Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EKUITAS

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

SARISNA MAULINA (2001103010013)


ZULFIRA PUTRI (2001103010037)
INDRI MAULIZA (2001103010054)
WIDIA MUHARRAMI (2001103010141)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................. i
1. Bentuk Organisasi Perusahaan ......................................................................................................... 1
2. Komponen kunci dari Ekuitas (equity) .............................................................................................. 2
3. Prosedur Akuntansi Untuk Penerbitan Saham ................................................................................. 3
4. Saham Treasuri ................................................................................................................................. 5
5. Akuntansi untuk dan laporan saham preferen ................................................................................. 6
6. Kebijakan yang digunakan dalam membagikan deviden .................................................................. 6
7. Berbagai bentuk distribusi deviden .................................................................................................. 7
8. Dividen Saham .................................................................................................................................. 8
9. Penyajian dan analisis ekuitas......................................................................................................... 10

i
1. Bentuk Organisasi Perusahaan
Dari 3 bentuk utama organisasi bisnis (kepemilikan, kemitraan, dan perusahaan), bentuk
perusahaan lah yang paling mendominasi. Karakteristik khusus dari bentuk perusahaan yang
mempengaruhi akuntansi meliputi:

a. Pengaruh hukum perusahaan


b. Penggunaan sistem saham
c. Pengembangan berbagai kepentingan kepemilikan

• Hukum Perusahaan

Siapapun yang ingin mendirikan perusahaan harus menyerahkan anggaran dasar perusahaan
(articles of incorporation) pada Negara bagian tempat perusahaan itu didirikan.Dan siapa pun yang
ingin mendirikan perusahaan biasanya harus mengirimkan dokumen persyaratan penggabungan
perusahaan ke badan pemerintah yang sesuai untuk negara di mana penggabungan
diizinkan.Setalah memenuhi persyaratan,badan pemerintah menerbitkan izin perusahaan, sehingga
mengakui perusahaan sebagi entitas hukum

• Sistem Saham

Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar unit atau
lembar saham. Setiap saham memiliki hak dan keistimewaaan tertentu yang hanya dapat dibatasi
oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Seseorang harus meneliti anggaran dasar
perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum Negara bagian untuk meyakinkan pembatasan
atas atau variasi dari hak dan keitimewaan standar. Jika tidak ada ketentuan yang membatasi, maka
setiap saham memiliki hk-hak berikut :

1. Untuk membagi laba dan rugi secara proporsional


2. Untuk ikut serta dalam manajemen (hak untuk memilih direktur) secara proporsional
3. Untuk membagi aktiva perusahaan apabila terjadi likuidasi secara roporsional
4. Untuk ikut serta secara proporsional dalam setiap penerbitan saham baru dari kelompok yang
sama disebut hak istimewa.

Hak Istimewa untuk melindungi seorang pemegang saham dari kehilangan kepentingan
kepemilikan di luar kemauannya. Tanpa hak ini, pemegang saham yang memiliki persentase

1
kepentingan tertentu akan merasa dirugikan akibat penerbitan saham tambahan tanpa
sepengetahuannya pada tingkat harga yang tidak menguntungkan mereka. Namun banyak
perseroan yang menghapus hak istimewa ini, karena hak istimewa ini melekat pada saham yang
akan membuat perusahaan tidak dapat menerbitkan lebih banyak saham tambahan, seperti yang
sering dilakukan ketika mengakuisisi perusahaan lain.

• Berbagai Kepentingan Kepemilikan

Dalam setiap perseroan ada kelompok saham yang mewakili kepemilikan dasar, yaitu saham
biasa dan saham preferen. Saham Biasa adalah hak residu perseroan yang menanggung ririko besar
bila terjadi kerugian dan menerima manfaat bila terjadi keuntungan. Pegeang saham ini tidak
dijamin akan menerima dividen tetapi mereka ikut dalam manajemen perusahaan. Sedangkan
shama preferen adalah sebagai pengganti atas setiap preferensi khusus, pemegang saham preferen
menjadi prioritas untuk mengklaim laba. Mereka dijaminkan untuk memperoleh laba dan biasanya
pada tingkat yang telah ditetapkan dan didahuukan pembayarannya daripada pemegang saham
biasa, namun mereka tidak memilik hak suara dalam manajemen perusahaan.

2. Komponen kunci dari Ekuitas (equity)


adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas. Ekuitas sering
disebut sebagai ekuitas pemegang saham, atau modal perusahaan. Ekuitas sering dikelompokkan
pada laporan posisi keuangan ke dalam kategori berikut :

1. Modal saham
• Modal Saham adalah jumlah nominal uang atau lembar saham yang beredar dalam bisnis.
• Agio dan Disagio Saham adalah perbandingan antara banyaknya jumlah pemegang saham
dalam sebuah bisnis dengan jumlah nominal saham yang ada.

2. .Premi saham
Premi saham adalah premi yang harus dibayarkan untuk suatu saham sehubungan dengan
nilai nominal atau teoretisnya.

Biasanya kita masuk untuk menilai premi ini ketika perusahaan yang sudah mapan
memutuskan untuk meningkatkan modal awalnya dengan mengizinkan masuknya mitra baru.

2
Artinya, ketika sebuah perusahaan ingin meningkatkan bisnisnya dan, untuk ini, ia
menempatkan saham baru untuk dijual.

Dalam pengertian ini, investor awal dapat memutuskan bahwa saham ini setara. Artinya,
mereka memiliki harga yang identik dengan nilai nominal mereka (seperti yang mereka
bayarkan), atau menetapkan markup atau premium pada setiap saham. Premi ini dikenal sebagai
premi saham.

Total premi saham yang dibayarkan oleh pemegang saham muncul di neraca perusahaan
sebagai cadangan, setelah operasi selesai.Tujuan utama dari premi ini adalah untuk melindungi
pemegang saham lama dari pemegang saham baru yang memasuki bisnis yang sudah beroperasi,
di mana investasi terpenting telah dilakukan, yang memiliki portofolio klien, dll.

3. Saldo laba

adalah laba yang ditahan perusahaan sehingga tidak dibagikan kepada pemegang saham.

4. Akumulasi penghasilan komprehensif lain

adalah perubahan ekuitas (aset bersih) suatu entitas selama suatu periode transaksi dan
peristiwa lainnya termasuk semua perubahan ekuitas selama periode selain yang dihasilkan dari
investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik

5. Saham tresuri

Saham treasuri adalah saham yang dibeli kembali oleh manajemen perusahaan dari pasar
dengan tujuan tertentu, misalnya ketika harga saham perusahaan tersebut sedang turun drastis.

6. Kepentingan nonpengendali (hak minoritas)

adalah bagian ekuitas pemegang saham minoritas pada anak perusahaan yang telah
dikonsolidasikan oleh perusahaan induk (pengendali) tetapi tidak sepenuhnya dimiliki oleh
perusahaan induk.

3. Prosedur Akuntansi Untuk Penerbitan Saham

a. Akuntansi untuk saham dengan nilai pari

3
Untuk memperlihatkan informasi tentang penerbitan saham dengan nilai pari,akun harus
dipertahankan untuk masing masing kelompok saham berikut ;

1. Saham Preferen atau saham biasa

Kedua akun ini mencerminkan nilai pari saham perseroan yang diterbitkan. Akun ini
dikredit ketika saham pertama kali diterbitkan.Tidak ada ayat jurnal tambahan pada akun
ini kecuali saham tambahan yang diterbitkan atau saham yang ditarik.

2. Modal Disetor yang Melebihi Nilai Pari atau Tambahan Modal (Additional Paid-in Capital)

Menunjukkan setiap nilai pari yang disetor oleh pemegang saham sebagai pengganti saham
yang diterbitkan untuk mereka.

b. Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari


Saham yang tidak memiliki nilai pari maka perlakuan yang dapat di pertanyakan dalam
menggunakan nilai pari sebagai dasar untuk nilai wajar tidak akan muncul.Situasi ini memiliki
keunggulan tertentu jika saham yang diterbitkan untuk pos-pos property seperti aktiva tetap
berwujud atau tidak berwujud.

Kelemahan utama dari saham tanpa nilai pari adalah bahwa beberapa Negara bagian
mengenakan pajak yang tinggi atas penerbitan ini,dan totalnya akan dimasukkan sebagai modal
dasar yang akan mengurangi fleksibilitas dan pembayaran dividen.

c. Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas lainnya (penjualan
lump sum)

Masalah akuntansi dalam penjualan lump sum adalah mengalokasikan hasil diantara beberapa
kelompok sekuritas,perusahaan menggunakan dan metode alokasi yang tersedia yaitu ; (1) metode
proporsional, (2) metode incremental

Metode Proporsional adalah jika nilai pasar wajar atau dasar lainnya yang baik untuk
menentukan nilai relative setiap kelompok sekuritas tersedia,maka nilai lump sum yang diterima
dialokasikan antara kelompok-kelompok sekuritas atas dasar proporsional.

Metode incremental adalah jika nilai pasar wajar digunakan kelompok sekuritas tidak dapat
ditentukan,maka metode incremental dapat digunakan.

4
d. Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi non kas

Akuntansi untuk penerbitan saham atas property atau jasa kadang-kadang menimbulkan
masalah dalam penilaian. Aturan umumnya adalah: saham yang diterbitkan untuk jasa atau
property selain kas harus dicatat,biak pada nilai pasar wajar saham yang diterbitkan maupun pada
nilai pasar wajar pertimbangan non kas yang diterima,tergantung mana yang dapat ditentukan
secara jelas. Jika keduanya telah dapat ditentukan , dan transaksi itu merupakan hasil pertukaran
jarak jauh,maka kemungkinan terjadinya perbedaan nilai pasar wajar sangatlah kecil.

e. Akuntansi untuk biaya penerbitan

Biaya penerbitan harus mengurangi kas yang diterima dari penjualan saham

4. Saham Treasuri

Setelah membeli kembali saham,perusahaan dapat menarik atau menahannya dalam bentuk
kas untuk diterbitkan kembali. Jika tidak ditarik,saham tersebut dissebut sebagai saham
treasuri,yaitu saham milik perusahaan sendiri yang dibeli kembali setelah diterbitkan dan dibayar
penuh. Saham treasuri bukan merupakan asset. Kepemilikan saham treasuri tidak memberikan
perusahaan hak untuk memilih,untuk menggunakan hak memesan terlebih dahulu sebagai
pemegang saham.

a. Pembelian saham Treasuri


1. Metode biaya : Menghasilkan pendebitan sahamtreasuri untuk biaya perolehan kembali dan
dalam melaporkan akun ini sebagai pengurang ekuitas pada laporan posisi keuangan
2. Metode nilai pari atau nilai yang dinyatakan :Mencatat semua transaksi saham treasuri pada
nilai parinya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai pengurang modal saham.
b. Penjualan saham treasuri
1. Penjualan saham treasuri diatas biaya perolehannya

Bila harga jual saham treasuri melebihi biaya perolehannya,perusahaan mengkredit selisihnya
ke premi. Keuntungan penjualan ini :1) keuntungan atas penjualan terjadi saat menjual asset;saham
treasuri bukan asset, 2) keuntungan atas kerugian tidak boleh diakui dari transaksi saham dengan
pemegang sahamnya sendiri.

5
2. Penjualan saham treasuri dibawah biaya perolehannya

Ketika perusahaan menjual saham treasuri dibawah perolehannya,perusahaan biasanya


mendebit kelebihan biaya perolehan dari harga jual ke premi saham treasuri. Setelah
menghilangkan saldo kredit pada premi saham treasuri,perusahaan mendebit setiap kelebihan
biaya perolehan yang melebihi harga penjualan ke saldo laba.

c. Menghentikan saham treasuri

Penghentian saham treasuri memiliki status saham yang diotorisasi dan tidak diterbitkan.
Pengaaruh akuntansinya sama dengan penjualan saham treasuri kecuali perusahaan mendebitkan
akun ekuitas yang tepat terkait dengan penghentian saham dan bukan kas.

5. Akuntansi untuk dan laporan saham preferen

Akuntasi saham preferen pada saat penerbitannya sama dengan saham biasa.Perusahaan
mengalolasikan hasil yang diperoleh antara nilai pari saham preferen dan premi saham
berkebalikan dengan obligasi konvertibel (dicatat sebagai kewajiban saat tanggal
penerbitan),perusahaan memasukkan saham preferen konvertibel sebagai ejuitas pemegang
saham.Ketika menerbitkan saham konvertibel,perusahaan tidak mengakui keuntungan atau
kerugian Ketika berurusan dengan pemegang saham dalam kapasitas mereka sebagai pemilik
perusahaan.Namun perusahaan memakai metode nilai buku : mendebit saham preferen dan
tambahan modal disetor yang terkait dan mengkredit saham biasa dan tambahan modal disetor
(apabila ada kelebiham).

6. Kebijakan yang digunakan dalam membagikan deviden

Terdapat beberapa aspek kebijakan dividen diantaranya yaitu:

• Dividen Saham (Stock Dividend)

Dividen saham adalah pembayaran dividen berupa saham kepada pemegang saham. Ditinjau
dari sudut pandang perusahaan, dividen saham tidak lebih dari rekapitalisasi perusahaan. Artinya
pembagian dividen saham tidak akan mengubah jumlah modal perusahaan, tetapi hanya terjadi
perubahan pada sturktur modal saja.

6
• Pemecahan Saham (Stock Split)

Pemecahan saham merupakan tindakan perusahaan untuk menambah jumlah saham yang
beredar, dengan cara memecah satu saham menjadi dua saham atau yang lebih, diikuti dengan
penurunan nilai nominal secara proporsional. Tindakan pemecahan saham biasanya dilakukan
perusahaan apabila harga pasar saham perusahaan sudah terlalu tinggi.

• Pembelian Kembali Saham (Repurchase Of Stock)

Pembelian kembali saham merupakan bagian dari keputusan dividen. Keputusan ini diambil
apabila perusahaan mempunyai kelebihan kas, namun tidak ada peluang investasi yang
menguntungkan. Oleh karena itu, perusahaan dapat menggunakan dana yang tersedia untuk
dibagikan sebagai dividen atau untuk membeli kembali saham yang beredar.

7. Berbagai bentuk distribusi deviden

Dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya


saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi
perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu
bisnis. Dividen terbagi jadi 5 jenis, yaitu dividen tunai, dividen saham, dividen properti, dividen
skrip, dan juga dividen likuidasi.

• Dividen Tunai (Cash Devidens)

Dewan direksi memberikan suara saat pengumuman deviden tunai..Pengumuman deviden


tunai merupakan liabilitas dan karena pembayaran biasanya harus dilakukan dengan segera dan
biasanya disebut sebagai liabilitas jangan pendek.Perusahaan tidak mengumumkan atau membayar
deviden tunai atas shama tresuri

• Dividen Saham (Stock devidens)

Pembagian hasil yang dilakukan dalam bentuk saham. Jika perusahaan membagikan dividen
jenis ini, maka jumlah saham yang dimiliki pemilik akan bertambah. Pembagian dividen saham
ini tidak mengubah kapitalisasi pasar karena cara pembagiannya mirip seperti stock split di mana
pembayaran dividen saham dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil mengurangi
nilai dari tiap-tiap saham.

7
• Dividen Properti (Property devidens)

Merupakan pembayaran dividen melalui asset/aktiva selain kas. Ini dilakukan oleh perusahaan
karena perusahaan terkadang mengalami kekurangan kas untuk membayar dividen tunai. Metode
ini jarang dilakukan karena selain rumit, cara ini juga tidak begitu disukai oleh pemegang saham.

• Dividen Skrip

Dengan menggunakan metode ini, dividen dibayarkan dengan cara penulisan surat janji hutang
perusahaan kepada pemegang saham. Penulisan didalamnya menyatakan untuk pelunasan atau
pembayaran hutang yang sudah dijanjikan dengan menggunakan waktu yang sudah dijanjikan.
Dengan dikeluarkannya dividen skrip ini, secara otomatis perusahaan mengakui adanya hutang
baru, dan hutang ini juga perlu dicatat di neraca. Dan juga, dividen jenis ini biasanya juga dikenai
bunga, sehingga perusahaan juga harus membayar bunga hingga hutang tersebut dibayarkan
kepada pemegang saham.

• Dividen Likuidasi (Liquidating devidens)

Dividen likuidasi adalah sama dengan pengembalian modal dari perusahaan kepada pemilik
saham. Pada masa kebangkrutan memang sudah keharusan dari perusahaan untuk mengembalikan
saham modal yang diberikan oleh pemberi saham. Dengan mengembalikannya saham modal
perusahaan, perusahaan tidak akan lagi mempunyai utang dan permasalahan di belakangnya.

8. Dividen Saham
Dividen saham adalah penerbitan sahamnya sendiri oleh perusahaan kepada pemegang saham
secara prorate, tanpa mendapat pertimbangan apapun. Dalam mencatat dividen saham, beberapa
percaya bahwa perusahaan harus mengalihkan nilai pari saham yang diterbitkan sebagai dividen
dari saldo laba menjadi modal saham. Lainnya percaya bahwa perusahaan harus mengalihkan nilai
wajar saham yang diterbitkan—nilai wajar pada tanggal pengumuman—dari saldo laba untuk
modal saham dan premi saham.

Ketika dividen saham kurang dari 20-25% dari saham saham biasa yang beredar pada saat
pengumuman dividen, perusahaan diwajibkan untuk mengalihkan nilai wajar saham yang

8
diterbitkan dari saldo laba. Dividen saham kurang dari 20-25% ini sering disebut sebagai dividen
saham kecil.

Contoh:

PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai par Rp 200 dan laba ditahan
sebesar Rp 700 juta. Jika PT UVW mengumumkan 10 persen dividen saham, maka perusahaan
menerbitkan 200 ribu lembar saham tambahan kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham
saat itu adalah Rp 300 per lembar, maka pencatatannya adalah:

Tanggal pengumuman

Laba ditahan 60 juta

Saham biasa yang dapat didistribusikan 40 juta

Agio saham biasa 20 juta

Tanggal distribusi

Saham biasa yang dapat didistribusikan 40 juta

Saham biasa 40 juta

Ketika dividen saham lebih dari 20-25% dari saham biasa yang beredar pada saat pengumuman
dividen, perusahan diwajibkan untuk mengalihkan nilai par dari laba ditahan ke modal saham.
Dividen saham lebih dari 20-25% ini disebut sebagai dividen saham besar.

Contoh:

PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai par Rp 200 dan laba ditahan
sebesar Rp 700 juta. Jika PT UVW mengumumkan 30 persen dividen saham, maka perusahaan
menerbitkan 600 ribu lembar saham tambahan kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham
saat itu adalah Rp 300 per lembar, maka pencatatannya adalah:

Tanggal pengumuman

Laba ditahan (600 ribu x Rp 200) 120 juta

9
Saham biasa yang dapat didistribusikan 120 juta

Tanggal distribusi

Saham biasa yang dapat didistribusikan 120 juta

Saham biasa 120 juta

Pemecahan saham

Pemecahan saham digunakan untuk mengurangi nilai pasar saham dan meningkatkan jumlah
saham.

Ekuitas sebelum 2-for-1 split Ekuitas sesudah 2-for-1 split

Saham biasa, 2 juta lembar Saham biasa, 4 juta lembar


Rp 400 juta Rp 400 juta
dengan nilai par Rp 200 dengan nilai par Rp 100

Laba ditahan Rp200 juta Laba ditahan Rp200 juta

Rp 600 juta Rp 600 juta

9. Penyajian dan analisis ekuitas


Penyajian ekuitas

a. Laporan Posisi Keuangan


Perusahaan harus mengungkapkan hak terkait dan hak istimewa dari berbagai efek yang
beredar. Misalnya, perusahaan harus mengungkapkan semua hal berikut: preferensi
dividen dan likuidasi, hak partisipasi, harga dan tanggal penarikan, konversi, atau harga
pelaksanaan dan tanggal yang terkait, kebutuhan dana pelunasan obligasi (sinking fund),
hak suara tidak biasa, dan jangka waktu kontrak untuk menerbitkan saham tambahan dalam
jumlah yang besar.
b. Penyajian laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas meliputi hal-hal berikut:
1. Total laba rugi komprehensif untuk periode bersangkutan.

10
2. Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh dari penerapan retrospektif atau penyajian
kembali retrospektif.
3. Mengungkapkan perubahan yang diakibatkan dari:
a. Keuntungan atau kerugian
b. Setiap item dari penghasilan komprehensif lain, dan
c. Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.

Analisis ekuitas

Analisis menggunakan rasio ekuitas untuk mengevaluasi profitablitas dan solvabilitas jangka
panjang perusahan.

1. Tingkat imbal hasil atas ekuitas saham biasa, mengukur profitabilitas dari sudut pandang
pemegang saham biasa. Ratio ini menunjukkan berapa dolar laba neto yang diperoleh
perusahaan untuk setiap dolar yang diinvestasikan oleh pemiliknya.
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒏𝒆𝒕𝒐−𝑫𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒑𝒓𝒆𝒇𝒆𝒓𝒆𝒏
𝑻𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒊𝒎𝒃𝒂𝒍 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂 =
𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒎𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂

2. Rasio pembayaran, adalah rasio dividen tunai terhadap laba neto.


𝑫𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝒕𝒖𝒏𝒂𝒊
𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒂𝒚𝒂𝒓𝒂𝒏 =
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒏𝒆𝒕𝒐 − 𝑫𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒑𝒓𝒆𝒇𝒆𝒓𝒆𝒏

3. Nilai buku per saham, adalah jumlah yang akan diterima setiap saham jika perusahaan
likuidasi atas dasar jumlah yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan.
𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒎𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒃𝒖𝒌𝒖 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒃𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓

11

Anda mungkin juga menyukai