Anda di halaman 1dari 4

NAMA / NIM : RIZALDI LAODE / 19021105055

MATA KULIAH : STUDIO PERENCANAAN INFRASTRUKTUR

TUGAS MANDIRI KE-6

UTILITAS UMUM

1. Jaringan Listrik

Sumber daya listrik/ pembangkit listrik : Hal-hal yang perlu diketahui yaitu tentang sumber
pembangkit listrik, berupa dari mana listrik tersebut diperoleh untuk memenuhi kebutuhan
kawasan tersebut misalnya dari PLTU, PLTA, PLTM, PLTG dan sebagainya, serta besarnya
daya yang tersedia.

Sarana dan Prasarana listrik : Hal-hal yang perlu diketahui dari hasil survey berupa gardu
listrik dengan informasi mengenai kapasitas terpasang dan kapasitas terpakai serta yang
menggambarkan letak gardu-gardu dan pola jaringan tegangan tinggi, menengah, dan rendah.

Sambungan Listrik : Hal-hal yang perlu diketahui adalah mengenai banyaknya daya yang
digunakan saat ini, jenis penggunaan seperti pelanggan rumah tangga, komersial, institusional,
sosial, penerangan jalan dsb.

Data Penduduk : Hal-hal yang menyangkut kependudukan yaitu jumlah dan


perkembangannya termasuk perkiraannya (Proyeksi) untuk masa mendatang. Hal ini untuk
mengantisipasi apabila data jumlah rumah/ bangunan atau jenis kegiatannya tidak diperoleh.

Data rumah. Bangunan : jumlah, yaitu ada beberapa unit yang ada pada saat sekarang serta
klasifikasi penggunaan pelanggan (rumah komersial institusional, sosial dan lain-lain)
2. Jaringan Teleon

Beberaoa persyaratan, kriteria dan kebutuhan yang harus dipenuhi adalah :

a. Tiap lingkungan rumah perlu dilayani sambungan telepon rumah dan telepon umum
sejumlah 0,13 sambungan telepon rumah per jiwa atau dengan menggunakan asumsi
berdasarkan tipe rumah.
b. Dibutuhkan sekurang-kurangnya 1 sambungan telepon umum untuk setiap 250 jiwa
penduduk (Unit RT) yang ditempatkan pada pusat-pusat kegiatan lingkungan RT
tersebut.
c. Ketersediaan antar sambungan telepon umum ini harus memiliki jarak radius bagi pejalan
kaki yaitu 200-400 m
d. Penempatan pesawat telepon umum diutamakan di area-area public seperti ruang terbuka
umum, pusat lingkungan, ataupun berdekatan dengan bangunan sarana lingkungan, dan
e. Penempatan pesawat telepon harus terlindungi terhadap cuaca (Panas matahari dan hujan)
yang dapat diintegrasikan dengan kebutuhan kenyamanan pemakai telepon umum
tersebut/

3. Jaringan Transportasi
a. Pedestrian
Beberapa prinsip yang harus dipenuhi pada perencanaan jalur pedestrian adalah :
1) Atas keterkaitan / keterhubungan (connections) yaitu bagaimana membuat jalan jejaring
sirkulasi pedestrian yang saling menghubungkan berbagai area yang dapat dijangkau
pejalan kaki.
2) Azas kemudahan pencapaian (Convenience), yaitu bagaimana membuat kemudahan
sirkulasi yang dapat secara langsung dicapai dan dipergunakan oleh publik secara umum
dengan mudah.
3) Azas keselamatan/ keamanan dan atraktif, yaitu bagaimana membentuk lingkungan yang
menjamin pejalan kaki bergerak dengan terlindungi dan aman terutama terhadap sirkulasi
kendaraan bermotor di sekitarnya sekaligus aman terhadap kemungkinan gangguan
kriminalitas.
4) Azas kenyamanan (Comfortable), yaitu bagaimana membentuk lingkungan yang nyaman
bagi pejalan kaki dikaitkan dengan penciptaan dimensi besaran ruang gerak yang
memenuhi standar kenyamanan pejalan kaki ketika melewatinya, dan
5) Azas kejelasan/ kemudahan pengenalan (Conspicuoisness), yaitu bagaimana
menyelesaikan lingkungan pedestrian dengan sistem pergerakan yang mudah diamati dan
diikuti, baik rute dan arahnya, serta mudah dikenali keberadaannya di antara jejaring
sirkulasi lain.

4. Jaringan Drainase
1) Sistem Saluran Primer, adalah saluran yang menerima masukan aliran dari saluran-
saluran sekunder. Saluran primer relatif besar sebab letak saluran paling hilir. Aliran dari
saluran primer langsung dialirkan ke badan air.
2) Sistem Saluran Sekunder, adalah saluran yang terbuka atau tertutup yang berfungsi
menerima aliran air dari saluran-saluran tersier dan meneruskan aliran ke saluran primer.
3) Sistem Saluran Tersier, adalah saluran yang menerima aliran air langsung dari saluran-
saluran pembuangan rumah-rumah. Umumnya saluran tersier ini adalah saluran kiri
kanan jalan perumahan.
4) Sistem Drainase Perkotaan adalah sistem drainase dalam wilayah administrasi kota dan
daerah perkotaan (Urban). Sistem tersebut berupa jaringan pembuangan air yang
berfungsi mengendalikan atau mengeringkan kelebihan air permukaan di daerah
permukiman yang berasal dari hujan lokal, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan
dapat memberikan manfaat bagi kegiatan manusia.
5) Sistem Drainase Lokal adalah suatu jaringan sistem drainase yang melayani suatu
kawasan kota tertentu seperti kompleks permukiman, daerah komersial, perkantoran dan
kawasan industri, pasan dan kawasan pariwisata. Sistem ini melayani area kurang lebih
10 Ha. Pengelolaan sistem drainase lokal menjadi tanggungjawab masyarakat,
pengembang atau instansi pada kawasan masing-masing.
6) Sistem Drainase Utama, adalah sistem jaringan drainase yang secara struktur terdiri dari
saluran primer yang menampung aliran dari saluran-saluran sekunder. Saluran sekunder
menampung aliran dari saluran-saluran tersier. Saluran tersier menampung aliran dari
Daerah Alirannya masing-masing, Jaringan drainase lokal dapat langsung mengalirkan
alirannya ke saluran primer, sekunder maupun tersier.
7) Pengendalian Banjir, adalah upaya mengendalikan aliran permukaan dalam sungai
maupun badan air yang lainnya agar tidak meluap serta limpas atau mengenangi daerah
perkotaan. Pengendalian banjir merupakan tanggung jawab pemerintah Propinsi atau
Pemerintan Pusat. Konstruksi atau bangunan air pada sistem Flood Control antara lain
berupa : Tanggul, Bangunan Bagi, Pintu Air, Saluran Flood Way.

Anda mungkin juga menyukai