2 Perbankan A Karyawan D3
Jawaban UTS Genap Ekonomi Moneter
Kamis, 29 April 2021
2. Mengapa Simpanan Giro (Demand Deposit) yang ada di dalam Bank bisa
dikatagorikan sebagai Jumlah Uang yang Beredar?
Tidak dijawab
4. Ada pendapat bahwa Suku bunga yang tinggi dapat menurunkan kegiatan
ekonomi. Jelaskan menurut Saudara mengapa demikian?
Jika suku bunga tinggi akan menurunkan daya beli masyarakat dan membuat minat
terhadap kredit melemah karena suku bunga kredit pun akan naik
Aisyah 200110026
2 Perbankan A Karyawan D3
Jawaban UTS Genap Ekonomi Moneter
Kamis, 29 April 2021
6. Jelaskan untuk tujuan apa wesel berjangka harus dilakukan akseptasi oleh Bank?
Akseptasi bisa dikatakan juga sebagai janji untuk membayar oleh pihak tertarik dengan
cara membubuhkan tanda tangan atau stempel “Accepted” dalam surat wesel. Jika sudah
diakseptasi maka bisa diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain sebelum
tanggal jatuh tempo. Di pasar uang bisa sebagai salah satu sumber dana jangka pendek,
waktunya 30 hari sampai 180 hari
8. Jika terjadi kenaikan penghasilan pegawai tidak otomatis akan menambah Jumlah
Uang Yang Beredar. Jelaskan mengapa demikian?
Tidak dijawab
9. Jika Bank Indonesia ingin melakukan kontraksi moneter apa yang akan dilakukan
oleh BI dikaitkan dengan Kebijakan Pasar Terbuka dan Kebijakan Diskonto?
Kontraksi moneter ialah kebijakan mengurangi jumlah uang yang beredar demi
menurunkan tingkat inflasi. Dikaitkan dengan kebijakan pasar terbuka, jika bank sentral
ingin mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat maka bank sentral akan
menjual surat-surat berharga
Aisyah 200110026
2 Perbankan A Karyawan D3
Jawaban UTS Genap Ekonomi Moneter
Kamis, 29 April 2021
Dikaitkan dengan kebijakan diskonto, jika bank sentral ingin mengurangi jumlah uang
yang beredar di masyarakat, maka bank sentral menaikkan tingkat bunga diskonto dan
suku bunga pinjaman kepada bank umum
10. Bank Sentral menetapkan aturan mengenai Giro Wajib Minimum. Menurut
Saudara untuk apa aturan itu ditetapkan?
Penempatan saldo minimal berupa GWM oleh bank umum pada bank sentral dalam
rangka meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter. Hal ini dilakukan sebagai
langkah untuk mempercepat penguatan manajemen likuiditas bank agar menjadi lebih
efisien sehingga mampu mendorong fungsi intermediasi perbankan