Anda di halaman 1dari 3

Berpikir Positif Terkait Perkuliahan Daring

Di Tengah Pandemi Covid-19

Wabah virus Covid-19 menjadi salah satu wabah yang mendunia (pandemi)
karena tidak hanya dialami oleh Negara Indonesia, namun juga dialami oleh hampir
seluruh negara di dunia. Namun di balik wabah tersebut ada hikmah positif yang dapat
dipetik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat yang tadinya tidak begitu
mempedulikan dirinya sendiri terkait status kesehatannya, dengan adanya wabah
Covid-19 ini menjadi berubah, mempunyai kepedulian diri terkait kesehatan secara fisik.
Pandemi Covid-19 juga menghantarkan dunia hari ini pada era kekhawatiran sekaligus
tantangan. Di tengah kekhawatiran dan kecemasan, ada tantangan yang harus dilewati.
Tantangan ini sesungguhnya dapat menciptakan peluang baru untuk mengatasi
berbagai persoalan. Menilik dari kacamata umum saat ini, pandemi Covid-19 memang
banyak menimbulkan ancaman bagi dunia pendidikan. Namun, saya hanya melihatnya
dari sudut pandang positif sehingga ancaman dapat diubah menjadi peluang untuk
memajukan dunia pendidikan.

Di bidang pendidikan dengan adanya wabah Covid-19 ini, pemerintah mengambil


kebijakan proses belajar-mengajar/perkuliahan secara online jarak jauh tanpa kontak
fisik/tatap muka menggunakan media daring (dalam jaringan), baik lewat ponsel,
PC/laptop berbasis teknologi informasi dengan berbagai platform yang dapat
memberikan dampak positif bagi proses perkuliahan tersebut. Tak terkecuali dengan
proses perkuliahan di Universitas Mercubuana, media daring dirasa sangat efektif
sebagai langkah solutif untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan
pendidikan. Dosen tinggal memberikan soal yang nantinya dikirim melalui ponsel/laptop
mahasiswa/i. Kemudian mahasiswa/i tinggal mengerjakan tugas dari dosen. Hasil
pekerjaan atau tugas tersebut dikirimkan kembali melalui WA, aplikasi ataupun website
tertentu yang telah ditentukan oleh kampus (POST, E-Learning). Dengan begitu, dosen
dan mahasiswa harus menyesuaikan diri dengan model pembelajaran yang baru di
tengah berbagai persoalan perkuliahan secara daring saat ini.

[AUTHOR NAME] 1
Dari pengalaman saya mengikuti kuliah sebelum dan selama masa pandemi
Covid-19 yang dilaksanakan secara daring dari rumah masing-masing selama semester
ganjil 2019/2020 sampai saat ini, terdapat banyak hal-hal positif dan contoh konkrit
yang saya rasakan sebagai mahasiswa. Tentu pengalaman saya ini dapat saja berbeda
dari pengalaman dosen dan mahasiswa/i lain dengan berbagai keterbatasan yang ada.
Proses pembelajaran daring dari rumah masing-masing, yang sudah dijalani selama 3
semester ini, secara tidak langsung telah memaksa dosen mempersiapkan semua
bahan ajar secara lengkap berdasarkan tenggat waktu yang telah ditentukan oleh pihak
kampus. Bahan ajar harus siap diakses oleh mahasiswa/i yang mungkin berbeda dari
sisi tampilan, kemasan dan kelengkapannya dibandingkan perkuliahan luring. Hal positif
yang diperoleh disini adalah komunikasi yang efektif 2 arah akan tercipta dimana dosen
wajib membuat berbagai bahan ajar yang menarik, mudah diakses, dan bahkan
dilengkapi dengan berbagai tambahan, seperti video tutorial, simulasi, dan berbagai
bentuk lain untuk membantu para mahasiswa/i memahami materi ajar, sedangkan
mahasiswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dosen karena berbagai referensi
penjelasan bahan ajar yang di unggah oleh dosen dari berbagai media sosial, youtube,
atau platform lain yang dapat diakses oleh mahasiswa/i kapan saja dan dimana saja
untuk memperkaya tujuan materi yang sedang dibahas. Sisi positifnya juga disini
adalah bahan ajar jadi mudah diakses oleh mahasiswa/i dengan waktu yang tidak
dibatasi. Konsep berbagi bahan ajar ini menjadi salah satu hal yang menarik dan
memberikan dampak positif dalam proses perkuliahan. Tentu saja diperlukan sistem
penjaminan mutu yang baik agar bahan ajar yang diunggah ke media sosial memenuhi
kualitas sebagai bahan ajar yang bermutu. Sisi positif yang lain adalah kemudahan
dalam memahami materi ajar. Mengapa demikian? Teknologi digital memungkinkan
mahasiswa/i dapat menyaksikan perkuliahan dari dosen layaknya pembelajaran secara
private. Layar presentasi yang berukuran besar dapat disaksikan dari laptop, komputer
atau gadget yang langsung di depan mata. Kemudahan dalam melihat presentasi
bahan ajar ini, kadang tidak dirasakan oleh mahasiswa/i yang belajar secara luring di
kelas.

[AUTHOR NAME] 2
Bagi saya sebagai mahasiswa yang melaksanakan perkuliahan dari rumah atau
tempat kerja tentu juga berdampak positif dari sisi waktu, terutama mengurangi waktu
yang diperlukan untuk berangkat menuju kampus dan kembali ke rumah masing-
masing. Stres yang diakibatkan oleh perjalanan otomatis berkurang secara signifikan
yang berdampak pada kesehatan yang lebih terjaga. Waktu istirahat juga cukup
memadai bagi dosen dan mahasiswa karena tidak membutuhkan perjalanan dari rumah
ke kampus dan sebaliknya. Waktu yang tersedia dapat digunakan untuk melaksanakan
berbagai hal positif, seperti olahraga, rekreasi bersama di rumah bersama keluarga,
dan berbagai kegiatan positif lainnya sambil mengerjakan dan upload tugas yang
diberikan oleh dosen yang bersangkutan. Terlepas dari pro dan kontra pembelajaran
secara daring dengan segala kekurangan kelebihannya, hal paling penting adalah kita
tetap bersyukur dapat terus melaksanakan pembelajaran di tengah keterbatasan. Kita
juga harus tetap produktif menghasilkan berbagai karya ilmiah, tetap disiplin untuk
mengikuti protokol pencegahan penularan Covid-19 dan selalu berpikir positif sembari
berdoa agar pandemi Covid-19 segera berlalu dan kita dapat menjalankan proses
perkuliahan yang lebih baik lagi. Hal-hal positif yang diperoleh selama pandemi Covid-
19 dapat terus dikembangkan untuk menjadi salah satu model perkuliahan yang baik
dan menghasilkan produk yang berkualitas dan inovatif.

Harapannya, dengan pembelajaran E-Learning UMB (daring) dapat menghasilkan


mahasiswa/i yang tidak hanya melulu mengerjakan latihan soal dengan seabreg tugas-
tugas tetapi juga mampu melahirkan alumni yang mampu berpikir dalam level tinggi,
kreatif dan inovatif di segala bidang. Untuk itu perlu adanya kerjasama sinergis antara
kampus, dosen, dan mahasiswa/i dalam kaitannya dengan fasilitas jaringan
internet/server yang memadai agar pembelajaran daring ini bisa berjalan optimal,
terstruktur secara sistematis dan terpantau secara efektif.

[AUTHOR NAME] 3

Anda mungkin juga menyukai