Oleh:
Pingkan Rahayu
Muhammad Raffi
Penelitian yang berjudul Kamera DSLR menggunakan Pentaprism atau yang biasa
disebut cermin segi lima yang letaknya di atas jalur optis melalui lensa dan akan
disalurkan ke lempengan film untuk kamera analog atau sensor pada DSLR.
Setelah itu cahaya yang masuk akan dipantulkan ke bagian atas melalui cermin pantul
dan setelah itu baru mengenai pentaprism.
Pentaprism akan memantulkan cahaya beberapa kali hingga menyentuk viewinder
(pembidik). Saat shuter dilepaskan, kaca akan membuka jalan bagi cahaya supaya bisa
masuk langsung mengenai Negative film untuk Analog SLR atau lempengan sensor
digital untuk DSLR.
KATA PENGANTAR
Pingkan Rahayu
DAFTAR ISI
ABSTRAK …………..……………………………………………………………
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….
BAB I ..................................………..….……………………………………………
1.1 Teknik Dasar Kamera .....................................................................................
BAB II
..................................………….……………………………………………….
2.1 Fungsi dan Alat Kamera ………....................................................................
BAB III ........................…………………….……..….………………………..……
3.1 Teknik Dasar Photoshop dan Lightroom …………….....................................
BAB I
Fotografi merupakan seni rupa yang diwujudkan dengan berbagai macam cara. Seperti yang
kita lihat saat ini, bahwa dunia dan ilmu seni merupakan salah satu pengetahuan dan
keilmuan yang akan terus berkembang dari masa kemasa mengikuti perkembangan yang ada.
Fotografi mengandung unsur seni rupa 3 dimensi yang wajib kita ketahui. Selain hal itu Seni
Rupa juga mempunyai cabang seni rupa terapan.
Artikel terkait :
Gambar berkualitas dan mempunyai nilai seni itu dihasilkan dengan menguasai teknik dasar
dalam menggunakan kamera DSLR. Objek yang bergerak pasti akan blur, berbeda ketika
objek diam, dan hanya kamera yang bergerak. Pengenalan kamera menjadi salah satu teknik
dasar yang perlu dipeljari oleh pengguna.
Bagi pemula perlu pelajari teknik dasar sebagai mana berikut ini :
1. ISO
Tingkat kesensitifan sensor kamera itu diatur dengan ISO, yang jika semakin tinggi
maka semakin sensitif pula. Sehingga gambar yang tampak akan memiliki lebih
banyak cahaya. Dan jika ISO lebih rendah maka akan tampak memiliki sedikit cahaya
yang masuk ke sensor. Selain itu semakin rendah ISO semakin rendah noise, begitu
pula sebaliknya. Tidak dipungkiri tentu kita akan sering menggunakan ISO tinggi di
malam hari saat cahaya benar-benar minim. Gambar yang dihasilkan maksimal jika
menggunakan ISO 100, jika lebih dari itu maka gambar kurang maksimal. Maka
gunakan ISO jika memang dibutuhkan saja.
2. Shutter Speed
Pengaturan kecepatan buka dan tutup rana pada jendela kamera disebut dengan Shutter
Speed. Pengaturan ini dihitung dengan satuan detik misalnya 1/125 atau 1/1000. Jadi
semakin besar angka satuannya maka semakin cepat pula waktu buka tutupnya. Mode
tersebut tentu membuat Anda dapat menggunakan teknik fotografi dengan lebih
mudah. Tapi, sebaiknya mode manual diterapkan apabila Anda sudah memperoleh banyak
pengetahuan setelah belajar teknik fotografi.
3. Fokus
Pengaturan ini biasanya yang ada di kamera DSLR dapat di setting secara manual atau
otomatis. Pengaturan secara manual dapat dilakukan dengan cara menggeser ke mode
Manual(M) panel fokus yang ada di lensa. Dengan begitu fokus dapat kita atur ketajamannya
secara manual dengan cara memutar ring fokus pada lensa. Fokus manual sering digunakan
dalam kasus minim cahaya seperti indoor atau kondisi di malam hari.
4. Diafragma
Merupakan pengaturan bukaan lensa yang mengatur lebar aperture untuk mengatur cahaya
yang masuk. Bukaan aperture lebar banyak digunakan dalam fotografi portrait untuk
mengisolasi subjeknya dari background sehingga Nampak menonjol. Sedangkan bukaan
aperture kecil akan menyebabkan semua area dalam frame akan Nampak tajam. Bukaan kecil
sendiri banyak digunakan untuk fotografi landscape, dimana tujuannya adalah untuk
menampilkan kesan 3 Dimensi, jadi semua area perlu tajam, sense of depth maupun sense of
scale perlu ditonjolkan. lensa memiliki bukaan aperture berbeda beda, dan kebanyakan lensa
zoom memiliki bukaan aperture tidak selebar lensa prime, dan kalaupun ada akan berharga
sangat mahal.
5. Exsposur (Exposure)
Merupakan nyawa fotografi yang sanga direkomendasikan untuk diketahui dan dikuasai oleh
pengguna. Tiga lemen eksposur sebagaimana berikut : Shutterspeed, Aperture, dan ISO.
Selain itu materi lain yang berhubungan erat dengan pembahasan eksposur adalah cara kerja
Light Meter. Fitur automatic exposure bracketing memang jarang dijelajahi dan digunakan
oleh fotografer, terutama yang masih belajar teknik fotografi. Pada beberapa kamera, fitur ini
dihadirkan untuk membuat objek gambar terlihat sempurna walaupun kondisi cahaya sangat
terang. Fitur ini muncul agar kita bisa memotret dengan sempurna meski kondisi cahaya
terang.
6. White Balance
Masalah ini juga yang sering ditemui oleh pemula ketika dalam menerapkan cara
menggunakan DSLR adalah memotret dengan warna yang belum sesuai. Maka dari itu harus
mengenal white balance agar kamera dapat mengambil gambar dengan warna yang sesuai.
Jangan sampai memotret langit biru, tapi hasilnya malah berwarna merah. Itu adalah
kesalahan dalam belajar teknik fotografi yang harus dihindari.
7. Histrogram
Beberapa orang beranggapan bahwa histrogram dalam dunia fotografi sangat rumit.
Sebenarnya komponen tersebut cukup penting dalam mengatur kamera DSLR. Dengan
belajar teknik fotografi histogram, bisa mengetahui hasil foto dengan lebih detail, apakah
sempurna, terlalu terang atau gelap.
8. Mengetahui Cara Memegang Kamera Dengan Benar
Seorang pemula yang terbiasa dengan kamera saku, tentu akan merasa janggal membawa
kamera DSLR yang ukurannya lebih besar. Perlu memahami bagaimana cara memegangnya
dengan benar supaya stabil dan bisa menjadi landasan untuk mendapatkan hasil potret yang
sempurna. Salah memegang kamera berakibat pada kualitas foto tidak sempurna
meskipun teknik fotografi yang diterapkan sudah benar.
Belajar Teknik Fotografi Menggunakan DSLR Untuk Pemula mungkin adalah kata kunci
yang banyak dicari, terutama oleh orang-orang yang baru tertarik di dunia fotografi. Kamera
DSLR sendiri hadir untuk mengambil gambar dengan teknik fotografi tertentu supaya
hasilnya lebih tajam, detail serta kreatif. Kamera DSLR hadir dalam berbagai tipe, fitur dan
teknologi terbaru. Sehingga, kadang pemula yang terbiasa menggunakan kamera smartphone
atau kamera saku harus beradaptasi dengan kamera DSLR. Sayangnya, masih banyak pemula
yang belum memahami cara belajr teknik menggunakan DSLR dan bagaimana menyetingnya.
Sembilan cara tersebut merupakan beberapa cara yang perlu diperhatikan dalam mencari
bidikan ketika akan memotret dengan kamera DSLR.
Untuk mengambil gambar berkualitas baik, Anda harus selalu memegang kamera dengan
kedua tangan. Pegang sisi kanan kamera dengan tangan kanan Anda dan letakkan tangan
kiri Anda di bawah lensa untuk menopang berat kamera.
Semakin dekat Anda memegang kamera ke tubuh Anda, semakin tenang Anda dapat
memegangnya. Jika Anda membutuhkan stabilitas ekstra, Anda dapat bersandar ke
dinding atau berjongkok, tetapi jika tidak ada yang bisa Anda sandarkan, ambillah posisi
yang lebih lebar.
2. Mengambil gambar dengan format RAW
RAW adalah format file seperti jpeg, tetapi tidak seperti jpeg, RAW menangkap semua
data gambar yang direkam oleh sensor kamera Anda. Saat Anda memotret dalam RAW,
Anda tidak hanya akan mendapatkan gambar dengan kualitas lebih tinggi, tetapi Anda
juga akan memiliki kontrol yang jauh lebih besar dalam pemrosesan. Misalnya, Anda
akan dapat memperbaiki masalah seperti over atau underexposure dan menyesuaikan
hal-hal seperti suhu warna, white balance, dan kontras.
Satu kelemahan untuk memotret dalam RAW adalah file memakan lebih banyak ruang.
Selain itu, foto RAW selalu memerlukan beberapa pemrosesan pasca sehingga Anda
harus berinvestasi dalam perangkat lunak pengedit foto. Namun, memotret dengan
format RAW dapat mengubah kualitas gambar Anda menjadi lebih baik.
Angka f/ yang lebih besar berarti aperture yang lebih sempit, jadi lanjutkan ke f/22 atau
lebih tinggi, tergantung pada apa yang dimungkinkan oleh lensa Anda. Sekali lagi,
menggunakan Aperture Priority Mode (Av atau A) akan memungkinkan Anda
bereksperimen dengan aperture yang berbeda tanpa harus khawatir untuk
menyesuaikan shutter speed.
5. Perhatikan histogram
Cara terbaik untuk memeriksa eksposur bukanlah melihat hasil foto dengan mata
telanjang. Untuk memeriksa foto secara akurat pada saat pemotretan adalah dengan
menggunakan histogram kamera Anda, yaitu grafik kecil yang muncul di sebelah gambar
Anda.
Fotografi juga harus memperhitungkan grafik, jika grafik miring ke kanan, gambar Anda
mungkin terlalu terang dan Anda akan kehilangan banyak detail di area foto yang lebih
terang. Jika dimiringkan ke kiri, kemungkinan pencahayaannya kurang dan akan terlalu
gelap.
Bab II
2. Tombol Shutter
Hal ini tidak akan berfungsi jika kamu mengatur lensa pada mode manual focus.
3. Command Dial
Untuk menggunakan Tombol ISO ini, kamu perlu menekannya dan kemudian
putar command dial hingga kamu rasa ISO sudah tepat dengan situasi cahaya di tempat
pemotretan.
5. Tombol Aperture
Jika kamera dalam keadaan auto, maka tombol ini berfungsi untuk mengatur exposure
compensation.
6. Mode Dial
7. Tombol Menu
Untuk mahir mengoperasikan kamera, sebaiknya kamu tidak hanya mahir dalam
mengatur pencahayaan yang masuk, walaupun bisa dikatakan itu yang terpenting.
Mengatur dalaman kameramu pun perlu kamu lakukan untuk menunjang performa
kamera itu sendiri.
Misalnya kamu menggunakan Canon, maka lensa yang kamu gunakan pun harus dengan
merk Canon atau merk lensa lain seperti Tamron atau Sigma dengan mounting khusus
Canon.
Bab III
Dan berikut adalah 9 teknik dasar atau bisa dikatakan sebagai "suatu pengantar" bagi
seorang Photografer pemula yang menggunakan Photoshop.
Non-destructive editing maksudnya adalah pengeditan gambar atau poto yang tidak
merusak poto aslinya.
Layers disini seperti serangkaian lembaran yang transparan yang ditumpuk di atas
gambar atau poto asli anda.
Anda dapat menggambar di Layer ini, atau menyusun ulang, tetapi karena
transparan,anda juga dapat melihat lapisan di bawahnya.
Idealnya, setiap pengeditan tunggal atau kelompok pengeditan yang serupa harus
disimpan pada lapisan individualnya sendiri.
Ini memungkinkan anda untuk menyesuaikan pengeditan nanti, membuatnya lebih atau
kurang terlihat, atau menghapusnya sepenuhnya dengan menyembunyikan atau
menghapus layer.
Hal-hal seperti teks atau objek yang disisipkan dari gambar lain, akan masuk pada layer
mereka sendiri secara otomatis.
Jika Anda menggunakan tools seperti brush tool, yang harus anda lakukan adalah anda
harus membuat layer baru secara manual (klik tombol New Layer di panel Layers untuk
melakukannya).
2. Blend Mode Layers
Lapisan Penyesuaian memungkinkan Anda untuk membuat perubahan pada nada dan
warna gambar Anda dengan cara yang tidak merusak.
Anda dapat menumpuk banyak lapisan penyesuaian ke gambar yang Anda butuhkan.
Klik ikon Adjustment Layers di panel Layers dan pilih jenis edit yang ingin Anda buat.
Kotak Properties akan terbuka sesuai dengan alat yang Anda pilih, dan Anda hanya perlu
memindahkan slider untuk melakukan perubahan.