Anda di halaman 1dari 3

kesebangunan

Dalam perhitungan tinggi tiang bendera kami menggunakn prinsip keseanguan , dimana dua
bangun datar dikatakan similar atau sebangun bila kedua bangun itu kongruen atau bangun yang satu
dapat dianggap sebagai hasil perbesaran (maupun pengecilan) dari bangun datar yang lain.
Kesebangunana segitiga memiliki perbandingan sisi-sisi tertentu yang sama, dalam perhitungan ini kami
menggunakan konsep kesebangunan seperti pada gambar:

B E C

Dengan perbandingan sisi sebagai berikut:

AB BC AC
= =
DE EC DC

Dalam perhitungan tiang bendera AB adalah tiang bendera, DE adalah tingggi mahasiswa, dan BC adalah
bayangan tiang bendera.

Asumsi berat penumpang

Kami mencari data bus yang beroprasi di bandung, data-data tersebut meliputi massa bus dan
kapasitas penumpang bus. Setelah itu kami mengasumsikan berat rata-rata penumpang di bus, lalu di
kalikan dengan penumpang maksimum bus tersebut. Sehingga di dapat berat bus dengan penumpang
maksimum.

Gerak lurus beraturan

Setiap benda yang bergerak sepanjang jarak tertetu dan dengan waktu tertentu, benda tersebut
memiliki kecepatan, dengan kecepatan itu sendiri adalah jarak di bagi waktu. Metode yang kami pakai
adalah pertama kami menghitung dahulu jarak yang akan di tempuh motor, dengan salah seorang dari
kami berdiri di ujung jarak tersebut dan salah seorang lagi membawa stopwatch dan berdiri di ujung
jarak yang akan di lewati motor pertama kali. Dan saat motor melewati orang pertama yang membawa
stopwatch , stopwatch di tekan dan ketika motor melewari orang kedua stopwatch di matikan. Dengan
demikian di dapat lah waktu yang di perlukan motor unutuk melewatu suatu jarak terseut. Dan untuk
menghitung kecepatan motor tersebut dapat di cari dengan membagi jarak dengan waktu yang di
perlukan untuk memlalui jarak tersebut.

Pengukuran dengan meteran

Meteran adalah alat ukur panjang yang sangat penting dipergunakan dalam bangunan.
Ketelitian pengukuran dengan rollmeter sampai 0,5 mm. deangan menggunakan meteran kami dapat
mencaari diametemer kolam dan ketinggian kolam, namun setelah di analisa ternyata terdapat lubang
tembat air mengalir sehingga tidak mungkin air melebihi ketinggian tersebut. Setelah didapat tinggi dan
diameter kolam, hitung volume kolam, karena kebetulan kolam berbentuk silinder maka volume nya
adalah:

Volume kolam = π r 2t

Hokum I newton

Hukum I Newton menyatakan jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol,
maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan terus bergerak. Pada angkot
yang di rem angkot awalnya hanya bergerak di sumbu X, pada sumbu Y angot tidak melakukan gerak
sama sekali sehingga jumlah gaya-gaya yang bekerja pada angkot di sumbu Y adalah nol, dan karena
angkot bergerak di sumu X dan angkot di rem maka angkot mengalami perlambatan karena gaya gesek.

Kesimpulan

Pengukuran merupakan seuatu yang penting dalam perancangan sesuatu , dengan perancangan
semuanya menjadi dapat tarnsparan atau jelas dan juga mengukur dapat melatih cara berpikir efisien,
dengan cara apa kita dapat mengkur sesuatu tersebut. Dalam melatih cara berpikir tersebut telah di
lakukan beberapa kegiatan antara lain: mengukur tinggi tiang bendera di gerbang selatan kampus ITB,
mengghtung massa bus total yang berisi penuh penumpang, menghitung kecepatan motor yang melints
di jalan dago, menghitung volume air di kolam intel saat hujan lebat dan meninjau gaya yang bekerja
pada nagkot yang di rem.

Dalam kegiatan tersebut di dapat bahwa tinggi tiang bendera di gerbang selatan kampus ITB
adalah 8,1 m ,massa bus total yang berisi penuh penumpang adalah 8780 kg , kecepatan motor yang
melintas di jalan dago adalah 22,68 km/jam , volume air di kolam intel saat hujan lebat adalah 38,8 X 103
liter dan gaya yang bekerja pada nagkot yang di rem adalah gaya berat dan gaya gesek.

Anda mungkin juga menyukai