Penyimpangan sosial merupakan bentuk perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang tidak sesuai
dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Bruce J. Cohen, ukuran yang
menjadi dasar adanya penyimpangan bukan baik atau buruk, benar atau salah menurut pengertian
umum, melainkan berdasarkan ukuran norma dan nilai sosial suatu masyarakat.
Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial
yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan (deviation) adalah segala macam
pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat.
Robert M. Z. Lawang:
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem
sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki
perilaku menyimpang.
Penyimpangan Individu yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh Individu yang berlawanan dengan
Norma. Penyimpangan ini biasanya dilakukan di lingkungan keluarga. Misalnya sesorang mencuri
dilakukan sendiri.
Penyimpangan kelompok yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh kelompok orang yang tunduk pada
norma kelompoknya yang bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh
kelompok yang melakukan penyimpangan adalah kelompok pengedar narkotika, sindikat penjahat atau
mafia, pemberontak.
Penyimpangan bersifat positif : Penyimpangan ini terarah pada nilai sosial yang berlaku dan dianggap
ideal dalam masyarakat dan mempunyai dampak yang bersifat positif.
Cara yang dilakukan seolah-olah menyimpang dari norma padahal tidak. Contohnya adalah:
Bermunculan Wanita karier yang sejalan dengan emansipasi wanita, biro jodoh.
Penyimpangan bersifat negatif : Penyimpangan ini berwujud dalam tindakan yang mengarah pada nilai-
nolai sosial yang dipandang rendah dan dianggap tercela dalam masayarakat. Contohnya: pemerkosaan,
pencurian, pembunuhan, perjudian dan pemakaian narkotika.
Penyimpangan Primer: merupakan penyimpangan sosial yang bersifat sementara dan biasanya tidak
diulangi lagi. Seseorang yang melakukan penyimpangan ini masih diterima di masyarakat. Contoh: orang
yang melanggar lalu lintas dengan tidak membawa SIM dan perbuatannya itu tidak diulangi lagi, Orang
yang belum membayar pajak.
Penyimpangan Sekunder : merupakan penyimpangan sosial yang nyata dan dilakukan secara berulang-
ulang bahkan menjadi kebiasaan dan menunjukkan ciri khas suatu kelompok. Seseorang yang melakukan
penyimpangan ini biasanya tidak akan diterima lagi di masyarakat. Contoh: Pemabuk yang seringa
mabuk-mabukan dipasar, di diskotik dll.
Teori konflik oleh Karl Mark, mengemukakan bahwa kejahatan erat terkait dengan perkembangan
kapitalisme. Menurtu teori ini apa yang merupakan perilaku menyimpang hanya dalam pandangan kelas
yang berkuasa untuk melindungi kepentingan mereka. Dengan demikian, peradilan pidana pun lebih
memihak pada kepentingan mereka. Oleh sebab itu, orang yang dianggap melakukan kejahatan dan
terkena hukuman pidana umumnya berasal dari kalangan rakyat miskin.
Proses sosialisasi yang tidak sempurna atau tidak berhasil karena seseorang mengalami kesulitan dalam
hal komunikasi ketika bersosialisasi. Artinya individu tersebut tidak mampu mendalami norma- norma
masyarakat yang berlaku.
Perilaku menyimpang dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi dan faktor
agama. Contoh karena kekurangan biaya seorang pelajar mencuri dan seseorang yang tidak memiliki
dasar agama hidupnya tanpa arah dan tujuan.
Biologis
Misalnya orang yang lahir sebagai pencopet atau pembangkang. Ia membuat penjelasan mengenai “si
penjahat yang sejak lahir”. Berdasarkan ciri-ciri tertentu orang bisa diidentifikasi menjadi penjahat atau
tidak. Ciri- ciri fisik tersebut antara lain: bentuk muka, kedua alis yang menyambung menjadi satu dan
sebagainya.
Psikologis
Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan kepribadian retak atau kepribadian
yang memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan. Dapat juga karena pengalaman
traumatis yang dialami seseorang.
Sosiologis
Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang ada kaitannya dengan sosialisasi yang kurang tepat.
Individu tidak dapat menyerap norma-norma kultural budayanya atau individu yang menyimpang harus
belajar bagaimana melakukan penyimpangan.
Penyimpangan Berdasarkan Jumlah Pelakunya :
Penyimpangan kolektif yaitu: penyimpangan yang dilakukan secara bersama- sama atau secara
berkelompok. Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang beraksi secara bersama-sama
(kolektif). Mereka patuh pada norma kelompoknya yang kuat dan biasanya bertentangan dengan norma
masyarakat yang berlaku. Penyimpangan yang dilakukan kelompok, umumnya sebagai akibat pengaruh
pergaulan/teman.
1. Tindakan Kriminal atau Kejahatan, adalah tindakan yang bertentangan dengan norma hukum,
norma social, dan norma agama yang berlaku di masyarakat. Menurut Emile Durkheim, kejahatan
merupakan penyimpangan yang tercantum dalam KUHP/Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, terdiri
dari ; Violent Offenses (kejahatan yang disertai kekerasan pada orang lain) Property Offenses
(kejahatan yang menyangkut hak milik seseorang). Menurut Donald Light, Suzanne Infeld Keller, dan
Craig J. Calhoun membedakan kejahatan menjadi empat tipe, sebagai berikut :
A. White Collar Crime adalah tipe kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang/berstatus tinggi
dalam pekerjaannya. Contoh ; KKN
B. Blue Collar Crime adalah tipe kejahatan yang dilakukan oleh orang dengan status kelas menengah
ke bawah. Contoh ; Pencuri
C. Kejahatan tanpa korban (crime without victim) tipe kejahatan ini yang menjadi korbannya adalah
dirinya sendiri. Contoh ; Penjudi, seks bebas.
D. Kejahatan terorganisir (organized crime) pelaku kejahatan jenis ini merupakan komplotan yang
secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan
dengan menghindari hukum. Contoh ; Sindikat PSK, Perjudian Ilegal, Perdagangan manusia.
E. Kejahatan Korporat (corporate crime) adalah kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi.
Contoh : pembuangan limbah sembarangan, penimbunan.
2. Penyimpangan Seksual, adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Beberapa jenis
penyimpangan seksual antara lain sebagai berikut :
A. Perzinaan adalah hubungan seksual diluar nikah.
B. Lesbian merupakan hubungan seksual yang dilakukan oleh sesama wanita
C. Homoseks yaitu hubungan seksual dengan sesama lelaki
D. Kumpul Kebo adalah tinggal bersama sebagai suami – istri tanpa ikatan pernikahan yang sah
E. Transvestitisme memuaskan keinginan seks dengan mengenakan pakaian lawan jenis
F. Sodomi hubungan seks melalui anus
G. Sadisme pemuasan seks dengan menyakuti orang lain
H. Pedofilia pemuasan seks dengan anak anak
Merupakan bentuk penyelewengan terhadap nilai, norma sosial dan agama. Contoh pemakaian obat
terlarang/narkoba antara lain:
1. Narkotika (candu, ganja, putau)
2. Psikotropika (ectassy, magadon, amphetamin)
4. Gaya hidup
Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari perilaku umum atau biasanya. Penyimpangan
ini antara lain:
Sikap arogansi
Kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti kepandaian, kekuasaan, kekayaan dsb.
Sikap eksentrik
Perbuatan yang menyimpang dari biasanya, sehingga dianggap aneh, misalnya laki-laki beranting di
telinga, rambut gondrong dsb.
5. Kenakalan remaja
Karena keinginan membuktikan keberanian dalam melakukan hal-hal yang dianggap bergengsi,
sekelompok orang melakukan tindakan-tindakan menyerempet bahaya, misalnya kebut-kebutan,
membentuk geng-geng yang membuat onar dsb.
Tawuran/perkelahian pelajar
Perkelahian antar pelajar termasuk jenis kenakalan remaja yang pada umumnya terjadi di kota-kota
besar sebagai akibat kompleknya kehidupan di kota besar. Demikian juga tawuran yang terjadi antar
kelompok/etnis/warga yang akhir-akhir ini sering muncul. Tujuan perkelahian bukan untuk mencapai
nilai yang positif, melainkan sekedar untuk balas dendam atau pamer kekuatan/unjuk kemampuan.
Rasa bersalah
Sebagai manusia yang merupakan mahluk yang berakal budi, mustahil seorang pelaku tindak
penyimpangan tidak pernah merasa malu, merasa bersalah bahkan merasa menyesal telah melanggar
nilai-nilai dan norma masyarakatnya. Sekecil apapun rasa bersalah itu pasti akan muncul karena tindak
penyimpangan tersebut telah merugikan orang lain, hilangnya harta benda bahkan nyawa.
Dampak apa saja yang muncul akibat adanya tindak penyimpangan terhadap kelompok masyarakat?
Marilah kita bahas:
Kriminalitas
Tindak kejahatan, tindak kekerasan seorang kadangkala hasil penularan seorang individu lain, sehingga
tindak kejahatan akan muncul berkelompok dalam masyarakat.
Contoh: seorang residivis dalam penjara akan mendapatkan kawan sesama penjahat, sehingga
sekeluarnya dari penjara akan membentuk ‘kelompok penjahat’, sehingga dalam masyarakat muncullah
kriminalitas-kriminalitas baru.
Terancamnya keseimbangan sosial
Robert K. Merton mengemukakan teori yang menjelaskan bahwa perilaku menyimpang itu merupakan
penyimpangan melalui struktur sosial. Karena masyarakat merupakan struktur sosial, maka tindak
penyimpangan pasti akan berdampak terhadap masyarakat yang akan mengganggu keseimbangan
sosialnya. Contoh: pemberontakan, pecandu obat bius, gelandangan, pemabuk dsb.
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Kun Maryati & Juju Suryawati S.Pd., Sosiologi jilid I untuk SMU kelas 2, Esis, Jakarta, 2001.
Drs. Laurent Widyasusanto, Penuntun Belajar Sosiologi jilid 1 untuk SMU, PT. Pradnya Paramita, Jakarta,
1996.
Drs. Lukman Hakim & Dra. E. J. Ningsih, Sosiologi untuk SMU kelas 2, PT. Grafindo Media Pratama,
Jakarta, 1997.
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, CV Rajawali, Jakarta, 1984. Mohamad Anwar, Pegangan
Sosiologi untuk kelas 2 SMU, Armico, Bandung, 1999.
M. Sitorus, Berkenalan Dengan Sosiologi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2000. Kusmono Hadi, Sudjarwati,
Andi Mulya, Sosiologi Suatu Pendekatan-Baru, Piranti, Jakarta, 2002.
Itulah ulasannya Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan Terima kasih.
Pengertian Dan Faktor Penyebab terjadinya Kesenjangan Sosial Beserta Cara Mengatasinya Terlengkap