Anda di halaman 1dari 12

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME DAN KOGNITIVISME

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah

Psikologi Pendidikan

Dosen pengampu:
Ammar Kukuh Wicaksono, M. Pd

Disusun oleh :

1. Zaain Abdul Wachid (2101010184)


2. Massofik Syahsa (2101010190)
3. Ahmad Burhanudin (2101010240)
4. Bagus Dwi Santoso (2101010385)

INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI LIRBOYO KEDIRI


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JANUARI 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, Segala puji hanya layak kita panjatkan
kehadirat Allah S.W.T. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ”Teori Belajar Behaviorisme Dan
Kognitivisme”.
Penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak atas penyusunan
makalah ini, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Dosen pengampu Mata Kuliah Psikologi Pendidikan, Bapak Ammar Kukuh
Wicaksono, M. Pd. yang telah memberikan dukungan, dan kepercayaan yang begitu
besar.
Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada
langkah yang lebih baik lagi kedepannya. Meskipun penulis berharap isi dari
makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan namun tak ada gading yang tak
retak, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kediri, 22 Januari 2022

Penyusun

II
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................. I
KATA PENGANTAR ....................................................................................... II
DAFTAR ISI ......................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
1. Pengertian Teori Behaviorisme Dan Kognitivisme ..................................... 3
A. Teori Behaviorisme ................................................................................. 3
B. Teori Kognitivisme ................................................................................. 4
2. Ciri-ciri Teori Belajar Behaviorisme Dan Kognitivisme ............................ 5
A. Ciri-ciri Teori Behaviorisme.................................................................. 5
B. Ciri-ciri Teori Kognitivisme .................................................................. 5
3. Penerapan Teori Belajar Behaviorisme Dan Kognitivisme .......................... 6
A. Penerapan Teori Behaviorisme ............................................................... 6
B. Penerapan Teori Kognitivisme ............................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 7
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori belajar merupakan landasan terjadinya suatu proses belajar yang
menuntun terbentuknya kondisi untuk belajar. Teori belajar dapat didefenisikan
sebagai integrasi prinsip-prinsip yang menuntun di dalam merancang kondisi demi
tercapainya tujuan pendidikan. Teori belajar akan memberikan kemudahan bagi
guru dalam menjalankan model-model pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Banyak ditemukan teori belajar yang menitik beratkan pada perubahan tingkah
laku setelah proses pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Kita dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran telah terjadi ketika seorang
individu berperilaku, bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman
dengan satu cara yang berbeda dari caranya berperilaku sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
Pada pembahasan makalah ini penulis akan menitik beratkan pada poin-
poin dibawah ini :
1. Apa pengertian teori belajar behaviorisme dan kognitivisme ?
2. Apa saja ciri-ciri teori belajar behaviorisme dan kognitivisme ?
3. Bagaimana aplikasi teori behaviorisme dan kognitivisme dalam pembelajaran ?

1
C. Tujuan
1. Mengerti dan memahami pengertian teori behaviorisme dan kognitivisme.
2. Mengerti apa saja ciri-ciri teori belajar behaviorisme dan kognitivisme.
3. Memahami dan menjelaskan bagaimana penerapan teori behaviorisme dan
kognitivisme dalam system pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Teori Behaviorisme Dan Kognitivisme


A. Teori Behaviorisme
Behavior dalam psikologi atau juga disebut behaviorisme adalah teori
pembelajaran yang didasarkan pada tingkah laku yang diperoleh dari
pengkondisian lingkungan. Pengkondisian terjadi melalui interaksi dengan
lingkungan . Teori ini dapat dipelajari secara sistematis dan dapat diamati.
Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah
filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang
dilakukan organisme termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan dapat dan harus
dianggap sebagai perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian
dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal
atau pikiran.
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman (Rufaedah 2018). Belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori belajar tingkah
laku, belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi
antara stimulus dan respon . Seseorang telah dikatakan sudah mengalami
proses belajar jika telah mampu bertingkah laku dengan cara baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus yang berupa proses dan materi pembelajaran dengan
respon atau tanggapan yang diberikan oleh pembelajar. Misalnya ; seorang
pelajar belum dapat dikatakan berhasil dalam belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
jika dia belum bisa/tidak mau melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial di
masyarakat,seperti; ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemilu, kerja bakti,
ronda dll (Anon 2014).

3
B. Teori Kognitivisme
Teori kognitif adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan proses
belajar. Kognisi adalah kemampuan psikis atau mental manusia yang berupa
mengamati, melihat,menyangka, memperhatikan, menduga dan menilai.
Dengan kata lain, kognisi menunjuk pada konsep tentang pengenalan. Teori
kognitif menyatakan bahwa proses belajar terjadi karena ada variabel
penghalang pada aspek-aspek kognisi seseorang (Rahman 2021).
Teori belajar kognitiv lebih mementingkan proses belajar dari pada
hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang
sangat kompleks. Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman.
Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah
laku yang bisa diamati.
Teori Kognitif dipelopori oleh Jean Piaget (1896-1980). Pengertian
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes
terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model
kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi
dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian
menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan
yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses
(Anon 2014).
Menurut teori kognitivisme, belajar adalah perubahan persepsi dan
pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk
perubahan tingkah laku yang bisa diamati (Hal ini berlawanan dengan teori
behavioristik). Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai
pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini
tertata dalam bentuk struktur kognitif. Menurut teori ini proses belajar akan
berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi secara klop dengan
struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa (Rahman 2021).

4
2. Ciri-ciri Teori Belajar Behaviorisme Dan Kognitivisme
A. Ciri-ciri Teori Behaviorisme
1. Perubahan perilaku manusia sangat dipengaruhi lingkungan
2. Mementingkan bagian-bagian terpisah, artinya manusia itu terdiri dari
bagian-bagian
3. Mengamati perilaku manusi yang terjadi karena reaksi-reaksi yang
berpengaruh (stimulus)
4. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar itu bersifat mekanis. Artinya
perilaku manusia itu sama seperti mesin dan gejala-gelaja alam
5. Perilaku manusia sangat ditentukan oleh masa lalu. Artinya pengalaman-
pengalaman yang pernah terjadi akan mempengaruhi perilaku manusia.
6. Pembentukan perilaku manusia lebih banyak dipengaruhi oleh proses
pembiasaan.
7. Ciri khas dalam pemecahan masalah lebih banyak dilakukan dengan
mencoba-coba (trial and error)

B. Ciri-ciri Teori Kognitivisme


1. Perubahan perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam
dirinya (nativistik)
2. Mementingkan peranan fungsi kognitif
3. Mengutamakan keseimbangan dalam diri individu
4. Perilaku manusia sangat ditentukan oleh masa kini
5. Pembentukan perilaku manusia lebih banyak dipengaruhi oleh struktur
kognitif
6. Ciri khas dalam pemecahan menurut teori kognitif adalah adanya “insight”
Belajar kognitif ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan
mempergunakan bentuk-bentuk representatif yang mewakili obyek-obyek itu
di representasikan atau di hadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan,

5
gagasan atau lambang, yang semuanya merupakan sesuatu yang bersifat
mental, misalnya seseorang menceritakan pengalamannya selama
mengadakan perjalanan keluar negeri, setelah kembali kenegerinya sendiri.
Tampat-tempat yang dikunjuginya selama berada di lain negara tidak dapat
diabawa pulang, orangnya sendiri juga tidak hadir di tempat-tempat itu. Pada
waktu itu sedang bercerita, tetapi semulanya tanggapan-tanggapan, gagasan
dan tanggapan itu di tuangkan dalam kata-kata yang disampaikan kepada
orang yang mendengarkan ceritanya.

3. Penerapan Teori Belajar Behaviorisme Dan Kognitivisme


A. Penerapan Teori Behaviorisme
Penerapan teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung
dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran,
karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik
memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah.
Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan
pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer
of knowledge) ke orang yang belajar atau pebelajar (Nahar 2016). Fungsi mind
atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag sudah ada
melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang
dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur
pengetahuan tersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang
sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh
pengajar atau guru itulah yang harus dipahami oleh murid (Kunaefi n.d.).
Demikian halnya dalam pembelajaran, pebelajar dianggap sebagai
objek pasif yang selalu membutuhkan motivasi dan penguatan dari pendidik.
Oleh karena itu, para pendidik mengembangkan kurikulum yang terstruktur
dengan menggunakan standar-standar tertentu dalam proses pembelajaran yang

6
harus dicapai oleh para pebelajar. Begitu juga dalam proses evaluasi belajar
pebelajar diukur hanya pada hal-hal yang nyata dan dapat diamati sehingga
hal-hal yang bersifat tidak teramati kurang dijangkau dalam proses evaluasi.

B. Penerapan Teori Kognitivisme


Aplikasi teori belajar kognitivisme dalam pembelajaran, guru harus
memahami bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam
proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar
menggunakan benda-benda konkret, keaktifan siswa sangat dipentingkan, guru
menyusun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari
sederhana kekompleks, guru menciptakan pembelajaran yang bermakna,
memperhatian perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan siswa
(Rahman 2021).
Dari penjelasan diatas jelas bahwa implikasinya dalam pembelajaran
bahasa arab adalah seorang pendidik, guru ataupun apa namanya mereka harus
dapat memahami bagaimana cara belajar siswa yang baik, sebab mereka para
siswa tidak akan dapat memahami bahasa bila mereka tidak mampu mencerna
dari apa yang mereka dengar ataupun mereka tangkap (Abdurakhman and
Rusli n.d.). Dengan memahami struktur kognitif siswa, maka dengan tepat
pelajaran bahasa disesuaikan sejauh mana kemampuan siswanya. Selain itu,
juga model penyusunan materi pelajaran bahasa arab hendaknya disusun
berdasarkan pola dan logika tertentu agar lebih mudah dipahami. Penyusunan
materi pelajaran bahasa arab di buat bertahap mulai dari yang paling sederhana
ke kompleks. hendaknya dalam proses pembelajaran sebisa mungkin tidak
hanya terfokus pada hafalan, tetapi juga memahami apa yang sedang
dipelajari, dengan demikian jauh akan lebih baik dari sekedar menghafal
kosakata.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut teori belajar behaviorisme, belajar didefinisikan sebagai
perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus
dan respon. Dimana perubahan tingkah laku tersebut tergantung pada
konsekuensi.
Teori belajar kognitivisme lebih mementingkan proses belajar dari
pada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan
antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir
yang sangat kompleks. Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman.

B. Saran
Dalam melakukan sebuah penilaian belajar, seorang pendidik
sebaiknya dan seharusnya mempertimbangkan keadaan mental peserta
didiknya disamping tingkah laku yang diamati.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdurakhman, Omon, and Radif Khotamir Rusli. n.d. “Teori Belajar dan
Pembelajaran.” 28.

Anon. 2014. “Jurnal Biology Science & Education 2014.” 3(2):11.

Kunaefi, Mukhamad Aang. n.d. “PANDANGAN BEHAVIORISTIK DAN


PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN.” 17.

Nahar, Novi Irwan. 2016. “PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK


DALAM PROSES PEMBELAJARAN.” 1:11.

Rahman, Monalisa. 2021. PENERAPAN TEORI KOGNITIVISME DALAM PROSES


PEMBELAJARAN. preprint. Open Science Framework. doi:
10.31219/osf.io/3rk8v.

Rufaedah, Evi Aeni. 2018. “TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK MENURUT


PERSPEKTIF ISLAM.” doi: 10.5281/ZENODO.3550518.

Slavin, Robert E. Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktik . Jakarta :


PT.Indeks, 2008

Anda mungkin juga menyukai