Makalah Psikologi Pendidikan Kel. 6
Makalah Psikologi Pendidikan Kel. 6
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Psikologi Pendidikan
Dosen pengampu:
Ammar Kukuh Wicaksono, M. Pd
Disusun oleh :
Penyusun
II
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................. I
KATA PENGANTAR ....................................................................................... II
DAFTAR ISI ......................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
1. Pengertian Teori Behaviorisme Dan Kognitivisme ..................................... 3
A. Teori Behaviorisme ................................................................................. 3
B. Teori Kognitivisme ................................................................................. 4
2. Ciri-ciri Teori Belajar Behaviorisme Dan Kognitivisme ............................ 5
A. Ciri-ciri Teori Behaviorisme.................................................................. 5
B. Ciri-ciri Teori Kognitivisme .................................................................. 5
3. Penerapan Teori Belajar Behaviorisme Dan Kognitivisme .......................... 6
A. Penerapan Teori Behaviorisme ............................................................... 6
B. Penerapan Teori Kognitivisme ............................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 7
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori belajar merupakan landasan terjadinya suatu proses belajar yang
menuntun terbentuknya kondisi untuk belajar. Teori belajar dapat didefenisikan
sebagai integrasi prinsip-prinsip yang menuntun di dalam merancang kondisi demi
tercapainya tujuan pendidikan. Teori belajar akan memberikan kemudahan bagi
guru dalam menjalankan model-model pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Banyak ditemukan teori belajar yang menitik beratkan pada perubahan tingkah
laku setelah proses pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Kita dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran telah terjadi ketika seorang
individu berperilaku, bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman
dengan satu cara yang berbeda dari caranya berperilaku sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
Pada pembahasan makalah ini penulis akan menitik beratkan pada poin-
poin dibawah ini :
1. Apa pengertian teori belajar behaviorisme dan kognitivisme ?
2. Apa saja ciri-ciri teori belajar behaviorisme dan kognitivisme ?
3. Bagaimana aplikasi teori behaviorisme dan kognitivisme dalam pembelajaran ?
1
C. Tujuan
1. Mengerti dan memahami pengertian teori behaviorisme dan kognitivisme.
2. Mengerti apa saja ciri-ciri teori belajar behaviorisme dan kognitivisme.
3. Memahami dan menjelaskan bagaimana penerapan teori behaviorisme dan
kognitivisme dalam system pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Teori Kognitivisme
Teori kognitif adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan proses
belajar. Kognisi adalah kemampuan psikis atau mental manusia yang berupa
mengamati, melihat,menyangka, memperhatikan, menduga dan menilai.
Dengan kata lain, kognisi menunjuk pada konsep tentang pengenalan. Teori
kognitif menyatakan bahwa proses belajar terjadi karena ada variabel
penghalang pada aspek-aspek kognisi seseorang (Rahman 2021).
Teori belajar kognitiv lebih mementingkan proses belajar dari pada
hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang
sangat kompleks. Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman.
Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah
laku yang bisa diamati.
Teori Kognitif dipelopori oleh Jean Piaget (1896-1980). Pengertian
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes
terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model
kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi
dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian
menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan
yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses
(Anon 2014).
Menurut teori kognitivisme, belajar adalah perubahan persepsi dan
pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk
perubahan tingkah laku yang bisa diamati (Hal ini berlawanan dengan teori
behavioristik). Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai
pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini
tertata dalam bentuk struktur kognitif. Menurut teori ini proses belajar akan
berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi secara klop dengan
struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa (Rahman 2021).
4
2. Ciri-ciri Teori Belajar Behaviorisme Dan Kognitivisme
A. Ciri-ciri Teori Behaviorisme
1. Perubahan perilaku manusia sangat dipengaruhi lingkungan
2. Mementingkan bagian-bagian terpisah, artinya manusia itu terdiri dari
bagian-bagian
3. Mengamati perilaku manusi yang terjadi karena reaksi-reaksi yang
berpengaruh (stimulus)
4. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar itu bersifat mekanis. Artinya
perilaku manusia itu sama seperti mesin dan gejala-gelaja alam
5. Perilaku manusia sangat ditentukan oleh masa lalu. Artinya pengalaman-
pengalaman yang pernah terjadi akan mempengaruhi perilaku manusia.
6. Pembentukan perilaku manusia lebih banyak dipengaruhi oleh proses
pembiasaan.
7. Ciri khas dalam pemecahan masalah lebih banyak dilakukan dengan
mencoba-coba (trial and error)
5
gagasan atau lambang, yang semuanya merupakan sesuatu yang bersifat
mental, misalnya seseorang menceritakan pengalamannya selama
mengadakan perjalanan keluar negeri, setelah kembali kenegerinya sendiri.
Tampat-tempat yang dikunjuginya selama berada di lain negara tidak dapat
diabawa pulang, orangnya sendiri juga tidak hadir di tempat-tempat itu. Pada
waktu itu sedang bercerita, tetapi semulanya tanggapan-tanggapan, gagasan
dan tanggapan itu di tuangkan dalam kata-kata yang disampaikan kepada
orang yang mendengarkan ceritanya.
6
harus dicapai oleh para pebelajar. Begitu juga dalam proses evaluasi belajar
pebelajar diukur hanya pada hal-hal yang nyata dan dapat diamati sehingga
hal-hal yang bersifat tidak teramati kurang dijangkau dalam proses evaluasi.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut teori belajar behaviorisme, belajar didefinisikan sebagai
perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus
dan respon. Dimana perubahan tingkah laku tersebut tergantung pada
konsekuensi.
Teori belajar kognitivisme lebih mementingkan proses belajar dari
pada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan
antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir
yang sangat kompleks. Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman.
B. Saran
Dalam melakukan sebuah penilaian belajar, seorang pendidik
sebaiknya dan seharusnya mempertimbangkan keadaan mental peserta
didiknya disamping tingkah laku yang diamati.
8
DAFTAR PUSTAKA
Abdurakhman, Omon, and Radif Khotamir Rusli. n.d. “Teori Belajar dan
Pembelajaran.” 28.