Sholat Berjama’ah
A. TUJUAN MATERI
B. ISI MATERI
SHOLAT BERJAMA’AH
َصاَل ُة الْ َج َماعَ ِة تَ ْفضُ ُل عَىَل َصاَل ِة الْ َف ِّذ ب َِس ْبع ٍ َو ِعرْش ِ َين د ََر َج ًة
Artinya:
"Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian, dengan kelebihan dua
puluh tujuh derajat."
Dalam hal ini, Imam Syafi’i berpendapat bahwa apabila ada tiga orang atau
lebih dan jika seseorang dari mereka dapat menjadi imam, maka itu disebut
sebagai jamaah. Namun demikian , jika hanya terdapat dua orang saja , maka
salah satu diantara keduanya dapat menjadi imam dan lainnya makmum. Itu
tetap bisa dikatakan berjamaah. Semakin besar jumlah jama’ah yang dipimpin
seorang imam, maka itu lebih mustajab dan lebih dekat dengan yang lebih utama.
- Posisi Imam dan Makmum dalam Sholat jama’ah
Dalam sholat berjama’ah, ada aturan bagaimana posisi antara imam dan
makmum, baik ketika makmum itu seorang diri, berdua atau lebih dari itu, baik
makmumnya laki-lak i atau perempuan, semua itu ada aturannya, kita sebagai
umat Islam tentu sudah selayaknya mengetahui hal-hal tersebut. Berikut
beberapa aturan tentang posisi-posisi makmum dalam sholat berjama’ah:
C. Kesimpulan
1. Sholat jamaah lebih utama dari sholat sendiri
2. Menyempurnakan shaf sholat merupakan sebagian dari kesempurnaan sholat
D. Evaluasi
E. REFERENSI
Republika.co.id
Sunan An-Nasa'i
Studi islamkaaffah/posts/aturan-shaf-jamaah-menurut-mazhab-
syafiidalam-shalat-berjamaah-