Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENANAMAN KESADARAN BELA NEGARA BAGI GENERASI MUDA


Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh :
Nama :Ainul Farikhah (081201022)
Program Studi : D3 Keperawatan
Semester :2

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO


TAHUN AJARAN 2020/2021
RANGKUMAN

Generasi muda merupakan generasi penerus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga
harus dipersiapkan dengan baik agar menjadi generasi penerus yang berkualitas dan berguna
untuk negara.

Seperti yang tercantum dalam Undang Undang Dasar Tahun 1945, Pasal 27 ayat (3) berisikan
bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.

Dan di pasal 30 ayat (1) yang berisi bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”. Kesadaran bela negara bagi generasi muda
sekarang ini sudah bisa dikatakan mulau luntur , rendahnya rasa nasionalisme yang ada di dalam
mereka bisa mengakibatkan ketidakberdayaan bagi generasi muda dan mudah dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya.

Generasi muda sekarang yang disebut generasi milenial ini adalah generasi yang hidup di era
perkembangan ilmu dan era globalisasi yang perkembangannya sangat cepat, dengan adanya
perkembangan ini dapat mengubah cara bertindak dan berpikir generasi muda, sehingga ini bisa
saja menjadi salah satu faktor yang menyebabkan menipisnya kesadaran bela negara bagi
generasi milenial. Sehingga jika menipisnya kesadaran akan bela negara akan banyak masyarakat
yang kurang peduli akan negaranya sendiri dan lebih sering mengutamakan kepentingan pribadi
daripada kepentingan bersama. Kesadaran bela negara perlu ditanamkan sejak dini oleh generasi
muda agar dapat membangun karakteristik setiap individu. Maka dari itu kita sebagai generasi
muda harus sadar akan bela negara dalam meningkatkan nasionalisme.

Bela negara adalah suatu konsep yang disusun oleh perundang-undangan dan petinggi
suatu negara tentang patriotisme masyarakat atau seluruh komponen dari suatu negara dalam
kepentingan untuk mempertahankan keberadaan suatu negara tersebut. Sedangkan nasionalisme
adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan
mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok masyarakat yang mempunyai
tujuan tertentu yang sama dalam mewujudkan kepentingan bersama atau nasional, dan
nasionalisme serta rasa untuk ingin mempertahankan negaranya, baik dari luar maupun dalam.
Bela negara sangat berkaitan erat dengan nasionalisme, karena dengan kesadaran kita akan bela
negara perlahan-lahan juga akan meningkatkan rasa nasionalisme kita terhadap negara.

Manfaat yang bisa didapatkan apabila kesadaran bela negara bagi generasi muda sudah
meningkat adalah generasi muda bisa menjadi generasi penerus yang berkualitas, melestarikan
budaya agar lebih dikenal banyak orang dan tidak menjadi hal yang tabu bagi masyarakat, dapat
menerapkan nilai-nilai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) dan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, menjaga identitas dalam berbangsa dan bernegara, membentuk rasa solidaritas agar
terjadi gotong royong dan rasa kebersamaan yang kuat dalam masyarakat, menciptakan suasana
yang rukun dan damai antar keluarga, dan menanamkan rasa cinta pada negara sehingga
meningkatnya rasa nasionalisme dalam diri kita.

Kesadaran bela negara pada generasi muda sudah menipis saat ini, kenakalan remaja
banyak terjadi karena kurangnya pemahaman akan bela negara dan rasa cinta pada negara sendiri
serta rasa nasionalisme yang ada di dalam diri generasi saat ini sudah mulai hilang apalagi
globalisasi sekarang berkembang dengan pesat sehingga bisa mengubah pola piker generasi
muda pada saat ini, bahkan mulai banyak juga yang mengikuti gaya hidup dari barat. Padahal,
negara kita tidak sesuai gaya hidupnya dengan masyarakat luar. Contoh kasus menipisnya bela
negara dalam generasi muda pada saat ini saya dapatkan di internet yaitu saat, usai pembukaan
suatu acara yaitu Gelar Prestasi dan Bela Negara (GPBN) Siswa SMK Nasional 2009 di
Yogyakarta, Senin, 26 Oktober 2009. Terjadinya tawuran pelajar dan adanya pemakaian
narkoba, hal ini sudah bisa dikatakan melemahnya dan melunturnya kesadaran akan bela negara
dan rasa cinta pada tanah air serta perilaku tersebut bisa saja menjadi beban bagi negara ini.
Penerapan bela negara yang bisa dilakukan oleh pelajar antara lain dengan bertingkah laku baik
selaku norma-norma yang ada serta menjalankannya kewajibannya sebagai pelajar yaitu belajar.
Tetapi, bela negara pada konteks yang lebih luas lagi, bela negara yang dilakukan oleh
masyarakat sipil berarti dengan mencintai tanah air dan melaksanakan kewajibannya sebagai
warga negara tersebut.

Hal ini, bisa dilakukan dengan cara menerapkan nilai-nilai budaya bangsa seperti gotong royong
maupun menjaga sopan santun antar masyarakat. Saat ini, rasa bela negara lebih sering diartikan
dalam makna yang sempit yaitu hanya wajib diterapkan atau dilakukan oleh kalangan militer
saja. Padahal tidak hanya kalangan militer yang bisa mewujudkan rasa bela negara ini sendiri,
bela negara wajib dilakukan semua warga negara terhadap kondisi yang mengancam bangsa
tanpa harus turun ke medang perang atau lapangan. Lalu, ada juga kasus baru dengan adanya
omnibus law banyak mahasiswa yang tidak setuju akan isi dari omnibus law dan banyak
mahasiswa juga yang turun ke lapangan dan melakukan aksi demonstrasi agar pengesahan
omnibus law dibatalkan, tetapi ada oknum dari mahasiswa juga yang merusak fasilitas umum
dengan membakar halte. Padahal, fasilitas umum banyak digunakan oleh masyarakat untuk
kegiatan sehari-hari dan ada juga orang yang bekerja di halte tersebut. Aksi demonstrasi para
mahasiswa bisa dikatakan bahwa kesadaran bela negara bagi mereka sudah tinggi dan rasa
nasionalisme atau cinta pada negara sendiri juga sudah mulai tinggi karena mereka ingin ikut
turun langsung ke lapangan serta para mahasiswa juga mempunyai satu tujuan yang bermanfaat
untuk kepentingan bersama.

Upaya yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesadaran bela negara adalah dengan
mengikuti pelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan yang ada disekolah, dengan mengikutin
pelajaran ini dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, jiwa patriotisme, serta rasa cinta tanah air,
selain itu kita juga bisa mengikuti kegiatan-kegiatan tertentu yang sudah diselenggakaran seperti
dengan mengikuti Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dan mengikuti kegiatan Palang Merah
Remaja (PMR) jika masih berada di jenjang SMP dan SMA. Dan bisa mengikuti Palang Merah
Indonesia (PMI) saat sudah dijenjang yang lebih tinggi. Dengan mengikuti kegiatan tersebut kita
sudah sadar akan bela negara dan sudah mencerminkan rasa nasionalisme pada negara sendiri
karena sudah peduli akan sesama masyarakat disekitar dan sudah ada rasa ingin mencapai satu
tujuan tertentu.

Maka dari itu, kesimpulan yang bisa kita ambil dari isi aritkel ini adalah untuk mewujudkan
kesadaran bela negara agar meningkatnya rasa nasionalisme sangat mudah dilakukan oleh
generasi muda apabila kita sudah mulai peduli terharap sekitar dan mempunyai satu tujuan
tertentu yang ingin dicapai. Dalam menerapkan bela negara, generasi muda sekarang bisa
melakukannya dengan hal-hal terkecil dan terdekat yang ada. Misalnya dengan mengikuti
pelajaran-pelajaran disekolah dengan baik, saling menolong antar sesama, dengan menolong
antar sesama maka perlahan akan menimbulkan rasa kebersamaan yang erat, serta bisa mengabdi
pada negara dengan mengikuti militer.
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Generasi muda merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan yang memiliki potensi strategis,
dinamis, kreatif, inovatif dan produktif sangat diperlukan dalam kaitannyauntuk mewujudkan
pengetahuan kebangsaan dan sumber daya manusia guna mengantisipasiarus globalisasi, dengan
menumbuhkan sikap optimisme dalam menatap masa depan bangsadan negara, serta sikap
proaktif dalam menghadapi tantangan dan peluang di era global untuk menghantar negara
Indonesia dalam arus utama duniaBela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara
yang dijiwai olehkecintaan kepada negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila danUndang Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi merupakan juga tanggung
jawabsegenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara. Bela negara merupakan sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
perundangan dan petinggi suatu negara yang mencerminkan patriotisme seseorang, suatu
kelompok atau seluruh komponen untuk kepentingan mempertahankan eksistensinegara. Secara
fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi seranganfisik atau agresi dari
pihak yang mengancam keberadaan negara. Sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan
sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dannegara, baik melalui
Pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun
bangsa tersebut.
Dewasa ini suasana keterbukaan pasca pemerintahan orde baru menyebabkan
arusinformasi dari segala penjuru dunia seolah tidak terbendung. Berbagai ideologi, mulai
dariekstrim kiri sampai ke ekstrim kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya
generasimuda untuk dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa
setelahselama lebih dari 30 tahun merasa terbelenggu oleh sistem pemerintahan yang otoriter.
Salahsatu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat nasionalisme dan
kecintaan pada negara.
Semangat untuk membela negara seolah telah memudar, perbedaan pendapat antar golongan atau
ketidaksetujuan dengan kebijakan pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem
politik yang demokratis namun berbagai tindakan anarkis, konflik saradan separatisme yang
sering terjadi dengan mengatasnamakan demokrasi menimbulkankesan bahwa tidak ada lagi
semangat kebersamaan sebagai suatu bangsa, kepentingankelompok, bahkan kepentingan
pribadi, telah menjadi tujuan utama. Ketidaksiapanmasyarakat bangsa akan sebuah perubahan
sosial yang terjadi pada era reformasi inimenjadikan pengaruh-pengaruh asing mudah masuk dan
mudah menggoyahkan sendi sendikehidupan berbangsa, diantaranya adalah semangat dan nilai-
nilai untuk membela bangsanyaseperti,cinta pada tanah air, kewaspadaan terhadap ancaman dan
kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara lambat laun akan menjadi luntur. Kondisi ini
menjadi makin rentan karena bela negara yang dilakukan oleh pemerintah masih dinilai oleh
masyarakat belum memiliki tujuan positif bagi kehidupan masyarakatIndonesia. Untuk itu pada
makalah ini akanmencoba menguraikan definisi bela negara, bentuk-bentuk usaha pembelaan
negara, perangenerasi muda dalam belanegara dan penanaman bela negara pada generasi muda.

Rumusan Masalah
Masalah dan topik pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut
1. Bagaimana definisi bela negara ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk usaha pembelaan negara ?
3. Bagaimana cara meningkatkatkan kesadaran bela negara untuk generasi muda ?

Tujuan
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui definsi bela negara.
2. Mengetahui bentuk-bentuk usaha pembelaan negara.
3. Mengetahui cara meningkatkan kesadaran bela negara untuk generasi muda.
BAB 2
PEMBAHASAN

1.1 Definisi Bela Negara


Bela negara, adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
dan negara (UU No.3/2002). Bela negara merupakan sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
perundangan dan petinggi suatu negara yang mencerminkan patriotisme seseorang, suatu
kelompok atau seluruh komponen untuk kepentingan mempertahankan eksistensi negara. Bela
negara dibagi menjadi dua, yaitu :
1. FISIK, Usaha pertahanan mengahadapi serangan fisik atau Agresi dari pihak yang
mengancam keberadaan negara.
2. NON-FISIK, upaya turut serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik
melalui Pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bela
negara juga dapat dimaknai sebagai upaya setiap warga negara untuk mempertahankan
Republik Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri dengan cara
penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia
maupun oleh seluruh komponen bangsa.
Sejarah Bela Negara
1. Periode Pertama (Perang Kemerdekaan 1945-1949)
Bela negara dipersepsikan dengan perang kemerdekaan, keikutsertaan warga
negara dalam bela negara diwujudkan ikut serta berperan dalam perjuangan
kemerdekaan, baik bersenjata maupun tidak bersenjata.
2. Periode Kedua (1950-1965)
Dalam menghadapi berbagai pemberontakan dan gangguan-gangguan dalam
negeri, bela negara dipersepsikan identik dengan upaya pertahanan dan keamanan, baik
bersenjata maupun tidak bersenjata.
3. Periode ketiga (Orde Baru 1966-1998)
Bela negara dipersepsikan identik dengan Ketahanan Nasional. Pada periode ini
keikutsertaan warga negara dalam bela negara diselenggarakan melalui berbagai segenap
aspek kehidupan nasional.
4. Periode Keempat (Reformasi 1999 – Sekarang)
Bela negara dipersepsikan sebagai upaya untuk mengatasi berbagai krisis yang
sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Pada periode ini keikutsertaan warga Negara
dalam upaya bela negara disesuaikan dengan kemapuan dan profesi masing-masing
Nilai-nilai Bela Negara
1. Cinta Tanah Air
2. Sadar Berbangsa dan Bernegara Indonesia
3. Yakin akan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
4. Rela Berkorban Untuk Bangsa dan Negara
5. Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara
Dasar Hukum Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa “Tiap-
tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”. dan “Syarat-
syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang”. Jadi sudah pasti mau tidak mau kita
wajib i k u t s e r t a d a l a m m e m b e l a n e g a r a d a r i s e g a l a m a c a m a n c a m a n ,
gangguan, tantangan dan hambatan  baik yang datang dari luar maupun
d a r i   d a l a m . B e b e r a p a   d a s a r   h u k u m   d a n  peraturan tentang Wajib Bela Negara:
1. T a p M P R N o . V I T a h u n 1 9 7 3 t e n t a n g k o n s e p W a w a s a n
N u s a n t a r a   d a n K e a m a n a n  Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
3. U n d a n g - U n d a n g N o . 2 0 t a h u n 1 9 8 2 t e n t a n g K e t e n t u a n P o k o k   H a n k a m
Negara RI.
D iubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988
4. Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI
5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI
6. Amandemen UUD ‘45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tenteng Pertahanan Negara.

1.2 Bentuk Bentuk Usaha Pembelaan Negara


1. Penyelenggaraan Pertahanan Negara 
Pertahanan Negara diselenggarakan melalui usaha membangun, membina emampuan daya
tangkal Negara dan bangsa, serta menanggulangi setiap
ancaman yang datang. Penyelenggaraan pertahanan negara diselenggarakan oleh komponen-
komponen berikut :
a. K o m p o n e n   U t a m a   P e r t a h a n a n   N e g a r a
b.  Komponen cadangan dan Pendukung Pertahanan Negara
Menurut Pasal 30  UUD 1945 usaha pertahanan Negara dilaksanakan dengan
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta ( Sishankamrata )
2.Sifat Sishankamrata
Sishankamrata memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1) K e r a k y a t a n
2) K e s e m e s t a a n
3) K e w i l a y a h a n
Berbagai upaya bela negara juga dapat dilakukan melalui organisasi maupun
individu. Upaya bela negara tidak hanya berperang, tetapi mengharumkan nama bangsa
Indonesia di luar negeri pun disebut bela negara. Misalnya, yang dilakukan oleh
para atlet
olahraga yang berlaga dalam olimpiade. Kita bisa ikut bangga jika ada
atlet Indonesia menjadi juara dalam kejuaraan antar
negara atau kejuaraan dunia.
Kebanggaan dan keharuan kita bertambah ketika sang saka Merah Putih 
b e r k i b a r   dengan gagah di antara bendera negara-negara lain. Selain itu secara
organisasi, bela negara dapat dilakukan melalui pengiriman Tim S AR Indonesia
untuk mencari dan menolong korban bencana alam.
Selain secara organisasi, indi vidu-individu sebagai warga negara juga
dapat berperan membela negara dalam tindakan, menjunjung nasionalisme, patriotisme, serta
membela Pancasila dan UUD 1945. Berbagai upaya pembelaan terhadap negara dan
mewujudkan keamanan dapat dilakukan warga negara dalam semua aspek kehidupan.
Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 Pasal 5, menegas kan bahwa pertahanan
negara berfungsi untuk mewujudkan dan mempertahan kan seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah dan menjadi
tanggung jawab segenap bangsa. Oleh karena itu, ancaman terhadap
sebagian wilayah Indonesia merupakan ancaman bagi seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan ketentuan tersebut maka keikutsertaan segenap warga negara dalam upaya
pembelaan negara bukan hanya dalam lingkup nasional, tetapi juga dalam lingkungan
terdekat tempat kita tinggal. A r t i n y a ,
m e n j a g a   k e u t u h a n   w i l a y a h   l i n g k u n g a n   k i t a   t i d a k   d a p a t   d i p i s a h k a n   d a r i ke
utuhan wilayah negara secara keseluruhan.
Bentuk Ancaman terhadap Bangsa dan Negara
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982 ancaman terhadap Negara mencakup
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan. Ancaman terhadap kedaulatan Negara yang
semula bersifat konvensional (fisik) berkembang menjadi multidimensional (fisik dan nonfisik)
baik yang berasal dari luar negeri dan dari dalam negeri. Ancaman dibedakan menjadi dua yaitu,
Ancaman Militer dan Ancaman Nonmiliter.
Peran serta masyarakat dalam upaya pembelaan negara berlangsung sejak masa awal
kemerdekaan. Keterlibatan warga negara dalam pembelaan negara adalah sebagai berikut :
1) Dibentuknya kelaskaran rakyat, kemudian dikembang kan menjadi barisan
cadangan pada periode perang kemerdekaan ke-1.
2) P a s u k a n   P e r a n g G e r i l y a D e s a ( P a g e r   D e s a ) t e r m a s u k   m o b i l i s a s i
Pelajar (Mobpel)
sebagai bentuk perkembangan dari barisan cadangan. Pada 
periode  p e r a n g kemerdekaan ke-2.
3) P a d a 1 9 5 8 - 1 9 6 0 , m u n c u l O r g a n i s a s i K e a m a n a n
Desa (OKD) dan Organisasi Perlawanan rakyat
(OPR) yang merupakan bentuk kelanjutan pager
desa.
4) P a d a   1 9 6 1   d i b e n t u k p e r t a h a n a n s i p i l ( H a n s i p ) , W a n r a , d a n
K a m r a   s e b a g a i   b e n t u k    penyempurnaan dari OKD/OPR.
5) P e r w i r a c a d a n g a n y a n g d i b e n t u k s e j a k 1 9 6 3 .
6) K e m u d i a n , b e r d a s a r k a n U n d a n g - U n d a n g N o . 2 0 T a h u n 1 9 8 2 ,
ada organisasi yang
disebut rakyat terlatih yaitu Wanra yang membantu pertahanan 
d a n   K a m r a   y a n g membantu keamanan dan anggota per lindungan masyarakat.
Contoh yang dilakukan Polri dalam upaya bela negara, antara lain:
1. Mendukung tetap tegaknya negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
2. Melakukan penyuluhan  kesadaran hukum  bagi warga Negara.
3. Melakukan pengaturan lalu lintas dan memberikan pengayoman keamanan
bagi warga Negara
4. M e m b e r i k a n   p e r l i n d u n g a n keamanan dari berbagai tindak
k e j a h a t a n t e r h a d a p w a r g a  Negara.
5. Melakukan proses penyidikan dan penyelidi terhadap berbagai tindak
kejahatan.

Alasan Pentingnya Usaha Pembelaan Negara


Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan tersebut diraih melalui perjalanan yang sangat panjang dengan
mengorbankan  segenap jiwa, raga, dan harta. Dengan tekad bulat, seluruh rakyat
Indonesia akhirnya dapat mencapai kemerdekaaannya dan berdiri sebagai bangsa yang memiliki
kemerdekaan.
Salah satu keutuhan perjuangan bangsa Indonesia saat ini adalah men
jaga keutuhan wilayah NKRI. Pertahanan dan keutuhan wilayah RI
menjadi tugas dan tanggung
jawab seluruh rakyat Indonesia melalui sitem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta. Seluruh warga Negara harus mau dan siap membela  Negara dari ancamn
, gangguan, hambatan, dan tantangan yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri.
Beberapa alasan diadakannya wajib Bela Negara, antara lain :
1. L a t a r B e l a k a n g s e j a r a h .
2 . Kedudukan geogra fis dan geostrategic NKRI yang terletak pada posisi
silang.
3 . Kondisi Demografis bangsa Indonesia yang sangat heterogen.
4 . Adanya Perkembangan  Ilmu Pengetahuan  dan teknologi
5. Kedudukan Tanah air yang strategis

1.3 Cara Meningkatkanan Kesadaran Bela Negara Untuk Generasi Muda


Membangun Kesadaran Bela Negara pada pemuda merupakan sesuatu
yang penting dan tidak  bisa dianggap suatu hal  yang sepele, karena pemuda

merupakan generasi penerus

bangsa yang tidak dapat didisparitaskan dari sejarah bangsa ini. Kendatipun demikian,
kesadaran bela negara ini jangan pula dita fsir hanya berhubungan dengan
angkat sen jata
melawan musuh dari negara luar belaka, melainkan harus lebih luas 
m e m a n d a n g n y a , sehingga dalam penge jawantahannya , pemuda lebih kreati f
mengimplementasikan arti bela negara ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan
hakekat bela negara itu sendiri.

Sebuah keharusan bagi pemuda untuk ikut bersama bertanggung jawab


mengemban amanat penting ini,
apabila pemuda sudah tidak terpatri dalam dirinya akan kesadaran
mengenai bela Negara, maka ini merupakan ancaman besar bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara, bisa jadi suatu saat mengakibatkan bangsa ini akan berada ke
dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa lain
yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain.
Kalau kita coba melihat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu
indikator  bahwa sebagian kalangan pemuda di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran 
akan pentingnya bela Negara. Hal tersebut bisa kita lihat dari segelintir persoalan seperti,
kebiasaan pemuda yang lebih bangga dengan budaya atau symbol -simbol bangsa
lain dan
tidak bangga dengan budaya bangsa sendiri. Ataupun, pemuda saat in
i lebih cenderung meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa dengan
memamerkan ciri westernisasi. Dan
semakin banyaknya pemuda yang melakukan perilaku penyalahgunaan narkoba, dan kondisi ini
diperparah dengan minimnya kesadaran sosial dan perhatian kepada sesama yang ditunjukkan
dengan semakin individualisnya pemuda itu sendiri di tenga
h-tengah masyarakat.
Permasalahan ini jelas mengganggu sikap kesadaran b
ela Negara pada pemuda.

Hal lain  juga yang dapat  mengganggu kesadaran bela  negara di tingkat pemu


da yang perlu di cermati secara seksama adalah semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosia
l ditingkat pemuda, padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan
peranan pemuda untuk membantu memediasi masyarakat agar keluar dari himpitan
masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena dengan terbantunya
masyarakat maka sedikit  banyak himpitan persoalan akan dapat teratasi. Dengan perilaku
ini, pemuda telah melakukan langkah k o n k r i t
d a l a m   m e l a k u k a n  
b e l a n e g a r a .  
Fenomena-fenomena diatas merupakan tantangan bagi kita dan akan 
cenderungmenjadi pemecah bila tidak segera diatasi, dicari jalan
k e l u a r n y a . K o n d i s i p e m u d a y a n g seperti itu juga akan menjadikan pemuda kita
menjadi pemuda yang kehilangan identitas dan karakter yang berdampak pada hilangnya
perekat di masyarakat yaitu pemuda itu
sendiri. Salah satu hal penti ng yang harus disadari pemuda adalah bahwa pemud
a tidak dapat
melepaskan diri dari tanggung jawab atas problematika bangsa yang dihad
a p i   s a a t   i n i . Pemuda harus berperan serta dan berada dalam garis terdepan, dalam melakukan
perubahan, hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan bangsa ini, mempersiapkan
diri dalam menghadapi tantangan yang lebih besar, untuk mengantisipasi terjadinya
penjajahan gaya baru disegala aspek, atas derasnya arus globalisasi yang tak terbendung juga
merupakan salah satu menjaga negara ini.
Hal lain yang tak kalah pentingnya, pemuda harus memiliki kepekaan sosi
a l   d a n memiliki tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini. Usaha pembelaan negara
berdasar  pada kesadaran setiap pemuda akan hak dan kewajibannya. Kesadaran demikian perlu
ditumbuhkembangkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta
dalam pembelaan Negara. Proses motivasi untuk membela negara dan bangsa akan
berhasil jika setiap pemuda memahami keunggulan negaranya.  Disamping itu setiap pemuda
hendaknya juga memahami kemungkinann segala macam ancaman terhadap 
e k s i s t e n s i  bangsa dan negara Indonesia. Dalam hal ini terdapat beberapa dasar pemikiran yan
g dapat dijadikan sebagai bahan motivasi setiap pemuda untuk ikut dalam usaha bela Negara.
Kaelan dan Achmad Zubaidi (2007/121) mengemukakan bahwa untuk mewujudkan motivasi
pemuda terhadap semangat bela negara setidaknya harus diperhatikan beberapa hal, antara lain:
1. P e n g a l a m a n s e j a r a h p e r j u a n g a n r e p u b l i k I n d o n e s i a
2. K e d u d u k a n   w i l a y a h   g e o g r a f i s   n u s a n t a r a   y a n g   s t r a t e g i s
3. K e a d a a n   p e n d u d u k   ( d e m o g r a f i s )   y a n g   b e s a r
4. K e k a y a a n   s u m b e r   d a y a   a l a m
5. P e r k e m b a n g a n d a n k e m a j u a n i l m u p e n g e t a h u a n d a n t e k n o l o g i
dibidang persenjataa
6. K e m u n g k i n a n   t i m b u l n y a   p e p e r a n g a n
Keenam pokok pikiran diataslah yang harus diperhatikan dan
ditumbuhkembangkan sebagai jalan meningkatkan motivasi generasi muda agar melakukan
upaya-upaya pembelaan Negara. Dengan membangun kesadaran itulah, maka pemuda telah
melakukan salah satu dari sekian banyak aspek untuk men jaga keutuhan Negara ini
yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pendidikan Bela
N e g a r a   h a r u s   d i a j a r k a n   s e j a k   d i n i ,   m u l a i   d a r i   p e n d i d i k a n   d a s a r , menengah
dan tinggi ( dari TK s/d Universitas). Memang saat ini kurikulum Tahun 2013 tidak
secara eksplisit mencantumkan hal tersebut, namun tidak menghambat untuk menyampaikan
materi pendidikan Kewarganegaraan, Pancasila, Sejarah Perjuangan Bangs
a   d a n   m a t a  pelajaran lainnya yang relevan, serta Pramuka yang menjadi kewajiban ekstra Kur
ikuler. Penanaman nilai nila Bela Negara (Cinta tanah air, Sadar Berbangsa dan
Bernegara, Yakin Pancasila sebagai Ideologi Negara, Rela Berkorban,
serta Mempunyai kemampuan  awal
secara psikis dan fisik untuk Bela Negara) bagi pel
a j a r   s a n g a t   p e n t i n g .   D a l a m  penyelenggaraan pendidikan  dan  pelatihan 
Bela Negara, pihak sekolah  dapat melibatkan instansi terkait,
seperti unsur TNI, Polri, Kemhan, Lemhannas, Kemenko Polhukam,
Kemendikti dan Riatek, Kemdikbud, Kemdagri, Pemda dll dalam menyampaikan materi
berupa Ceramah,
Diskusi Interaktif, sampai dengan simulasi Bela Negara, sehingga terwu
jud
s inergitas   penyelenggaraan   Bela  N egara  di kalangan 
S i s w a   d a n   M a h a s i s w a . Materi disampaikan secara Komunikatif, Dialogis dan
Interaktif, sehingga Tidak Monologis, Dokrinal dan Menakutkan peserta. Pendidikan Bela
Negara harus berupaya membuat peserta menjadi betah, senang,
riangg e m b i r a ,   m e n g g u n a k a n   b a h a s a - b a h a s a   y a n g   m u d a h   d i c e r n a   d a n  
d i t e r i m a   m a s ib militer sebagaimana dikhawatirkan oleh sebagain
elit politik yang dianggap seperti  Era Orde Baru ( Militer akan kembali memasuki Bidang
Politik). Materi- materi Bela Negara harus sesuai kondisi dan tantangan ke depan, agar mudah
diresapi, dihayati, dan dijiwai  oleh semua unsur masyarakat untuk bekal  Bela
Negara dalam semua aspek Kehidupan IPOLEKSOSBUDHANKAM.
Bela negara adalah komponen penting dalam tegaknya negara sebagai negara
yang berdaulat, adil dan makmur. Tanpa Bela Negara yang kuat dan kokoh, akan sulit negara
kita mewujudkan kemandirian yang merupakan salah satu dasar menjadi Negara yang hebat
dan berpengaruh di Asia dan Dunia. Diklat Bela Negara harus ditingkatkan di semua level
Ormas, LSM dan berbagai Parpol, maupun di lingkungan Pemerintahan, perusahaan
BUMN dan
Swasta agar terwujud rasa Nasionalisme, Patriotisme dan Cinta Tanah A
i r   y a n g   t i n g g i terhadap NKRI. Kita memang saat ini tidak dalam menghadapi
(Musuh Nyata) perang fisik dengan Negara  lain seperti Korea Selatan menghadapi Korea
Utara. Namun sesungguhnya kita saat
ini lagi menghadapi (Musuh Negara Indonesia) seperi Kemiskinan, Nark
oba, Ideologi
Radikal dll, termasuk perlambatan perkembangan ek
o n o m i   y a n g   l a g i   k u r a n g menggembirakan yang berpotensi seperti
Krisis Tahun 2008 Untuk itu, semua
komponen bangsa harus sepakat melawan (musuh bangsa)  tersebut dengan
melakukan Bela Negara. dampaknya setelah  merayakan 70 Tahun Kemerdekaan  RI,
perlu dipertimbangkan kembali
dalam jangka pendek untuk melakukan (Sumpah Pemuda jilid II) atau se
b u t a n   l a i n n y a “Sumpah Kebangsaan” sebagaimana yang dilakukan oleh para
pejuang dan pendahulu kita melaksanakan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928
agar mempunyai semangat perjuangan
bangsa dan tekad yang  kuat untuk memajukan Negara dan Bangsa ini, ditengah persaingan
global antar bangsa di dunia. Generasi muda Indonesia harus memiliki jati diri dan
daya tangkal, serta daya saing dalam mengarungi arus globalisasi yang telah
melanda Indonesia. Semoga pencerahan ini menjadi renungan dan dapat segera
ditindak-lanjuti sesuai ketentuan peraturan yang berlaku oleh rekan- rekan sekalian,
sesuai fungsi dan tugas yg diemban agar upaya bela negara dapat
lebih nyata dirasakan manfaatnya oleh Generasi Muda khususnya para 
p e m u d a   s e b a g a i generasi penerus bangsa.

Peran Serta Pemuda


 Disaat kondisi bangsa seperti saat ini peranan generasi muda sebagai pilar penggerak,
pengawal  jalannya
reformasi, dan pembangunan sangat diharapkan. Dengan organisasi dan jaringannya yang luas,
pemuda dapat memainkan peran yang lebih besar untuk mengawal jalannya reformasi dan 
pembangunan. Permasalahan yang dihadapi saat ini, 
justru banyak g e n e r a s i   m u d a   a t a u   p e m u d a   y a n g   m e n g a l a m i   d i s o r i e n t a s i ,   d i
slokasi, dan terlibat pada
k e p e n t i n g a n   p o l i t i k   p r a k t i s .   S e h a r u s n y a   m e l a l u i   g e n e r a s i   m u d a   t e r l a h i r 
inspirasi untuk m e n g a t a s i   b e r b a g a i   k o n d i s i   d a n   p e r m a s a l a h a n   y a
n g   y a n g   a d a .   G e n e r a s i   m u d a   y a n g mendominasi populasi penduduk !
ndonesia saat ini, mesti mengambil peran sentral dalam  berbagai bidang untuk
membangun bangsa dan Negara.
Sudah Saatnya pemuda menempatkan diri sebagai agen sekalig
u s   p e m i m p i n  perubahan. Pemuda harus memperjuangkan cita-cita bangsa melalui
perjuangannya. Generasi muda yang relati f bersih dari berbagai kepentingan akan
menjadi asset yang potensial dan mahal dimasa depan. Saatnya pemuda memimpin
perubahan. Pemuda yang tergabung dalam berbagai Organisasi Kemasyarakatan,
pemuda yang memiliki persyaratan  awal untuk memimpin perubahan. Mereka memahami
dengan baik kondisi daerahnya dari berbagai sudut pandang. Kemudian proses kaderisasi formal,
informal dalam  organisasi, serta interaksi yang kuat dengan berbagai lapisan sosial.
Pemuda harus bersatu dalam kepentingan yang sama (common interest)
untuk suatu kemajuan dan perubahan. Tidak ada yang bisa menghalangi
perubahan yang diusung oleh
kekuatan generasi muda, sepanjang moral dan semangat juang 
t i d a k   l u n t u r .   N a m u n  bersatunya  pemuda dalam  satu perjuangan  bukanlah 
persoalan  mudah. Dibutuhkan syarat minimal agar pemuda dapat berkumpul dalam satu
kepentingan. Pertama, moral perjuangan harus terpenuhi, yakni terbebas dari kepentingan
pribadi atau kepentingan kelompok. Kedua, kesamaan agenda perjuangan secara umum.
Ketiga, terlepasnya unsur-unsur primordialisme dalam perjuangan bersama yang sensitive dalam
kebersamaan.
Mengembalikan semangat nasionalisme dan patriotisme dikalangan pe
m u d a   a k a n mengangkat moral per juangan generasi muda . Nasionalisme adalah
kunci integritas suatu
negara atau bangsa. Sementara visi reformasi seperti pemberantasan
K K N ,   a m a n d e m a n konstitusi, otonomi daerah, budaya demokrasi yang wa jar,
dan egaliter juga dapat mema cu semangat pemuda untuk memulai perubahan.
Pemuda menjadi aktor untuk terwujudnya demokrasi politik dan ekono
mi yang
sebenarnya.Tidak dapat dihindari bahwa politik dan ekonomi masih me
n j a d i   b i d a n g eksklusif bagi sebagian orang, termasuk generasi muda. Pemuda
harus menyadari, bahwa sumber daya (resource) negeri ini merupakan aset yang
harus dipertahankan supaya
tidak t e r j e b a k   d a l a m   k o n s p i r a s i   e k o n o m i   k a p i t a l i s . P e m u d a   h a r u s   d a p a t  
m e m a i n k a n   p e r a n n y a sebagai kelompok penekan (pressure group) agar
kebijakan-kebijakan strategis pemerintah  betul-betul bermanfaat bagi kepentingan
bangsa.
Hal mendasar yang harus dimiliki oleh generasi muda dalam kontribusinya mengisi
kemerdekaan untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional adalah emangat
kebangsaan sebagai sinergi antara rasa kebangsaan dan faham kebangsaan yang menyatukan
tekad untuk senantiasa menjaga martabat bangsa serta pemahaman t e n t a n g   a p a
dan bagaimana bangsa ini mewujudkan masa depannya (Lemhannas RI,
2 0 0 8 ) Dengan kondisi demikian itu dalam rangka menumbuhkan semangat
belanegara bagi generasi muda guna menjamin ketahan nasional Indonesia
dalam pencapaian tujuan nasional, pendidikan nasional sangat dibutuhkan keberhasilannya
guna menumbuhkan sikap, moral dan watak bangsa. Dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional mempertegas  rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasiona
l sebagai berikut :
1. F u n g s i   P e n d i d i k a n
N a s i o n a l   i a l a h   m e n g e m b a n g k a n   k e m a m p u a n   d a n   w a t a k   s e r t a  perada
ban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,  kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Undang-
undang nomor 2 tahun 1989  tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa
kurikulum dan isi pendidikan yang memuat pendidikan

Pancasila, pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan terus ditingkatkan dan
dikembangkan di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Sebagai pelajar kita
harus
ikut berpartisipasi dalam membela negara di lingkungan keluarga,
s e k o l a h ,   d a n masyarakat.
1. L i n g k u n g a n   K e l u a r g a a n g g o t a k e l u a r g a y a n g t e r d i r i a t a s a y a h ,
ibu, anak, serta orang lain yang
m e n j a d i  bagian dari keluarga harus melaksanakan kewajiban nya dengan baik dan
sungguh-sungguh agar mendapatkan haknya sesuai kewajiban yang telah dilakukannya.
Misalnya, ayah/ibu mencari nafkah dan mengurus rumah tangga, anak-anak
belajar dengan sungguh-sungguh, serta pembantu mengerjakan pekerjaan di
rumah dengan baik.
2. L i n g k u n g a n S e k o l a h
Warga sekolah %0iitas akademika+ menghormati kepemimpinan k
e p a l a   s e k o l a h dengan cara melak sanakan kewajibannya, antara lain sebagai berikut:
a. Siswa belajar dengan baik dan memenuhi unsur wajib belajar secara
akademik. 
b. Siswa menaati tata tertib sekolah atau berdisiplin
c. Gu r u   m e n d i d i k   s i s w a   d e n g a n   b a i k ,   d i   a n t a r a n y a   p e n
d i d i k a n   d a m a i   d a n  penyelesaian konflik tanpa kekerasan, serta mengac
u pada tujuan yang akan dicapai, baik kompetensi siswa maupun kurikulum
d. Staf tata usaha melaksanakan tugas dengan baik dengan
mendokumentasikan administrasi dengan tertib
e. P e n j a g a s e k o l a h m e l a k s a n a k a n t u g a s n y a d e n g a n b a i k .
3. Lingkungan Masyarakat dan Negara
Perilaku di masyarakat memperlihatkan bela negara disesuaikan dengan
tuntutan dan kebiasaan masyarakat setempat. Misalnya,
m e n g i k u t i   s e g a l a   k e g i a t a n   d e n g a n  berpartisipasi mengelola lingkungan yang k
ondusif dan mendukung kebijakan pemerintah setempat. Bidang hokum, yaitu dengan cara b
erperilaku yang tidak melanggar tata tertib yang berlaku.
Dalam bidang ekonomi dapat berpartisipasi meningkatkan kem
a k m u r a n   d i lingkungan masyarakat dengan cara menjadi anggota koper
a s i   d a n   t i d a k   m e l a k u k a n kecurangan dalam perekonomian. Di bidang sosial
budaya, mampu menunjukkan
nilai budaya terbaik sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Bidang pertahanan dan
keamanan dapat berbentuk menjaga keamanan lingkungan, seperti ikut
ronda malam. Kepedulian terhadap alam, di antaranya tidak mela kukan
perbuatan yang
dapat merusak k e s e i m   b a n g a n   a l a m ,   s e p e r t i   p e n e b a n g a n   p o h o n   s e w e n a n g -
w e n a n g   d a n   m e n d i r i k a n  bangunan seenaknya.

PERAN MAHASISWA DALAM MEMBELA NEGARA


Mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah
bangsa. Roda sejarah demokrasi selalu menyertakan mahasiswa
sebagai pelopor, penggerak bahkan sebagai pengambil keputusan.
Hal tersebut telah terjadi di berbagai negara di dunia, baik Timur
maupun di Barat
Pemikiran kritis, demokratis, dan konsuktif selalu lahir dari
pola pikir para mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali
mempresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di
masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk
memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa dengan cara mereka
sendiri.
Dalam sejarahnya mahasiswa merupakan kelompok dalam kelas
menengah yang kritis dan selalu mencoba memahami apa yang
terjadi di masyarakat. Bahkan di zaman kolonial, mahasiswa
menjadi kelompok elite paling terdidik yang harus diakui kemudian
telah mencetak sejarah bahkan mengantarkan Indonesia ke gerbang
kemerdekaannya.
Dengan demikian adalah sebuah keharusan bagi mahasiswa
untuk menjadi pelopor dalam melakukan fungsi control terhadap
jalannya roda pemerintahan sekarang. Bukan malah sebaliknya.
Mahasiswa sudah terlanjur dikenal masyarakat sebagai agent
of change, agent of modernization, atau agen-agen yang lain. Hal
ini memberikan konsekuensi logis kepada mahasiswa untuk
bertindak dan berbuat sesuai dengan gelar yang disandangnya.
Mahasiswa harus tetap memiliki sikap kritis, dengan mencoba
menelusuri permasalahan sampai ke akar-akarnya.

Dengan adanya sikap kritis dalam diri mahasiswa diharapkan


akan timbul sikap korektif terhadap kondisi yang sedang berjalan.
Pemikiran prospektif ke arah masa depan harus hinggap dalam pola
pikir setiap mahasiswa. Sebaliknya, pemikiran konservatif pro-
status quo harus dihindari. Tetapi tidak bisa dipungkiri, mahasiswa
sebagai social control.

terkadang juga kurang mengontrol dirinya sendiri. Sehingga mahasis
w a   h a r u s menghindari tindakan dan sikap yang dapat merusak status yang disandangnya.
termasuk sikap hedonis-materialis yang banyak menghinggapi mahasiswa. Karena itu,
kepeduliandan nasionalisme terhadap bangsa dapat pula ditunjukkan dengan
keseriusan menimbailmu di bangku kuliah. Mahasiswa dapat mengasah keahlian dan
spesialisasi pada bidang
ilmu yang mereka pelajari di perguruan tinggi, agar dapat meluruska
n   b e r b a g a i ketimpangan sosial ketika terjun di masyarakat kelak. Peran dan fungsi
mahasiswa dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi esensi dan agenda
yang diperjuangkan. Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi, harus
tetap tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa. Sikap kritis harus tetap ada
dalam diri mahasiswa,
s e b a g a i   a g e n   p e n g e n d a l i   u n t u k   m e n c e g a h   b e r b a g a i  penyelewen
gan yang terjadi terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan.
Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan solidaritas
kerakyatan.

Organisasi Kemahasiswaan
Resimen Mahasiswa (MENWA) merupakan wadah penyaluran potensi Mahasiswa untuk ikut
serta dalam bela Negara. Melalui Pendidkan Dasar Militer yang wajib ditempuh setiap anggota
MENWA, diharapkan memantapkan fisik dan mental serta rasa kesadaran bela  Negara
dengan semangat, disiplin, dan jiwa nasionalis yang tinggi.
PENUTUP
KESIMPULAN
Da r i   u r a i a n   p e m b a h a s a n   d i a t a s ,   d a p a t   d i s i m p u l k a n   s e b a g a i   b e r i k u t .   B e l a
negara merupakan sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan
dan petinggi suatu negara yang mencerminkan patriotisme seseorang,
suatu kelompok atau seluruh komponen
untuk kepentingan mempertahankan eksistensi negara. Bela negara juga dapat dimaknai
sebagai upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republik Indonesia
terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri dengan
cara penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia
maupun oleh seluruh komponen bangsa.

Membangun Kesadaran Bela Negara pada pemuda merupakan sesuatu yang penting karena
pemuda merupakan generasi penerus  bangsa. Begitu besarnya kiprah pemuda dalam
melakukan perubahan-perubahan di negara indonesia sebagai wujud sikap
belanegara. Dahulu para pemuda indonesia bersatu padu untuk memperoleh
kemerdekaan d a n s a a t i n i p e r a n d a n f u n g s i p e m u d a s e b a g a i g e n e r a s i
p e n e r u s b a n g s a d a n p e n g i s i kemerdekaan sebagaimana dilakukan pemuda tempo dulu
masih sangat diidamkan olehseluruh elemen bangsa.

Semangat juang dan patah semangat yang dimiliki kaum muda he
n d a k n y a dimanfaatkan sebagai dasar pergerakan pemuda. Pemuda kala ini
hendaknya ikut serta
dalam usaha pembelaan negara yang dilakukan dengan cara mengisi kemer
dekaan dengan manampilkan sikap-
s i k a p   p o s i t i f   y a n g   s e s u a i   d e n g a n   i d e o l o g i   b a n g s a   d a n konstitusi yang berlaku di
indonesia. Semangat bela negara dapat tercermin dari adanya
kesadaran pemuda akan aturan-aturan yang harus dipatuhi dan 
dilaksanakan, sertaadanya kemelekan politik dari para pemuda yang
a k h i r n y a d a p a t m e m p o s i s i k a n d i r i dalam kancah politik nasional untuk perubahan
Indonesia.
SARAN

Agar Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi, maka kita sebgai warga negara Indonesia
harus dapat membela negara. Dengan adanaya makalah ini diharapkan
para pelajar maupun pembaca, dapat lebih mengerti apa itu arti bela negara itu. Sehingga dapat
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
RUJUKAN
Harist Muzani, Teuku, Revolusi peran pemuda pasca konflik, tersedia dalam
http://keacehan.blogspot.com/2011/01/revolusi-peran-pemuda-pasca-konflik.html.
http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=747&Itemid=135

Kaelan dan Zubaidi, Achmad. 2007. Pendidikan kewarganegaraan. Paradigma : Yogyakarta.

Utama, Wira.Penanaman Bela Negara Pada Mata Pelajaran PKN Memiliki Posisi Strategis
http;//lms.aau.ac.id/library/ebook/MJ_3774_11_H/files/res/downloads/
download_0030.pdf

Undang-Undang Dasar 1945. Citra Umbara: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai