Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adnan Ibnu Faruki

NIM : 2009280

Kelas : AP_2B

Mashari, A. (2015). Profile of High Touch in the Application Learning Process. GUIDENA:
Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan Dan Konseling, 5(1), 65.
https://doi.org/10.24127/gdn.v5i1.55

Artikel ini menjelaskan mengenai sentuhan pendidik dalam proses pembelajaran.


Peneliti mengungkapkan bawha Pendidik dituntut tanggung jawabnya untuk melaksanakan
proses pembelajaran secara profesional, yaitu praktik pendidikan yang didasarkan pada
kaidah-kaidah keilmuan pendidikan. Namun Kenyataan dalam proses pembelajaran
pendidik sering menampilkan gaya yang kurang disenangi peserta didik seperti pemarah
dan cepat emosional, cerewet dan pilih kasih, bertentangan dengan kebutuhan peserta didik
yang sangat menginginkan penampilan pendidik yang tidak pemarah/emosional, pendidik
yang baik, ramah, pintar dan penuh perhatian. Artikel ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran berkenaan dengan penerapam kewibawaan dalam proses pembelajaran melalui
penerapan high touch menurut pendidik dan peserta didik serta perbedaannya antar variabel,
yaitu variabel kelas, sekolah dan jenis kelamin, sumbangan pemahaman pendidik tentang
peserta didik terhadap aplikasi penerapan high touch dalam proses pembelajaran dan profil
aplikasi pemahaman pendidik tentang peserta didik dalam proses pembelajaran melalui
penerapan high touch.

Temuan dari artikel ini diungkapkan bahwa penerapan kewibawaan oleh guru dalam
proses pembelajaran masih belum optimal dan perlu untuk terus ditingkatkan ke arah yang
lebih baik. Selain itu perbedaan pendapat yang cukup signifikan terkait dengan penerapan
kewibawaan antara guru dengan siswa terkait dengan penerapan enam observable variabels
yakni pengakuan, kasih sayang dan kelembutan, penguatan, tindakan tegas yang mendidik,
pengarahan dan keteladanan dalam proses pembelajaran. Artikel ini ditulis dengan baik dan
sistematis oleh penulis.
Semradova, I., & Hubackova, S. (2016). Teacher Responsibility in Distance Education. Procedia
- Social and Behavioral Sciences, 217, 544–550.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.02.042

Artikel ini berfokus pada karakteristik pendidikan, termasuk pendidikan jarak jauh
dan perbandingan sejauh mana tanggung jawab guru. Menurut peneliti menyaktakan bahwa
Pendidikan, yang dipersepsikan sebagai kontinuitas, komunikasi dan diferensiasi, yang
isinya selalu berkaitan erat dengan kemampuan memahami masa seseorang, dunia
seseorang, konteks dan nilai dominannya, saat ini semakin sering diwujudkan. Tidak hanya
melalui bentuk tatap muka, tetapi juga melalui bentuk jarak jauh dengan menggunakan TIK.

Hasil dari penelitian penulis d alam karangannya siswa - calon guru mengutarakan
pendapatnya bahwa tanggung jawab guru sehubungan dengan penerapan TIK ke dalam
proses pendidikan adalah sama atau lebih tinggi jika guru tersebut juga penulis kursus
pendidikan jarak jauh. Para guru yang disurvei berasumsi bahwa tanggung jawab dalam
pengajaran tatap muka tradisional umumnya lebih tinggi daripada dalam pendidikan jarak
jauh. Hasil yang dinyatakan tidak menginginkan hal lain selain menunjukkan sejumlah
pendekatan berbeda dan pembenarannya. Terakhir artikel ini ditulis dengan baik dan
sistematis oleh penulis. Terlebih hasil survei yang dilakukannya sangat mendukung,
sehingga arah penelitiannya dapat dipahami dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai