Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH PPKN

“PENTINGNYA PENDIDIKAN PANCASILA BAGI MAHASISWA”

Dosen:

ZAENUDIN. MH

Disusun Oleh:

“KELOMPOK 3 PAI B SEMESTER 1”

Muhammad Alfun Nadhir


Dyah Ayu Cahyaningrum
Fitri Purnamasari

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

AL MUHAMMAD CEPU 2021/ 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pentingnya Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa” ini dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah PPKn semester satu. Kami
berharap makalah ini dapat memberikan informasi mengenai pentingnya pendidikan
Pancasila bagi mahasiswa.

Dalam penulisan makalah ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Zaenudin. MH selaku dosen pengampu mata kuliah PPKn .


2. Rekan-rekan yang mengikuti mata perkuliahan PPKn
3. Semua pihak yang ikut membantu dalam proses penyusunan makalah “Pentingnya
Pendidikan Pancasila Bagi Mahasiswa”, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sepenuhnya
sempurna baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis masih terbatas. Tapi penyusun berharap tugas ini dapat berguna bagi para
pembacanya sekarang atau masa depan dan menjadi pengalaman yang berharga bagi
penyusun dalam proses pembuatannya. Kritik dan saran yang membangun sangat penyusun
harapkan

Cepu, 14 November 2021

Penyusun

I
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………...……………………………………....…………………… I

DAFTAR ISI……………………………………………….....……………………………. II

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………...……………………………………................……… 1

1.2 Rumusan Masalah………...……………………………………................……... 2

1.3 Tujuan…………………………………………………………................……… 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1Dasar Pelaksanaan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi……..............…… 3

2.2Tujuan Pendidikan Pancasila………....…………………………….................… 3

2.3Pengaruh Pendidikan Pancasila Terhadap Barbagai Masalah di Indonesia........... 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………........... 7

3.2 Saran………………………………………………………………………......... 7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………......... 8

II
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, komunikasi dan teknologi berkembang pesat khususnya
media elekronik yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan generasi muda yang
cenderung tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Munculnya fenomena yang
dapat mengancam ideologi Negara saat ini sudah terlihat dimana seorang Artis penyanyi
dangdut Zaskia Gotik (tanpa mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi) yang melecehkan
Pancasila, Pemasangan gambar palu arit dalam bentuk bendera, stiker, dan logo atribut PKI di
kamar kost Mahasiswa yang baru baru ini terjadi dan menjadi sumber keresahan dan sangat
mengancam ideologi bangsa .

Selain itu, kurangnya sikap motivasi tinggi mahasiswa dalam mengerjakan sesuatu,
kurang ingin melakukan kegiatan yang menambah kompetensi, kurang bersemangat, kurang
berorganisasi, kurang berprestasi, kurang empati terhadap kegiatan sosial dan kurang kreatif
merupakan cerminan dari rendahnya pengetahuan mahasiswa dalam memahami dan
mengimplementasikan nilai nilai bela Negara dalam kehidupan sehari hari (Noor, 2016).
Akhir-akhir ini menurut (Kristiawan, 2016) dengan kemutakhiran teknologi informasi dan
komputer sekarang ini, juga banyak terjadi karakter negatif di kalangan mahasiswa, antara
lain: (1) menulis tugas makalah hanya mengunduh dari internet; (2) mereplikasi skripsi hasil
karya orang lain; (3) menjawab soal ujian dengan bantuan HP yang dapat tersambung dengan
internet.

Fenomena di atas, sedikit menggambarkan pudarnya rasa Nasionalisme dan semangat


berprestasi generasi muda saat ini yang tentu sangat membahayakan ketahanan Negara.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh (Friedman, 2009) bahwa kekuatan ekonomi Negara
ditentukan oleh kekuatan pertahanan Negara. Oleh karena itu, sangat penting dan mendesak
untuk melakukan kajian terhadap pentingnya pendidikan pancasila di lingkungan Perguruan
Tinggi, baik kajian teori, maupun pelaksanaannya.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, maka ditentukanlah rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :

1. Apa yang mendasari pentingnya pendidikan Pancasila bagi mahasiswa?


2. Apa tujuan diadakannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi?
3. Bagaimana pengaruh pendidikan Pancasila terhadap berbagai masalah yeng terjadi di
Indonesia saat ini?

1.3 Tujuan Makalah

Dari rumusan masalah tersebut, maka ditentukanlah tujuan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :

1. Mengetahui hal-hal yang mendasari pentingnya pendidikan pancasila bagi mahasiswa


2. Mengetahui apa tujuan dari pengajaran pendidikan Pancasila
3. Mengetahui pengaruh pendidikan Pancasila terhadap berbagai masalah yang terjadi di
Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Pelaksanaan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi

Penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah di perguruan tinggi


ditegaskan dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 914/E/T/2011,
tertanggal 30 Juni 2011, ditentukan bahwa perguruan tinggi harus menyelenggarakan
pendidikan Pancasila minimal 2 (dua) SKS atau dilaksanakan bersama mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan dengan nama pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan
(PPKn) dengan bobot minimal 3 (tiga) SKS. Selanjutnya, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 tahun 2012, tentang pendidikan tinggi, memuat penegasan tentang
pentingnya dan ketentuan penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagaimana termaktub
dalam pasal-pasal berikut:

1. Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan Pancasila, Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
2. Pasal 35 ayat (3) menegaskan ketentuan bahwa kurikulum pendidikan tinggi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memuat mata kuliah: agama, Pancasila,
kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia.

Dengan demikian, berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang- Undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, ditegaskan bahwa penyelenggaraan pendidikan
Pancasila di perguruan tinggi itu wajib diselenggarakan dan sebaiknya diselenggarakan
sebagai mata kuliah yang berdiri sendiri dan harus dimuat dalam kurikulum masing-masing
perguruan tinggi. Dengan demikian, keberadaan mata kuliah pendidikan Pancasila
merupakan kehendak negara, bukan kehendak perseorangan atau golongan, demi
terwujudnya tujuan negara.

2.2 Tujuan Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila sangat penting diselenggarakan di perguruan tinggi.


Berdasarkan SK Dirjen Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002, Pasal 3, Ayat (2) bahwa kompetensi
yang harus dicapai mata kuliah pendidikan Pancasila yang merupakan bagian dari mata
kuliah pengembangan kepribadian adalah menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional,

3
dan dinamis, serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual dengan cara mengantarkan
mahasiswa:

1. agar memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai hati
nuraninya;
2. agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta
cara-cara pemecahannya;
3. agar mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi dan seni;
4. agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk
menggalang persatuan Indonesia.

Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari pendidikan nasional, mempunyai tujuan


mempersiapkan mahasiswa sebagai calon sarjana yang berkualitas, berdedikasi tinggi, dan
bermartabat agar:

1. menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur;
3. memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan bertanggung jawab sesuai hari
nurani;
4. mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan seni; serta
5. mampu ikut mewujudkan kehidupan yang cerdas dan berkesejahteraan bagi
bangsanya.

Secara spesifik, tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah


untuk:

1. memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
2. memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila
kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, dan membimbing untuk
dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap
berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui
sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD Negara RI Tahun
1945.
4. membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai- nilai
ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air, dan kesatuan bangsa, serta
penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat
berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal
daneksternal masyarakat bangsa Indonesia (Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, 2013: viii).

4
2.3 Pengaruh Pendidikan Pancasila Terhadap Berbagai Masalah di Indonesia

Pendidikan Pancasila tidak hanya merupakan sebuah teori yang dipelajari dari tingkat
Sekolah Dasar hingga ke Perguruan Tinggi saja, melainkan diperlukan pengamalannya pada
kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat dan berbangsa. Banyaknya masalah yang terjadi
di Indonesia sedikit banyak berpengaruh terhadap pemahaman seseorang pada Pendidikan
Pancasila yang telah dipelajari.

Berikut beberapa masalah yang seringkali terjadi di Indonesia :

1. Kasus Sara yang Merajalela

Indonesia adalah negara dengan suku bangsa, agama, dan budaya yang beragam.
Dilingkungan tempat tinggal kita, mungkit telah memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap
perbedaan-perbadaan tersebut. Tapi, dibeberapa tempat masih banyak yang tidak dapat
menerima adanya perbedaan dan melakukan diskriminasi terhadap kaum minoritas. Sebut
saja beberapa masalah yang terjadi belakangan ini terkait sara seperti, penolakan pemimpin
yang memiliki agama yang berbeda dengan mayoritas penduduknya, pembakaran tempat
ibadah, terorisme, pertikaian antar suku, saling ejek agama dimedia sosial, dan masih banyak
lagi. Kita sebagai bangsa Indonesia harusnya dpat menyadari persamaan latar belakang,
tujuan, dan nasib. Sehingga dapat tercipta rasa persatuan yang kuat.

2. Korupsi

Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal
dimata dunia karena tingginya tingkat korupsi yang terjadi. Korupsi tidak hanya dilakukan
oleh pejabat kelas atas didaerah pusat saja, tapi juga oleh pejabat didaerah kecil. Hal ini
menyebabkan kerugian negara yang amat besar yang menyengsarakan rakyat dan
menimbulkan berbagai masalah sosial seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, kualitas
pendidikan yang rendah, tingkat kriminalitas yang tinggi, pengangguran, dan banyaknya
daerah tertinggal yang tidak mendapat fasilitas yang layak. Sebenarnya, negara kita memiliki
dana yang cukup untuk mensejahterakan rakyatnya, tetapi karena ulah para koruptor, uang
negara menjadi terbuang sia-sia dan menyengsarakan penduduk. Namun, penanganan
terhadap para koruptor di Indonesia kurang tegas. Jika kita melihat tindakan yang diambil
negara Arab Saudi yang memberlakukan potong tangan, ataupun negara Tiongkok yang
menghukum mati para Koruptor di negaranya, di Indonesia tidak dapat diberlakukan hal yang
demikian dikarenakan adanya HAM. Namun, apakah mencuri uang rakyat bukan merupakan
pelanggaran HAM?

5
3. Penegakan Hukum yang Lemah

Indonesia merupakan negara hukum. Namun, seperti kasus yang sudah-sudah,


kebanyakan dari mereka yang dihukum adalah rakyat kecil. Ini dikarenakan hukum di
Indonesia yang tidak adil, yang lancip terhadap rakyat kecil, tumpul kepada masyarakat kelas
atas. Hukum seringkali disalahgunakan oleh para praktisi hukum yang dapat disuap, sehingga
rakyat kecil yang tidak mempunyai uang, tidak dapat berbuat apa-apa, dan pasrah untuk
dihukum bersalah.

4. Pengelolaan Sumber daya yang Buruk

Indonesia dengan segala kekayaan alamnya mulai dari daratan hingga lautan, merupakan
negara yang sangat potensial dan memiliki kekayaan yang tak terhingga. Karena itulah,
banyak dari negara asing yang melirik Indonesia, dan mulai melakukan eksploitasi terhadap
alam Indonesia. Sayangnya, banyak dari kita sebagai masyarakat Indonesia, terutama
generasi muda, yang kurang menyadari bahkan cenderung mengabaikan hal ini.

Tidak hanya sumber daya alamnya saja, dengan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia,
seharusnya Indonesia tak perlu lagi memikirkan masalah Sumber daya manusia lagi untuk
mengelola negara. Akan tetapi, sebagian besar perusahaan justru mempekerjakan tenaga kerja
asing, yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di Indonesia.

Beberapa contoh masalah yang terjadi di Indonesia seperti diatas, akhirnya menjadi
masalah yang berelanjutan dan tidak kunjung usai. Solusinya, generasi muda di Indonesia
haru mengamalkan setiap pembelajaran yang didapat dari Pendidikan Pancasila, pengamalan
terhadap sila-sila pancasila merupakan salah satu pemecahan paling tepat terhadap masalah-
masaalh diatas. Semua tergantung dari pribadi masyarakat Indonesia sendiri. Apakah mau
stuck dalam keadaan Indonesia yang seperti sekarang, atau mau berubah ke arah yang lebih
baik.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tujuan diadakannya pembelajaran pendidikan Pancasila ini tidak lain karena ingin
menciptakan generasi yang berkarakter dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Hal ini
jelas seperti yang disebutkan dalam landasan pendidikan Pancasila. Kita tentu tidak ingin
masalah-masalah di Indonesia yang berhubungan dengan Pendidikan Pancasila ini kembali
terjadi di masa depan. Pastinya kita berharap Indonesia menjadi lebih baik nantinya. Tidak
ada lagi masalah sosial seperti kemiskinan dan kualitas pendidikan yang rendah, banyaknya
kasus sara, korupsi yang merajalela, dan daerah-daerah yang semakin tertinggal dan
diabaikan oleh pemerintah pusat. Jadi, butuh partisipasi dari masyarakat khususnya
mahasiswa sebagai bagian dari pendidikan tinggi negeri ini untuk dapat mengamalkan
pembelajaran yang dipelajari dari pendidikan Pancasila.

3.2Saran

Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu untuk lebih mengefisienkan


pembelajaran Pendidikan Pancasila ini. Pendidikan Pancasila dinilai masih kurang, dengan
pembelajaran yang hanya diadakan satu kali dalam seminggu. Sebaiknya pembelajaran ebih
diefektifkan lagi. Masyarakat juga harus lebih berpartisipasi dalam pelaksanaan Pendidikan
Pancasila, harus dapat memahami dan mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari bukan
hanya menjadi sebatas teori didalam kelas saja. Kita sebagai masyarakat juga harus
mendukung setiap upaya dari pemerintah dalam mengatasi setiap permasalahan di negeri ini.
Sehingga dapat tercipta Indonesia yang lebih baik kedepannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani, Roeslan. 1979. Pengembangan Pancasila Di Indonesia. Jakarta: Yayasan Idayu.

Admoredjo, Sudjito bin. 2009. Negara Hukum dalam Perspektif Pancasila. Makalah dalam
Kongres Pancasila di UGM Yogyakarta, 30 --31 Mei s.d. 1 Juni 2009.

Ali, As’ad Said. 2009. Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta: Pustaka
LP3ES.

Asdi, Endang Daruni. 2003. Manusia Seutuhnya Dalam Moral Pancasila. Jogjakarta: Pustaka
Raja.

Ahmad, S., Kristiawan, M., Tobari, T., & Suhono, S. 2017. Desain Pembelajaran SMA Plus
Negeri 2 Banyuasin III Berbasis Karakter Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Iqra
(Educational Journal), 2(2), 403-432.

Bakry, Noor Ms. 2010. Pendidikan Pancasila. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Darmodiharjo, Darjidkk. 1991. Santiaji Pancasila: Suatu Tinjauan Filosofis, Historis dan
Yuridis Konstitusional. Surabaya: Usaha Nasional.

http://hanifanrazikah.blogspot.co.id/2016/05/pancasila-solusi-dari-10-permasalahan.html

http://www.kompasiana.com/agusprasetyo/landasan-tujuan-visi-misi-dan-kompetensi-
penyelenggaraan-pendidikan-pancasila-di-perguruan-tinggi_550ad6e4813311490eb1e69a

http://veraryanty.blogspot.co.id/2015/04/landasan-hukum-dan-tujuan-pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai