HALIDA
Dosen Pengampu,
Dr. Muliadi, S.Si., M.Si.
Oleh,
Kelompok V
Fitri Amrin (03291911001)
Nur Anisa (03291911012)
Serli Yani Seri (03291911031)
Megawati Umasangadji (03291911045)
Risna Wati Teapon (03292011001)
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE 2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senatiasa penulis aturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan karunia yang tekah diberikan, penulis dapat menyusun
makalah ini yang berjudul halida. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
mengalami hambatan dalam mencari bahan yang berhubungan dengan materi
halida. Atas dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulis bisa menyelesaikan
makalah ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada orang tua yang telah memberikan semangat, motivasi kepada penulis,
terima kasih kepada Dosen yang mengajar mata kuliah kimia mineralogy dan
material vulkanik yang memberikan pengajaran dan arahan dalam penyusunan
makalah ini, dan tidak lupa kepada teman-teman semua yang telah ikut
berpartisipasi membantu penulis dalam upaya penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah yang di buat ini belum sempurna, baik
dari segi penulisannya maupun dari segi makalah itu sendiri. Oleh karena itu,
penulis menerima saran dan kritikan dari pembaca demi perbaikan makalah ini
untuk masa yang akan datang.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari peran serta berbagai
pihak yang telah memberikan saran maupun masukan-masukan guna
penyempurnaan makalah ini
Penulis
Kelompok V
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3. Tujuan........................................................................................................4
1.4. Manfaat......................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1. Pengertian Halida......................................................................................6
2.2. Jenis-jenis mineral halida..........................................................................7
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
3.1. Kesimpulan..............................................................................................13
3.2. Saran........................................................................................................13
Daftar Pustaka……………………………………………………………………14
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses
geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi
kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam
komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang
sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan
organik biasanya tidak termasuk). Mineral merupakan komponen
inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Unsur mineral
merupakan salah satu komponen yang sangat di perlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin,
juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu.
Mineral merupakan padatan homogen yang tersusun oleh bahan-
bahan inorganik, terbentuk secara alami, memiliki sifat fisika yang
khas dan struktur atom yang teratur. Sebagaimana kita ketahui
bahwa penyebaran mineral sangat melimpah mulai dari kerak bumi
hingga mantel. Mineral-mineral penyusun kulit bumi ada berbagai
golongan, mulai dari golongan oksida-hidroksida, sulfat, posfat,
halida, sulfide, karbonat, native elements dan silikat.
4
1.2. Rumusan Masalah
Dari judul makalah ini, dapat di identifikasi ada beberapa yang akan di
bahas yaitu diantaranya :
1. Apa pengertian halida ?
2. Apa saja jenis-jenis mineral halida ?
1.3. Tujuan
Dari judul makalah ini, dapat di identifikasi ada beberapa tujuan yang akan
di bahas yaitu diantaranya :
1. Mempelajari apa itu halida
2. Mempelajari apa saja jenis-jenis mineral halida
1.4. Manfaat
Dari judul makalah ini, dapat di identifikasi ada beberapa manfaat yang
akan di peroleh yaitu diantaranya :
1. Mengetahui apa itu halida
2. Mengetahui jenis-jenis mineral halida
3.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Ion halida adalah atom hidrogen yang mengikat muatan negatif. Anion
halida contohnya fluorida (F−), klorida (Cl−), bromida (Br−), iodida (I−)
dan astatin (At−). Semua ion ini terdapat pada garam halida ion. Kelompok
ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogen elektronegatif seperti :
F- , Cl- , Br- dan I- . Pada umumnya memiliki berat jenis yang rendah ( < 5).
Contoh mineralnya adalah Fluorit (CaF2) , Halit (NaCl) , Silvit (KCl) , dan
Kriolit (Na3AlF6).
6
2.2. Jenis-jenis Mineral Halida
a. Halit (NaCl)
Halit secara umum lebih dikenal sebagai rock salt adalah mineral dengan
komposisi kimia natrium klorida (NaCl) sehingga memiliki ciri khas yaitu rasanya
yang asin. Mineral halit biasanya berbentuk bongkahan, atau granular (berbutir)
kasar. Halit terbentuk pada dasar sedimen evaporit yang luas yang dihasilkan dari
pengeringan danau tertutup dan laut. Mineral halit banyak dimanfaat sebagai
penghasil Na dan Cl dalam industry kimia, serta untuk pembuatan macam –
macam soda seperti bikarbonat dan caustic soda.
Cerat : putih
Kilap : kaca
Belahan : sempurna
Pecahan : konkoidal
Kekerasan : 2,5
7
b. Silvit (KCl)
Cerat : putih
Kilap : kaca
Belahan : sempurna
Pecahan : Uneven
Kekerasan : 2,5
8
c. Ceragirit (AgCl)
Ceragirit adalah bentuk mineral dari silver chloride (AgCl). Mineral ini
biasanya berbentuk bongkahan kubus, massif ditemukan dalam bentuk kerak dan
diselimuti wax. Ceragirit terbentuk dari fase sekunder oksidasi endapan mineral
perak. Mineral ceragirit pertama kali ditemukan di New South Wales, Australia.
Mineral ceragirit memiliki keunikan yaitu menghasilkan percikan perak jika
dipanaskan pada arang.
Cerat : putih
Kekerasan : 1 – 1,5
9
d. Fluorit (CaF2)
Cerat : putih
Kilap : kaca
Belahan : sempurna
Kekerasan : 4
10
e. Atacamit (Cu2(OH)3Cl)
Atacamit adalah mineral yang relatif langka terbentuk oksidasi mineral utama
tembaga atau zona pelapukan iklim kering . Mineral ini dicirikan dengan bentuk
prismatik ramping memanjang, tabular, massif, biasa juga berbentuk granular atau
fibrous. Keunikan dapat melebut, menghasilkan nyala api biru – azure dari
tembaga klorida, menghasilkan percikan tembaga jika dilebur dengan sodium
karbonat pada arang.
Kilap : adamantine
Belahan : sempurna
Pecahan : konkoidal
Kekerasan : 3 – 3,5
11
f. Karnalit (KMgCl3.6H2O)
Cerat : putih
Kilap : lemak
Pecahan : konkoidal
Kekerasan : 2,5
12
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Halida adalah kelompok mineral yang memiliki anion dasar
halogen. Halogen adalah kelompok khusus dari unsur-unsur yang
biasanya memiliki muatan negatif ketika tergabung dalam satu ikatan
kimia. Halogen yang biasanya ditemukan di alam adalah Fluorine,
Chlorine, Iodine dan Bromine. Halida cenderung memiliki struktur
yang rapid dan simetri yang baik. Hanya ada beberapa
mineral halida secara umum. Mineral halida memilki ciri khas lembut,
terkadang transparan, memiliki belahan yang baik dan seing memiliki
warna-warna yang cerah.
1.2. Saran
Dengan belajar tentang halida maka kita bisa tahu fungsi dan peran dari
halida itu sendiri dalam membentuk menambah wawsan. Selain itu juga kita
dapat mengetahui betapa jenis-jenis mineal halide yang beragam.
13
Daftar Pustaka
Arifin, Z., 2008, Beberapa Unsur Mineral Esensial Mikro dalam Sistem
Biologi dan Metoe Analisisnya, Jurnal Litbang Pertanian, 27(3).
14