Anda di halaman 1dari 24

 Pembuatan keputusan tentang dividen

menyangkut bagaimana penghasilan bersih


sesudah pajak (EAT) dibagi kepada para
pemegang saham dalam bentuk dividen
 Dividend Payout Ratio (DPR) adalah
persentase dividen yang akan dibagikan
kepada para pemegang saham
DPR = dividen yang dibagi
EAT
 Nilaiperusahaan tidak ditentukan oleh besar
kecilnya DPR, tapi ditentukan oleh laba
bersih sebelum pajak (EBIT) dan resiko
perusahaan
 Asumsi (lemah):
1) Pasar modal sempurna
2) Tidak ada biaya emisi saham baru
3) Tidak ada pajak
4) Kebijakan investasi perusahaan tetap
 Biaya modal sendiri (Ks) perusahaan akan
naik jika DPR rendah, karena investor lebih
suka menerima dividen daripada capital gains
 Dividend yield dipandang lebih pasti daripada
capital gains yield
 Adanya pajak terhadap keuntungan dividen
dan capital gains, para investor lebih
menyukai capital gains karena dapat
menunda pembayaran pajak
 Oleh sebab itu investor mensyaratkan tingkat
keuntungan yang lebih tinggi untuk saham
yang memberikan devidend yield tinggi dan
capital gains yield rendah
 Jika ada kenaikan dividen sering diikuti
dengan kenaikan harga saham sebaliknya
penurunan dividen umumnya menyebabkan
harga saham turun
 Fenomena ini dianggap bukti bahwa para
investor lebih menyukai dividen daripada
capital gains
 Kelompok (clientele) pemegang saham yang
berbeda akan memiliki preferensi yang
berbeda terhadap kebijakan dividen
perusahaan
 Kelompok yang membutuhkan penghasilan
saat ini lebih menyukai DPR tinggi,
sebaliknya kelompok yang tidak
membutuhkan dana saat ini lebih senang jika
perusahaan menahan sebagian besar laba
bersih perusahaan.
 Jikaada perbedaan pajak, maka kelompok
yang dikenai pajak tinggi lebih menyukai
capital gains dan pembagian dividen yang
kecil, dan sebaliknya
 Stock repurchase adalah pemberian pendapatan
kepada pemegang saham dengan cara membeli
kembali saham perusahaan
 Ilustrasi : PT. OXA memiliki laba bersih setelah pajak
Rp 100 juta. 50% dari jumlah tersebut didistribusikan
kepada pemegang saham. Jumlah saham beredar
25.000 lembar. Perusahaan menggunakan Rp 50 juta
untuk membeli kembali 2.273 lembar saham
perusahaan melalui tender dengan harga Rp
22.000/lembar. Alternatifnya perusahaan dapat
membagi deviden sebesar Rp 2.000/lembar. Harga
saham saat ini Rp 20.000/lembar

 Pada contoh menjelaskan hasil yang sama
jika investor menerima deviden tunai atau
saham dibeli kembali oleh perusahaan
(asumsi harga beli kembali Rp 22.000 dan
PER tetap)
 Jika harga beli kembali saham kurang dari Rp
22.000 berarti akan merugikan investor yang
menjual kembali sahamnya dan
menguntungkan bagi investor yang tidak
menjual sahamnya, atau sebaliknya
 Stock repurchase merupakan tanda positif
bagi investor, karena umumnya stock
repurchase dilakukan jika perusahaan merasa
saham undervalued
 Stock repurchase akan mengurangi jumlah
saham beredar, sehingga ada kemungkinan
harga saham akan naik
 Bagi perusahaan stock repurchase akan
menghindari dari kenaikan dividen,
mengubah struktur modal, dijual kembali
jika memerlukan tambahan dana, serta
sebagai strategi mengacau usaha pengambil-
alihan perusahaan
 Perusahaan biasanya membeli kembali saham
dengan harga yang tinggi, sehingga akan
merugikan pemegang saham yang tidak
menjual kembali sahamnya
 Keuntungan yang diberikan perusahaan
dalam bentuk capital gains, padahal
pemegang saham lebih menyukai dividen
 Bagi perusahaan stock repurchase akan
merusak image perusahaan dimata investor,
sehingga dapat berdampak pada resiko pasar
dan menurunkan harga saham
1) Open market; pembelian saham melalui
pialang saham, menyebabkan kenaikan
harga dan biaya komisi
2) Tender offer; pembelian melalui penawaran
formal dalam jumlah dan harga yang telah
ditetapkan, biasanya harga beli diatas
harga pasar
3) Negotiated basic; pembelian saham dari
satu atau beberapa pemegang saham besar
(major stockholders)
 Stock split adalah tindakan perusahaan
memecah saham yang beredar menjadi
bagian yang lebih kecil
 Contoh : stock split “two for one” selembar
saham dengan nominal 1000 ditukar dengan 2
lembar saham dengan nominal @500
 Setelah stock split maka jumlah saham
beredar semakin bertambah tetapi modal
perusahaan tetap
 Artinya bagi pemegang saham, stock split
tidak menambah kekayaan karena kenaikan
jumlah saham diimbangi dengan penurunan
nilai nominal atau harga saham
 Stock dividen adalah tindakan perusahaan
memberikan saham baru sebagai pembayaran
dividen
 Contoh : “three for one” stock dividen untuk
satu lembar saham akan mendapat 3 lembar
saham baru sebagai dividen
 Stock dividen juga tidak mengubah kekayaan
pemegang saham
 Ilustrasi : PT.OMA memiliki saham beredar
100.000 lembar, laba bersih setelah pajak
Rp.500.000, harga pasar saat ini Rp.50,
perusahaan berencana memberi 20% stock
dividen atau 20.000 lembar saham sehingga jika
pemegang saham memiliki 10 lembar saham
maka akan menerima 2 lembar saham baru
sebagai dividen
 Sebelum stock dividen
EPS = Rp.500.000 = Rp.5 / lembar
100.000

Rp.50
PER = = 10kali (PER dianggap konstan)
Rp.5

Kekayaan investor = 10lembar Rp.50 = Rp.500


 Setelah stock dividen

EPS = Rp.500.000 = Rp.4,167


120.000lembar

Jika PER tetap 10 kali maka harga saham menjadi =


10  Rp.4,167 = Rp.41,67

Kekayaan investor = 12lembar Rp.41,67 = Rp.500


 Stock split dilakukan untuk menjaga harga
saham tetap berada pada optimal price
range, sehingga saham tetap dapat diperjual
belikan. Harga saham yang terlalu tinggi akan
menurunkan demand saham.
 Stock dividen digunakan saat perusahaan
ingin menghemat kas atau perusahaan
sedang kesulitan keuangan. Penghematan kas
digunakan pada proyek yang menguntungkan.
Jika dividen tunai tidak dibagi karena
masalah keuangan maka harga saham akan
turun sehingga digunakan stock dividen
 Meskipun stock split dan stock dividen tidak
berbeda secara ekonomis, tetapi secara
akuntansi akan berbeda
 Untuk stock dividen, perusahaan harus
melakukan kapitalisasi nilai pasar dengan
mentransfer dana dari stock deviden ke
rekening modal saham dan agio saham
 Misal : PT. OPO memiliki modal sendiri sbb
- Modal saham (1 juta lembar beredar @Rp 2)= 2 juta
- Agio saham = 8 juta
- Laba ditahan = 15 juta
Total modal sendiri = 25 juta
Perusahaan memberikan 15% stock dividen. Harga
pasar Rp 14.
Saham beredar = 15% x 1.000.000 = 150.000 lbr
Transfer dana = 150.000 x Rp 14 = Rp 2.100.000
Transfer ke modal saham = 150.000 x Rp 2 = Rp 300.000
Transfer ke agio saham = 2.100.000 – 300.000 = Rp
1.800.000
 Neraca PT. OPO setelah stock dividen

- Modal saham (1,15 juta lbr beredar @Rp 2) = 2,3 juta


- Agio saham = 9,8 juta
- Laba ditahan = 12,9juta
Total modal sendiri = 25 juta
 Bagaimana bila PT. OPO mengubah rencana dengan
melakukan two for one stock split (1 saham menjadi
2 saham)???
1) PT. WARISAN saat ini memerlukan EPS Rp 4800.
Tingkat keuntungan disyaratkan KS 12% dan harga
saham saat ini Rp 40.000. Perusahaan mengalami
pertumbuhan 5% pada pendapatan (earning),
dividen dan nilai pasar, dan berharap tingkat
pertumbuhan dapat bertahan. Menggunakan model
penilaian saham, hitung dividen tahun depan yang
diantisipasi dan berapa DPR yang diantisipasi?
2) PT. REJEKI mengalami pertumbuhan baik selama 10
tahun, namun penjualan dan pendapatan saat ini
telah menurun. Rata-rata EPS di masa silam Rp 500
per saham dan DPR sekitar 40%. Saham dijual
seharga Rp 2500 saat ini. Untuk tahun 1993
pendapatan menurun menjadi Rp 300 per saham
Penurunan bersifat sementara sehingga dividen
tetap dibagikan sebesar Rp 200. Jumlah saham
beredar 1 juta
 Sekarang diyakini pendapatan tahun 1994 akan menurun
menjadi Rp 150 per saham dan naik menjadi Rp 160 per
lembar pada tahun 1995. Manajemen
mempertimbangkan untuk mempertahankan dividen
sebesar Rp 200 untuk tahun 1994 dan 1995. Neraca saat
ini :
Neraca
31 Desember 1993
Kas 100 Hutang dagang 200
Persediaan 400 Hutang wesel 250
Piutang 500 Hutang lancar 450
Aktiva lancar 1.000
Hutang jk.panjang 480
Aktiva tetap 1.000 Saham biasa (nom 1.000) 1.000
Laba ditahan 70
Total Aktiva 2.000 Total Pasiva 2.000
 Pertanyaan :
a) Apakah mungkin perusahaan
mempertahankan dividen sebesar Rp 200
per saham?
b) Dapatkah perusahaan mengganti dividen
berupa kas dengan 10% stock dividen?
c) Tindakan mana yang anda rekomendasikan?

Anda mungkin juga menyukai