Anda di halaman 1dari 5

Citilink

1. Tentang Citilink
a. Sejarah Citilink
Citilink adalah sebuah maskapai penerbangan anak perusahaan Garuda
Indonesia. Perusahaan ini berdiri tahun 2001 dan difungsikan sebagai salah
satu alternatif penerbangan berbiaya murah di Indonesia. Citilink
menghentikan operasinya 15 Januari 2008 dengan “format dan layanan baru”.
Pada Agustus 2008, Citilink kembali melanjutkan penerbangan mulai
September 2008. Pada awalnya Citilink mengoperasikan 5 Fokker 28 yang
merupakan sisa-sisa dari armada Garuda Indonesia. Citilink diresmikan
kembali pada tanggal 8 Agustus 2008 oleh Emirsyah Sattar, CEO Garuda
Indonesia. Investasi yang dikeluarkan mencapai 10 juta US$, dengan rincian
60% untuk bahan bakar, 17% untuk perawatan pesawat dan sisanya untuk
biaya lain-lain. Dibawah manajemen baru, Citilink menetapkan Surabaya
sebagai pusatnya. Citilink diharapkan dapat menjadi anak perusahaan yang
menguntungkan selain GMF dan Aerowisata yang merupakan anak
perusahaan dari Garuda Indonesia. Tidak seperti perusahaan induknya, Garuda
Indonesia, maskapai ini bukanlah anggota masa depan aliansi Sky
Team (sebagai anggota afiliasi). Citilink awalnya terbang Fokker F28 lima
pesawat terbang (65 sampai 85 kursi), disewa dari Garuda. Penerbangan
pertama berangkat pada tanggal 16 Juli 2001 tentang Surabaya – Balikpapan –
rute Tarakan. Pada bulan Juli 2004 Citilink mengganti armada Fokker dengan
empat B737-300 pesawat Boeing (148 kursi). Pada januari 2008, Citilink
berhenti beroperasi untuk sementara untuk menata kembali. Citilink kembali
ke layanan pada bulan September 2006, terbang dari Surabaya dengan dua
B737-300 pesawat, yang tumbuh sampai lima pada akhir tahun itu. Perusahaan
mengguanakan motif merah untuk warna perusahaan. Awal tahun 2011
Citilink memutuskan perbaikan besar merek perusahaan dan strategi
pemasaran

b. Informasi Perusahaan
PT Citilink Indonesia (“Citilink” atau “Perusahaan”) merupakan sebuah
upaya ekspansi oleh PT Garuda Indonesia agar bisa bersaing lebih agresif
dalam penerbangan di segmen budget traveller. Perusahaan ini didirikan
berdasarkan Akta Notaris Natakusumah No. 01 tanggal 6 Januari 2009,
berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur, dengan pengesahan dari
Menkhumham No. AHU-14555.AH.01.01 Tahun 2009 tanggal 22 April 2009.
Dengan pengesahan tersebut, kepemilikan saham Citilink Indonesia saat
didirikan adalah 67% milik PT Garuda Indonesia (Persero),tbk. (“Garuda”) dan
33% milik PT Aerowisata (“Aerowisata”). Sebelumnya penerbangan yang
dimiliki oleh Garuda Indonesia ini dikelola oleh SBU Citilink Indonesia yang
beroperasi dengan AOC dari Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan
Garuda Indonesia sejak Mei 2011.  
Selanjutnya sesuai dengan Akta No. 23 tanggal 13 Januari 2012 mengenai
perubahan setoran permodalan, dan Akta No. 91 tanggal 10 Agustus 2012
mengenai penyertaan tambahan modal berupa pesawat terbang, maka
kepemilikan saham Citilink adalah 94,3% milik Garuda Indonesia dan 5,7%
milik Aerowisata. Dengan dimilikinya ijin usaha penerbangan SIUAU/NB-027
pada tanggal 27 Januari 2012, dan sertifikat penerbangan AOC 121-046 pada
tanggal 22 Juni 2012, Citilink mulai beroperasi secara independen tanggal 30
Juli 2012 dengan IATA flight code "QG", ICAO designation "CTV" dan call sign
"Supergreen". Hingga saat ini Citilink Indonesia telah menjadi maskapai LCC
yang berkembang dengan pesat di Indonesia sejak pesawat A320 hadir
sebagai salah satu armada yang dimiliki perusahaan.
c. Visi Misi
- Visi: Menjadi LCC (Low Cost Carrier) kelas dunia dengan profitabilitas yang
berkelanjutan dan perusahaan yang paling dikagumi di Indonesia.
- Misi: Meningkatkan kualitas dari kehidupan masyarakat dengan
menyediakan transportasi udara bebas gangguan yang memiliki reabilitas
tinggi dan standard keaman internasional melalui sentuhan
keramahtamahan Indonesia.

d. Armada
Berbasis di Jakarta dan Surabaya, Citilink telah melayani lebih dari 330
frekuensi penerbangan harian dengan 97 rute ke 49 kota diantaranya Jakarta,
Surabaya, Batam, Bandung, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Yogyakarta,
Medan, Palembang, Padang, Makassar, Pekanbaru, Lombok, Semarang,
Malang, Kupang, Tanjung Pandan, Solo, Palangkaraya, Pontianak, Manado,
Aceh, Jayapura, Gorontalo, Samarinda serta rute internasional ke Timor
Leste, Malaysia, Cina, Australia dan Jeddah. Hingga Mei  2020, Citilink
memiliki armada sejumlah 67 pesawat yang terdiri dari 51 unit Airbus A320, 2
unit Airbus A330, dan 7 unit pesawat ATR 72-600.
2. Logo Citilink

Citilink mengadopsi warna hijau karena hijau merupakan perpaduan antara penyegaran dan
ramah lingkungan. Citilink juga memiliki moto “fun, affordable, and reliable”. Livery pada
ekor pesawat dan huruf “K” dengan pola streamline yang diadaptasi dari “bulu elang”
bergaris yang sama dengan livery Garuda Indonesia. Warna hijau dan kuning juga
dimaksudkan untuk lebih menjangkau masyarakat luas. “Saya merasakan sekali warna kami
yakni hijau, kuning, dan putih, menandakan bahwa kami ini membawa rasa young, fun,
dan dynamic,” ujar Hans Nugroho, Commercial Director Citilink. Selain itu, bagi Hans warna
hijau memberikan rasa segar pada lini bisnis perusahaan. Apabila diperhatikan, Citilink
berhasil tampil menonjol dan mencuri banyak perhatian para calon konsumennya karena
sedikit sekali dari maskapai penerbangan yang menggunakan warna hijau. Citilink sangat
besar terbukti dengan responden yang setuju bahwa logo dan warna logo, seragam pramugari
menarik perhatian masyarakat sehingga secara tidak langsung masyarakat sudah mengingat
ciri khas Citilink dibenaknya masing-masing.

3. Segmentasi
a. Secara geografi
Citilink hadir dengan rute penerbangan Domestik dan Internasional. Berbasis
di Jakarta dan Surabaya, Citilink telah melayani lebih dari 330 frekuensi
penerbangan harian dengan 97 rute ke 49 kota diantaranya Jakarta, Surabaya,
Batam, Bandung, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Yogyakarta, Medan,
Palembang, Padang, Makassar, Pekanbaru, Lombok, Semarang, Malang,
Kupang, Tanjung Pandan, Solo, Palangkaraya, Pontianak, Manado, Aceh,
Jayapura, Gorontalo, Samarinda serta rute internasional ke Timor Leste,
Malaysia, Cina, Australia dan Jeddah. Pada 2019, Maskapai Citilink membuka
21 rute penerbangan domestik baru dan 6 rute penerbangan internasional.
Direktur Utama Citilink, Juliandra menjelaskan enam rute penerbangan
internasional yang baru tersebut ke Malaysia, Tiongkok, Kamboja dan
Australia pada tahun kemarin. Juliandra juga menjelaskan rute baru ini
kedepan akan memberikan kontribusi lebih bagi perusahaan.
b. Secara Demografi
Citilink menargetkan turis atau masyarakat kelas menengah atau pemuda –
pemudi yang gemar travelling dengan pesawat. dengan menawarkan
penerbangan yang aman, nyaman, dan harga yang terjangkau.
c. Secara psikologis
Citilink memiliki citra maskapai penerbangan berkualitas dengan harga yang
murah.
4. Targeting
Target Citilink yaitu masyarakat kelas menengah atau masyarakat muda dan
dinamis dengan rentang umur 20 - 30 tahun, dengan kategori pekerjaan mahasiswa
ataupun eksekutif muda yang sudah memiliki penghasilan sendiri dan senang
berpergian. Citilink menghadirkan penerbangan yang aman, nyaman, dan harga
terjangkau.
5. Positioning
Citilink merupakan anak perusahaan Garuda yang menyediakan jasa
transportasi pesawat dengan jaminan kualitas yang baik namun dengan harga yang
terjangkau. Citilink juga cukup up to date di social media sehingga informasi
mengenai maskapai atau rute penerbangan mudah sekali didapat.
Daftar Pustaka
Sinaga, Priskilla. 2014. Pengaruh Kegiatan Marketing Public Relations PT Citilink Indonesia
terhadap citra perusahaan (survey penumpang citilink di bandara halim perdanakusuma, jakarta
timur). Jakarta

https://www.citilink.co.id/company-profile (diakses 23 Februari 2021)


https://marketeers.com/arti-warna-hijau-dalam-logo-citilink/ (diakses 23 Februari 2021)
https://www.republika.co.id/berita/q4move349/2019-citilink-buka-6-rute-penerbangan-
internasional (diakses 23 Februari 2021)

Anda mungkin juga menyukai