lebih memberikan kepastian.Kemudian pada tahun 2008 PPh diubah dengan UU
No 36 Tahun 2008 dan PPn dan PPnBM diubah dengan UU No 42 Tahun 2009.
Tujuan dari penyempurnaan undang-undang pajak adalah dalam rangka
ekstensifikasi dan intesifikasi pengenaan dan pemungutan pajak yang sekaligus
merupakan upaya peningkatan keadilan beban pajak, penghapusan fasilitas pajak
5
yang tidak memiliki landasan hukum yang akan merugikan perekonomian
nasional dan menutup peluang-peluang penghindaran pajak (loopholes).
Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam jangka pnjang diharapkan dapat
meningkatkan investasi dan penerimaan negara untuk menuju kemandirian
pembiayaan pembangunan.
6
2. UU no.21 Tahun 1959 tentangpajak deviden yang diubah dengan UU
No.10 Tahun 1967 tentang pajak atas bunga, deviden, dan royalty
3. UU No.19 tahun 1959 tentang penagihan pajak Negara dengan surat Paksa
4. UU no.74 tahun 1958 tentang pajak bangsa asing dan
5. UU no.8 Tahun 1967 tentang tata cara pemungutan PPd, PKK dan PPs
atau Tata cara MPS-MPO.
7
3. Undang-Undang tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN dan PPnBM)
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Reformasi perpajakan adalah perubahan yang mendasar disegala aspek
perpajakan. Reformasi di lakukan agar sistem perpajakan dan lebih efektif dan
efisien, sejalan dengan perkembangan globalisasi yang menuntut daya asing tinggi
dengan Negara lain. Tentu saja dengan memperhatikan prinsip-prinsip perpajakan
yang sehat seperti persamaan, kesederhanaan, dan keadilan, sehingga tidak hanya
berdampak terhadap peningkatan kapasitas fiskal, melainkan juga terhadap
perkembangan kondisi ekonomi makro. Rakyat yang membayar pajak tidak akan
merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena pajak digunakan untuk
kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi.
3.2. Saran
Reformasi perpajakan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
citra pajak di mata wajib pajak maka dari itu pelaksanaan reformasi perpajakan
pada saat ini semoga bisa di pertahankan atau bila perlu di tingkatkan ke arah
yang lebih baik lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Reformasi_perpajakan
http://www.pajak.go.id/reformasi-pajak
10