mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang dengan diri, orang lain,
seni, musik, literature, alam dan kekuatan yang lebih besr dari dirinya
(Nanda, 2005).
Dengan kata lain kita dapat katakan bahwa distress spiritual adalah
takut.
c. Mimpi buruk.
d. Gangguan tidur.
e. Anorexia.
biasa diikuti.
h. Mencari bantuan spiritual.
Sp. 1-P: Bina hubungan saling percaya dengan pasien, kaji faktor penyebab
Yani, 2008).
Jakarta: EGC.
Sp. 2-P: Fasilitas klien dengan alat-alat ibadah sesuai keyakinan klien,
fasilitas klien untuk menjalankan ibadah sendiri atau dengan orang lain,
bantu pasien untuk ikut serta dalam kegiatan keagamaan (Achir Yani,
2008).
Jakarta: EGC.
b. Terdiri atas 7-10 orang.
d. Dalam pelaksanaannya terapi ini dibutuhkan:
i. Leader.
ii. Co-Leader.
iii. Fasilitator.
e. Contoh terapi: Cerdas cermat, tebak gambar, dan lain-lain
b. Terapi Musik
c. Terapi Berkebun
d. Contoh terapi:
i. Penanaman kangkung.
d. Terapi dengan Binatang
b. Contoh terapi:
i. Memelihara kucing,
ii. Memelihara ayam.
e. Terapi Okupasi
c. Contoh terapi:
i. Membuat kipas.
Yani, 2008).
c. Contoh terapi:
iii. Tebak-tebakan.