Anda di halaman 1dari 10

EPIDEMIOLOGI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DIABETES SELF-


MANAGEMENT DENGAN TINGKAT STRES PASIEN
DIABETES MELITUS YANG MENJALANI DIET DI
PUSKESMAS GORUA KECAMATAN TOBELO
KABUPATEN HALMAHERA UTARA

Nursia Aja1, Rosmila Tuharea2, Didik Kurniawan3


(Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara)
email : nursia8@gmail.com, vtuharea@yahoo.com, kurniawandhy9@gmail.com

Abstrak

Pendahuluan : Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolisme


dengan rentang waktu menahun atau kronik yang ditandai dengan meningkatnya
glukosa darah didalam tubuh atau biasa disebut hiperglikemi yang
disebabkan karena jumlah insulin yang kurang. Metode : Jenis penelitian ini adalah
penelitian analitik observasional dengan Desain Cross Sectional Study, untuk melihat
gambaran Diabetes Self-Management yang Menjalani Diet. Sedangkan variable
independen yaitu : Umur, Pengetahuan, Lama Menderita, Self Menagemen, Tingkat
Stres . Sedangkan variable dependen yaitu Diabetes Melitus yang menjalani diet.
Hasil : hasil penelitian yang dianalisis yang menunjukan bahwa distribusi responden
berdasarkan kelompok umur penderita Diabetes Melitus yang menjalani diet lebih
berisiko tinggi ≥ 60 tahun sebesar 41 (64.1%), dibandingkan dengan kelompok umur
yang berisiko rendah sebesar 40-49 tahun. Kepada variable pengetahuan menunjukan
bahwa distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan penderita Diabetes
Mellitus yang menjalani diet yang kurang sebesar 41 (64.1%), dibandingkan
responden dengan tingkat pengetahuan yang baik lebih rendah sebesar 23 (35.9%).
Sedangkan variable lama menderita menunjukan bahwa distribusi responden
berdasarkan lama menderita dengan Diabetes Melitus yang menjalani diet yang
kurang > 4-6 tahun lebih besar 41 (64.1%). Dibandingkan responden dengan lama
menderita yang baik ≤ 3 tahun sebesar 23 (35.9%). Dan variable Self Managemen
yang baik lebih besar 38 (59.4%). Dibandingkan dengan responden Self Managemen
yang kurang lebih rendah sebesar 26 (40.6%). Sedangkan variable tingkat stress
menjalani diet yang berat lebih besar 29 (60.9%). Dibandingkan dengan responden
tingkat stress menjalani diet sedang lebih rendah sebesar 35 (39.1%). Saran : hasil
penelitian yaitu adanya perbedaan kepada tingkat kemaknaan yang berarti semakin
tinggi tingkat pengetahuan kurang kepada pasien maka semakin ringan tingkat stres
dalam menjalani diet kepada pasien DM. Self-management dengan tingkat stres yang
baik dalam menjalani diet kepada pasien DM.

Kata Kunci : Pengetahuan; Self-management; Diabetes melitus

1
PENDAHULUAN primer maupun sekunder dapat terlaksana
secara optimal dan kualitas kesehatan bisa
Penyakit Diabetes Melitus (DM) tetap dirasakan. Sebabnya apabila penderita
DM tidak mempunyai kesadaran diri untuk
merupakan penyakit metabolisme dengan bersikap patuh maka hal tersebut dapat
rentang waktu menahun atau kronik yang menyebabkan kegagalan dalam pengobatan
ditandai dengan meningkatnya glukosa darah yang berakibat pada menurunya kesehatan.
didalam tubuh atau biasa disebut hiperglikemi Bahkan akibat ketidakpatuhan dalam menjaga
yang disebabkan karena jumlah insulin yang kesehatan, dapat berdampak pada komplikasi
kurang (1). Penyakit Diabetes melitus telah penyakit DM dan bisa berujung pada
lama menjadi permasalahan kesehatan dan kematian (16).
juga menjadi penyebab kematian utama di Faktor Kesulitan yang dialami
dunia. Menurut data IDF 2014 penderita penderita, seperti adanya pembatasan
penyakit DM di dunia 382 juta orang, dan makanan jumlah makanan yang harus diukur,
diperkirakan prevalensi DM akan terus dan pola kebiasaan makan yang salah
meningkat pada tahun 2015 menjadi 592 juta sebelum sakit. Cara penanganan yang
orang (2). Berdasarkan data dari Estmasi dilakukan penderita dalam menangani stress
International Diabetes Federation (IDF) pada ketika menjalankan diet dapat mempengaruhi
tahun 2012 negara Cina adalah negara yang keberhasilan mereka dalam memenuhi
jumlah penyakit DM tertinggi di dunia yaitu program diet serta pengendalian kadar gula
penderita mencapai 92,3 juta jiwa dan tidak darah (15).
jauh berbeda dengan negara India yang Penanganan yang dilakukan pasien
jumlah penderita sebanyak 63 juta jiwa dalam menangani stres memengaruhi
sedangkan negara Amerika Serikat sekitar keberhasilan dalam mematuhi program diet
24,1 juta jiwa (3). Sedangkan Kemenkes RI serta pengendalian kadar gula darah (5).
tahun 2011, menjelaskan bahwa di Indonesia Sebenarnya pasien DM banyak yang
pada tahun 2000 penderita penyakit DM mengetahui anjuran diet, tetapi banyak pula
sebanyak 8,4 juta jiwa dan akan meningkat yang tidak mematuhinya (6). Pasien DM
pada tahun 2030 menjadi 21,3 juta jiwa. menganggap bahwa diet yang dijalankan
Pengobatan diabetes yang paling utama cenderung tidak menyenangkan sehingga
yaitu mengubah gaya hidup terutama mereka makan sesuai dengan keinginan bila
mengatur pola makan yang sehat dan belum menunjukkan gejala serius (5).
seimbang (4). Penerapan diet merupakan Hasil studi pendahuluan di Puskesmas
salah satu komponen utama dalam Patrang Kabupaten Jember didapatkan bahwa
keberhasilan penatalaksanaan diabetes, akan pendidikan kesehatan yang diberikan perawat
tetapi sering kali menjadi kendala dalam kepada pasien belum dilakukan secara
pelayanan diabetes karena dibutuhkan optimal. Hal ini menunjukkan bahwa peran
kepatuhan dan motivasi dari pasien itu perawat sebagai edukator belum dilaksanakan
sendiri. Kepatuhan penderita DM terhadap dengan optimal.
pengaturan yang merasahkan pola makan Pengetahuan sangat penting dalam
merupakan salah satu kendala pada pasien mengembangkan diabetes self-
diabetes mellitus, penderita diabetes mellitus management untuk mencegah resiko
banyak yang mersa jenuh dan stress karena komplikasi jangka panjang dengan diet yang
harus menaati program diet diet yang ketat. Tingkat pengetahuan yang rendah
dianjurkan selama hidupnya (15). tentang perawatan diri dapat memperburuk
Keberhasilan suatu pengobatan baik kondisi kesehatan serta menimbulkan stres
secara primer maupun skunder, sangat akibat ketidakmampuan dalam melakukan
dipengaruhi oleh kepatuhan penderita DM perawatan diri. Stres yang dialami pasien DM
untuk menjaga kesehatannya. Dengan dapat berakibat pada gangguan pengontrolan
kepatuhan yang baik, pengobatan secara kadar glukosa dalam darah yang disebabkan

2
oleh produksi kortisol berlebih yaitu, suatu intervensi pemberdayaan pasien dengan
hormon yang mengurangi sensitivitas tubuh menggunakan DSME akan menghasilkan
terhadap insulin sehingga membuat glukosa peningkatan secara signifikan terhadap
di dalam tubuh lebih sulit untuk memasuki sel pengontrolan hemoglobin glikosilasi, self
yang mengakibatkan kadar glukosa dalam efficacy, kemampuan pengelolaan stres,
darah meningkat (7). penyediaan dukungan, kemampuan
Pengetahuan sangat diperlukan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam
diperlukan untuk mengendalikan mengurangi pengelolaan diabetes (14).
dampak yang disebabkan oleh DM (8). Self- Berdasarkan data di Puskesmas Gorua
management bermanfaat untuk Kecamatan Tobelo Kabupaten halmahera
mengembangkan keterampilan yang dihadapi Utara angka penyakit Diabetes Melitus di
oleh pasien untuk meningkatkan keyakinan tahun 2017 sebesar 34 diabetes Melitus,
diri (selfefficacy) (9). Keterampilan dan sedangkan pada tahun 2018 sebesar 46
pengetahuan dapat menentukan pengelolaan diabetes mellitus, sedangkan pada tahun 2019
yang terbaik untuk dirinya sendiri (10). sebesar 64 diabetes mellitus. Di lihat dari data
Prevalensi penyakit DM akan terus Puskesmas Gorua setiap tahun data semakin
mengalami peningkatan berdasarkan hasil meningkat, sehingga dengan ini penulis
penelitian dari Taluta (2014),angka kejadian tertarik meneliti dengan judul ‘’Gambaran
penyakit DM di Kabupaten Halmahera Utara Tingkat Pengetahuan Dan Diabetes Self-
terkhususnya di Kecamatan Tobelo paling Management Dengan Tingkat Stres Pasien
banyak menderita penyakit DM di usia 51-60 Diabetes Melitus Yang Menjalani Diet Di
tahun sebesar 53,1% (1). Puskesmas Gorua Kecamatan Tobelo
Salah satu dari 4 pilar penanganan DM Kabupaten Halmahera Utara Pada Tahun
adalah pendidikan kesehatan (11). Perawat 2019’’.
sebagai seorang educator dan counselor bagi
pasien, perawat dapat memberikan bantuan METODE PENELITIAN
kepada pasien dalam bentuk Jenis penelitian ini adalah penelitian
supportiveeducative system dengan analitik observasional dengan Desain Cross
memberikan pendidikan dengan tujuan pasien Sectional Study, untuk melihat gambaran
mampu melakukan perawatan mandiri (12). Diabetes Self-Management yang Menjalani
Salah satu bentuk pendidikan kesehatan dan Diet. Sedangkan variable independen yaitu :
dukungan yang dapat diberikan pada pasien Umur, Pengetahuan, Lama Menderita, Self
DM tipe 2 adalah Diabetes Self Management Menagemen, Tingkat Stres . Sedangkan
Education and Support (DSME/S). Diabetes variable dependen yaitu Diabetes Melitus
Self Management Education (DSME) yang menjalani diet dengan cara
merupakan proses berkelanjutan untuk pengumpulan data menggunakan koesioner di
memfasilitasi pengetahuan, keterampilan, dan Di Puskesmas Gorua Kecamatan Tobelo
kemampuan untuk perawatan diri pasien DM. Kabupaten Halmahera Utara.
Diabetes Self Management Support (DSMS)
mengacu pada dukungan yang diperlukan HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk menerapkan dan mempertahankan 1. Analisis Univariat
keterampilan koping dan perilaku yang Berdasarkan jumlah responden yang
dibutuhkan dalam pengelolaan diri pasien diteliti maka ditetapkan distribus pasien
DM secara berkelanjutan (13). Diabetes Melitus menurut umur dapat
Penderita DM yang diberikan dilihat pada tabel 1.
pendidikan kesehatan dan pedoman dalam
perawatan diri akan mengubah pola hidupnya,
sehingga dapat mengontrol kadar glukosa
darah dengan baik. Penelitian dengan metode
randomized control trial menunjukkan

3
Tabel 1 Berdasarkan tabel 3, menunjukan bahwa
Distribusi Responden Berdasarkan Umur di distribusi responden berdasarkan tingkat
Puskesmas Gorua Kecamatan Tobelo pendidikan tidak tamat SD sebesar 18
Kabupaten Halmahera Utara. (28.1%). Dibandingkan distribusi responden
Kelompok Umur Frekuensi Persen berdasarkan tingkat pendidikan SMA lebih
(%) rendah sebesar 6 (9.4%).
30-39 Tahun 8 12.5
40-49 Tahun 11 17,2 Tabel 4
50-59 Tahun 17 26.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
≥ 60 Tahun 28 43.8 di Puskesmas Gorua Kecamatan Tobelo
Total 64 100 Kabupaten Halmahera Utara.
Sumber : Data Primer Tahun 2019 Pekerjaan Frekuensi Persen
(%)
Dari hasil tabel 1, menunjukan bahwa PNS/TNI/POLRI 13 20.3
karakteristik umur sesponden lebih besar Wirasuwasta 11 17.2
pada kelompok umur ≥ 60 tahun yaitu 28 Ibu Rumah Tangga 15 23.4
(43.8%). Sedangkan umur responden lebih Petani 6 9.4
rendah pada kelompok umur 30-39 tahun Nelayan 19 29.7
yaitu 8 (12.5%). Total 64 100
Sumber : Data Primer Tahun 2019
Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Berdasarkan tabel 4, menunjukan
Kelamin di Puskesmas Gorua Kecamatan bahwa distribusi responden berdasarkan
Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. pekerjaan nelayan lebih besar 19 (29.7%).
Jenis Frekuensi Persen Dibandingkan dengan responden
Kelamin (%) berdasarkan pekerjaan petani lebih rendah
Laki-Laki 33 51.6 sebesar 6 (9.4%).
Perempuan 31 48.4
Total 64 100 Tabel 5
Sumber : Data Primer Tahun 2019 Distribusi Responden Berdasarkan Penderita
Diabetes Melitus Yang Menjalani Diet di
Berdasarkan tabel 2, menunjukan bahwa Puskesmas Gorua Kecamatan Tobelo
distribusi responden berdasarkan jenis Kabupaten Halmahera Utara.
kelamin laki-laki lebih besar 33 (51.6%), Diabetes Melitus Frekuensi Perse
sedangkan distribusi responden berdasarkan n
jenis kelamin perempuan sebesar 31 (48.4%). (%)
Menderita 48 75.0
Tabel 3 Tidak Menderita 16 25.0
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Total 64 100
Pendidikan di Puskesmas Gorua Kecamatan Sumber : Data Primer Tahun 2019
Tobelo Kabupaten Halmahera Utara
Tingkat Frekuensi Persen (%) Berdasarkan tabel 5, menunjukan
Pendidikan bahwa distribusi responden berdasarkan
Tidak Sekolah 15 23.4 penderita Diabetes Melitus yan menjalani diet
Tidak Tamat SD 18 28.1 lebih besar 48 (75.0%). Dibandingkan
Tamat SD 10 15.6 responden tidak menderita lebih rendah 16
SMP 8 12.5 (25.0%).
SMA 6 9.4
PT 7 10.9
Total 64 100
Sumber : Data Primer Tahun 2019

4
Tabel 6 Tabel 8
Distribusi Responden Berdasarkan Distribusi Responden Berdasarkan Lama
Kelompok Umur Penderita Diabetes Melitus Menderita dengan Diabetes Melitus Yang
Yang Menjalani Diet di Puskesmas Gorua Menjalani Diet di Puskesmas Gorua
Kecamatan Tobelo Kabupaten Kecamatan Tobelo Kabupaten
Halmahera Utara. Halmahera Utara.
Kelompok Umur Frekue Persen Lama Frekuensi Persen
nsi (%) Menderita (%)
Risiko Tinggi ≥ 41 64.1 Baik ≤ 3 tahun 23 35.9
60 Tahun Kurang > 4-6 41 64.1
Risiko Rendah < 23 35.9 tahun
40-49 Tahun Total 64 100
Total 64 100 Sumber : Data Primer Tahun 2019
Sumber : Data Primer Tahun 2019
Berdasarkan tabel 8, menunjukan
Berdasarkan tabel 6, menunjukan bahwa bahwa distribusi responden berdasarkan lama
distribusi responden berdasarkan kelompok menderita dengan Diabetes Melitus yang
umur penderita Diabetes Melitus yang menjalani diet yang kurang > 4-6 tahun lebih
menjalani diet lebih berisiko tinggi ≥ 60 besar 41 (64.1%). Dibandingkan responden
tahun sebesar 41 (64.1%), dibandingkan dengan lama menderita yang baik ≤ 3 tahun
dengan kelompok umur yang berisiko rendah sebesar 23 (35.9%).
sebesar 40-49 tahun.
Tabel 9
Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan Self
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Managemen Penderita Diabetes Melitus
Pengetahuan Penderita Diabetes Melitus Yang Menjalani Diet di Puskesmas Gorua
Yang Menjalani Diet di Puskesmas Gorua Kecamatan Tobelo Kabupaten
Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Halmahera Utara
Utara. Self Frekuensi Persen
Tingkat Frekuensi Persen Managemen (%)
Pengetahuan (%) Baik 38 59.4
Baik 23 35.9 Kurang 26 40.6
Kurang 41 64.1 Total 64 100
Total 64 100 Sumber : Data Primer Tahun 2019
Sumber : Data Primer Tahun 2019
Berdasarkan tabel 9, menunjukan
Berdasarkan tabel 7, menunjukan bahwa bahwa distribusi responden berdasarkan Self
distribusi responden berdasarkan tingkat Managemen yang baik lebih besar 38
pengetahuan penderita Diabetes Mellitus (59.4%). Dibandingkan dengan responden
yang menjalani diet yang kurang sebesar 41 Self Managemen yang kurang lebih rendah
(64.1%), dibandingkan responden dengan sebesar 26 (40.6%).
tingkat pengetahuan yang baik lebih rendah
sebesar 23 (35.9%).

5
Tabel 10 digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat ingatan. Pengetahuan merupakan hasil dari
Stres Menjalani Diet Dengan Penderita tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
Diabetes Melitus Yang Menjalani Diet di penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu.
Puskesmas Gorua Kecamatan Tobelo Penginderaan terjadi melalui panca indera
Kabupaten Halmahera Utara manusia, yakni indera penglihatan,
Tingkat Stres Frekuensi Persen pendengaran penciuman, rasa dan raba.
Menjalani Diet (%) Sebagian besar pengetahuan manusia
Sedang 25 39.1 diperoleh melalui mata dan telinga (17).
Berat 39 60.9 Hasil penelitian menunjukan bahwa
Total 64 100 distribusi responden berdasarkan tingkat
Sumber : Data Primer Tahun 2019 pengetahuan penderita Diabetes Mellitus
yang menjalani diet yang kurang sebesar 41
Berdasarkan tabel 10, menunjukan
(64.1%), dibandingkan responden dengan
bahwa distribusi responden berdasarkan
tingkat pengetahuan yang baik lebih rendah
tingkat stress menjalani diet yang berat lebih
sebesar 23 (35.9%).
besar 29 (60.9%). Dibandingkan dengan
responden tingkat stress menjalani diet
3. Lama Menderita
sedang lebih rendah sebesar 35 (39.1%).
Lama penderita adalah Lamanya
durasi penyakit diabetes menunjukkan berapa
PEMBAHASAN
lama pasien tersebut menderita diabetes
Untuk mengetahui lebih jelas dari hasil
melitus sejak ditegakkan diagnosis penyakit
penelitian yang di peroleh setelah
tersebut. Durasi lamanya penyakit diabetes
pengolahan, penyajian dan analisis data.
melitus yang diderita ini dikaitkan dengan
Maka akan dibahas lebih lanjut tentang
resiko terjadinya beberapa komplikasi yang
variabel yang di teliti sebagai berikut :
timbul sesudahnya. Faktor utama pencetus
komplikasi pada diabetes melitus selain
1. Umur
durasi atau lama menderita adalah tingkat
Bertambah umur mengakibatkan
keparahan diabetes. Akan tetapi lamanya
berkurang fungsi berbagai organ tubuh dan
durasi diabetes yang diderita diimbangi
dikarenakan menurunya jumlah sel yang
dengan pola hidup sehat akan menciptakan
aktif. Teori Radikal Be bas (Free Radical)
kualitas hidup yang baik, sehingga dapat
menerankan adanya molekul yang sangat
mencegah atau menunda komplikasi jangka
reaktif yang dapat menyebabkan kerusakan
panjang.
jaringan tubuh. Serangan radikal bebas ini
Hasil penelitian menunjukan bahwa
dapat menyebabkan reaksi pembantu radikal
distribusi responden berdasarkan lama
bebas lainnya secara berantai, dan dianggap
menderita dengan Diabetes Melitus yang
sebagai pencetus timbulkan sebagai penyakit
menjalani diet yang kurang > 4-6 tahun lebih
degeneratif.
besar 41 (64.1%). Dibandingkan responden
Hasil penelitian menunjukan bahwa
dengan lama menderita yang baik ≤ 3 tahun
distribusi responden berdasarkan kelompok
sebesar 23 (35.9%).
umur penderita Diabetes Melitus yang
menjalani diet lebih berisiko tinggi ≥ 60
4. Self Managemen
tahun sebesar 41 (64.1%), dibandingkan
Self Managemen adalah pengelolaan
dengan kelompok umur yang berisiko rendah
diri suatu proses perencanaan
sebesar 40-49 tahun.
pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian upaya dari anggota organisasi
2. Pengetahuan
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
Pengetahuan adalah proses kegiatan
ditetapkan sebelumnya. Self Managemen
mental yang dikembangkan melalui proses
memungkinkan pasien untuk
belajar dan di simpan dalam ingatan, akan

6
mengembangkan keterampilan dalam yang berarti semakin tinggi tingkat
memecahkan masalah meningkatkan pengetahuan kurang kepada pasien maka
keyakinan untuk mendukung aplikasi semakin ringan tingkat stres dalam menjalani
pengetahuan dalam kehidupan nyata adanya diet kepada pasien DM. Self-management
keterampilan dan pengetahuan memecahkan diabetes memiliki frekuensi dengan tingkat
masalah pada penyakit DM. stres yang baik dalam menjalani diet kepada
Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien DM, sehingga tingkat kemaknaan,
distribusi responden berdasarkan Self yang berarti semakin baik self-management
Managemen yang baik lebih besar 38 diabetes maka semakin ringan tingkat stres
(59.4%). Dibandingkan dengan responden menjalani diet pasien DM.
Self Managemen yang kurang lebih rendah
sebesar 26 (40.6%). DAFTAR PUSTAKA

5. Tingkat Stres Menjalani Diet 1. Treesia, S. Retno, T. Olvy, S. (2019)


Tingkat Stres menjalani diet adalah Peran Puskesmas Dalam Identifikasi Dini
ketidakmampuan mengatasi ancaman yang Penyakit Diabetes Melitus Pada Lansia,
dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
spiritual manusia, yang pada suatu saat Dan Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan
kesehatan fisik manusia tersebut, keadaan ini dan Farmasi , Volume. 1, No. 1, Diakses
yang dialami oleh pasien ketika menjalani 02 Januari 2020.
program diet yang dianjurkan. Diabetes tidak 2. International Diabetes Federation (IDF).
dapat disembuhkan secara total sehingga Diabetes facts and figures.
dibutuhkan kedisiplinan, kepatuan dan http://www.idf.org/diabetesatlas .; 2014.
motivasi yang kuat untuk menanti pola makan 3. International Diabetes Federation. IDF
menu seimbang. Akibatnya berbagai kendala Diabetes Atlas. 5th ed. 2012.
dan kesulitan selama menjalani diet dapat 4. Chatterjee, S., Davies, M. J., Heller, S.,
menimbulkan kejenihan dan stress (15). Speight, J., Snoek, F. J., & Khunti, K.
Hasi penelitian menunjukan bahwa (2018). Diabetes structured self-
distribusi responden berdasarkan tingkat management education programmes: a
stress menjalani diet yang berat lebih besar 29 narrative review and current innovations.
(60.9%). Dibandingkan dengan responden The Lancet Diabetes & Endocrinology,
tingkat stress menjalani diet sedang lebih Vol. 6, No. (2), 130–142. https://doi.
rendah sebesar 35 (39.1%). org/10.1016/S2213-8587(17)30239-5.
5. Setyorini, A. (2017). Stres dan Koping
KESIMPULAN DAN SARAN pada pasien dengan DM tipe 2 dalam
pelaksanaan manajemen diet di wilayah
Beberapa kesimpulan yang ditarik dari Puskesmas Banguntapan II Kabupaten
hasil penelitian adalah Tingkat Pengetahuan Bantul. Health Sciences and Pharmacy
Dan Diabetes Self-Management Dengan Journal, Vol. 1, Nomor (1). 1–9.
Tingkat Stres Pasien Diabetes Melitus Yang 6. Jaramillo, A., Welch, V.A., Ueffing, E.,
Menjalani Diet Di Puskesmas Gorua Gruen, R. L., Bragge, P., Lyddiatt, A., &
Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Tugwell, P. (2013). Prevention and self-
Utara Pada Tahun 2019’’ management interventions are top
Penulis menyarankan kepada tenaga priorities for osteoarthritis systematic
kesehatan dalam menjalankan pengelolaan reviews. Journal of Clinical Epidemiology,
Puskesmas Gorua terutama kepada Tingkat 66(5), 503–510.e4.
pengetahuan yang menunjukan dengan https://doi.org/10.1016/j.jclinepi.2012.06.
tingkat stres menjalani diet pasien DM di 01 7.
Puskesmas Gorua. Hal ini dibuktikan dengan 7. Nugroho, S. (2010) Hubungan antara
adanya perbedaan nilai tingkat kemaknaan tingkat stres Dengan Kadar Gula Darah

7
Pada Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah 14. Funnel MM, et al. (2010) National
Kerja Puskesmas Sukoharjo I Kabupaten standards for diabetes self management
Sukoharjo. Available from: education. Journal of Diabetes Care
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream [Internet].[cited 2016 February
/handle/11617/3642/SEPTIAN%20NAJIB 2011];33(1):89 96. Available from: http:/
OKTI%20SRI%20FIX%20bgt.pdf? /care.diabetesjournals.org/.
sequence=1. 15. Widodo, A. ( 2012) Stres Pada Penderita
8. Chen, L., Pei, J.H., Kuang, J., Chen, H.M., Diabetes Melitus Tipe-2 Dalam
Chen, Z., Li, Z.W., & Yang, H.Z. (2015). Melaksanakan Program Diet di Klinik
Effect of lifestyle intervention in patients Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi,
with type 2 diabetes: A meta-analysis. Semarang. Medica Hospitalia.
Metabolism, 64 (2), 338– 16. Dewi, H. 2015. Karakteristik Penderita
347. https://doi.org/10.1016/j. Diabetes Mellitus yang Rawat Inap di
metabol.2014.10.018. Badan Pelayanan Kesehatan Rumah
9. Zainudin, S.B., Abu Bakar, K.N.B., Sakit Umum Daerah Kota Langsa Tahun
Abdullah, S. B., & Hussain, A.B. (2018). 2015, Skripsi FKM-USU Medan,
Diabetes education and medication Available at : Diakses Pada Tanggal 15
adjustment in Ramadan (DEAR) program November 2019.
prepares for self management during 17. Juanda (2015), Teori Pengetahuan,
fasting with tele-health support from pre- Available at http://meurunoteumuleh.blo
Ramadan to post-Ramadan. Therapeutic gspot.com/2015/03/ teori-
Advances in Endocrinology and pengetahuan.html. Diakses Pada Tanggal
Metabolism, 9 (8), 231–240. 18 Juni 2020.
https://doi.org/
10.1177/2042018818781669.
10. Handayani, D.S., Yudianto, K., &
Kurniawan, T. (2013). Perilaku Self-
Management Pasien Diabetes Melitus.
Jurnal Keperawatan Padjajaran, Vol. 1,
No. (1), 30–38. doi: 10.24198/
jkp.v1i1.49.
11. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (
2011) Konsensus Pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di
indonesia. Jakarta: PB PERKENI; 2011.
12. Tomey AM, Alligod MR. (2016) Nursing
theorist and their Work. 6th ed. USA:
Mosby Elsevier.
13. American Diabetes Association. Diabetes
seanagement education and support in
type 2 diabetes: a joint position statement
of the american diabetes association, the
american association of diabetes
educators, and the academy of nutrition
and diebetics [Internet]. [Place
unknown]: American Diabetes
Association; 2015 [cited 2016
February2]. Available from:
http://care.diabetesjournals.org/content/
38 /7/1372.full.pdf

8
9
10

Anda mungkin juga menyukai