Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1

MICROTEACHING

Diajukan sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah Microteaching yang diampu oleh

Dr. Rosidah, M.Si.

Oleh:

Mekah

(1911040022)

A2 2019 Pendidkan Matematika

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
1. Cari 8 keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru.
Jawab :
8 keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru, yaitu :
1) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran
Pada proses pembelajaran hal pertama yang dilakukan guru ketika masuk di dalam
kelas adalah “membuka pembelajaran”. Oleh sebab itu komponen dasar yang harus
dimiliki oleh seorang guru adalah keterampilan membuka pembelajaran.
Aktivitas yang dilakukan oleh guru di awal pembelajaran akan sangat menentukan
jalannya proses pebelajaran. Jika dilakukan dengan baik maka proses pembelajaran
selanjutnya (kemungkinan) besar harapan juga akan berjalan dengan baik. Namun jika
dalam proses pembukaan pembelajaran tidak berjalan dengan baikmaka dapat
mengakibatkan kegagalan terhadap proses pembelajaran. Bahkan rencana
pembelajaran yang sudah direncanakan dengan baik dapat tidak sesuai (menjadi tidak
berguna).Maka dari itu penting bagi guru untuk menguasai keterampilan membuka
pembelajaran.

➢ Tujuan dari keterampilan membuka pembelajaran, yaitu :


1. Guru dapat mempersiapkan mental, fisik, psikis dan emosional dari siswa.
2. Guru dapat memusatkan perhatian siswa pada kegiatan pembelajaran.
3. Guru dapat menarik minat siswa pada materi pelajaran.
4. Guru dapat menciptakan suasana yang menyenankan.

➢ Cara yang dilakukan dalam membuka pembelajaran yaitu :


1. Memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat siswa
Sebelum memulai pembelajaran guru harus memfokuskan perhatian siswa
terlebih dahulu, dengan cara:
o Mengaitkan materi dengan berita-berita akutual (terkini) khususnya yang
berkaitan dengan dunia siswa kita.
o Menyampaikan cerita pendek yang relevan dengan materi pembelajaran
yang telah dan akan dipelajari.
o Menggunakan alat bantu berupa media seperti gambar, model skema,
video, alat peraga dan tentu harus relevan dengan pembelajaran.
o Memvariasikan gaya dalam mengajar seperti penguasaan kelas dengan
berpindah posisi saat menyampaikan pembelajaran, seperti di depan, di
tengah atau di belakang kelas.
o Menyinggung tugas-tugas yang telah diberikan atau yang dimiliki oleh
siswa.
o Mengadkan persoalan berupa pertanyaan-pertanyaan yang hendaknya
berkaitan dengan persoalan atau aktivitas dari siswa.
2. Menimbulkan motivasi
Dalam kegiatan pembukaan guru juga harus dapat menimbulkan motivasi
siswa, motivasi siswa tersebut dapat ditimbulkan melalui cara-cara sebagai
berikut:
o Memberikan sikap kehangatan dan antusias kepada siswa, seperti sikap
ramah, antusias, bersahabat, hangat dan penuh keakraban.
o Menumbuhkan rasa ingin tau yang dapat sistimulus dengan cara bercerita
yang menarik, memperlihatkan gambar, menunjukan sebuah barang, dll.
o Mengemukakan ide yang bertentangan. Ide ide yang bertentangan
maksudnya adalah sebuah pendapat yang tidak sesuai dengan apa yang
dipahami siswa yang bertujuan untuk memicu respon siswa, seperti: “saya
fikir banjir di kota jakarta bukan karena sampah” pernyataan tersebut akan
memicu respon siswa dan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk
mencari tau.
3. Memberi acuan
Memberikan acuan adalah memberikan gambaran singkat tentang apa yang
akan dipelajari oleh siswa dalam pembelajaran. Acuan acuan yang dapat
diberikan seperti:
o Menjelaskan tujuan pembelajaran
o Menyampaikan garis besar pembelajaran seperi kegiatan apa yang akan
dilakukan berkelompok, berdiskusi, presentasi.
4. Mengaitkan pembelajaran yang telah dipelajari dengan materi yang akan
dipelajari.
Pada setiap materi pelajaran yang baru, kita juga mengenal materi prasyarat
atau materi yang harus dikuasai oleh siswa sebelum ia menginjak pada
pembelajaran di materi yang baru. Materi prasayarat tersebut di ulangi untuk
disampaikan secara rinkas dan dikaitkan dengan materi pembelajaran yang
akan dipelajari. Untuk itu guru dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
o Mengajukan pertanyaan tentang materi terdahulu yang berkaitan dengan
materi saat ini (materi pra syarat)
o Membandingkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru.
Keterampilan membuka pelajaran
Penutup pelajaran pada dasarnya sebagai aktivitas mengakhir pembelajaran. Melalui
kegiatan ini peserta didik dipastikan sudah memiliki pengalaman belajar yang utuh
sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Jadi menutup pembelajaran sebagai bagian
integral dari pembelajaran yang dimaksudkan untuk megecek capaian kompetensi,
memberikan rangkuman, kesimpulan, memberikan materi untuk pendalaman, dan
mengingatkan komptenis selanjutnya.

2) Keterampilan bertanya
Bertanya merupakan salah satu aktivitas yang selalu ada dalam proses komunikasi,
memberi stimulus kepada peserrta didik dalam bentuk kalimat tanya yang
membutuhkan jawaban. Pertanyaan yang diajukan sangat ditentukan oleh fungsi dari
pertanyaan itu. Dalam pembelajaran pertanyaan dapat berfungsi untuk meningkatkan
aktivitas peserta didik, menuntun atau membangun proses berpikir, membangkitkan
rasa ingin tahu atau untuk memusatkan perhatian. Banyak hal yang harus menjadi
pertimbangan dalam mengajukan pertanyaan antara lain :

(a) Ungkap pertanyaan secara jelas,


(b) Memiliki acuan supaya tidak membingungkan,
(c) Menyebar kepada seluruh peserta didik,
(d) Memperhatikan jedah waktu untuk peserta didik memikirkan jawaban,
(e) Jika pertanyaan tidak mendapatkan jawaban, maka diajukan dengan kalimat yang
lain yang ebih mudah sehingga lebih dimengerti peserta didik dan
(f) Memperjelas informasi yang sudah diterima peserta didik.
Wujud sebuah pertanyaan bisa berperan sebagai :
(a) Memperjelas jawaban yang sudah diberikan,
(b) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengungkap alasan, fakta atau
pandangan atau memberikan contoh
(c) Untuk mendapatkan kesepakatan
(d) Menuntun peserta didik melengkapi jawaban
(e) Mengembangkan jawaban sedemikian sehingga jawaban yang lebih komplek.

3) Keterampilan menjelaskan
“Menjelaskan” adalah menyajikan informasi secara lisan, dengan sistematika yang
runut untuk menunjukkan adanya korelasi/hubungan antara yang satu dengan yang
lainnya. Ada 2 komponen dalam ketrampilan menjelaskan, yaitu : Merencanakan, hal
ini mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan
yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum atau rumus-
rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian,
merupakan suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan
balikan/feedback. Kegiatan “menjelaskan” dalam proses KBM bertujuan untuk
membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dll, secara obyektif;
membimbing siswa memahami pertanyaan; meningkatkan keterlibatan siswa;
memberi kesempatan pada siswa untuk menghayati proses penalaran serta
memperoleh feedback tentang pemahaman siswa. Apabila seorang guru menguasai
“keterampilan menjelaskan” maka guru akan lebih mudah mengelola waktu dalam
menyajikan materi, sehingga menjadi lebih efektif memanage waktu. Selain itu
penjelasan yang runut dan sistematis akan memudahkan siswa dalam memahami
materi, yang pada gilirannya akan memperluas cakrawala pengetahuan siswa, bahkan
mungkin penjelasan guru yang sistematis dan mendalam akan dapat membantu
mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar (mengingat guru
adalah salah satu sumber belajar bagi siswa).Menjelaskan dalam hal ini berarti
menyampaikan informasi secara lisan kepada peserta didik untuk mengkondisikan
siswa belajar dan mengembangkan kemampuan bagaimana berpikir untuk pemecahan
masalah.Oleh sebab itu perlu diperhatikan hal-hal berikut :
(a) menggunakan bahasa sesuai dengan perkembangan peserta didik,
(b) mengungkap dengan lancar dan menghindari kata yang tidak perlu dan berulang,
(c) kalimat disusun dengan tata bahasa yang baik dan mudah dimengerti,
(d) menghindari istilah yang meragukan seperti kira-kira, mungkin, apa dulu, kalau
tidak salah dan yang sejenisnya,
(e) suara yang jelas kata-katanya, dan
(f) memungkinkan tumbuhnya pengaruh mendidik (nurturant effec).

4) Keterampilan mengadakan variasi


Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan aktivitas yang sengaja dilakukan guru
dengan maksud untuk menghidarkan kemonotonan yang berakibat kebosanan,
motivasi belajar yang tidak putus, pemenuhan gaya belajar peserta didik yang
beraneka rangam. Dari berbagai sumber teori dapat dirangkum bahwa variasi dalam
pembelajaran meliputi:

a) Variasi gaya mengajar, antara lain berupa : variasi suara, variasi gerak badan dan
mimik, mobilitas posisi, memusatkan perhatian, membuat kesenyapan sejenak,
memberi kontak pandang.
b) Variasi penggunaan media dan bahan pembelajaran, antara lain berupa : variasi
alat dan bahan yang dapat dilihat,didengar, diraba dan dimanipulasi.
c) Variasi pola interaksi dan kegiatan. Variasi interaksi berbentuk klasikal, kelompok
dan perorangan. Variasi kegiatan berupa : demonstrasi, diskusi, latihan, menelaah
materi, atau praktikum dan yang sejenisnya.

5) Keterampilan memberi penguatan


Penguatan adalah tanggapan guru terhadap perilaku peserta didik yang
memungkinkan dapat membesarkan hati peserta didik agar lebih terpacu dalam
interaksi pembelajaran. Pengauatan verbal adalah aktivitas guru untuk merespon
kegiatan peserta didik berupa kata-kata atau gerakan-gerakan menjadi hal yang
penting di dalam pembelajaran. Kata-kata atau komentar berupa pujian dalam
ungkapan antara lain: bagus, baik sekali, saya puas dengan jawabanmu, sebaiknya
kalian mencontoh temanmu ini, dapat membuat peserta didik lebih percaya diri dan
terdorong untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Penguatan dapat pula dilakukan
dengan non-verbal misalnya cara menunjukkan mimik dan gerak badan simpati,
mendekati dan sentuhan, memberi hadiah dan kegiatan menyenangkan. Hal yang
mendasar dan menjadi prinsip pemberian penguatan adalah :

(a) Kehangatan dan keantusiasan.


Kata atau ungkapan disertai dengan menunjukkan suara simpati, senyum dan
berbagai gerakan menyenangkan.
(b) Kebermaknaan
penguatan yang diberikan membuat peserta didik merasakan dihargai sehingga
tumbuh dan meningkat perannya dalam pembelajaran.
(c) Hindari kata-kata atau ungkapan mencela atau mengejek respon peserta didik
yang tidak sesuai dengan harapan misalnya jawaban salah.
(d) Penguatan berikan dengan segera dan bervariasi.
Setiap respon positif segera diringi dengan penguatan sesuai dengan sasarannya
baik ditujukan kepada individu, kelompok atau seluruh peserta didik.

6) Keterampilan mengelola kelas


Suasa belajar mengajar yang baik sangat menunjang efektifitas pencapaian tujuan
pembelajaran. Seorang guru harus mampu menjadi manager yang baik dalam sebuah
proses KBM. Hal ini berarti bahwa guru harus terampil menciptakan suasana belajar
yang kondusif serta mampu menjaga dan mengembalikan kondisi belajar yang
optimal, meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi selama proses KBM,
sehingga siswa dapat fokus pada KBM yang berlangsung. Keterampilan ini
membutuhkan kemampuan guru untuk meninisiatifkan kegiatan pembelajaran yang
optimal, efisien, dan efektif. Oleh sebab itu guru harus :

(a) Tanggap terhadap karakteristik peserta didik, menguasai materi dan strategi
pembelajaran;
(b) Menguasai cara membagi perhatian;
(c) Menguasai cara memusatkan perhatian individu, kelompok dan kelasikal;
(d) Tepat memberikan petunjuk kepada peserta didik;
(e) Terampil memberikan penguatan.

Selain itu, guru juga harus mampu mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Untuk hal ini guru harus: (a) memiki penguasaan tentang cara memodifikasi tingkah
laku yang menyimpang; (b) terampil pengelolaan aktivitas belajar dalam kelompok
dan (c) mampu menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah.

7) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil


Untuk memaksimalkan ktivitas peserta didik di dalam pembalajaran antara lain
dilakukan melalui diskusi dan perhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Rencanakan sebaik-baiknya masalah, sistematika diskusi, peran setiap anggota


kelompok, tujuan yang harus dicapai.
b. Pada saat diskusi berlangsung guru harus cermat memperhatikan interaksi di
dalam kelompok.
c. Lakukan pengendalian terhadap aktivitas kelompok jika terdapat pergeseran atau
penyimpangan dari pokok masalah diskusi di kelompok.
d. Berikan arahan atau tuntunan sedemikian sehingga kelompok bisa mengkonstruksi
dan menemukan penyelesaian masalah yang didiskusikan.
e. Jika terjadi bebedaan pandangan sehingga kelompok tidak sampai pada suatu
kesimpulan, maka guru harus memposisikan diri sebagai penyeimbang.
f. Perjelas semua gagasan menuju kepada kesimpulan penyelesaian masalah yang
didiskusikan dengan mengungkap ide pokok dari kelompok.

8) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Aktivitas mengajar


kelompok kecil dan perorangan umumnya terjadi jika guru melaksanakan
pembelajaran secara kelasikal. Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah
kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik dalam belajar berkelompok dengan
jumlah peserta didik berkisar antara 3 - 5 orang setiap kelompoknya. Sedangkan
keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran individual adalah
kemampuan guru dalam pembelajaran dengan memperhatikan tuntutantuntutan atau
perbedaan-perbedaan individual peserta didik. Terkait dengan hal tersebut Putu
Sutrisna (2011) memberikan menyebutkan gunakan pendekatan perorangan dengan
memperhatikan hal-hal berikut : (1) guru harus menampilkan kehangatan kepada
peserta didik, (2) guru harus peka terhadap peserta didik dan kebutuhan peserta didik,
(3) guru perlu mendengarkan secara simpati dan merespon secara positif terhadap
pikiran peserta didik dan membuat hubungan yang saling percaya, (4) guru bisa
membantu peserta didik jika peserta didik mengahadapi masalah.

2. Berikan alasan kenapa guru buat RPP di awal semester ?


Jawab :
berikut ini adalah alasan pentingnya guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) di awal semester:

1) Pembelajaran berlangsung lebih sistematis


Persiapan pembelajaran nomor 1 adalah RPP. Dengan adanya RPP, Guru pintar
memiliki pedoman dalam merancang sebuah metode pembelajaran yang disenangi
siswa. Guru dapat mendesain metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa sehingga siswa dapat belajar dengan bermakna. Misalnya permasalahan yang
akan disajikan dalam diskusi kelas disusun kedalam bentuk yang siswa sukai dengan
demikian pembelajaran berlangsung menyenangkan dan membelajarkan.
2) Mempermudah analisis keberhasilan belajar siswa
Program pembelajaran yang tak kalah penting adalah mengukur tingkat keberhasilan
siswa dalam belajar. Keberhasilan belajar siswa tidak harus selalu diukur
menggunakan angka. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang guru pintar
susun wajib memuat bentuk penilaian yang akan dilakukan untuk melihat
perkembangan belajar siswa. Jika hal itu sudah dilakukan, Guru pintar dapat dengan
mudah melihat apakah tujuan belajar telah tercapai atau belum.
3) Memudahkan penyampaian materi
Dengan RPP, Guru pintar dapat mengatur dalam berapa kali pertemuan sebuah materi
pembelajaran dapat diselesaikan.selain itu, jika ada ketidaksesuaian jumlah tatap
muka dalam penyampaian materi di RPP dengan yang ada di kelas, maka Guru pintar
dapat segera mencari tahu sekiranya di poin mana penyampaian materi tersebut
berjalan kurang efektif sehingga Guru pintar memiliki kesempatan untuk mencari
strategi penyampaian materi dengan lebih efektif.
4) Pengatur pola pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam Rpp dapat didesain sedemikian rupa untuk mengatur
pola pembelajaran. Misalnya jika ada materi yang tidak dapat dituntaskan dalam satu
kali tatap muka di kelas, sedangkan waktu pembelajarannya sangat terbatas. Maka
Guru pintar dapat merancang pola penyampaian materi, misal di tatap muka pertama
membahas tentang dasar-dasarnya, baru di tatap muka yang kedua membahas hal
yang lebih detail dari materi tersebut. Jika dalam pembelajaran online, Guru pintar
dapat menentukan mana kegiatan yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sinkron,
dan mana kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan secara asinkron. Semua itu
diperbolehkan asalkan masih sesuai dengan kurikulum pembelajaran yang berlaku.
5) Menghemat waktu dan tenaga
Persiapan pembelajaran akan lebih matang dengan dibuatnya RPP. Guru tidak perlu
lagi bingung menentukan metode, bentuk penilaian, materi, dan lain sebagainya saat
mengajar karena semua sudah tertuang dalam RPP. Dengan demikian tidak ada waktu
dan tenaga terbuang untuk memikirkan segala persiapan di saat mengajar karena
semua sudah disiapkan di awal semester.
6) Bahan evaluasi pembelajaran sekaligus refleksi
Salah besar jika RPP hanya digunakan sebagai pelengkap administrasi yang kemudian
disetorkan pada atasan tanpa dilihat-lihat lagi. Guru pintar dapat menggunakan RPP
yang telah dibuat sebagai bahan acuan untuk melakukan evaluasi sekaligus refleksi
apakah pembelajaran di kelas sudah berjalan dengan baik, sudah mencapai tujuan
pembelajaran, atau apakah pembelajaran sudah mampu membelajarkan siswa. Guru
pintar juga dapat menuliskan kendala yang terjadi selama pembelajaran sehingga di
pembelajaran berikutnya hal yang sama tidak akan terjadi lagi.

3. Cari 13 komponen RPP (Kemendikbud 2016 No.22)


Jawab :
Dalam Permendikbud No 22 tahun 2016, secara tegas menjelaskan 13 komponen RPP
yang terdiri atas:
a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. Kelas/semester;
d. Materi pokok;
e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus
dan KD yang harus dicapai;
f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi;
i. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan
materi pelajaran;
k. Kumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau
sumber belajar lain yang relevan;
l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan
penutup; dan
m. Penilaian hasil pembelajaran.

4. Cari 3 komponen RPP (untuk merdeka belajar)


Jawab :
1. Tujuan pembelajaran;
2. Langkah-langkah pembelajaran (kegiatan pembelajaran); dan,
3. Penilaian pembelajaran (asesmen)

Anda mungkin juga menyukai