Anda di halaman 1dari 5

Nama : Bunga Berlian

NIM : 4441210176

Kelas : 1 C

Resume Pengetahuan Ilmu Ekonomi

A. Uang

Uang adalah benda yang diterima masyarakat umum sebagai alat tukar dalam kegiatan ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi tradisional, uang berlaku didefinisikan alat tukar. Sedangkan dalam ilmu
ekonomi modern, uang memiliki makna yang lebih luas. Uang diterima sebagai alat pembayaran
transaksi jual beli atas barang dan jasa, serta kekayaan atau aset berharga lainnya, dan juga sebagai
alat pembayaran utang.

Jenis Jenis Uang

Menurut bahan pembuatannya, uang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

 Uang logam, jenis uang ini dibuat dari bahan logam (emas dan perak), bentuknya mudah
dikenali, nilainya tinggi dan stabil, tahan lama dan dapat dibagi dalam satuan yang lebih
kecil.
 Uang kertas, uang yang terbuat dari kertas dengan standarisasi baku. Biasanya pada uang
kertas ini dapat ditemukan gambar dan cap khusus.

Menurut lembaga yang mengeluarkan, uang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

 Uang kartal, alat bayar yang sah dan digunakan dalam transaksi sehari-hari
 Uang giral, uang yang berupa simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan.
Misalnya Cek.

Sedangkan menurut nilainya, uang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

 Uang penuh, Uang yang memiliki nilai bahan dan nilai nominal yang sama. Nominal uang
yang tertera sama dengan nilai bahan dan proses pembuatan uang ini
 Uang tanda, Uang yang nilai bahan dan nominalnya berbeda. Misalnya, untuk membuat
uang Rp2.000, biaya yang diperlukan adalah Rp1.000.

Fungsi fungsi uang

1. Fungsi asli uang

Suatu benda dapat dijadikan sebagai “uang” jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat
tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai
alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin keberadaannya oleh
pemerintahan.

Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama
(uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan
(scarcity). Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
(divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value). Fungsi
asli uang terbagi menjadi:
 Sebagai Alat Tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang
yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup
menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter
dapat diatasi dengan pertukaran uang.
 Sebagai Satuan Hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan
nilai berbagai macam barang atau jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya
kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan
harga barang atau jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang juga berperan
untuk memperlancar pertukaran.
 Sebagai Alat Penyimpan Nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli
dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah
uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan
uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa pada masa mendatang.
2. Fungsi turunan uang

selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan.
Fungsi turunan tersebut diantaranya:

 Sebagai Alat Pemindah Kekayaan: Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke
tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke
dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah
yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.
 Sebagai Pendorong Kegiatan Ekonomi: Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam
melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin
meningkat.
 Sebagai Alat Pembayaran yang Sah: Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang
semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau
barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia
memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang.
 Sebagai Alat Pembayaran Utang: Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada
masa yang akan datang.
 Sebagai Alat Penimbun Kekayaan: Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua
uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan
ditabung untuk keperluan pada masa dating

Sejarah adanya uang

Setelah mengetahui makna dan pengertian mengenai uang, selanjutnya merupakan sejarah
bagaimana awal mula uang tercipta dan menjadi alat tukar yang resmi, yang beredar dan digunakan
oleh masyarakat. Pada masa prasejarah, hingga awal masa sejarah, manusia memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan mencari berbagai bahan dan makanan dari alam. Sehingga, praktis kegiatan jual
beli tidak bisa dilakukan, dan tidak memungkinkan untuk dilakukan.

Kemudian, lambat laun, kebutuhan yang disediakan tidaklah cukup. Beberapa daerah memiliki
sumber daya maupun bahan makanan, pakaian dan penunjang tempat tinggal yang lebih baik dari
tempat lainnya. oleh sebab itu, penukaran barang dengan barang menggunakan sistem barter mulai
lazim untuk digunakan.

Barter dianggap memberikan keuntungan satu sama lain, sehingga mudah untuk
mengaplikasikannya. Namun, kemudian disadari bahwa sistem ini juga terdapat beberapa kendala,
misalnya saja, barang yang hendak ditukarkan ternyata tidak diperlukan oleh pihak kedua. Ini
membuat pihak kedua tidak mau melakukan barter pada pihak pertama.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka manusia kemudian berkreasi dan menciptakan alat pembayaran
yang disepakati. Awalnya menggunakan kerang atau batu-batuan yang dianggap menarik, kemudian
mulai melebur emas maupun perak dalam mata uang logam untuk digunakan. Nilai mata uang
dengan menggunakan dua logam mulai tersebut, dinilai efektif, sebab kegiatan ekonomi kemudian
berjalan dengan lebih lancar. Selain mudah digunakan, uang logam juga bisa diproduksi secara
pribadi oleh industri domestik.

Tapi perlahan tapi pasti, sistem ini juga dinilai tidak efektif, sebab pada saat itu, bahan yang
digunakan terbatas, walaupun pengertian uang masih sama digunakan sebagai nilai tukar yang
setara, penggunaan uang kertas kemudian berkembang untuk mengimbangi perkembangan uang
logam. Selanjutnya, masyarakat lebih familiar menggunakan uang kertas, dan memakai uang logam
sebagai nilai ukur yang berbeda, terutama jika masih mengandung emas ataupun perak.
Lembaga Keuangan Bank

1. Pengertian Lembaga keuangan

Lembaga keuangan (financial institution) dapat didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang aset
utamanya berbentuk aset keuangan (financial assets) maupun tagihan-tagihan (claims) yang dapat
berupa saham (stocks), obligasi (bonds) dan pinjaman (loans), daripada berupa aktiva riil misalnya
bangunan, perlengkapan (equipment) dan bahan baku.

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud
lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui kegiatan-kegiatan di bidang keuangan menarik
uang dari masyarakat dan menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. Lembaga keuangan
menyalurkan kredit kepada nasabah atau menginvestasikan dananya dalam surat berharga di pasar
keuangan (financial market). lembaga keuangan juga menawarkan bermacam – macam jasa
keuangan mulai dari perlindungan asuransi, menjual program pensiun sampai dengan penyimpanan
barang-barang berharga dan penyediaan suatu mekanisme untuk pemayaran dana dan transfer
dana.

Fungsi Lembaga keuangan

Fungsi Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan
pasar uang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang
membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus
peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam
bentuk tabungan, sehingga resiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan yang
kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan .
Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan.

Kegiatan Lembaga keuangan bank

Berikut ini beberapa kegiatan operasional lembaga keuangan berdasarkan jenis-jenisnya, yaitu
kegiatan bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat (BPR).

1. Kegiatan bank sentral

Bank Indonesia (BI) berperan sebagai bank sentral yang menjalankan kegiatan, seperti
mencetak uang, menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur sistem pembayaran,
serta menjaga agar nilai mata uang tetap stabil.

2. Kegiatan bank umum

Berikut ini beberapa kegiatan operasional yang dilakukan bank umum.

 Menghimpun dan menyimpan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, simpanan giro,
dan deposito.
 Menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman atau kredit pada masyarakat yang
membutuhkan. Model pinjaman yang diberikan mulai dari pinjaman untuk pembelian rumah
hingga kredit tanpa agunan (KTA).
 Melakukan pengiriman uang atau transfer uang di dalam negeri hingga ke luar negeri.
 Menyimpan barang dan surat berharga masyarakat dengan fasilitas safety box.
 Mengeluarkan surat berharga yang tercatat di bursa efek.
 Menerbitkan surat pengakuan utang.
 Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah.
 Melakukan kegiatan valas.
3. Kegiatan bank perkreditan rakyat

Berikut ini kegiatan operasional Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan berjangka, deposito, dan jenis
simpanan lainnya.
 Memberikan layanan kredit untuk masyarakat desa hingga kota dengan bunga yang jauh
lebih rendah.
 Menyediakan pembiayaan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI).
 Menempatkan dana agar bisa menghasilkan keuntungan yang bermanfaat dalam bentuk
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, dan beberapa produk lainnya.

Fungsi Lembaga keuangan bank

Beberapa fungsi utama lembaga keuangan bank adalah sebagai tempat menyimpan uang,
menyalurkan kredit, hingga mengelola dana nasabah untuk kepentingan bersama.

1. Penyimpanan uang

Lembaga bank berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau penitipan uang dalam bentuk tabungan,
deposito, dan giro. Hal ini juga sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat agar menitipkan
uangnya di bank yang jelas keamanannya.

2. Menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman

Setelah mengumpulkan dana dari masyarakat, bank juga berfungsi menyalurkan dana yang ada
untuk masyarakat yang membutuhkan, misalnya kredit pembelian rumah, kredit usaha, atau kredit
tanpa agunan.

Tujuan dari penyaluran dana ini adalah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan serta
menyejahterakan kehidupan masyarakat.

3. Menyediakan layanan jasa

Lembaga bank juga berfungsi dalam menyediakan layanan jasa bank yang memudahkan
masyarakat dalam bertransaksi, seperti layanan pengiriman uang dari dalam atau luar negeri.

Selain itu, ada juga layanan berupa pembayaran yang memudahkan masyarakat untuk membayar
beberapa tagihan seperti listrik, air, internet, atau telepon. Layanan jasa ini semakin memudahkan
masyarakat sehingga bisa meningkatkan daya beli.

4. Mencetak uang

Lembaga bank melalui bank sentral juga berfungsi dalam melakukan cetak uang untuk
menjalankan roda perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai