UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH :
NURUL HASANAH
D061211052
GOWA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Metode penentuan posisi dengan GPS pertama-tama terbagi dua, yaitu metode
dengan cara real-time dan post-processing. Prinsip penentuan posisi dengan GPS
pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan
waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS.
Sistem RTK (Real-time Kinematic) adalah suatu sistem penentuan posisi Real
memberikan data Real Time, stasiun referensi harus mengirimkan data fase dan
data. Stasiun referensi dan pengguna harus dilengkapi dengan satu sistem pemancar
dan penerima data yang dapat berfungsi dengan baik sehingga komunikasi data
Dalam pembuatan peta topografi ada beberapa alat bantu berupa perangkat
lunak yang dapat digunakan, antara lain ArcGis. ArcGis merupakan software
adalah bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis
dengan menggunakan peta sebagai antar muka. SIG tersusun atas konsep beberapa
lapisan (layer) dan relasi. Kemampuan dasar SIG yaitu mengintegrasikan berbagai
Maka pada praktikum kali ini penggunaan GPS geodetic dan software ArcGis
dilakukan untuk mengetahui cara menentukan posisi titik pada lokasi serta
Adapun maksud dari pratikum acara Real Time Kinematic (RTK) adalah agar
1. Peserta dapat mengetahui koordinat tiap-tiap patok dan titik-titik pada lokasi,
metode sebelumnya.
hari Minggu, 28 November 2021 pukul 07.00 – 10.00 WITA dengan keadaan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut;
4. 2 Tripod Reicever
9. Payung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menggunakan teknologi satelit . GPS mulai dikembangkan pada tahun 1973 oleh
permasalahan geodesi sejak tahun 1983. Sistem GPS memiliki 24 satelit yang
ditempatkan pada 6 buah orbit dimana terdapat 4 satelit pada masing-masing orbit.
Prinsip yang mendasari penentuan posisi pada GPS adalah dengan mengukur jarak
antara receiver dan satelit pengamatan GPS yang telah diketahui posisinya. Melalui
data posisi satelit dan jarak antara receiver dan satelit, maka posisi dari receiver
satelit. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (El-
Rabbany, 2002).
Pada dasarnya, GPS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen satelit
(space segment) yang terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen sistem kontrol (control
system segment) yang terdiri dari stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol satelit,
dan segmen pengguna (user segment) yang terdiri dari pemakai GPS termasuk alat-
alat penerima dan pengelola sinyal dan data GPS (El-Rabbany, 2002).
a. Segmen Satelit
Rabbany, 2002).
(El-Rabbany 2002).
c. Segmen Pengguna
berada di darat, laut, udara dan angkas. Untuk itu diperlukan alat
ketelitian (posisi) yang berbeda-beda. Tipe alat GPS pertama adalah tipe Navigasi
(Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 – 4 juta
rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3
sampai 6 meter. Tipe alat yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe
pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan
terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian
posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise
positioning seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan
geodinamika. Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta
GPS Geodetik adalah alat GPS yang memiliki skala tinggi yang digunakan
untuk keperluan survey. GPS Geodetik ini mempunyai ketelitian pengukuran yang
cukup tinggi. Ketelitian posisi yang didapat dengan pengamatan GPS akan
Geometri satelit, 3) Ketelitian data yang digunakan, dan 4) Strategi metode yang
jumlah yang relatif cukup banyak. Hal ini menjadikan GNSS dapat
luas. Dari yang sangat teliti (orde millimeter) sampai orde meter.
sangat padat atau di mana tidak terlihat langit sehingga GPS tidak
Real Time secara differential menggunakan data fase. Dalam hubungannya untuk
memberikan data Real Time, stasiun referensi harus mengirimkan data fase dan
data. Stasiun referensi dan pengguna harus dilengkapi dengan satu sistem pemancar
dan penerima data yang dapat berrfungsi dengan baik sehingga komunikasi data
dapat berjalan dengan baik. Ketelitian posisi yang diberikan oleh sistem RTK
sekitar 1-5 cm, dengan syarat bahwa ambiguitas fase dapat ditentukan secara benar.
Salah satu hal yang harus diatasi adalah penentuan ambiguitas fase dengan
mengunakan jumlah data yang terbatas dan juga dengan receiver, yang bergerak
merupakan hal yang cukup susah. Mekanisme penentuan ambiguitas fase pada
2021).
code dan carrier phase. Diferensial data code dan carrier phase digunakan untuk
pengukuran titik koordinat yang diinginkan. Secara umum metode ini adalah
metode terbaik untuk mendapatkan koordinat titik dengan ketelitian tinggi dalam
dioperasikan secara bersamaan. Pada metode ini bahwa gelombang radio digunakan
rover. Pengukuran GPS dari kedua penerima diproses secara Real-Time oleh
computer on board unit untuk menghasilkan penentuan titik dengan cepat. Karena
posisi titik dengan akurasi tinggi dapat segera diperoleh, rel-time survei kinemetic
Topografi, 2021).
2.4 Metode Network Real Time Kinematic (NRTK)
pengembangan dari metode single base RTK (Tim Asisten Pemetaan Topografi,
2021).
Prinsip kerja Network Real Time Kinematic (NRTK) secara umum adalah
sebagai berikut. Stasiun referensi merekam data dari satelit GNSS secara kontinu
yang kemudian disimpan atau dikirim ke server Network RTK melalui jaringan
Data yang dikirim oleh stasiun reverensi adalah data dalam format raw data
atau data mentah yang kemudian oleh sever network RTK digunakan sebagai bahan
untuk melakukan koreksi data yang dapat digunakan oleh pengguna (rover). Data
dalam format raw tersebut diolah dan disimpan dalam bentuk RINEX yang dapat
digunakan untuk post processing, maupun dalam bentuk RTCM yang dikirmkan
kepada rover yang membutuhkan koreksi data dari stasiun referensi. Rover
Concept (MAC) atau Virtual Reference Station (VRS) atau metode-metode lainnya,
Peta topografi adalah peta yang memperlihatkan unsur-unsur asli dan buatan
sungguhnya, ilmu ukur tanah adalah ilmu yang berhubungan dengan bentuk muka
bumi topografi artinya ilmu yang bertujuan menggambarkan bentuk topografi muka
bumi dalam suatu peta dengan segala sesuatu yang ada pada permukaan bumi
seperti kota, jalan, sungai, bangunan, dan lain-lain dengan skala lingkaran tertentu
sehingga dengan mempelajari peta kita dapat mengetahui jarak, arah dan posisi
merupakan peta khusus yang dibuat hanya untuk menunjukkan ketinggian dan rupa
bumi dari suatu wilayah, peta topografi memiliki karakteristik yang berbeda dengan
peta lainnya. Selain memiliki komponen peta pada umumnya seperti skala,
koordinat, inset, dan proyeksi, peta topografi juga memiliki karakteristik khusus,
yaitu :
dengan data tata guna lahan, yaitu peta RBI (Purwaamijaya, 2018).
Peta topografi umumnya memiliki skala besar. Hal ini terjadi karena
pada peta. Jika peta topografi yang di print berskala kecil, dikhawatirkan garis
kontur yang ada akan memiliki interval kontur terlalu besar, sehingga kurang
Peta topografi selalu menggunakan garis kontur, interval kontur, dan indeks
juga sebenarnya menjadi kelemahan dari peta topografi. Tidak semua orang
(Purwaamijaya, 2018).
Ketinggian
serta perbedaan ketinggian antar lokasi. Informasi ini akan dapat digunakan
membuat peta topografi dengan informasi tata guna lahan. Peta ini dinamai
sebagai peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) dan merupakan salah satu peta dasar
(Purwaamijaya, 2018).
menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar
muka.SIG tersusun atas konsep beberapa lapisan (layer) dan relasi. Kemampuan
dasar SIG yaitu mengintegrasikan berbagai operasi basis data seperti query,
2.8 Software
a) Pengertian software
komputer yang secara fisik bisa dilihat, diraba dan dipegang. Contohnya, keyboard,
mouse, monitor, CPU, harddisk serta masih banyak lagi. Kebalikannya, software
atau perangkat lunak tidak berwujud karena ia berupa sekumpulan kode yang
2014).
Pada sebuah PC, perangkat keras ialah segala sesuatu yang membuatnya
bekerja. Misal, processor memproses informasi, RAM atau hard drive menyimpan
data dan video card memberikan gambar ke monitor. Sedangkan perangkat lunak
software juga membutuhkan hardware untuk beroperasi dengan baik (Satar, 2014).
antara pengguna dengan perangkat keras. Ia juga dapat didefinisikan sebagai sebuah
sumber lain, software merupakan suatu data yang diprogram serta disimpan secara
digital dan tidak berwujud, namun berada di dalam komputer. Ada pula yang
atau instruksi yang disimpan dan dikelola oleh computer (Satar, 2014).
b) Pengenalan ArcGis
yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institue). Produk
utama ArcGis terdiri dari tiga komponen utama yaitu : ArcView (berfungsi sebagai
editor dari data spasial), dan ArcInfo (merupakan fitur yang menyediakan fungsi-
fungsi yang ada di dalam GIS yaitu meliputi keperluan analisa dari fitur
komersial pada tahun 1999 versi ArcGis 8.0 dengan perkembangan dan tuntutan
akan fitur yang dibutuhkan, ESRI selalu memberikan pembahuruan pada ArcGis,
pada saat ini telah keluar versi yang terbaru update 2016 yaitu (ArcGis 13.0). Pada
1) ArcMap, yaitu aplikasi utama yang digunakan dalam pengelolahan data GIS.
output berupa tampilan peta. Operator juga dapat mengolah data sesuai dengan
3) ArcCatalog, yaitu merupakan aplikasi yang memiliki fitur untuk membuat data
c) Sejarah ArcGis
perencanaan. Dengan menggunakan SIG maka akan lebih mudah bagi para
pengambil keputusan untuk menganalisa data yang ada. Karena dengan adanya SIG
maka akan digambarkan juga posisi penyebaran data pada kondisi sesungguhnya
(Maguire, 2015)
perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat
menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat
Awal dikenalnya SIG tidak lepas dari adanya kemajuan dalam bidang
dalam ilmu komputer semakin pesat dan siap digunakan untuk bidang lain di luar
militer. Para ahli meteorologi, geologi, dan geofisika mulai menggunakan komputer
System), dan selanjutnya menjadi SIG pertama di dunia. Dua tahun kemudian di
Amerika Serikat beroperasi sistem serupa bernama MIDAS yang digunakan untuk
GIS juga mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Berikut adalah sejarah
1) 35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-
sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan
dua elemen struktur pada sistem informasi geografis modern sekarang ini, arsip
pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah
5) GIS dengan gvSIG-CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari
6) CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk
lain seperti ESRI dan CARIS berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung
para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang
d) Konsep Gis
Sumber data untuk keperluan SIG dapat berasal dari data citra, data
lapangan, survei kelautan, peta, sosial ekonomi dan GPS, yang selanjutnya diolah
di laboratorium atau studio SIG dengan software tertentu sesuai dengan kebutuhan
2) Pilih Add data untuk memilih data rupa bumi yang telah ditentukan
5) Kemudian pada data excel yang telah kita add pada layer klik kanan
data genap > Display x y data > pilih bagian Z field pilih Z
georeferencing
6) Klik edit lalu pilih WGS 1984 dan pilih z field pada table x dan y
kordinat
7) Titik Telah Muncul lalu klik kanan titik yang telah kita export
interval 0.20.
>symbol>edit>mask>halo.
Print Setup
zoom out
2) Pilih “ Add Data ” untuk memilih peta yang dibuat dalam bentuk 3D. Pilih
5) Pilih View > View Settings. Klik pada “ Directional Arrow “ lalu Cancel
4.1 Kesimpulan
1. Dalam praktikum ini, peserta dapat menentukan koordinat tiap-tiap patok dan
2. Dalam praktikum ini, peserta dapat membuat peta sesuai dengan prosedur
3. Dalam praktikum ini, peserta bisa membuat peta 3D dengan software ArcScane
yang petanya merupakan hasil dari peta pada ArcMap yang telah dibuat
sebelumnya.
4.2 Saran
jangka panjang.
perbuatannya.
El-Rabbany, A., 2002, Introduction to GPS, The Global Positioning System, 2nd
Edition, Artech House, Boston.
Negeri Semarang.
pages 1–8.
FTIP Unpad.
Wardhana. 2015. Pembaruan Peta dan SIG Fakultas Teknik Universitas Negeri