SK 1
SK 1
Proliferasi
Diferensiasi
1. HORMON :
Growth Hormon (somatotropin) :
o Berperan pada fase pertumbuuhan prenatal dan pascanatal
o Bekerja melalui system GH-IGF-1-IGFBP-3
o Mempunyai efek langsung langsung pada lempeng pertumbuhan tanpa melalui IGF-1
(330-50%) dan melalui IGF-1 (50-70%)
o Meningkat saat tidur & olahraga.
Kriteria defisiensi GH :
- TB dibawah persentil 3/ -2SD
- Kecepatan tumbuh dibawah P25
- Usia tulang terlambat >2th
- Kadar GH < 7ng/mL
- IGF-1 rendah
FAKTOR PERTUMBUHAN
1.Fibroblast growth factor/FGFs
FGFs merupakan sebuah protein yang menujukkan efek potensial terhadap regenerasi sel.
FGFs berperan untuk proliferasi, survive, migrasi dan diferensiasi sel. FGFs berperan juga
dalam regenerasi sel yang rusak termasuk kulit, pembuluh darah, kartilago, tendon, adipose,
otot, bone, tooth, dan nerve.
2. Epidermal growth factor/EGF
EGF berperan dalam penyembuhan luka dengan menstimulasi regenerasi epidermis dan
dermis. Pada kulit, EGF menstimulasi proliferasi dan migrasi keratinosit, endotel sel dan
fibroblast.
3. Hepatosit growth factor/HGF
HGF merupakan sitokin hasil sekresi sel mesenkimal yang berfungsi terhadap
perkembangan sel, motilitas, morfogenesis pada lintasan tirosin kinase. HGF juga berfungsi
sebagai anti-apoptosis dan anti-inflamasi pada sel hepatosit.
4. Platelet-derived growth factor/PDGF
PDGF berfungsi untuk membantu perkembangan gastrulasi, neural crest, organogenesis
epitel, glial sel, otot polos dan skelet, angiongenesis dan hematopoesis.
5. Transforming growth factor/TGF
TGF merupakan polipeptida pleitropic yang meregulasi proses biologi seperti pemkembangan
embriogenik, diferensiasi stemcell, dan imunoregulator. utamanya TGF diproduksi oleh sel
hematopoetik dan kidney.
Akibat iskemik:
1. Hipoksia
2. Kematian sel
1. Bahan kimia
Zat yang tidak berbahaya yang dapat menimbulkan jejas jika kadarnya terlalu
tinggi di dalam tubuh:
- Glukosa
- Garam
- O2 dengan tekanan tinggi
Bahan kimia berpotensi toksik:
- Polusi udara
- Insektisida
- CO
- Asbes
- Etanol
- Obat terapeutik
2. Agen infeksius
- Virus
- Cacing
- Bakteri
3. Reaksi Imunologik
- Anafilaksis (alergi) terhadap protein asing atau obat-obatan
- Hilangnya toleransi imun dengan merespon selfantigen atau autoimun
4. Defek Genetik
- Malformasi kongenital → sindrom down
- Substansi as. amino tunggal pada haemoglobin → anemia sel sabit
- Defisiensi enzimatik kongenital → perubahan DNA
5. Ketidakseimbangan Nutrisi
- Insufiensi kalori dan protein
- Defisiensi vitamin
- Nutrisi berlebih → sebabkan obesitas → diabetes mellitus tipe 2
6. Agen Fisik
- Trauma
- Temperatur ekstrim
- Radiasi
- Syok elektrik
- Perubahan mendadak tekanan atmosfer
7. Penuaan
- Menurunnya kemampuan perbaikan dan replikasi sel
- Menurunnya respon terhadap rangsang dan cidera eksogen