Pembimbing:
Anastasia Yani Triningtyas, dr., M.Kes
Pembimbing Lapangan:
Dhayanti Agustina, dr.
Disusun Oleh :
Faisal Avisena 4151191408
Made Vira Dwipayanti 4151191427
Cut Para Naumira 4151191431
Alvita Vania Aryaputri 4151191463
Ratu Biru Nabila 4151191469
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala petunjuk,
bimbingan, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Analisis Sumber Daya Manusia Pada Puskesmas Citeureup. Laporan ini disusun
sebagai salah satu tugas kepaniteraan Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iii
BAB I ANALISIS LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS CITEUREUP …… 1
1.1 Analisis Lingkungan Fisik ………………………………………………... 1
1.2 Analisis Sosial Budaya ……………………………………………………. 2
BAB II ANALISIS SUMBER DAYA TENAGA PUSKESMAS CITEUREUP 3
2.1 Data Tenaga Puskesmas dan Nilai Keadaan ……………………………… 3
BAB III ANALISIS PROGRAM PUSKESMAS CITEUREUP ……………… 6
3.1 Program Promosi Kesehatan ……………………………………………… 6
3.1.1 Identifikasi Masalah Program Promosi Kesehatan …………………. 6
3.1.2 Penentuan Prioritas Masalah Program Promosi Kesehatan ………… 8
3.1.3 Penentuan Penyebab Masalah Program Promosi Kesehatan ……….. 9
3.1.3.1 Input (7M) ………………………………………………… 9
3.1.3.2 Proses ……………………………………………………... 10
3.1.3.3 Output …………………………………………………….. 11
3.1.4 Analisis SWOT ……………………………………………………... 12
3.1.5 Plan of Action ………………………………………………………. 13
3.2 Program Kesehatan Lingkungan …………………………………………. 14
3.2.1 Identifikasi Masalah Program Kesehatan Lingkungan ……………... 14
3.3 Program Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana (KIA-KB) …. 15
3.3.1 Identifikasi Masalah Program KIA-KB …………………………….. 15
3.3.2 Penentuan Prioritas Masalah Program KIA-KB ……………………. 16
3.3.3 Penentuan Penyebab Masalah Program KIA-KB …………………... 17
3.3.3.1 Input (7M) ………………………………………………… 17
3.3.3.2 Proses ……………………………………………………... 18
3.3.3.3 Output ……………………………………………………... 19
3.3.4 Analisis SWOT ……………………………………………………... 19
3.3.5 Plan of Action ………………………………………………………. 21
3.4 Program Gizi ……………………………………………………………… 21
iii
3.4.1 Identifikasi Masalah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat …………… 21
3.4.2 Penentuan Prioritas Masalah Program Gizi ………………………… 23
3.4.3 Penentuan Penyebab Masalah Program Gizi ……………………….. 23
3.4.3.1 Input (7M) ………………………………………………… 23
3.4.3.2 Proses ……………………………………………………... 24
3.4.3.3 Output …………………………………………………….. 25
3.4.4 Analisis SWOT ……………………………………………………... 26
3.4.5 Plan of Action ………………………………………………………. 27
3.5 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular ……………… 28
3.5.1 Identifikasi Masalah Program P2PM ………………………………. 28
3.5.2 Penentuan Prioritas Masalah Program P2PM ……………………… 30
3.5.3 Penentuan Penyebab Masalah Program P2PM …………………….. 31
3.5.3.1 Input (7M) ………………………………………………... 31
3.5.3.2 Proses ……………………………………………………... 33
3.5.3.3 Output …………………………………………………….. 34
3.5.4 Analisis SWOT ……………………………………………………... 35
3.5.5 Plan of Action ………………………………………………………. 36
3.6 Program Pengobatan ……………………………………………………… 37
3.6.1 Identifikasi Masalah Program Pengobatan …………………………. 37
3.6.2 Penentuan Prioritas Masalah Program Pengobatan ………………… 38
3.6.3 Penentuan Penyebab Masalah Program Pengobatan ……………….. 38
3.6.3.1 Input (7M) ………………………………………………… 38
3.6.3.2 Proses ……………………………………………………... 40
3.6.3.3 Output …………………………………………………….. 40
3.6.4 Analisis SWOT ……………………………………………………... 42
3.6.5 Plan of Action ………………………………………………………. 43
iv
BAB I
ANALISIS LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS CITEUREUP
1
2
Berdasarkan hasil perhitungan skala ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah kerja
Puskesmas Citeureup yang meliputi mata pencaharian penduduk dan pendidikan
didapatkan angka 4. Sehingga dikategorikan ringan.
BAB II
ANALISIS SUMBER DAYA TENAGA PUSKESMAS CITEUREUP
1. Dokter 3 6 20 20/20 78
Ahli teknologi
8. laboratorium 1 5 12 12/20 15
medic
3
4
9. Asisten 1 12 12/20
7 16.2
apoteker
10 Tata usaha 2 3 12 12/20 25.8
Jumlah 23 401.4
Penilaian berdasarkan jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas didapatkan
dari standar tenaga puskesmas berdasarkan rata-rata melayani 30.000 penduduk
dan jumlah penduduk lebih atau kurang dari 30.000, maka diperoleh rumus akhir
angka keadaan tenaga, yaitu:
❑
S 1=∑ ❑¿ ¿
❑
490
S 1= x 1000
54.414
455 x
30.000
S 1=0,582 ×1000=593
5
Cakupan (%)
Kesenjangan
Pencapaian
Target (%)
Sasaran
Hasil
(%)
No. Indikator Simpulan
A. Dalam Gedung
Cakupan
Komunikasi Memenuhi
1 1.008 1.006 99,80 5 94,8
Interpersonal dan Target
Konseling (KIP/K)
Cakupan
Penyuluhan Tidak
2 kelompok oleh 96 91 94,79 100 -5,21 Memenuhi
petugas di dalam Target
gedung Puskesmas
B. Luar Gedung
Cakupan
Pengkajian dan Memenuhi
4 8.851 8.85 100 65 35
Pembinaan PHBS Target
1
di Tatanan Rumah
Tangga
6
7
Cakupan
Pemberdayaan
Masyarakat
melalui
5 - - - - 100 -
Penyuluhan
Kelompok oleh
Petugas di
Masyarakat
Cakupan (%)
Kesenjangan
Pencapaian
Target (%)
Hasil
Sasaran
(%)
No. Indikator Simpulan
Cakupan
Pembinaan UKBM
dilihat melalui
6 25 25 100 65 35 Memenuhi
persentase (%)
Target
Posyandu Purnama
& Mandiri
Cakupan
Pembinaan
Pemberdayaan
Masyarakat dilihat
melalui Persentase Memenuhi
7 25 25 100 60 40,00
(%) Desa Siaga Target
Aktif (untuk
Kabupaten)/ RW
Siaga Aktif (untuk
kota)
Cakupan
8
Pemberdayaan
Memenuhi
Individu/ Keluarga 3.144 1.590 50,57 50 0.57
Target
melalui Kunjungan
Rumah
8
Importancy (I)
Degree of unmeet
Political climate
Rate of increase
Social benefit
Technical Resources
Prioritas
Prevalence
Skor
Severity
Program feasibility availability
(IxTxR)
need
(T) (R)
Cakupan Institusi
Kesehatan ber- 4 4 4 4 4 4 4 5 480 I
PHBS
Importancy (I)
Degree of unmeet
Political climate
Rate of increase
Social benefit
Technical Resources
Prioritas
Prevalence
Skor
Severity
(IxTxR)
(T) (R)
Cakupan
Penyuluhan
kelompok oleh II
3 3 2 4 3 3 5 5 450
petugas di dalam
gedung
Puskesmas
F. Market
Sebagian besar pengunjung puskesmas yang mengikuti penyuluhan cukup
memperhatikan materi yang diberikan. Namun, ada juga pengunjung puskesmas
yang kurang memperhatikan. Hal tersebut mungkin saja terjadi akibat perhatian
pengunjung yang terpecah karena bersamaan dengan menunggu antrian.
G. Minute
Waktu khusus yang tersedia untuk pelaksanaan program promkes ini sudah
terjadwal. Penyuluhan di puskesmas dilakukan minimal 8 kali dalam sebulan,
namun pada pelaksanaannya terkadang kurang daripada itu karena keterbatasan
SDM atau jadwal kegiatan lain yang dilaksanakan bersamaan dengan program
promkes.
3.1.3.2 Proses
A. Planning
1. Penyuluhan PHBS di dalam gedung.
2. Kerjasama lintas program dengan pemegang program Promosi Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan, Gizi.
3. Pencatatan, pelaporan, dan dokumentasi kegiatan.
B. Organizing
Pelaksanaan program promosi kesehatan perlu melakukan kerjasama lintas
sektoral dan program serta peran aktif agar dapat berjalan secara optimal dan
mencapai target yang ditentukan.
C. Actuating
4. Dilaksanakannya penyuluhan PHBS di Puskesmas.
5. Dilaksanakan kerjasama lintas program dengan pemegang program Promosi
Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Gizi.
6. Dilaksanakan pencatatan, pelaporan, dan dokumentasi kegiatan.
D. Controlling
Pengawasan yang dilaksanakan Puskesmas Citeureup untuk pelaksanaan
program ini adalah pengawasan langsung oleh koordinator program promosi
kesehatan yang bertanggung jawab secara langsung kepada kepala puskesmas.
11
E. Evaluating
Hasil kegiatan program dicatat dan dilaporkan setelah berlangsungnya
program untuk menjadi pertimbangan pelaksanaan program berikutnya.
3.1.3.3 Output
A. Availability
Program promosi kesehatan sudah ada dan telah disusun secara sistematis agar
dapat digunakan di masyarakat.
B. Acceptability
Penerimaan tentang program promosi kesehatan oleh masyarakat di wilayah
kerja puskesmas dirasakan cukup baik dikarenakan kepedulian dan kesadaran
masyarakat mengenai manfaat program tersebut.
C. Accessibility
Kegiatan penyuluhan dapat dilakukan di puskesmas selama tenaga kesehatan
dari puskesmas memadai dan masyarakat mampu kooperatif dalam melaksanakan
program tersebut sehingga kegiatan mudah dijangkau oleh masyarakat.
D. Accountability
Pelaksana program promosi kesehatan adalah orang yang ahli di bidangnya
ialah seorang SKM (Sarjana Kesehatan Masyarakat).
E. Care
Petugas puskesmas sudah memberikan pelayanan dan penyuluhan, akan tetapi
pemahaman dan aplikasi pelaksanaan masih terdapat beberapa kekurangan, hal ini
dapat dilihat dari hasil cakupan yang belum memenuhi target.
F. Continuity
Keberlangsungan kegiatan promosi kesehatan belum maksimal oleh karena
keterbatasan petugas. Petugas program promosi kesehatan juga memiliki tugas
dalam pelayanan puskesmas.
G. Competency
Kemampuan petugas sesuai dengan program promosi kesehatan tersebut
dengan latar belakang pendidikan seorang sarjana Kesehatan Masyarakat.
12
H. Comprehensibility
Pemahaman mengenai kegiatan ini cukup mudah dimengerti, karena kegiatan
promosi kesehatan dapat dilakukan dengan penyuluhan atau konseling tentang
kesehatan dengan sasaran masyarakat di wilayah puskesmas setempat.
Rumah Sehat - - 75 - -
Memenuhi
Sarana air bersih 38044 38044 80 100 20,00
target
Memenuhi
Jamban 38044 38044 75 100 25,00
target
SPAL - - 80 - -
Tempat
Memenuhi
pengolahan 9337 8813 75 94,39 19,39
target
makanan
Industri - - 75 - -
Klinik sanitasi - - 25 - -
3.3 Program Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana (KIA-KB)
3.3.1 Identifikasi Masalah Program KIA-KB
Tabel 3.5 Identifikasi Masalah Program KIA-KB
15
Kesenj
Hasil Cakupan Target
Indikator Sasaran angan Simpulan
Pencapaian (%) (%)
(%)
KESEHATAN IBU
Tidak
Kunjungan Ibu
814 613 75,31 100 -24,69 memenuhi
Hamil K4
target
Pertolongan
Persalinan oleh Tidak
775 580 74,84 100 -25,16
Tenaga memenuhi
Kesehatan target
Komplikasi
Tidak memenuhi
Kebidanan yang 162 42 25,93 87 -61,07
target
ditangani
Tidak memenuhi
Pelayanan Nifas 775 573 73,94 100 -26,06
target
KESEHATAN ANAK
Kunjungan Tidak memenuhi
Neonatal 1 (KN1) 762 576 75,59 100 -24,41 target
Kunjungan
Neonatal Tidak memenuhi
762 534 70,08 100 -29,92
Lengkap (KN target
Lengkap)
Neonatus dengan
Tidak memenuhi
Komplikasi yang 152 2 1,32 83 -81,68
target
ditangani
Tidak memenuhi
Kunjungan Bayi 762 695 91,21 95 -3,79
target
Pelayanan Anak
Memenuhi target
Balita 1.867 1.867 100 100 0
KELUARGA BERENCANA
Tidak memenuhi
Peserta KB Aktif
6604 5213 78,94 100 -21,06 target
Technical feasibility
Political climate
Rate of increase
Social benefit
availability
Prevalence
Resources
Severity
(R)
(IxTx R)
(T)
Program
Kunjungan Ibu
5 5 3 4 4 5 5 4 520 I
Hamil K4
Pertolongan
Persalinan oleh
5 5 3 5 5 4 4 4 432 II
Tenaga
Kesehatan
Komplikasi
Kebidanan yang 3 4 2 4 4 4 3 2 126 IX
ditangani
Kunjungan
4 4 3 4 4 4 4 4 368 VI
Neonatal 1 (KN1)
Kunjungan
Neonatal Lengkap
5 4 3 4 4 4 4 4 384 V
(KN
Lengkap)
Neonatus dengan
Komplikasi yang 3 3 3 4 4 4 4 2 168 VIII
ditangani
A. Planning
Pemegang program membuat media komunikasi via daring dengan ibu kader
tiap RW untuk berkoordinasi mengenai pendataan ibu hamil tiap RW dan
mengingatkan kepada setiap ibu hamil untuk datang ke Puskesmas dan melakukan
kunjungan ibu hamil secara rutin sesuai dengan jadwalnya.
B. Organizing
Program pelayanan kunjungan ibu hamil bekerjasama dengan bidan
komersial dan kader di RW setempat serta kerjasama dan koordinasi lintas
program dengan program gizi.
C. Actuating
Pihak puskesmas rutin melakukan pertemuan dengan kader hampir setiap
bulan dalam bentuk lokakarya bulanan untuk mengingatkan serta mendorong
pihak-pihak yang terkait. Pelaksanaan program disesuaikan dengan waktu yang
telah ditetapkan. Masih kurangnya kader untuk menghimbau warga untuk
memeriksakan ke puskesmas maupun bidan serta kurangnya pencatatan dan
pelaporan ke penanggungjawab program di Puskesmas.
D. Controlling
Pengawasan yang dilaksanakan Puskesmas Cimahi Utara untuk pelaksanaan
program Pelayanan Kunjungan Ibu Hamil adalah pengawasan langsung oleh
petugas puskesmas di bantu ibu kader setiap RW.
E. Evaluating
Evaluasi dilakukan setiap bulan dengan melihat dari laporan bulanan serta
pertemuan dengan bidan dan kader yang terlibat. Evaluasi dilakukan secara
menyeluruh baik dari pemegang program, bidan, kader dan lintas program yang
terlibat.
3.3.3.3 Output
A. Availability
Program KIA-KB pada Puskesmas Citeureup telah berjalan secara rutin
melalui pelayanan Poli KIA, dan posyandu. Alat, fasilitas, dan tenaga pelaksanaan
19
sudah tersedia.
B. Acceptability
Kesadaran ibu untuk kehamilan masih kurang, karena tingkat pengetahuan
belum memadai sehingga program masih kurang diterima oleh masyarakat.
C. Accessibility
Kegiatan pelaksanaan program pelayanan KIA-KB di Puskesmas mudah
dijangkau karena terletak di pinggir jalan besar yang mudah dilalui oleh angkutan
umum.
D. Accountability
Program dapat dipertanggungjawabkan sesuai kebutuhan masyarakat.
E. Care
Keterbatasan kemampuan kader (mulai dari segi waktu dan kendaraan)
untuk mengajak seluruh warga mengikuti program yang sudah direncanakan.
F. Continuity
Program berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan.
G. Competency
Pemegang program KIA-KB adalah seorang bidan dengan masa kerja lebih
dari 10 tahun. Dibantu juga oleh bidan-bidan KHL dan kader yang memahami
mengenai program.
H. Comprehensibility
Pemahaman masyarakat mengenai pentingnya program KIA dan KB
dirasakan belum tercapai maksimal sehingga masih banyak cakupan yang belum
memenuhi target.
3.3.4 Analisis SWOT
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu program di
Puskesmas Cimahi Utara adalah sebagai berikut:
A. Strength
- Lokasi Puskesmas yang strategis, berada di sebelah utara kota Cimahi dan
mudah di jangkau.
20
Penyuluhan Menambah Seluruh Ibu 100% Leaflet Pemegang Pengunjung Selasa, kamis
dan pengetahuan Hamil di PPT & program, puskesmas
konseling masyarakat wilayah Buku Bidan mampu
mengenai mengenai kerja KIA memahami
pentingnya penting nya Puskesmas tentang
kunjungan kunjungan Citeureup pentingnya
ibu hamil ibu hamil kunjungan ibu
hamil
Keluarga sadar
- - - - - -
gizi
Tidak
Balita ditimbang 2341 1672 85.00 71.42 -13.58% memenuhi
target
Distribusi
vitamin A bagi Memenuhi
2164 2164 100.00 100.00 0
bayi (6-11 target
bulan)
Distribusi
vitamin A bagi
- - - - - -
bayi (12-59
bulan)
Distribusi
vitamin A bagi - - - - - -
ibu nifas
Distribusi MP –
ASI Baduta - - - - - -
Gakin
Balita Gizi
Buruk
- - - - - -
Mendapatkan
Perawatan
Tidak
Pemberian ASI
1919 1725 90.00 89.89 -00.11% Memenuhi
eksklusif
target
Technical feasibility
Political climate
Rate of increase
Social benefit
Program
availability
Prevalence
Resources
Severity
(R)
(T)
23
Distribusi 5 5 4 5 3 4 4 5 520 I
Tablet Fe 90
tablet pada
ibu hamil
Balita 5 4 5 5 3 4 3 5 390 II
ditimbang
C. Material
Edukasi mengenai pentingnya mengkonsumsi Tablet Fe bagi Ibu hamil di
Puskesmas Citeureup dilakukan dengan mengumpulkan seluruh ibu hamil,
presentasi mengenai kekurangan dan kelebihan tablet Fe menggunakan power
point dan buku KIA, dilanjut dengan tanya jawab.
D. Machine
Pemberian Tablet Fe pada ibu hamil dicatat di buku KIA apabila ibu
mendapatkan obat dari bidan praktek mandiri dan/atau dari puskesmas.
24
E. Method
Koordinator program gizi melakukan kerja sama dengan pihak KIA,
Pemberian Tablet Fe hanya diberikan lewat praktek bidan mandiri dan puskesmas.
F. Market
Beberapa ibu hamil rutin mengkonsumsi tablet Fe namun ada beberapa Ibu
hamil yang jarang meminum tablet fe karena efek sampingnya yang membuat
mual.
E. Minute
Pencatatan dan pelaporan oleh puskesmas dan bidan praktek mandiri
dilakukan satu bulan sekali.
3.4.3.2 Proses
A. Planning
Pembuatan rencana kerja sudah dilakukan oleh pemegang program agar
program dapat berjalan maksimal, serta adanya koordinasi dengan bidan atau staf
KIA agar lebih terampil dalam melaksanakan tugas.
1. Penyuluhan keuntungan dari konsumsi Tablet Fe.
2. Kerjasama lintas program dengan staf KIA.
3. Pencatatan, pelaporan, dan dokumentasi kegiatan.
B. Organizing
Pelaksanaan distribusi Tablet Fe perlu melakukan kerjasama lintas sektoral
dan program serta peran aktif agar dapat berjalan secara optimal dan mencapai
target yang ditentukan.
C. Actuating
- Pelaksanaan pelatihan kader posyandu mengedukasi Ibu Hamil untuk rutin
ANC.
- Pelaksanaan ANC rutin minimal 6x selama masa kehamilan.
- Pelaksanaan penyuluhan dan konseling berkala.
- Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan.
D. Controlling
25
E. Care
Petugas puskesmas sudah memberikan pelayanan dan penyuluhan.
F. Continuity
Keberlangsungan pencatatan dan pelaporan kurang berjalan dengan baik.
G. Compatibility
Pemegang program adalah orang yang ahli dalam masalah gizi dan kebidanan.
26
H. Comprehensibility
Pemahaman masyarakat mengenai pentingnya mengkonsumsi Tablet Fe pada
masa kehamilan masih kurang.
3.4.4 Analisis SWOT
Faktor–faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu program di
Puskesmas Citeureup adalah sebagai berikut:
A. Strength
- Lokasi Puskesmas yang strategis dan mudah di jangkau.
- Jumlah bidan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Citeureup cukup
memadai.
B. Weakness
- Edukasi yang kurang kepada ibu hamil.
- Waktu edukasi yang kurang memadai.
C. Opportunity
- Kerjasama dengan bidan praktek mandiri untuk menjangkau masyarakat.
- Bekerjasama dengan ibu kader untuk mengedukasi ibu hamil agar rutin
melakukan antenatal care ke puskesmas atau bidan praktek mandiri.
D. Threat
- Kunjungan ke puskesmas atau ke bidan mandiri tidak rutin karena
kurangnya pengetahuan dan perilaku ibu mengenai pentingnya
konsumsi Tablet Fe selama hamil.
- Efek samping mual Tablet Fe yang membuat ibu hamil tidak mau
meminumnya.
- Kepemilikan buku KIA belum menyeluruh.
Penyuluhan Menambah Seluruh 90% Leaflet Pemegang Seluruh ibu Selasa &
dan pengetahua ibu hamil dari PPT & program, hamil yang ada Kamis
konseling n yang ada seluruh buku bidan, dan di wilayah kerja
masyarakat di wilayah ibu KIA kader PKM Citeureup
mengenai kerja hamil mengkonsumsi
penting nya
PKM Tablet Fe
konsumsi
Tablet Fe Citeureup
Kesenja
Jenis Hasil Target Cakupan
No. Sasaran ngan Kesimpulan
Kegiatan Pencapaian (%) (%)
(%)
Tidak
Cakupan
1 747 618 98 82,73 -15,27 Memenuhi
BCG
target
Tidak
Cakupan 747 610 98
2 81,66 -16,34 Memenuhi
DPTHB 1
target
Tidak
Cakupan 747 598
3 80,05 -9,95 Memenuhi
DPTHb 3 90
target
Tidak
Cakupan 747 598 90
4 80 -10 memenuhi
Polio
target
Tidak
Cakupan 747 600 90
5 80,3 -9.7 Memenuhi
Campak
target
Imunisasi Lanjutan
Tidak
6 Bias DT 560 517 95 92,3 -2,7 Memenuhi
target
TT2+
Desa/
Kelurahan
Universal 100 100 90 Memenuhi
10 100 10
Child target
Immunizati
on (UCI)
Sistem
52 52 90 Memenuhi
11 Kewaspadaa 100 10
target
n Dini
Surveilans
12 Terpadu - - 100 - -
Penyakit
Penanganan
Penderita Tidak memenuhi
14 182 11 90 6,04 -83,96
Pneumonia target
Balita
Penemuan
Pasien baru
15 - - - 85 -
TB BTA
Positif
Kesembuha
Tidak memenuhi
16 n Pasien 30 8 26,67 90 -63,33
target
BTA (+)
Penemuan
Penderita
17 - - - 100 -
DBD yang
ditangani
Diare
availability
Resources
Technical
feasibility
unmeet need
Prevalence
Skor
Degree of
Political
increase
Severity
climate
Rate of
(R)
Prioritas
(T)
benefit
Social
(IxTx R)
Program
Cakupan
4 5 3 4 4 2 3 4 264 V
BCG
Cakupan
4 4 3 4 4 2 3 4 252 VI
DPTHB 1
Cakupan
4 4 3 4 4 2 3 4 252 VII
DPTHb 3
Cakupan
4 4 3 4 4 2 3 4 252 VIII
Polio
Cakupan
4 4 3 4 4 2 3 4 252 IX
Campak
Bias DT 3 3 3 2 4 2 3 4 240 X
Bias TT 4 3 3 2 4 2 3 4 240 XI
Bias
4 3 3 2 4 2 3 4 240 XII
Campak
Cakupan
Pelayanan
Imunisasi 4 4 3 4 3 3 4 4 336 IV
Ibu Hamil
TT2+
Penemuan 4 4 3 4 4 4 4 4 368 II
31
Penderita
Pneumonia
Balita
Kesembuha
n Pasien 5 5 3 5 4 2 4 5 480 I
BTA (+)
Penemuan
Pasien 3 4 3 5 4 3 4 4 352 III
Diare
G. Minute
Pelaksanaan pengobatan P2PM di Puskesmas berlangsung bersamaan dengan
jam kerja Puskesmas, yaitu pukul 07.00-12.00 WIB setiap hari Rabu. Untuk
kegiatan penyuluhan kepada kader tidak dilaksanakan tiap bulan tetapi evaluasi
langsung dalam 1 tahun.
3.5.3.2 Proses
A. Planning
33
lapangan karena nama yang didaftarkan ke poli TB adalah nama resmi yang tidak
pernah digunakan di lingkungan sehari-hari sehingga menyulitkan kunjungan
petugas ke rumah penderita.
E. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap 6 bulan dengan melihat laporan bulanan yang telah
dikumpulkan pemegang program.
3.5.3.3 Output
A. Availability
Program penemuan kasus TB sudah berjalan melalui pelayanan Poliklinik TB
di Puskesmas Citeureup dan dibantu oleh kader di lapangan tapi masih belum
maksimal sehingga perlu diperbaiki.
B. Acceptability
Jenis pelayanan diterima baik oleh masyarakat namun kesadaran individu
untuk memeriksakan diri masih kurang. Sosialisasi kepada kader dan masyarakat
masih kurang sehingga pengetahuan tentang TB masih belum dapat diterima
sepenuhnya oleh masyarakat.
C. Accessibility
Pelayanan Poliklinik TB di Puskesmas Citereup mudah dijangkau, dan
diperluas jangkauannya dengan adanya kader, serta biaya pengobatan yang gratis.
D. Accountability
Perencanaan, pelaksanaan, dan pendataan sudah jelas sehingga memudahkan
pertanggung jawaban sesuai dengan kebutuhan baik dari pemegang program ke
kepala puskesmas, maupun dari kepala puskesmas ke Dinas Kesehatan Kota
Cimahi.
E. Care
Perhatian penyelenggara terhadap pelaksanaan program dirasakan kurang
cukup karena program penemuan kasus TB dilaksanakan 1 kali dalam seminggu,
yaitu pada hari Rabu di poliklinik TB Puskesmas Citereup.
F. Continuity
35
Pelatihan Menambah Seluruh Seluruh leaflet Petugas Kader dapat Setiap akhir
36
Tidak
Rawat Jalan 17.895 15.216 100 85,03 -14,97 Memenuhi
target
Tidak
Rawat Jalan
1.576 1.231 100 78.1 -12.9 Memenuhi
Gigi
target
Pemeriksaan Memenuhi
Laboratorium 17.895 6.480 15 36.2 21.2 target
Puskesmas
Pemeriksaan
Laboratorium - - - - - -
yang dirujuk
Asuhan
Keperawatan
Individu pada - - - - - -
Pasien Rawat
Inap
Importancy
38
Social benefit
Prevalence
availability
Resources
Technical
feasibility
increase
Severity
Priority
unmeetnee
Rate of
Degree of
Score
Political
Program
climate
d
(IxTx R)
Kunjungan
Rawat Jalan 5 3 3 4 4 2 4 4 336 I
Kunjungan
Rawat Jalan 3 3 4 4 4 2 4 4 320 II
Gigi
C. Material
Puskesmas Citeureup sudah menyediakan poli umum, poli gigi, ruang tunggu
dengan kursi tunggu, sarana administrasi pendaftaran, serta air bersih, WC.
Persediaan atau kebutuhan peralatan habis pakai untuk pemeriksaan laboratorium
39
tersedia dan mencukupi. Namun untuk obat obatan yang tersedia di bagian
farmasi puskesmas masih terbatas.
D. Machine
Ruang pemeriksaan pasien di dalam ruang tertutup di lantai dasar terdiri
dari poli umum dan poli lansia. Peralatan dan inventaris lain digunakan untuk
pemeriksaan pada poli umum dan lansia sudah cukup tersedia dan berfungsi
cukup baik.
E. Method
Sistem pencatatan dan pencarian rekam medis pasien sudah menggunakan
sistem komputerisasi sehingga dalam pendataan lebih mudah dan efisien. Hasil
pemeriksaan pasien rawat jalan yang dilakukan sudah dilampirkan pada rekam
medis.
F. Minute
Puskesmas melakukan pelayanan dari hari Senin hingga hari Sabtu.
Pelayanan dilakukan mulai jam 07.30-14.00 pada hari Senin sampai Jumat dan
07.30-13.00 pada hari Sabtu. Namun pada masa pandemi pendaftaran ditutup
pukul 10.00 WIB.
G. Market
Wilayah kerja Puskesmas Citeureup yang berada di Kecamatan Cimahi Utara
merupakan daerah padat penduduk dengan bidang pekerjaan yang beragam yang
memiliki wilayah hunian yang heterogen dengan tingkat pendidikan dan respon
masyarakat yang beragam. Maka sasaran pelayanan rawat jalan yaitu seluruh
masyarakat yang berada di wilayah puskesmas dengan tidak memandang umur,
jenis kelamin dan tidak membedakan status sosial.
3.6.3.2 Proses
A. Planning
Penyuluhan serta konseling edukasi mengenai penyelesaian masalah
kesehatan, memulihkan kesehatan fisik, psikis dan sosial.
B. Organizing
40
B. Acceptability
Kegiatan pelayanan rawat jalan dapat diterima oleh masyarakat namun masih
terdapat sebagian masyarakat yang tidak segera memeriksakan keluhannya karena
ketatukan dimasa pandemi.
C. Accessibility
41
Penyuluhan Untuk Seluruh 100%, Leaflet, Dokter, Pasien bersedia Setiap hari
dan meningkatk masyaraka seluru brosur, Perawat, melakukan saat
konseling an t, terutama h sosial Pemegang kunjungan ke pelayanan
mengenai pengetahua pasien masya media, program Puskesmas di
pentingnya n dengan rakat present promosi untuk berobat Puskesmas
pemeriksaan masyarakat penyakit asi kesehatan, maupun kontrol untuk
kesehatan ke mengenai kronis powerp dan kader dilihat dari konseling,
puskesmas pentingnya yang perlu oint peningkatan dan setiap
sebagai kunjungan dikontrol angka bulan untuk
fasilitas rawat jalan kunjungan rawat penyuluhan
kesehatan untuk jalan
dasar pemeriksaa
n kesehatan
dan
mengontrol
penyakit
kronis