Anda di halaman 1dari 7

PENULISAN KARYA ILMIAH

Pertemuan Kedua
Ridwan, S.S., M.A

A. Karya Ilmiah

Karya Tulis Ilmiah (Scientific Paper) merupakan tulisan atau laporan tertulis yang


memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati
oleh masyarakat keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam
karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Karya ilmiah sering juga disebut
"tulisan akademis" (academic writing) karena biasa ditulis oleh kalangan kampus,
perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa.

Pada umumnya Karya Tulis Ilmiah memiliki berbagai macam pengertian yang
dikemukakan oleh siapapun yang ingin mendeskripsikan makna dari Karya tulis Ilmiah
ini sendiri, dan tak luput oleh para ahli. Menurut Eko Susilo, Karya ilmiah adalah suatu
karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh
hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. Dengan merujuk pada
pengertian tersebut, dapat ditarik pengertian deskriptif atau penjelasan yang lebih
mudah dipahami menggunakan bahasa sederhana. Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah
adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui
kepustakaan, kumpulan pengalaman, pengetahuan orang lain sebelumnya yang dapat
dijadikan sebagai referensi maupun masalah yang ingin diteliti lebih mendalam lagi dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan kembali, serta penelitian yang dilakukan
sebagai tindak lanjut dari hasil pengamatan. Tulisan tersebut kemudian disusun
menggunakan metode dengan sistematika penulisan yang tepat, lugas, mudah
dimengerti, logis, menggunakan bahasa formal serta dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya/keilmiahannya. Apabila seorang peneliti menulis sebuah hasil
penelitiannya menggunakan sistematika yang tepat, maka ia telah menulis sebuah
Karya Ilmiah yang dapat dikonsumsi oleh pembaca sebagai referensi bahan kajian
lainnya.

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya
ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk
membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka
sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang
baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah
pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan
dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.
Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi
penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan
demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi
juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang
mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini
tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan
hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis.
Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan
penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang
pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper)
dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian,
didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya
semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111).

Pemahamanan tentang karya tulis ilmiah berasal dari suatu permasalahan yang
muncul dan memerlukan penjelasan dan pemecahan masalah yang dibuat sedemikian
rupa sehingga didapatkan penjelasan dengan sistematis dan didukung oleh data-data
yang akurat, serta menggunakan tata bahasa yang baku. Pengertian dari karya tulis
ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah Tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat umum.
Manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan karena mempunyai
kemampuan berfikir menurut suatu alur kerangka berfikir tertentu. Cara berfikir
seperti itu disebut dengan penalaran (reasoning). Sebagai suatu kegiatan berpikir maka
penalaran mempunyai ciri-ciri, yaitu logis dan analitis (Suriasumantri, 1996). Berfikir
secara logis dan analitis merupakan proses berfikir ilmiah. Penalaran ilmiah pada
hakikatnya merupakan gabungan dari dua cara penalaran, yaitu:

a. Deduktif. Penalaran deduktif terkait dengan rasionalisme, yaitu faham bahwa


rasio atau pemikiran adalah sumber kebenaran. Deduksi adalah cara berfikir
dengan menarik kesimpulan khusus dari pernyataan-pernyaatan yang besifat
umum; atau dari umum ke khusus. Pernyataan umum tersebut merupakan alasan
atau premis yang dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan khusus. Alasan atau
premis tersebut merupakan ilmu atau teori sebelumnya yang sudah diakui
kebenarannya. Dalam metode ilmiah. Berfikir deduktif ini digunakan pada saat
penyusunan hipotesis. Hipotesis disusun secara deduktif dari teori-teori yang
disusun secara jelas, logis, dan sistematis sehingga menjadi kerangka pemikiran.
b. Induktif. merupakan cara berfikir dimana kesimpulan umum ditarik dari dari
berbagai kasus yang bersifat individual; atau dari khusus ke umum. Memang
tidak ada keterkaitan erat antara alasan dan kesimpulan yang kuat seperti dalam
deduksi. Penalaran induktif terkait dengan empirisme, yaitu faham bahwa
pengalaman manusia merupakan sumber kebenaran. Dalam metode ilmiah
berfikir induktif inidigunakan dalam pembuktian hipotesis. Berdasarkan satu
atau lebih fakta atau kejadian yang ditemukan, kita menarik kesimpulan bahwa
fakta atau kejadian tersebut juga berlaku umum. Sebagai ilustrasi, jika kita
menemukan satu atau beberapa barang yang dijual sebuah toko ternyata rusak
maka kita menyimpulkan bahwa seluruh barang di toko tersebut yang
diproduksi sebuah perusahaan sudah kadaluarsa. Proses penarikan kesimpulan
secara induktif ini dalam prakteknya menggunakan analisis statitik melalui
berbagai teknik analisis yang termasuk statistika inferensial.

Persyaratan karya tulis ilmiah adalah  sebagai berikut:

a. Asli, laporan yang dibuat benar-benar merupakan karya asli penyusunnya,


bukan merupakan plagiat/jiplakan, atau disusun dengan niat dan prosedur yang
tidak jujur.
b. Perlu, hal yang dilaporkan atau gagasan yang dituliskan, harus sesuatu yang
diperlukan dan mempunyai manfaat.
c. Ilmiah, laporan disajikan dengan memakai kerangka isi dan mempunyai
kebenaran yang sesuai dengan mengikuti kaidah-kaidah kebenaran ilmiah dan
mengkuti kerangka isi yang telah ditetapkan.
d. Konsisten, isi laporan harus tetap berada dijalurnya dan tidak mengarah
kemana-mana. Konsisten yang dimaksud disini adalah karya ilmiah yang
dihasilkan tetap berada dan terkait dengan rancangan awal penelitian.

B. Karakteristik karya ilmiah

Karakteristik sebuah Karya Tulis Ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek,
yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, kemandirian, serta penggunaan bahasa.
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok
yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian
penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang
tindak lanjut gagasan tersebut.

Karakteristik karya ilmiah yang membedakannya dengan tulisan non-ilmiah antara


lain sebagai berikut:

a. Mengacu pada teori sebagai landasan berpikir (kerangka pemikiran) dalam


pembahasan masalah.
b. Empiris, informasi yang disampaikan bersifat faktual yang diperoleh
berdasarkan, hasil pengamatan, kajian pustaka, dan penelitian.
c. Analistis, berusaha membeda-bedakan pokok persoalan kedalam bagian yang
lebih rinci,
d. Efisien,  hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah
dipahami.
e. Objektif,  berdasarkan fakta dan setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu
apa adanya, sebenarnya, dan konkret.
f. Sistematis, baik penulisan dan pembahasan sesuai dengan prosedur dan sistem
yang berlaku.
g. Verifikatif, mengandung kebenaran ilmiah yang dapat diuji.

C. Jenis-jenis karya ilmiah

Karya ilmiah bisa dikatakan erat dengan dunia pendidikan dan penelitian.
Kebanyakan karya ilmiah yang diterbitkan merupakan hasil dari riset yang dilakukan
lembaga penelitian dan pendidikan. Pembuatan karya ilmiah bertujuan untuk
kepentingan memecahkan masalah dari suatu persoalan yang ada dan dipilih oleh
penulisnya. Jadi, dalam karya ilmiah berisi data, fakta, dan solusi mengenai masalah
yang diangkat. Di sisi lain, karya ilmiah mempunyai beberapa jenis. Apa saja karya
ilmiah yang ada di bidang pendidikan dan penelitian?

a. Artikel

Dalam konteks jurnalistik, artikel merupakan karya ilmiah yang berisi pendapat
subjektif pembuatnya mengenai sebuah peristiwa atau masalah tertentu. Sedangkan
menurut sudut pandang ilmiah, artikel dapat diartikan sebagai karya tulis yang sengaja
dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau kumpulan artikel dengan memperhatikan
kaidah penulisan ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang berlaku.

b. Makalah

Makalah bisa diartikan sebagai karya tulis ilmiah, yang kajian masalahnya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif. Makalah biasanya
dipaparkan dalam sebuah seminar berupa presentasi atau bisa juga untuk
dipresentasikan di kelas. Adapun perbedaan makalah dengan artikel ilmiah adalah
objek penelitiannya. Makalah disajikan dalam bentuk yang sederhana, tetapi tetap
mengacu pada kaidah tata cara penulisan yang berlaku.

c. Paper

Paper merupakan satu di antara jenis karya ilmiah yang populer di kalangan
mahasiswa. Tak jarang, dosen memberikan tugas kepada para mahasiswanya untuk
membuat paper. Konten yang disajikan paper hampir mirip dengan artikel ilmiah.
Bedanya, dalam paper tidak ada tata cara penulisan tertentu seperti bab dan sub-
babnya. Paper biasanya hanya terdiri atas beberapa halaman saja.

d. Skripsi
Skripsi erat kaitannya dengan mahasiswa semester akhir. Pasalnya, jenis karya
ilmiah tersebut digunakan sebagai syarat wajib untuk lulus jenjang strata 1 dan
mendapat gelar Sarjana (S1). Penulisan skripsi biasanya dilakukan pada akhir masa
studi. Hampir sama seperti artikel ilmiah, penulisan skripsi harus didasarkan teori dari
para ahli. Secara lengkap, penulisan karya ilmiah ini berupa pengujian suatu teori yang
diterapkan pada suatu permasalahan yang dipilih oleh penulis. Hasil penulisan biasanya
berupa analisis maupun pembuktian yang berhasil ditemukan oleh penulis. Analisis
yang ditulis dalam skripsi dibedakan menjadi 2 metode penelitian, yaitu penelitian
kualitatif dan kuantitatif.

e. Tesis

Tesis merupakan jenis karya ilmiah yang hampir mirip dengan skripsi. Bedanya,
tesis diperuntukkan mahasiswa pascasarjana sebagai syarat wajib untuk menyelesaikan
studi dan mendapatkan gelar Magister. Jika skripsi ditulis berdasarkan pendapat
subjektif dilandasi teori yang berlaku, tesis ditulis dengan menyajikan analisis lebih
mendalam menggunakan teori. Tak hanya itu, tesis juga bisa berupa pembuatan produk
baru, seperti media pembelajaran atau semua hal yang berkaitan dengan jurusan yang
dipilih.

f. Disertasi

Dalam jenjang pendidikan perkuliahan ada tiga strata, yaitu strata 1 alias S1, strata 2
atau S2, dan strata 3 yakni S3. Jenjang S1 dan S2 secara berurutan diwajibkan untuk
menciptakan karya ilmiah berupa skripsi dan tesis. Sementara, bagi mahasiswa
program S3 diwajibkan menyusun disertasi untuk meraih gelar Doktor atau yang biasa
disingkat Dr. Di luar negeri, gelar ini menggunakan predikat internasional yaitu Ph.D.
Dalam penulisan disertasi harus berdasarkan pada penemuan atau teori baru yang
dicetuskan si penulis.
Daftar Pustaka

Azwardi. 2008. Menulis Ilmiah: Bahasa Indonesia Umum Untuk Mahasiswa. Banda Aceh:
FKIP, Unsyiah.

Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Penerbit Rineka Cipta

Farkhan, M. 2006. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Cella.

Suriasumantri, Jujun S, “Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer”. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan, 1990, dan “Ilmu Dalam Perspektif Jakarta : Gramedia, 1985.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai