Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN

Setelah mempelajari materi pembelajaran BAB 1 diharapkan peserta didik dapat:


1. Menjelaskan karakteristik sel.
2. Menjelaskan perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan.
3. Menjelaskan karakteristik jaringan, baik jaringan hewan maupun jaringan tumbuhan.
4. Menjelaskan karakteristik organ, sistem organ, dan organisme.

A. Sel
Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil mahkluk hidup. Sebagai unit struktural
artinya setiap makhluk hidup tersusun dari sel atau sel-sel. Sebagai unit fungsional berarti sel dapat
melakukan fungsi-fungsi kehidupan yang berlangsung di dalam sel. Sel yang menyusun tubuh
makhluk hidup pada umumnya berukuran sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan bantuan
mikroskop. Namun, beberapa sel dapat dilihat dengan penglihatan biasa contohnya sel telur ayam.
Semua sel pada dasarnya memiliki struktur yang sama, tersusun atas membrane plasma, sitoplasma,
dan inti. Sekalipun ada sedikit perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan, namun semua
struktur umum sel pada semua makhluk hidup adalah sama.
Struktur sel secara umum dari yang paling luar ke yang paling dalam. Mulai dari
dinding sel, membran plasma, sitoplasma, hingga inti sel.
1. Dinding Sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan saja. Apabila kita mengamati sayatan
bagian tumbuhan, bagian paling luar dan agak tebal itulah dinding sel. Dinding sel membuat
sel tumbuhan lebih kaku dan lebih kuat dibandingkan sel hewan. Dinding sel tumbuhan tidak
seperti tembok yang tidak dapat dilalui apapun. Dinding sel tumbuhan terbuat dari bahan
selulosa sehingga masih bisa dilewati air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya.
2. Membran Plasma
Membran plasma sering juga disebut selaput plasma. Pada sel hewan, membran plasma
merupakan lapisan yang paling luar. Lapisan ini sangat tipis sehingga kita tidak bisa
melihatnya dengan hanya menggunakan mikroskop cahaya. Membran plasma tersusun atas
lemak dan protein.
Membran plasma bersifat selektif permeabel. Artinya, ada zat tertentu yang dapat masuk
dengan mudah tetapi ada juga zat tertentu yang tidak dapat atau sulit melewatinya. Oleh karena
itulah membran plasma berfungsi mengatur keluar dan masuknya zat ke dalam sel.
3. Sitoplasma

1
Sitoplasma merupakan isi sel. Sitoplasma tersusun atas air dan bahan-bahan kimia yang
terlarut seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Oleh karena itu, pada sel
tumbuhan yang sudah mati akan tampak kosong sebab cairan dan benda yang lain sudah tidak
ada.
4. Inti Sel
Inti sel merupakan badan di dalam sitoplasma yang ukurannya paling besar. Inti
memegang peranan penting sebab di dalam inti terdapat materi inti yang berperan dalam
pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya.
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan dapat Ananda lihat pada tabel berikut ini!
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
No. Bagian Sel Sel Hewan Sel Tumbuhan
1 Dinding Sel Tidak ada Ada
2 Membrane Sel Ada Ada
3 Sitoplasma Ada Ada
4 Organel Sel
a. Nucleus Ada (bagian terbesar) Ada
- Letak nucleus Biasanya di tengah Di tepi sel
b. Retikulum Endoplasma Ada Ada
c. Ribosom Ada Ada
d. Sentriol Ada Tidak Ada
e. Badan Golgi Ada Ada
f. Lisosom Ada Tidak Ada
g. Mitokondria Ada Ada
h. Plastida Ada Ada
i. Badan Mikro
- Peroksisom Ada Ada
- Glioksisom Tidak ada Ada
J. Vakuola Kecil/tidak ada Ada, ukurannya besar

B. Jaringan
Pada makhluk hidup yang tersusun oleh banyak sel, ada sekumpulan sel yang bertugas
menjalankan suatu tugas tertentu. Dengan demikian, pada makhluk hidup bersel banyak terdapat
beberapa sel yang secara terkoordinasi menjalankan suatu fungsi tertentu. Sekumpulan sel yang
mempunyai struktur dan fungsi yang sama disebut jaringan.
2
1. Jaringan Pada Hewan
Kita dapat menemukan empat macam jaringan pada hewan, yaitu: jaringan epitel, jaringan ikat,
jaringan otot, dan jaringan saraf.
2. Jaringan pada Tumbuhan
Adapun jaringan pada tumbuhan terdiri dari jaringan meristematik, jaringan epidermis, jaringan
parenkim, jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut yang terdiri dari xilem, dan floem.
C. Organ
Apa organ itu? Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melaksanakan fungsi tertentu.
Organ-organ pada hewan dan manusia diantaranya: mata, paru-paru, jantung, usus dan lain-lain.
Organ pada tumbuhan diantaranya akar, batang dan daun. Sebagai contoh, silahkan kita perhatikan
struktur organ daun. Daun tersusun oleh beberapa macam jaringan. Walaupun setiap jaringan
memiliki fungsinya sendiri, tetapi secara bersama-sama jaringan akan mendukung fungsi yang lebih
besar, yaitu fungsi daun sebagai tempat terjadinya fotosintesis pada tumbuhan.
1. Organ Manusia dan Hewan
Amatilah tubuh kita, kita pasti dapat mengetahui di mana letak mata, hidung, telinga, mulut,
tangan, dan kaki. Itu semua disebut dengan organ. Masing-masing organ tersebut tersusun oleh
jaringan yang berbeda dan mendukung fungsi tertentu.
2. Organ Tumbuhan
Tumbuhan juga memiliki berbagai macam organ. Namun, bentuknya berbeda dengan
manusia dan hewan. Organ utama pada tumbuhan terdiri dari akar, batang dan daun. Selain itu, ada
juga organ tambahan yaitu bunga, buah, dan biji. Organ pada tumbuhan disusun oleh jaringan-
jaringan yang mendukung fungsi tertentu.
3. Sistem Organ
Beberapa organ tubuh baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan akan bekerjasama
membentuk sistem organ. Jadi tahukah kita apakah sistem organ itu? Sistem organ adalah kumpulan
organ-organ dengan fungsi tertentu.
Sistem organ saling bekerjasama untuk menjaga keselarasan dalam tubuh makhluk hidup.
Jika salah satu sistem organ mengalami gangguan maka akan menggangu sistem organ lainnya.
Contohnya, jika ginjal sebagai organ penyaring darah rusak, maka sistem peredaran darah akan
terganggu.
a) Sistem Organ Hewan dan Manusia
Organ-organ tertentu akan saling terkait, saling melengkapi dan membentuk satu- kesatuan
fungsi tertentu membentuk sebuah sistem organ. Misalnya, sistem pernapasan kita tersusun dari
organ hidung, tenggorok, dan paru- paru.Tubuh manusia dan hewan memiliki berbagai sistem organ
diantaranya sistem pernapasan, pencernaan, peredaran darah, perkembangbiakan, pengeluaran
3
(ekskresi), koordinasi, sistem gerak dan lainnya. Perhatikan gambar-gambar dibawah ini supaya kita
bisa memahami sistem organ apa saja yang menyusun tubuh manusia.
Berikut contoh sistem organ pada manusia

4
b) Sistem Organ Tumbuhan
Sistem organ pada tumbuhan melibatkan organ akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
Sistem organ pada tumbuhan, antara lain sistem pengangkutan, sistem reproduksi, dan sistem gerak.
1. Sistem Pengangkut
Sistem pengangkutan atau sistem transportasi pada tumbuhan melibatkan organ akar, batang
dan daun. Sistem pengangkutan dilakukan oleh jaringan pengangkut yang terdiri dari xilem dan
floem. Pengangkutan air dimulai dari xilem yang ada di akar menuju batang dan daun. Sedangkan
pengangkutan hasil fotosintesis dari floem yang ada di daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
2. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada tumbuhan dibedakan menjadi reproduksi seksual/kawin dan repoduksi
aseksual/tak kawin. Reproduksi seksual melibatkan organ bunga, sedangkan reproduksi aseksual
melibatkan organ akar, batang atau daun.
3. Sistem Gerak
Tumbuhan juga dapat melakukan gerak. Gerak pada tumbuhan disebabkan oleh adanya
rangsangan. Baik rangsangan dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri maupun rangsangan yang
berasal dari tubuh tumbuhan atau dari lingkungan. Gerak pada tumbuhan umumnya sangat lambat
sehingga tidak terlihat oleh mata. Sistem gerak pada tumbuhan dapat terjadi pada seluruh organ
tumbuhan, bergantung organ tubuh mana yang mendapat rangsangan. Gerak pada tumbuhan yang
mudah kita amati adalah gerakan menutup pada daun putri malu jika kita sentuh.
D. Organisme
Apakah sistem organ yang ada pada makhluk hidup berfungsi sendiri-sendiri? Tidak ada
sistem organ yang berdiri sendiri. Semua sistem organ yang ada pada makhluk hidup saling
berhubungan dan akan bersatu membentuk organisme (makhluk hidup). Oleh karena itu, satu
makhluk hidup pada hakikatnya merupakan kesatuan dari beberapa sistem organ. Sekarang kita
telah mengetahui bahwa tubuh makhluk hidup yang bersel banyak tersusun oleh sistem organ.
Sistem organ tersusun oleh beberapa organ, organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan jaringan
tersusun oleh sel-sel. Kesemuanya itu berfungsi secara teratur sehingga makhluk hidup dapat
beraktivitas dengan baik.
Jika ada sel, jaringan, organ, atau sistem organ yang tidak berfungsi dengan baik maka
makhluk hidup akan mengalami gangguan. Oleh karena itu, kita harus bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa, sebab sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang kita miliki berfungsi dengan baik
karena kehendak-Nya.

5
BAB II Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan

Setelah mempelajari materi pembelajaran BAB 2 diharapkan peserta didik dapat:


1. Menjelaskan konsep lingkungan dan komponen-komponennya
2. Menjelaskan pengaruh komponen abiotik terhadap terhadap komponen biotik dalam
suatu ekosistem.
3. Melakukan pengamatan lingkungan dan mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik.
4. Menjelaskan pengertian interaksi.
5. Menjabarkan pola-pola interaksi
6. Menjelaskan konsep bentuk saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik.
7. Menyebutkan perbedaan antara rantai makanan dengan jaring-jaring makanan.

A. Pengertian Lingkungan
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen dalam ekosistem yang mengacu pada makhluk hidup atau
organisme. Artinya semua makhluk hidup dalam ekosistem termasuk dalam komponen biotik, baik
itu manusia, hewan, tumbuhan, hingga makhluk mikroskopik seperti bakteri atau dekomposer.
Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, komponen biotik ini dibedakan menjadi tiga, yakni
produsen (autotrof), konsumen (heterotrof), dan pengurai (dekomposer).
Produsen (Autotrof)
Pengertian produsen atau organisme autotrof adalah komponen biotik atau makhluk hidup yang
Mampu menghasilkan makanannya sendiri. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri lewat
proses fotosintesis karena tumbuhan memiliki klorofil dan bisa mendapatkan karbondioksida, air,
dan sinar matahari sebagai syarat melakukan fotosintesis.
Konsumen (Heterotrof)
Pengertian konsumen atau organisme heterotrof adalah komponen biotik atau makhluk hidup yang
tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain sebagai bahan
makanan. Hewan termasuk sebagai konsumen atau organism heterotrof ini. Terdapat 3 jenis-jenis
konsumen berdasarkan dari sumber makanan yang dikonsumsi antara lain yaitu:
1. Karnivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah daging organisme lain. Contoh
karnivora misalnya singa, harimau, buaya, serigala, dan hiu.
2. Herbivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah daun atau tumbuhan. Contoh
6
herbivora misalnya sapi, kambing, kerbau, rusa, jerapah, dan zebra.
3. Omnivora, yakni organisme yang sumber makanannya bisa berasal dari tumbuhan atau daging
organisme lain. Adapun contoh omnivora misalnya beruang, monyet, ayam, tikus, dan babi.
Pengurai (Dekomposer)
Pengertian pengurai atau dekomposer adalah organism yang bertugas untuk menguraikan sisa-sisa
makhluk hidup lainnya yang telah mati untuk dijadikan mineral dan unsur hara tanah. Adanya
dekomposer membuat keseimbangan ekosistem terjaga karena semua organisme kembali lagi ke
asal bentuknya menjadi sumber daya alam. Contoh pengurai misalnya bakteri, jamur, cacing tanah,
dan sebagainya.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen tidak hidup yang ada pada sebuah ekosistem. Adanya
komponen abiotik sangat menentukan apa saja jenis makhluk hidup yang bisa tinggal dan bertahan
di sebuah lingkungan ekosistem tertentu. Yang termasuk dalam komponen abiotik atau tak hidup
dalam ekosistem antara lain adalah air, udara, tanah, suhu, kelembaban, sinar matahari, iklim, dan
lain-lain.
B. Satuan dalam Ekosistem
a. Individu
Satu satuan makhluk hidup disebut individu. Individu berasal dari bahasa latin individuum
yang artinya tidak dapat dibagi (satu makhluk hidup tunggal).
b. Populasi
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup yang memiliki karakteristik yang sama, yang
hidup pada waktu yang sama, dan wilayah geografis yang sama Jumlah populasi dari satu ekosistem
dapat berubah dari waktu ke waktu. Populasi akan bertambah jika terdapat kelahiran baru dan akan
berkurang jika terjadi kematian. Demikian juga jika terjadi perpindahan. Perpindahan ke dalam
(imigrasi) akan menambah populasi, sedangkan perpindahan keluar (emigrasi) akan mengurangi
jumlah populasi.
c. Komunitas
Seluruh makhluk hidup yang kita dapatkan dalam kegiatan 1 adalah komunitas. Dengan kata
lain, yang hidup di dalam komunitas terdiri dari bermacam-macam populasi makhluk hidup.
d. Habitat
Habitat merupakan lingkungan fisik dimana suatu organisme hidup. Kita dapat mengatakan
bahwa habitat kambing di padang rumput. Habitat kera di atas pohon. Dapat dikatakan bahwa
habitat adalah tempat hidup asli suatu organisme. Keadaan habitatat suatu organisme meliputi
iklim, keadaan tanah, air, serta jenis tumbuh-tumbuhan dan hewan. Jika lingkungan fisik itu rusak,

7
maka dapat mempengaruhi organisme yang hidup di dalamnya dan dapat mempengaruhi seluruh
ekosistem.
e. Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang saling berinteraksi
atau membentuk hubungan timbal balik. Dalam suatu habitat atau tempat berjenis-jenis makhluk
hidup (komunitas) melangsungkan kehidupannya, komunitas ini tidak terlepas dari pengaruh
lingkungan abiotik di sekitarnya, seperti dengan air, tanah, udara, dan sinar matahari. Diantara
anggota komunitas dengan lingkungan abiotik tersebut terjadi interaksi atau hubungan yang saling
mempengaruhi, membentuk suatu sistem ekologi yang disebut ekosistem. Contohnya ekosistem
sungai, kebun, dan pantai.
f. Biosfer
Komunitas-komunits di bumi kita berinteraksi dengan lingkungan hidupnya akan
membentuk ekosistem-ekosistem. Akuarium adalah suatu ekosistem yang berukuran kecil,
sedangkan hutan dan lautan merupakan ekosistem yang berukuran besar. seluruh ekosistem di
permukaan bumi kita ini membentuk biosfer.

C. Pola Interaksi dalam Ekosistem


1. Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik
Dalam suatu ekosistem, komponen abiotik berpengaruh atau menentukan jenis makhluk
hidup yang sesuai dengan lingkungannya. Sebaliknya, komponen biotik pun berpengaruh pada
komponen abiotik. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Komponen-komponen pembentuk ekosistem
adalah komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik). Kedua komponen tersebut
berada dalam suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Secara alami
ekosistem dalam keadaan seimbang. Keseimbangan ini akan terganggu bila ada gangguan dari luar,
seperti bencana alam atau campur tangan manusia.
Komponen ekosistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling bergantung. Suatu komponen
biotik yang ada di dalam ekosistem ditunjang oleh komponen biotik lainnya. Dalam ekosistem
sering terjadi perubahan jumlah populasi tumbuhan,
herbivora, dan karnivora (komponen biotik). Alam akan mengatur ekosistem sedemikian rupa
sehingga perbandingan antara jumlah produsen dan konsumen selalu seimbang. Keseimbangan
alam (ekosistem) akan terpelihara bila komposisi komponen-komponenya (komponen biotik
maupun komponen abiotik) dalam keadaan seimbang. Untuk menjaga keseimbangan pada
ekosistem, maka terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan

8
populasi suatu organisme. Peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dalam suatu
ekosistem akan membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

2. Rantai makanan
Perhatikan gambar rantai makanan di bawah ini!
Dapatkah kita jelaskan apa yang terjadi pada gambar tersebut?
Dalam suatu ekosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan
dalam suatu garis lurus yang disebut rantai makanan. Rantai
makanan ini terjadi jika satu jenis produsen dimakan oleh satu
jenis konsumen pertama, konsumen pertama dimakan oleh satu
jenis konsumen kedua, dan seterusnya. Konsumen yang menjadi
pemakan terakhir disebut konsumen puncak. Rantai makanan
terjadi di berbagai ekosistem. Diantara rantai makanan tersebut terdapat pengurai. Karena pada
akhirnya semua makhluk hidup akan mati dan diuraikan oleh pengurai.
3. Jaring-Jaring Makanan
Di alam ini produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen pertama. Tetapi, bisa
dimakan oleh lebih dari satu jenis konsumen pertama. Satu jenis konsumen pertama bisa dimakan
lebih dari satu jenis konsumen kedua dan seterusnya. Kumpulan dari beberapa rantai makanan
disebut jaring-jaring makanan.

4. Piramida Makanan
Apakah kita dapat memprediksi apakah yang akan terjadi apabila salah
satu organisme jika tidak tersedia di alam? Apakah yang akan terjadi
jika produsen dalam suatu ekosistem punah? Dalam ekosistem yang
seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah konsumen
tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak daripada konsumen
tingkat III, demikian seterusnya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya
energi pada setiap tingkatan makanan. Jika rantai makanan
9
digambarkan dari produsen sampai konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida
makanan. Coba kita amati piramida makan pada gambar!

Setiap tingkatan organisme menempati tingkatan tertentu yang disebut tingkatan tropik. Tingkatan
tropik tersebut dapat dihitung berdasarkan jumlah individu, biomasa, dan kandungan energinya.
Perbedaan tingkat tropik dinyatakan dalam perbandingan luas yang disusun mulai dari tingkat
tropik I sampai tingkat tropik tertinggi.
5. Macam-Macam Ekosistem
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan atas dua macam, yaitu:
a. Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia,
misalnya laut, hutan, sungai dan gurun.
b. Ekosistem buatan, yaitu ekosistem yang sengaja di buat oleh manusia. Misalnya waduk, kolam,
dan akuarium.
c. Sedangkan berdasarkan habitatnya, ekosistem dibedakan atas dua golongan, yaitu:
1. Ekosistem darat atau teresterial, misanya hutan, gurun, padang rumput, dan tundra. Apakah
kalian tahu apa yang disebut tundra? Tundra merupakan daerah dingin dan tandus yang
terdapat di daerah kutub bumi. Di daerah tersebut, tumbuhan yang dapat hidup hanyalah
lumut. Oleh karena itu, daerah ini biasanya disebut sebagai padang lumut.
2. Ekosistem perairan atau akuatik.

10
BAB III Pencemaran Lingkungan

Setelah mempelajari materi pembelajaran BAB 3 diharapkan peserta didik dapat:


1. Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan
2. Menjelaskan penyebab pencemaran air
3. Menjelaskan dampak pencemaran air
4. Menjelaskan usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi pencemaran air
5. Menganalisis penyebab, dampak, dan usaha mengatasi pencemaran udara.
6. Menganalisis penyebab, dampak, dan usaha mengatasi pencemaran tanah.

A. Pencemaran Lingkungan
Tahukah kita apa itu pencemaran lingkungan? Pencemaran lingkungan merupakan satu dari
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan. Pencemaran lingkungan
(environmental pollution) merupakan segala sesuatu baik berupa bahan-bahan fisika maupun kimia
yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Menurut UU RI Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
B. Pencemaran Air
1. Pengertian Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya.
2. Penyebab Pencemaran Air
Air yang tercemar akan mengakibatkan rusak atau matinya makhluk hidup di air. Hal ini
dapat Ananda amati dengan jelas. Kita tidak akan menemukan ikan atau binatang air lain di air yang
tercemar. Apa penyebab pencemaran air itu? Pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air,
sumur, sungai, rawa-rawa, danau, dan laut. Bahan penyebab pencemaran air dapat berasal dari
limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian. Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan. Salah satu sumber
pencemaran adalah deterjen (sabun cuci). Deterjen merupakan salah satu bahan yang bisa
menimbulkan pencemaran yang banyak dipakai oleh masyarakat. Hampir setiap hari, setiap
keluarga mencuci menggunakan deterjen. Mereka membuang deterjen ke saluran air.

11
3. Dampak Pencemaran Air

Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak yang tidak
menguntungkan. Limbah dari sisa detergen dan pestisida (misalnya DDT) dapat merangsang
pertumbuhan kanker (bersifat karsinogen), menyebabkan gangguan ginjal, dan gangguan kelahiran.
DDT (Dikloro Difenil Trikloretana) bersifat nonbiodegradabel yang artinya tidak dapat terurai
secara alamiah. Karena itu jika dipergunakan dalam pemberantasan hama, DDT akan mengalami
perpindahan melalui rantai makanan, akhirnya tertimbun dalam tubuh konsumen terakhir. Makin
tinggi tingkat trofi makin pekat kadar zat pencemarnya. Peristiwa ini disebut biomagnifiation
(pemekatan hayati).
Coba apa akibat penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan? Penggunaan
racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan menimbulkan kerusakan ekosistem air. Bahan
peledak dapat menghancurkan terumbu karang. Di samping merusak ekosistem terumbu karang,
penggunaan bahan peledak juga merusak habitat dan tempat perlindungan ikan. Racun tidak hanya
membunuh hewan sasaran yaitu ikan yang berukuran besar, tapi juga memutuskan daur hidup dan
regenerasi ikan tersebut.
Tumpahan minyak di laut karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai
mengakibatkan kematian kerang, ikan, dan larva ikan di laut. Sebagian minyak dapat membentuk
lapisan mengambang dan lengket yang menyebabkan burung-burung laut tidak dapat terbang
karena lengketnya sayap. Lapisan minyak di permukaan air dapat menghalangi difusi oksigen ke air
laut, sehingga berakibat terjadinya penurunan kadar oksigen terlarut.
4. Usaha Mengatasi Pencemaran Air
Upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan pencemaran air yang
dapat kita lakukan antara lain:
 Menggunakan deterjen yang ramah lingkungan dan tidak menggunakan deterjen secara
berlebihan.
 Menggunakan pupuk organik dan kompos sebagai pengganti pupuk buatan pabrik. Hal ini
merupakan alternatif tepat untuk mengurangi pencemaran air oleh nitrat dan pospat. Kompos
12
dan pupuk organik di samping dapat memulihkan kandungan mineral dalam tanah juga dapat
memperbaiki struktur dan aerasi tanah serta mencegah eutrofikasi. Demikian juga pemanfaatan
musuh alami dan parasitoid dalam pemberantasan hama lebih aman bagi lingkungan. Hama
pengganggu populasinya berkurang, tetapi tidak menimbulkan residu pestisida dalam tanah dan
dalam tubuh tanaman. Pertanian organik sudah dikembangkan di negara-negara maju. Di
samping menghasilkan produk yang aman bagi lingkungan dan kesehatan, produk pertanian
organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
 Menghindari penggunaan racun dan bahan peledak ketika menangkap ikan. Dengan demikian
maka kelangsungan regenerasi ikan juga dapat berlangsung baik.
 Mengupayakan pencegahan kebocoran instalasi pengeboran minyak lepas pantai, kebocoran
tanker minyak yang dapat menimbulkan tumpahan minyak di laut.
 Melakukan gerakan penghijauan, reboisasi, pembuatan jalur hijau, mempertahankan areal
resapan air pada kawasan-kawasan penyangga untuk mencegah terjadinya banjir dan erosi
lapisan tanah. Pembuatan sengkedan dan terasering pada lahan miring juga dapat memperkecil
laju erosi, yang akhirnya dapat mengurangi tingkat pencemaran karena erosi lapisan tanah.
C. Pencemaran Udara
Udara yang tercemar adalah udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia dalam
jumlah banyak sehingga mengganggu manusia, hewan, tumbuhan, dan benda-benda lain di
lingkungan. Jika kita perhatikan, bahan-bahan pencemar tersebut merupakan bahan-bahan yang
dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan, mesin-mesin pabrik, dan kebakaran hutan. Memang
manusia membutuhkan pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor untuk kesejahteraan hidupnya. Akan
tetapi, semua itu haruslah dilakukan dengan tetap memperhatikan pengaruh negatifnya terhadap
lingkungan.
1. Penyebab Pencemaran Udara
Apa penyebab pencemaran udara itu? Secara umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu
pencemaran akibat sumber alamiah, dan akibat kegiatan manusia. Kita ingat benda yang
menyebabkan polusi udara ada bermacam-macam, antara lain karbon monoksida (CO), karbon
dioksida (CO2), nitrogen dioksida (NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), debu, dan asap. Jika kita
perhatikan, bahan-bahan pencemar tersebut merupakan bahan-bahan yang dihasilkan dari
pembakaran mesin kendaraan, mesin-mesin pabrik, dan pembakaran hutan.

13
Salah satu penyebab pencemaran udara adalah karbon monoksida. Dari manakah asal
karbon monoksida? Karbon monoksida terbentuk dari pembakaran yang tidak sempurna. Kendaraan
dan mesin-mesin pabrik yang sudah tua menjadi tidak sempurna pembakarannya dan berakibat
terbentuklah karbon monoksida. Salah satu karbon monoksida yang paling banyak menganggu
manusia adalah karbon monoksida yang berasal dari asap rokok. Bahan pencemar lain yang juga
sangat berbahaya bagi kesehatan adalah belerang, asap, dan debu. Debu dan asap merupakan bahan-
bahan padat kecil yang dapat mengganggu kesehatan pernapasan. Masih ingatkah kita, beberapa
waktu lalu terjadi kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan yang asapnya menggangu sampai
daerah lain bahkan negara lain? Saat itu tentu banyak penduduk yang menderita infeksi saluran
pernapasan akibat asap kebakaran hutan.
2. Dampak Pencemaran Udara
Pencemaran udara mengakibatkan kerugian bagi makhluk hidup. Mengapa demikian? rumah
kaca, dan rusaknya lapisan ozon. Kita mungkin pernah mengalami apa akibat abu vulkanik dari
meletusnya gunung berapi? Abu vulkanik dari meletusnya gunung berapi membuat udara tercemar
dan memicu terjadinya hujan asam. Abu vulkanik mengandung senyawa sulfur yang bersifat asam.
Kondisi asam ini dapat mematikan tumbuhan, banyak tumbuhan yang rusak akibat hujan asam atau
abu vulkanik. Selain akibat abu vulkanik, banyaknya zat belerang dan natrium di udara yang jika
bertemu dengan uap air juga akan menyebabkan hujan asam. Masih ingatkah kita pada modul
sebelumnya tentang bahan-bahan yang berbahaya di laboratorium? Salah satunya adalah asam sulfat
atau yang oleh masyarakat dikenal dengan air keras.
Hujan asam tersebut mengandung zat yang tak lain adalah asam sulfat atau air keras. Coba
kita bayangkan betapa berbahayanya jika hujan asam terjadi. Hujan asam tersebut dapat merusak
bangunan, kendaraan, dan mematikan tumbuhan karena bersifat korosif.
Tentu kita masih ingat Ozon (O3) di alam terdapat dalam jumlah kecil. Lapisan ozon berada
di stratosfer, ketinggian 20-35 km dari permukaan bumi. Coba apa manfaat lapisan ozon bagi kiata?
Lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B) yang
dipancarkan oleh matahari. Sinar UV yang dihasilkan oleh matahari dapat memicu kanker. Dengan
adanya ozon, masuknya sinar UV ini akan diredam sehingga dampak yang ditimbulkan lebih
sedikit.
Bagaimana pembentukan dan penguraian molekulmolekul ozon? Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon terjadi secara alami di lapisan stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon
14
lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. CFC
merupakan senyawa yang sering digunakan dalam produk-produk pendingin seperti freezer, AC,
dan aerosol. Ketika CFC terurai di atmosfer, maka akan memicu reaksi menyebabkan lapisan ozon
berlubang. Saat ini CFC untuk pendingin dan aerosol telah diganti dengan bahan lain yang ramah
lingkungan.
3. Usaha Mengatasi Pencemaran Udara
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pencemaran udara, di
antaranya adalah:
(1) Menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan untuk kendaraan bermotor
(2) Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, gunakan sepeda atau berjalan kaki untuk
perjalanan yang relatif dekat
(3) Melakukan gerakan penanaman pohon untuk memperbanyak produksi oksigen
(4) Mengolah asap pabrik, seperti yang dilakukan oleh PT Semen Padang mengubah asap
pabrik menjadi listrik yang disebut Pembangkit Listrik Tenaga Asap

D. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah suatu keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan alami tanah. Apa ciri-cirinya? Ciri-ciri tanah yang tercemar antara lain: 1.
Telah hilang kesuburannya 2. Keasaman pH tanah yang sudah tidak seimbang lagi. 3.
Mengeluarkan bau busuk 4. Kering 5. Mengandung berbagai kandungan logam berat dan berbagai
sampah anorganik.
1. Penyebab Pencemaran Tanah
Tanah Pencemaran tanah sangat erat hubungannya dengan pencemaran air. Air yang tercemar akan
menyebabkan tercemarnya tanah yang terkena air tersebut. Oleh karena itu, bahan yang
menyebabkan pencemaran air sesungguhnya merupakan bahan pencemar tanah juga. Selain bahan
pencemar yang larut dalam air, coba kita sebutkan pencemar tanah yang lainnya? Misalnya bahan-
bahan padat yang tidak bisa diuraikan, seperti plastik, karet, keramik, genting, gelas, dan kaca. Oleh
karena itu, bahan-bahan tersebut sangat sulit diuraikan, tanah yang banyak mengandung bahan-
bahan tersebut menjadi tercemar dan tidak subur. Penyebab pencemaran tanah lainnya di antaranya
sebagai berikut: 1. Sisa pestisida dari kegiatan pertanian yang meresap ke tanah. 2. Limbah deterjen
yang dibuang ke tanah. 3. Pengikisan lapisan humus (topsoil) oleh air. 4. Deposit senyawa asam
dari peristiwa hujan asam.
2. Dampak Pencemaran Tanah
Semua pencemaran pasti akan merugikan makhluk hidup terutama manusia. Semua jenis
pencemaran pasti akan merugikan makhluk hidup terutama manusia.

15
3. Usaha Mengatasi Pencemaran Tanah
Sampah plastik tidak akan terurai oleh pengurai, cobalah kita kurangi pemakaian plastik dan
buanglah sampahnya dengan baik supaya tidak mencemari air dan tanah. Pencegahan pencemaran
tanah bisa diupayakan dengan melakukan daur ulang sampah plastik, logam, kaca, karet. Limbah
deterjen sebaiknya jangan dibuang ke tanah, tetapi ditampung ke dalam bak penampungan untuk
selanjutnya dilakukan pengendapan, penyaringan, dan penjernihan. Pengikisan lapisan humus oleh
air hujan dapat dihindari dengan menjaga kelestarian tumbuhan. Tumbuhan dapat menyerap air,
seresah dedaunan yang dihasilkan dapat menyerap dan menahan air, serta perakarannya dapat
menahan dan mengikat tanah agar tidak mudah tererosi. Cara lain yang dapat kita lakukan apabila
tanah sudah tercemar, yaitu melalui remediasi dan bioremediasi. Remediasi adalah kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau
on-site) dan ex-situ (atau off-site). Remediasi on-site adalah pembersihan di lokasi. Cara ini lebih
murah dan lebih mudah. Langkahlangkahnya: pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Remediasi off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Setelah di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya: tanah
disimpan di bak atau tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya, zat pencemar dipompakan keluar dari bak, kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Remediasi off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. Skema remediasi offsite
dapat dilihat pada gambar 19! Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Selain mengatasi pencemaran tanah, bioremediasi
juga dilakukan untuk mengatasi pencemaran air. Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon
dioksida dan air).
Salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular
arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam
remediasi tanah. Jamur tersebut dapat berperan langsung karena kemampuannya menyerap unsur
logam dari dalam tanah. Jamur tersebut berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan
mikroorganisme bioremediasi lain, seperti bakteri tertentu, jamur, dan sebagainya.

16

Anda mungkin juga menyukai