Anda di halaman 1dari 9

Makalah DFD

Kelompok 1:

1. Abdul Malik Marzuki


2. Abdul Muzzakir
3. Ahmad Zubaidi
4. Anas Assani

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


SYAIKH ZAINUDDIN NW ANJANI LOMBOK TIMUR-NTB
TA:2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk
arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara
logika, terstruktur dan jelas. Atau DFD bisa juga dikatakan sebagai suatu model logika data atau
proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang
keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan
interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD ini
sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur
kerja, atau model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering
digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan
kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah DFD ini
merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi
dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh professional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled). Context diagram
berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan
dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili
keseluruhan sistem. DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi
yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya
memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.

1.2. Tujuan

Tujuan DFD adalah :

1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak
melalui sistem.

2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data.


1.3. Manfaat

Manfaat DFD adalah :

· Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

· DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya
bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data
yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang
memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

· DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem
yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat
program.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian DFD

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangan
sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya.
Dalam pembuatan Sistem Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk
membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer
untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer melakukan sebuah coding sesuai
dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada pembuatan
DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer 6. Salah satu cara lain untuk
mendesain sistem yaitu menggunakan UML(Unified Manual Language).

Komponen DFD (Data Flow Diagram):

User / Terminator: Kesatuan diluar sistem (external entity) yang memberikan input ke sistem
atau menerima output dari sistem berupa orang, organisasi, atau sistem lain.

Process: Aktivitas yang mengolah input menjadi output.

Data Flow: Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator & proses, serta antara proses
& data store).

Data Store: Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.

Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :

1. Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses
yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya
diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut
aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat
penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.

2. Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-
lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram
Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.

3. Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram
Nol.

Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :


a) Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional
yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi.
b) DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data
yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model
yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
c) DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan
sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.

2.2.NOTASI/SIMBOL DFD

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem
dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di
lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di
lingkungan luarnya yang akan membeikan input atau menerima output dari sistem.

A. Notasi terminator/Kesatuan Luar di DFD

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam


organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat
modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang
berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara
proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini
menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

B. Notasi Arus Data di DFD

Arus Arus data data dapat dapat berbentuk berbentuk sebagai sebagai berikut berikut : :

Formulir atau atau dokumen dokumen yang yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan

Laporan tercetak tercetak yang yang dihasilkan dihasilkan sistem sistem

Output dilayar komputer


Masukan untuk komputer komputer

Komunikasi ucapan

Surat atau memo

Data yang dibaca atau atau direkam di file

Suatu isian yang yang dicatat pada buku agenda

Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan
hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan keluar
dari prises. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat
persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

C. Notasi Proses di DFD

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :

Proses harus memiliki input dan output.

Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data.

Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan


dengan komponen proses.

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di
sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan
manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis
horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

2.3. LANGKAH MEMBUAT/MENGAMBAR DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang
ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.Diagram
ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan
lingkungan luarnya.

Caranya :

Tentukan nama sistemnya.


Tentukan batasan sistemnya.

Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.

Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.

Gambarkan diagram konteks.

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.

Caranya :

Tentukan proses utama yang ada pada sistem.

Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil


memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama
dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).

Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

Hindari perpotongan arus data

Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

Overview Diagram

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.

Caranya :

Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.

Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan
konsep keseimbangan.

Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

Hindari perpotongan arus data.

Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses
sebelumnya.

2.4. KESALAHAN DALAM MENGGAMBAR DFD


Umumnya kesalahan dalam pembuatan DFD adalah :

Ø Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan
black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti
dimasukkan ke dalam lubang hitam.

Ø Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan
miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.

Ø Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses

Ø Data Store tidak memiliki keluaran

Ø Data Store tidak memiliki masukan

Ø Hubungan langsung antar entitas luar

Ø Masukan langsung entitas data store

Ø Keluaran langsun dari data store ke Entitas luar

Ø Hubungan langsung antar data store

Ø Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store

2.5. TIPS DALAM MEMBUAT DFD

Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :

Ø Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca
dengan mudah

Ø Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda

Ø Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)

Ø Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya

Ø Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya

Ø Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses

Ø Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke


storage yang sama)

Ø Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi
Ø Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah
spesifik

Ø Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity

Ø Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu
parameter untuk mengaktifkan report

Ø Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan
persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam
program.

Anda mungkin juga menyukai