Anda di halaman 1dari 63

GIZI (NUTRION)

Agri Azizah Amalia, S.Kep., Ners., M.Kep


Gizi dalam bahasa Arab ghidza, yang artinya makanan. Ilmu gizi bisa berkaitan
dgn makanan dan tubuh.

Ilmu Gizi: Ilmu yg mempelajari proses yg terjadi pada organisme hidup untuk
mengambil dan mengolah zat padat dan cair. Makanan yg diperlukan untuk
memelihara kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh dan
menghasilkan energi

Zat Gizi: Ikatan kimia yg diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun, dan memelihara jaringan serta mengatur
proses kehidupan.

Makanan: bahan selain obat yg mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur /
ikatan kimia yg dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yg berguna apabila
dimasukkan ke dalam tubuh
Macam – macam Zat Gizi

Karbohidrat Protein Lemak Mineral Vitamin


Pengelompokan Zat Gizi
Berdasarkan fungsinya sebagai:
• Zat tenaga
• Zat pembangun
• Zat pengatur
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tubuh:
• Zat gizi mikro (vitamin dan mineral)
• Zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak)
Karbohidrat
• Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa organic yg paling
melimpah dibumi.
• Fungsi Karbohidrat: sbg sumber energi, cadangan energi dlm
otot dan hati, utk memperlancar pencernaan, sbg pemanis
alami.
• Manfaat karbohidrat: utk sumber energi tbh, utk mengendalikan
BB, utk meningkatkan penyerapan nutrisi dlm tbh dll
• Jenis karbohidrat: KH sederhana dan KH komplek
• Sumber karbohidrat: ubi, jagung, nasi merah, oat, pisang, kurma
Protein
• Merupakan senyawa organic tersusun dari rangkaian asam
amino yg terikat oleh ikatan peptide.
• Fungsi protein: sbg pembangun tbh, pemelihara jaringan
tbh, transportasi zat gizi, pembentukan antibodi.
• Klasifikasi protein: berdasarkan komponen kimiawi,
berdasarkan bentuk, berdasarkan kepentingan segi gizi dan
berdasarkan fungsi biologis.
• Sumber protein: hewani, nabati
Lemak
• Merupakan ikatan kimia yang menjadi sumber energi
paling besar, lemak murni sbg lemak dan gliserin
sedangkan fosfolipid adl lemak dgn garam fosfor, glikolifid
adl ikatan lemak dgn glikogen.
• Fungsi lemak: memberi kalori, melarut vit diserap oleh
usus, sbg lemak esensial.
• Sumber lemak: lemak nabati (lemak tak jenuh), lemak
hewani (lemak jenuh dgn rantai panjang)
Vitamin Mineral
• Substansi organic berperan • Elemen anorganik esensial
dalam metabolism dan untuk tubuh sebagai katalis
berfungsi sbg katalisator dalam reaksi biokimia.
• Fungsi vitamin: untuk • Fungsi mineral:
pertumbuhan, membangun jaringan
perkembangan dan tulang, mengatur tekanan
pemeliharaan kesehatan osmotic dalam tubuh,
memberi elektrik utk otot
• Klasifikasi vitamin: vit larut dan saraf, membuat
dalam air (vit B kompleks, berbagai enzim.
B1, B2, B3, B12, asam folat,
vit C) sedangkan vit larut
lemak (vit A,D,E,K)
Outline

• Zat Gizi Makro dan Mikro


• Angka Kecukupan Gizi (AKG)
• Kebutuhan Gizi
• Penilaian Status Gizi (PSG)
• Dasar - dasar Diet Klinik
Penggolongan Zat Gizi menurut Kebutuhan

Gizi • Karbohidrat
• Protein
Makro • Lemak

Gizi • Vitamin
• Mineral
Mikro
Zat Gizi Makro
• Zat gizi makro merupakan komponen terbesar dari susunan
diet serta berfungsi menyuplai energi dan zat-zat gizi
esensial yg berguna untuk keperluan pertumbuhan sel atau
jaringan, fungsi pemeliharaan maupun aktivitas tubuh.
• Zat gizi makro adalah zat gizi yang memberikan kalori atau
energi dan dibutuhkan dalam jumlah besar untuk
mempertahankan fungsi tubuh dan melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari.
• Kelompok zat gizi makro terdiri dari: karbohidrat, Protein,
dan Lemak.
Zat Gizi Mikro
• Disebut gizi mikro karena hanya dibutuhkan dalam jumlah
yang sangat kecil, zat ini adalah "tongkat ajaib" yang
memungkinkan tubuh memproduksi enzim, hormon, dan
zat lain yang penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang tepat.
• Zat gizi mikro adalah komponen makanan, sering disebut
sebagai vitamin dan mineral, yang meskipun hanya
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, sangat penting
untuk perkembangan, pencegahan penyakit, dan
kesejahteraan. nutrisi makro tidak diproduksi dalam tubuh
dan harus diperoleh dari makanan.
Zat Gizi Mikro
Vitamin Mineral

• Larut Lemak • Mineral Makro


(Vitamin A, D, E, K) (Natrium, Kalium, Clor,
Kalsium, Phospor, Magnesium,
• Larut Air Sulfur)
(Tiamin, Riboflavin, Niasin, • Mineral Mikro
Asam Pantotetat, B6, Asam
Folat, B12, Vitamin C) (Besi, Zink, Lodium, Tembaga,
Flour, Selenium, Mangan, Crom,
Molibdenum, Cobalt)
Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua
orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh,
aktivitas tubuh, untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal. AKG merupakan kecukupan pada tingkat konsumsi
sedangkan pada tingkat produksi dan penyediaan perlu
diperhitungkan kehilangan dan penggunaan lainnya dari
tingkat produksi sampai tingkat konsumsi.
Cara menggunakan AKG
Tabel AKG pada usia dan jenis kelamin individu yg ingin
dipelajari. Perhatikan BB-nya, jika BB individu yg ingin
diketahui kebutuhan / kecukupan gizinya berbeda dgn BB
table AKG maka lakukan koreksi BB. Kemudian hitung
kecukupan / kebutuhan energi dan zat gizi berdasarkan BB yg
telah dikoreksi.
Contoh soal:
Seorang anak laki-laki A usia 8 tahun, BB 24kg, makan BB
standar di table AKG adalah 27kg.
Sehingga faktor koreksi BB adalah BB anak saat ini / BB
standar pada table AKG yaitu 24/27 = 0,88. Kecukupan energi
dan protein anak laki-laki usia 8 tahun adalah 1850 kalori,
protein 49g, maka kecukupan / kebutuhan energi untuk anak
tsb adalah 0,88 x 1850 = 1628 kalori dan kecukupan /
kebutuhan protein adalah 0,88 x 49g = 43,12g.
Kebutuhan Gizi Individu
• Gizi Kehamilan
• Gizi Ibu Menyusui
• Gizi pada Bayi
• Gizi Anak Balita
• Gizi pada Remaja
• Gizi pada Dewasa
• Gizi pada Lanjut Usia
Gizi pada Kehamilan
• Kehamilan adalah masa di mana seseorang wanita
membawa embrio / fetus di dalam tubuhnya.
• Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu
menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari
pembuahan).
• Masa kehamilan dibagi menjadi 3
1. Triwulan pertama 0-12 minggu
2. Triwulan kedua 12-28 minggu
3. Triwulan terakhir 28-40 minggu
Kurang gizi pada saat kehamilan
• Berdampak pada tingginya angka bayi BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah)
• BBLR dalam jangka Panjang berpengaruhh terhadap kesehatan
bayi, kegemukan, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
• Angka kematian bayi (Ministry of Health RI, 2009)
- 2000 : 47 per 1000 kelahiran hidup
- 2001 : 50 per 1000 kelahiran hidup
- 2002 : 35 per 1000 kelahiran hidup
- 2005 : 32 per 1000 kelahiran hidup
- 2007 : 34 per 1000 kelahiran hidup
BB ibu sebelum hamil dengan IMT 20 adalah 50kg, berapa kenaikan
berat badan minimun yg diharapkan sampai dgn trimester 2?
• Bb sebelum hamil = 50kg
• Kenaikan bb trimester 1 = 1,5 kg
• Kenaikan bb trimester 2 = 4,0 kg
Jadi berat badan minimun yg diharapkan trimester 2 adalah 55,5kg.

Untuk mengetahui kenaikan BB minimun pada trimester 3:


• BB trimester 2 = 55,5kg
• Ditambah kenaikan bb trimester 3 = 6,0kg
Jadi, berat badan minimun yg diharapkan pada trimester 3 adalah 61,5kg
Kecukupan gizi saat kehamilan
1) Energi (TM 1: 180 kkal, TM 2: 300 kkal, TM 3: 300 kkal)
2) Protein (penambahan protein selama hamil: + 20gr/ makanan bernilai
biologi tinggi)
3) Lemak (25% total energi / sesuai dgn AKG: TM1 = 10gr, TM2 = 6gr, TM3 =
6gr, asam lemak jenuh 8% (lemak hewani, kelapa dll), banyak omega 3
(asam linolenat, EPA dan DHA) dan omega 6 (asam linoleate, arakidonat).
4) Vitamin (Vit A, Vit B, Vit B6, Vit C, Asam Folat).
5) Mineral (kalsium, Fe, seng)
6) Serat (perbanyak konsumsi serat)
7) Air (min 3 liter/hari)
8) Garam (apabila edema kurangi sedikit garam)
Gizi Ibu Menyusui
• Status gizi ibu menyusui penting untuk keberhasilan
menyusui yg indikatornya diukur dari: durasi ASI Eksklusif,
pertumbuhan bayi, status gizi ibu pasca menyusui.
• Banyak ibu ingin segera menurunkan BB setelah
melahirkan, dgn cara mengurangi asupan makanan saat
sedang menyusui bayi. Mengurangi asupan makanan tidak
boleh dilakukan karena kebutuhan saat menyusui lebih
banyak.
• Peningkatan keb. Gizi ibu didasarkan pada jumlah ASI yg
dikeluarkan dan status gizi ibu.
• Konsumsi ibu menyusui memegang peranan penting yg
dapat menentukan keberhasilan menyusui yg diukur dari:
durasi ASI Eksklusif, status gizi bayi dan status gizi ibu.
Kecukupan gizi saat menyusui
1. Energi: penambahan kalori selama laktasi 500 kkal/hari, kekurangan
kalori diambil dari simpanan lemak selama hamil 200kkal, tambahan
keb. Energi ibu menyusui 6 bulan pertama 330 kkal/hari, 6 bulan ke 2
sebesar 400kkal/hari, dibutuhkan suplementasi Vit. B12 untuk ibu
vegetarian, busui dgn asupan ≥ 1500kkal/hari selama melakukan diet
akan mengurangi 15% volume ASI.
2. Protein: tambahan asupan protein sebesar 20gr/hari, dari 100ml
sebesar 1,2gr protein, dari 850ml ASI sebesar 10gr protein, dgn efisiensi
konversi 70% dan variasi individu, maka tambahan protein 20gr/hari
bila dikonversi menjadi susu maka sekitar 3 gelas/hari.
3. Lemak: sbg cadangan energi utk menghasilkan ASI, tambahan asupan
lemak menyusui menjadi 11-13g/hari, Vit dan Mineral keb. Vit mineral
ibu menyusui meningkat.
Gizi pada Bayi
• 1000 HPK sangat menentukan kesehatan anak di usia
selanjutnya, mulai dari masa janin dalam kandungan
hingga anak usia 2 tahun pertumbuhan terjadi sangat cepat.
• Terjadi pertumbuhan otak sangat cepat yg hanya
berlangsung sampai usia 5 tahun (golden periode).
• Asupan gizi, pola asuh dan stimulus yg tepat dan memadai
membantu bayi dan anak mencapai tumbuh kembang yg
optimal.
• Kekurangan gizi pada awal kehidupan diakibatkan growth
faltering.
Indikator gizi baik dan kurang
Rata-rata penambahan BB: Perkiraan sederhana:
• Usia 0-4 bulan: 20-25gr/hari • Usia 4-6 bulan: BB = 2 kali BB lahir
• Usia 8 bulan : 15gr/hari • Usia 1 tahun: BB = 3 kali BB lahir
• Usia 1 tahun: PB = 1,5 kali PB lahir
• Usia 4 tahun: PB = 2 kali PB lahir
• Usia 13 tahun: PB = 3 kali PB lahir
Kebutuhan zat gizi
Energi
• 0-1 bulan: 110-120kkal/KgBB
• 1-3 bulan: 100kkal/KgBB
• 4-6 bulan: 90kkal/KgBB
• 6-9 bulan: 80-90kkal/KgBB (laki-laki), 60-80kkal/KgBB (perempuan)
• 10-14 bulan: 50-70kkal/KgBB (laki-laki), 40-50kkal/KgBB (perempuan)
Protein
• 0 – 6 bulan 2,2gr/kgbb/hari
• 6-12 bulan 1,6gr/kgbb/hari
Lemak
ASI mengandung 50-55% lemak, jml konsumsi lemak pd bayi tidak dibatasi.
Karbohidrat > 50% Energi Total (karbohidrat kompleks), serat 170-300 mg/kgBB
Gizi Anak Balita
• Semua anak berusia ≤ 12 – 60 bulan dikelompokkan
menjadi: Balita (1-3 tahun = toddler) dan Balita (4-5 tahun =
preschool).
• tumbang balita: pertumbuhan tdk sepesat bayi tetapi
aktifitas banyak, pertumbuhan lambat sejalan dgn
menurunnya nafsu makan dan masukan makanan yg
berkurang disbanding tahun pertama, memilih-milih
makanan.
Kebutuhan zat gizi
• Energi: ditentukan berdasar basal metabolism, aktivitas dan
laju pertumbuhan.
• Protein: 1-3 tahun= 1,1gr/kgBB dan 4-6 tahun= 0,95gr/kgBB
Meal plan= 15-20% total energi, 50% protein nilai biologi
tinggi.
• Lemak: 1-3 tahun= 30-40% TE, ≥ 4 tahun= 25-35% TE
• Karbohidrat: 50-65% TE, gula ≤ 25%
• Vitamin dan Mineral: diperlukan dalam jml yg cukup
(Kalsium, Vit D, Seng, Besi)
Usia 1 – 3 tahun risiko anemia defisiensi besi meningkat
Gizi Remaja
• Masa remaja dapat merujuk ke seluruh periode transisi,
dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: pra pubertas, pubertas, pasca
pubertas.
• Usia masa remaja awal (10-13 tahun), masa remaja tengah
(14-16 tahun), masa remaja akhir (17-19 tahun).
Prinsip gizi remaja → status gizi harus dinilai secara
perorangan → berdasarkan data antropometri, biokimia,
pemfis, klinis, dietary, psikososial.
Masalah gizi
1. Kurang Energi Protein (KEP) / kurang energi kronis (KEK)
berjumlah 36,3% menurut Riskesdas 2018.
2. Anemia remaja putri (37,1% → 48,9%) menurut Riskesdas 2018.
3. Obesitas
4. Pola makan tidak seimbang
5. Kebiasaan jajan (fast food, junk food) & tidak sarapan pagi

Pada remaja hamil yg KEK dan anemia berisiko untuk melahirkan


bayi dengan berat ≤ 2500gr (BBLR)
Kebutuhan zat gizi remaja
• Energi: keb energi dihitung berdasarkan angka metabolism basal (AMB) dan
aktivitas fisik.
• Protein: keb protein meningkat pd masa remaja karena proses pertumbuhan yg
sedang terjadi dgn cepat. Kecukupan protein bagi remaja 1,5-2,0gr/kgBB/hari (10-
15% TE).
• Lemak: keb lemak 25% dari TE. Pemilihan bahan makanan sumber lemak perlu
diperhatikan.
• Karbohidrat: 60-65% dari TE. Utamakan bahan makanan sumber karbohidrat dan
cukup mengandung serat
• Cukup cairan
• Vitamin: keb vit meningkat antara lain yg berperan dlm metabolism spt Vit B1, B2,
Niacin, untuk sintesis DNA dan RNA diperlukan vit B6, asam folat, vit B12
sedangkan utk pertumbuhan tulang diperlukan vit D, Vit A<C<E utk pengganti sel.
• Mineral: Kalsium (500-700mg), Zat besi, Seng (15mg/hari)
Gizi Dewasa
• Dewasa adalah usia antara awal 20 – akhir 50 tahunan. Usia
produktif keberhasilan kerja, meraih prestasi, kemapanan
gaya hidup.
• 2 kategori: dewasa muda (18-30 tahun), dewasan tua (≥ 30
tahun)
• Usia reproduksi
• Usia produksi produktivitas kerja
• Aktivitas fisik menurun disbanding remaja
Kebutuhan gizi dewasa
• Makanan yg dikonsumsi dlm • Kurangi konsumsi kolesterol
jml sesuai dgn keb. Energi dan dan lemak jenuh.
zat-zat gizi tubuh diperlukan
makanan bervariasi. • Perbanyak serat
• Mencegah penyakit dan • Olahraga cukup dan hidup
meningkatkan kesehatan santai
• Memilih makanan secara • Ahli kesehatan inggirs
bijak selama usia dewasa merekomendasikan org
dewasa utk makan 5 atau
• Meningkatkan kes scr lebihh sajian buah-buahan
menyeluruh san sayuran tiap hari.
• Diit seimbang dalam jumlah
cukup
Kebutuhan energi orang dewasa
• Energi: kebutuhan mulai berkurang karena kecepatan metabolism dasar
menurun 3% sejak umur 25 tahun, keb energi tergantung pd aktivitas sehari-
hari, Kebutuhan energi tergantung pd aktivitas fisik sehari-hari, kelebihan
kenaikan BB-IMT, Berisiko penyakit degenerative PJK, DM, Batu empedu.
• Karbohidrat: 50-60% KE dlm bentuk karbohidrat komplek, karbohidrat
dibatasi max 5% dari KE (4-5sdm/hari)
• Protein: 0,8gr/Bbnormal/hari
• Lemak: 20-30% TE
• Mineral: Natrium, besi, kalsium,
• Vitamin: kekurangan vit kelompok usia dewasanya umumnya dpt dipenuhi
apabila makanan sehari-hari sesuai dgn tumpeng gizi seimbang, masalah
kekurangan vit terjadi krn asupan makanan yg kaya vitamin kurang.
Gizi Lansia
• Lanjut usia adalah salah satu proses seseorang yg telah memasuki
tahapan akhir dari fase kehidupan. Kelompok yg dikategorikan lansia
ini akan mengalami suatu proses yg disebut proses penuaan yg setiap
orangnya akan mengalaminya maka dari itu sebelum memasuki fase
tsb kita harus mempersiapkan dimasa mendatang yaitu dimasa lansia.
• Batasan Usia :
1. Usia pertengahan 45-59 tahun
2. Usia lanjut 60-74 tahun
3. Usia tua 75-90 tahun
4. Usia sanga tua > 90 tahun.
Air semakin penting pada lansia karena fungsi ginjal yang menurun,
agar ginjal mengeluarkan sisa metabolisme 5-8 gelas yg berguna untuk
membantu ekresi oleh ginjal dan mencegah konstipasi
Kebutuhan zat gizi bagi usia lanjut
• Energi: 51 – 75 tahun = 90% dari usia 23 tahun ≥ 75 tahun = 75-80%,
pengurangan energi sebaiknya berasal dari karbohidrat dan lemak.
• Protein: 0,8g/kgBB dgn nilai biologi tinggi, makanan berprotein
biasanya jg mengandung vit dan mineral cukup.
• Karbohidrat: krn toleransi thd glukosa telah berkurang, maka intake
karbohidrat sederhana dikurangi dan karbohidrat kompleks
ditambah.
• Lemak: krn lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterolndarah dan
bersifat aterogenik, maka intake lemak jenuh dikurangi
• Vitamin: B komplek, vit A, vit E, vit C harus cukup
• Mineral: intake kalsium harus cukup: 400mg/h (L) dan 600mg/h (W)
Penilaian Status Gizi (PSG)
• Definisi status gizi yaitu keadaan tubuh sebagai akibat
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang
dibedakan menjadi beberapa kategori seperti gizi lebih, gizi
baik, dan gizi.
• Status gizi dipengaruhi 2 hal pokok yaitu konsumsi
makanan dan dan keadaan kesehatan tubuh atau infeksi.
• Dalam ilmu gizi baik kondisi gizi lebih maupun gizi kurang
atau gizi buruk dimasukkan dalam Malnutrisi (Gizi Salah).
Terdapat 4 bentuk malnutrisi: Under nutrion (kekurangan
konsumsi), Specific deficiency (kekurangan zat gizi), Over
nutrion (kelebihan konsumsi), Imbalance (disporporsi zat)
Metode Penilaian Status Gizi
• Ada 2 metode penilaian status gizi ini yaitu:
1) Penilaian status gizi langsung (Antopometri, Klinis,
Biokimia, Biofisik).
2) Penilaian status gizi tidak langsung (Survei konsumsi
makanan, statistic vital, Faktor ekologi).
• Begitu banyaknya metode penilaian status gizi maka perlu
dipertimbangkan faktor untuk memilih metode penilaian:
Tujuan, Unit sampel yg diukur, Jenis informasi yg
dibutuhkan, Tingkat reliabilitas dan akurasi yg dibutuhkan,
Fasilitas dan peralatan yg ada, Tenaga, Waktu, Dana yg
tersedia.
Penilaian Status Gizi Secara Langsung

• Antropometri • Survei Konsumsi Makanan


• Pemeriksaan Klinis • Pengukuran Faktor Ekologi
• Pemeriksaan Fisik • Statistik Vital
• Biokimiawi
• Biofisik
Antropometri
• Antopometri gizi adalah berbagai macam pengukuran
dimensi dan komposisi tubuh pada umur tertentu dan pada
tingkat asupan gizi.
• Contoh jenis antopometri yg digunakan untuk indikasi
status gizi: TB, BB, LILA, Lapisan lemak bawah kulit, LK,
LD.

SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI, UKURAN-UKURAN DI


ATAS DIRUJUKAN TERHADAP UMUR ATAU UKURAN
TUBUH LAINNYA (MISAL: TB)
Mengapa Antropometri Digunakan Sebagai
Indikator Status Gizi
• Pertumbuhan seseorang anak agar berlangsung baik
memerlukan gizi yg seimbang
• Gizi yg tidak seimbang akan mengakibatkan terjadinya
gangguan pertumbuhan: kekurangan zat gizi akan
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan (kurus,
pendek) dan kelebihan zat gizi dapat mengakibatkan
gangguan metabolism dan tumbuh berlebih (gemuk)
• Oleh karena itu, antropometri sbg variable status
pertumbuhan dapat digunakan sbg indicator status gizi
Syarat Penggunaan Alat Antropometri:
• Alat mudah didapat dan digunakan
• Hasil ukur obyektif
• Biaya relatif murah
• Dapat dilakukan dgn pelatihan yg sederhana
• Hasilnya mudah disimpulkan
• Kebenaran ukuran diakui secara ilmiah
Keunggulan Antropometri Kelemahan Antropometri
• Prosedur sederhana dan aman • Tidak sensitive, tidak dapat
membedakan kekurangan gizi
• Relatif tidak membutuhkan tertentu (co: Zn, Fe)
tenaga ahli
• Faktor diluar gizi, dapat
• Alat mudah, mudah dibawa dan menurunkan spesifikasi dan
tahan lama sensitivitas
• Hasilnya tepat dan akurat • Kesalahan waktu pengukuran
dapat mempengaruhi hasil
• Dapat mendeteksi riwayat gizi yg
lalu • Kesalahan dapat terjadi krn cara
ukur, perubahan hasil ukur
• Dapat mengidentifikasi status maupun analsiis yg keliru
gizi baik sedang, kurang, dan
buruk • Sumber kesalahan bisa karena:
pengukur, alat ukur, dan
• Dapat digunakan untuk kesulitan mengukur.
penapisan
Pemeriksaan Klinis
• Pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan
pertumbuhan pada klien, yg didasarkan pada perubahan-
perubahan bagian tubuh tertentu karena ketidakcukupan
zat gizi.
• Penggunaan metode ini umumnya untuk survey klinis
secara cepat. Survey ini dirancang untuk mendeteksi secara
cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu
atau lebih zat gizi.
• Beberapa cara PSG secara klinis: anamnesa (menanyakan
riwayat penyakit/ ggn kesehatan yg pernah dialami,
observasi (perabaan pd kondisi fisik mis: gejala klinis
anemia, edema pd gizi buruk), palpasi (perabaan pd bag
tubuh tertentu untuk mengetahui ada/tidaknya kelainan
pertumbuhan (GAKI))
Kelebihan PSG secara klinis Kekurangan PSG secara klinis

• Pemeriksaan mudah dilakukan • Memerlukan pelatihan khusus


• Tidak memerlukan waktu lama • Subjektivitas hasil ukur relative
besar
• Tidak memerlukan peralatan yg
rumit • Perlu data pendukung utk
validasi hasil ukur
• Dapat dilakukan dimana saja
• Tingkat defisiensi zat gizi
• Hasilnya cukup akurat cenderung sudah tinggi
• Dipengaruhi oleh lingkungan
(kebisingan, anak rewel)
Pemeriksaan Fisik
• Pemfis dapat dilakukan melalui teknik inspeksi atau periksa
pandang, palpasi atau periksa raba, perkusi atau periksa ketuk,
dan auskultasi atau pemeriksaan menggunaan stateskop.
• Menurut Jelliffe dan Jelliffe tanda klinis dikelompokkan dalam 3
kelompok besar yaitu:
1) Kelompok 1: tanda-tanda yg memang benar b.d kurang gizi
2) Kelompok 2: tanda-tanda yg membutuhkan insvestigasi /
penyelidikan lebih lanjut.
3) Kelompok 3: tanda-tanda yg tidak berkaitan dgn gizi salah
walaupun hamper mirip
Kelebihan dan kekurangan pemeriksaan fisik
Kelebihan Kekurangan
• Relatif murah • Beberapa gejala klinis tidak
mudah dideteksi
• Tidak memerlukan tenaga
khusus cukup paramedic terlatih • Kadang tidak spesifik
• Sederhana, cepat dan mudah • Adanya gejala klinis yg bersifat
diinterpretasikan multiple
• Peralatan sederhana • Gejala dapat terjadi saat
permulaan / tahap akan sembuh
dari penyakit
• Adanya variasi dalam gejala
klinis.
Biokimiawi
PSG secara biokimiawi adalah Teknik pengukuran kandungan
berbagai zat gizi dalam darah dan urine. Hasil pengukuran
dibandingkan dgn standar normal.
Kekurangan
Kelebihan
• Pemeriksaan hanya bisa dilakukan setelah
• dapat mendeteksi timbulnya gangguan metabolism
defisiensi zat gizi lebih
dini • Biaya cukup mahal
• Hasil pemeriksaan • Perlu tenaga ahli
obyektif (peralatan ditera,
dilakukan tenaga ahli) • Kurang praktis di lapangan (alat tidak
portable)
• Menunjang hasil
pemeriksaan metode lain • Butuh alat dan bahan lebih banyak
dalam PSG
• Penentuan laboratorium tertentu hanya
terdapat di laboratorium pusat.
Biofisik
• PSG dengan biofisik adalah melihat kemampuan fungsi
jaringan dan perubahan struktur.
• Tes kemampuan fungsi jaringan meliputi kemampuan kerja
dan energi ekspenditure serta adaptasi sikap.
• Tes perubahan struktur dapat dilihat secara klinis (mis:
pengerasan kuku, pertumbuhan rambut) atau non klinis
(mis: radiologi)
• Penilaian scr biofisik dapat dilakukan dgn 3 cara yaitu: uji
radiologi, tes fungsi fisik, sitologi. Salah satu kelemahan
penilaian biofisik ini memerlukan biaya yg besar.
Survei Konsumsi Makanan
• Survei ini dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan
makan / gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan
zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan
peorangan serta faktor-faktor yg mempengaruhinya.
• Berdasarkan jenis data yg diperoleh pengukuran konsumsi
makanan menghasilkan 2 jenis data yaitu kualitatif
(frekuensi makanan, dietary history, metode telepon, dan
daftar makanan) dan data kuantitatif (metode recall 24h,
perkiraan makanan, penimbangan makanan, food account,
metode inventaris dan pencatatan).
Pengukuran Faktor Ekologi
• Malnutrisi merupakan masalah ekologi sbg hasil saling
mempengaruhi dan interaksi beberapa faktor fisik, biologi
dan lingkungan budaya.
• Faktor ekologi yg berhubungan dgn penyebab malnutrisi:
keadaan infeksi, konsumsi makanan, pengaruh budaya,
sosial ekonomi, produksi pangan, kesehatan dan
Pendidikan.
Statistik Vital
Angka-angka statistic kesehatan tertentu berhubungan dgn
keadaan gizi masyarakat. Beberapa statistic vital yg
berhubungan dgn keadaan gizi dan kesehatan:
1. Angka kesakitan
2. Angka kematian
3. Pelayanan kesehatan
4. Penyakit infeksi yg berhubungan dgn gizi
Kelemahan vital statistik untuk menggambarkan
keadaan gizi
• Data tidak akurat
• Data cenderung ditutup-tutupi karena alas an politik
• Cara pengumpulan data yg salah
• Kemampuan untuk melakukan interpretasi data secara
tepat, terutama pada saat ada faktor lain yg mempengaruhi
status gizi seperti: kejadian penyakit infeksi, faktor sosial
ekonomi
Dasar – Dasar Diet Klinik
Penataan diet pada orang sakit bertujuan untuk:
1. Mencegah timbulnya / bertambah beratnya suatu penyakit
2. Mempersiapkan tindakan pengobatan
3. Mempercepat proses penyembuhan
4. Merupakan suatu terapi, seperti contohnya: Diet Diabetes
Melitus
Yang terlibat dalam penjaga status gizi pasien: Dokter yg
merawat, Ahli gizi, Perawat, keluarga pasien
Aktivitas dalam Mengelola Dietetik di Klinik
1) Diagnosa Masalah Gizi (Penentuan status gizi pasien: IMT,
Tebal lemak, Lila, BB/TB, BB/U, TB/U, LAB – HB (Albumin,
Globulin))
2) Menentukan kebutuhan (Keb. Harian, Keb. Pengganti, Keb.
Tambahan)
3) Menentukan riwayat makan pasein sebelum sakit (pola makan,
frekuensi makan, makanan kesukaan, pantangan)
4) Mempersiapkan terapi gizi
5) Memberikan dukungan terhadap pasien memenuhi ketentuan
diet mereka
6) Evaluasi (intake, respon, status gizi, lab. Pendukung)
Peran perawat
1. Pengukuran status gizi pasien baru masuk
2. Memberikan dukungan terhadap pasien agar diet dipatuhi
3. Follow up diet pasien / status gizi
4. Evaluasi diet / status gizi pasien

Kenapa diet pasien perlu diperhatikan?


Mencegah komplikasi, memperpendek hari rawat, mencegah
kematian, setelah sembuh status gizi tidak terlalu buruk,
consumer statisfaction (RS → Mirip Hotel (Pelayanan friendly,
tidur enak, makan enak, keamanan baik))
Pasien apa saja yg perlu perhatian khusus dietnya?
• Starvation (masukan nutrisi yg kurang)
• Trauma dan pemebdahan sedang/ besar
• Sepsis
• Luka bakar luas
• Gagal organ
• Status gizi sewaktu masuk sudah jelek
Rute Pemberian Makan Pasien
1. Fisiologis → mulut
2. Enternal → tidak mau makan, tidak dapat makan, tidak
boleh makan
3. Parental → tidak dapat makan, tidak boleh makan untuk
sementara sampai usus berfungsi normal
Modifikasi Diet Normal Berupa:
1. Perubahan konsistensi makanan: Makanan saring (MS),
Makanan cair (MC), Makanan lunak (ML), Makanan biasa
(MB)
2. Perubahan kandungan energi → DM
3. Perubahan jumlah protein → gagal ginjal
4. Perubahan lemak → PJK
5. Menghilangkan 1 jenis makanan → alergi
6. Mengatur porsi energi
7. Frekuensi dan porsi makanan
8. Metoda / rute pemberian
Prinsip Dasar Pengaturan Diet Pasien
• Diet merupakan bagian proses penyembuhan
• Sebisa mungkin mendekati kebutuhan
• Relatif fleksibel
• Diutamakan melalui oral
• Diet khsusu diberikan indikasi kuat dan sebaliknya cepat
diganti
THANK YOU,

ANY QUESTION?
Tugas
1) Sebutkan golongan vitamin berdasarkan sifat
kelarutannya!
2) Berdasarkan materi diatas, coba hitung kebutuhan energi
dan protein sehari untuk anda?
3) Sebutkan 2 mineral yg paling banyak dibutuhkan ibu
selama hamil dan menyusui!
4) Menurut kalian manakah pengukuran status gizi yg lebih
efektif? dan kenapa alasannya?
5) Buatlah table yg menjelaskan perbedaan dari diet
Makanan Biasa, Makanan Lunak, Makanan Cair dan
Makanan Saring!
☺ Selamat Bekerja ☺

Anda mungkin juga menyukai