Anda di halaman 1dari 15

Nama:Adib Muzakih

Kelas: XII TKR 1


Mapel: Matematika

Pengertian Dan Jenis Jenis Vektor


vektor adalah ruas garis berarah yang memiliki besaran (nilai) dan arah tertentu. Secara
geometris, suatu vektor dapat digambarkan sebagai ruas garis berarah dengan panjang ruas
garis menyatakan besar vektor dan arah ruas garis menyatakan arah vektor. seperti panjang,
lebar, massa, volume, dan lain-lain. Vektor yang akan dibahas di sini adalah vektor pada
bidang yang dinotasikan dengan ->a=x→i+y→ja→=xi→+yj→ dan vektor pada ruang yang
dinotasikan dengan →a=x→i+y→j+z→ka→=xi→+yj→+zk

Geometri Vektor
Secara geometris vektor dilukiskan sebagai anak panah dengan titik
pangkal A(a1, a2, a3)A(a1, a2, a3) dan titik ujung B(b1, b2, b3)B(b1, b2, b3).
Lihat gambar!

Untuk menuliskan vektor kita dapat menggunakan salah satu notasi


seperti: ¯¯¯aa¯, →aa→, ¯¯¯¯AA¯, →AA→, ¯¯¯¯¯¯¯¯ABAB¯, dan −−→ABAB→.

1.3. Bentuk Vektor


Vektor dapat dinyatakan dalam bentuk vektor baris, vektor basis,
dan vektor kolom.
a. Vektor baris: ¯¯¯a=(a1, a2, a3)
b. Vektor basis: ¯¯¯a=a1→i+a2→j+a3→ka¯=ai→+aj→+ak→
c. Vektor kolom: ¯¯¯a= a¯=( a1a2a3)

1.4. Vektor Dengan Pangkal A dan Ujung B


Vektor dengan titik pangkal A(a1, a2, a3)dan titik ujung B(b1, b2, b3) dinotasikan
dengan ¯¯¯¯¯¯¯¯ABAB¯, dengan

¯¯¯¯¯¯¯¯AB=b1−a1b2−a2b3−a3

Sebuah vektor dapat dinotasikan dengan beberapa ketentuan, diantaranya:


Definisi dari vektor sendiri adalah ruas garis berarah. Maka, bentuk dari vektor bisa kamu lihat
pada gambar vektor berikut ini.

Nah, setelah kalian amati gambar vektor di atas,  . Kedua vektor tersebut
mempunyai panjang vektor dan arah yang sama meskipun letaknya berbeda.

Jenis Jenis Vektor Matematika


Vektor ternyata terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Vektor Nol : Suatu vektor yang panjangnya nol dan tidak memiliki arah vektor yang jelas.

2. Vektor Posisi : Suatu vektor yang posisi titik awalnya di O (0,0), sedangkan posisi titik
ujungnya di satu titik tertentu (selain titik O).

3. Vektor Satuan : Suatu vektor yang panjangnya satu satuan.

4. Vektor Basis : Suatu vektor yang panjangnya satu satuan, tapi arahnya searah dengan sumbu
koordinat.
Vektor Pada Bidang (R2)
Karena vektor merupakan salah satu bagian dari geometri, berarti vektor dapat digambarkan
pada sebuah bidang (R2) atau sebuah ruang (R3). Kalau vektor berada pada bidang, maka akan
dinyatakan dalam dua sumbu koordinat, yaitu sumbu-x dan sumbu-y. Sedangkan vektor yang
berada pada ruang (R3), akan dinyatakan dalam tiga sumbu koordinat, yaitu sumbu-x, sumbu-y,
dan sumbu-z.

Panjang Vektor Pada Bidang


Sesuai dengan pengertiannya, vektor memiliki panjang tertentu. Nah, untuk menentukan
panjang suatu vektor pada bidang (R2), kamu bisa menggunakan rumus berikut.

Operasi Vektor Pada Bidang


Operasi pada vektor tidak jauh berbeda dengan operasi aljabar kok, Sobat. Operasi vektor pada
bidang meliputi: penjumlahan, pengurangan, perkalian vektor dengan skalar, dan perkalian dua
vektor.

1. Penjumlahan Vektor

Dalam penjumlahan dua vektor, secara geometri, terdapat dua macam cara penjumlahan yang
bisa digunakan, yaitu: cara segitiga dan cara jajar genjang.

 Penjumlahan dua vektor dengan cara segitiga:


 Penjumlahan dua vektor dengan cara jajar genjang:

Namun, secara aljabar, penjumlahan vektor hanya menjumlahkan koordinat titik pusat vektor
dengan titik ujungnya.

2. Pengurangan Vektor

Pengurangan dua vektor pada dasarnya sama dengan penjumlahan kedua vektor. Namun,
secara geometri, yang membedakan adalah terdapat salah satu vektor yang memiliki arah
berlawanan sehingga bernilai negatif. Sedangkan secara aljabar, hanya mengurangi titik-titik
pada koordinat vektornya.

3. Perkalian Vektor dengan Skala

Perkalian antara vektor dengan skalar adalah hasil kali suatu bilangan skalar k dengan sebuah
vektor a.

Vektor Pada Bidang Ruang (Dimensi 3)


Vektor di ruang 3 adalah vektor yang mempunyai 3 buah sumbu yaitu x , y , z yang saling tegak
lurus dan perpotongan ketiga sumbu sebagai pangkal perhitungan.

Vektor p pada bangun ruang dapat dituliskan dalam bentuk :

koordinat kartesius p  =  (x, y, z)

i = vektor satuan dalam arah OX


j = vektor satuan dalam arah OY
k = vektor satuan dalam arah OZ

Modulus Vektor
Modulus vektor yaitu besar atau panjang suatu vektor. Jika suatu vektor  dengan koordinat titik
A (x1 , y1 ,z1) dan B (x2 , y2 , z2) maka modulus (besar) atau panjang vektor   dapat dinyatakan
sebagai jarak antara titik A dan B yaitu :

 Vektor Posisi

Vektor posisi titik P adalah vektor  yaitu vektor yang berpangkal di titik O (0 , 0 , 0) dan berujung
di titik P (x , y , z), bila ditulis.
Vektor pada Bidang Datar R2 (Dimensi Dua)
Di dalam bidang datar (R2) suatu vektor yang titik pangkalnya di A (x1, y1) dan titik ujungnya di B
(x2, y2) dapat dituliskan dalam bentuk komponen :

Dilukiskan sebagai :

Vektor dalam bidang datar juga dapat dinyatakan dalam bentuk :

 Kombinasi linear vektor satuan i, j , misalnya vektor = xi + yj.


 Koordinat kartesius, yaitu : = (a1, a2).
 Koordinat kutub, yaitu :

Menggambar sebuah Vektor


Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Khusus
untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai 1 komponen.
Komponen vektor adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vektor hasil (resultan vektor).
Oleh karenanya vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak berubah besar dan
arahnya.
Secara matematis vektor dapat dituliskan A = A x+Ay dimana A adalah resultan dari komponen-
komponenya berupa Ax dan Ay.

Sifat-Sifat Vektor
 Komutatif
a + b = b + a

 Assosiatif

a + ( b + c) =  (a + b) + c

 Memiliki elemen satuan atau elemen identitas

a + 0 = 0 + a = a

 Memiliki elemen inverse

a + (-a) = (-a) + a = 0

 Distributive dengan perkalian skalar

K(a + b) = ka + kb , dengan k= skalar

Penjumlahan Vektor
Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang komponen-
komponennya adalah jumlah dari kedua komponen-komponen vektor pembentuknya atau
secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor. Aga susah memang dipahami dari
definisi tertulis. Kita coba memahaminya dengan contoh.

Untuk vektor segaris, resultannya

R = A + B + C + n dst…

untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di bawah ini

rumus penjumlahan vektor bisa didapat dari persamaan berikut.

Menurut aturan cosinus dalam segitiga,

(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (180o – α)


2 2
(OR)  = (OP)  + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (-cos α)
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos α
Jika OP = A, PR = B, dan Resultan ‘R’ = OR
maka didapat persamaan

R2 = A2 + B2 – 2AB cos α


Rumus menghitung resultan vektornya

Dalam penjumlahan vektor sobat hitung bisa menggunakan 2 cara

1. Penjumlahan Vektor dengan cara Jajar Genjang (Pararelogram)

yaitu seprti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah dengan mencari diagonal
jajar genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan tidak ada pemindahan titik tangkap vektor.

2. Penjumlahan Vektor dengan Cara Segitiga

Pada metode ini dilakukan pemindahan titik tangka vektor 1 ke ujung vektor yang lain
kemudian menghubungkan titi tangkap atau titik pangkal vektor pertama dengn titik ujung
vektor ke dua. Lihat ilustrasi gambar di bawah ini.
Untuk vektor yang lebih dari 2, sama saja. Lakukan satu demi satu hingga ketemu resultan
akhirnya.  Dari gambar di atas, V = A + B dan R = V + C atau R  = A + B + C.

Pengurangan Vektor
Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma yang membedakan
adalah ada salah satu vektor yang  mempunyai arah yang berlawanan. Misalnya vektor A
bergerak ke arah timur dan B bergerak ke arah barat maka resultannya.

R = A + (-B) = A – B

Rumus Cepat Vektor


Berikut rumus cepat panduan mengerjakan soal vektor fisika :

Jika α = 0o maka R = V1 + V2

Jika α = 90o maka R = √(V12 + V22)

Jika α = 180o maka R = | V1 + V2 | –> nilai mutlak

Jika α = 120o dan V1 = V2 = V maka R = V


Contoh Soal
1.Dua buah vektor sebidang erturut-turut besarnya 8 satuan dan 6 satuan, bertitik tangkap
sama dan mengapit sudut 30o Tentukan besar dan arah resultan  vektor tersebut tersebut!

Jawaban :

R=82 +62 +2.6.8.cos30
R=64+36+960,5√3
R = 100 + 48√3

2.Diberikan tiga buah vektor masing-masing sebagai berikut:


p=i+j+k
q = 2i – 3j +k
r = – 2j – 3k

Jika s = 2p – q + 3r, maka s =….

Pembahasan
p=i+j+k
q = 2i – 3j +k
r = – 2j – 3k

Menentukan vektor s, harus teliti dengan tanda positif dan negatif dalam soal.
s = 2p – q + 3r
= 2(i + j + k) – (2i – 3j +k) + 3(– 2j – 3k)
= 2i + 2j + 2k – 2i + 3j – k – 6j – 9k
= 2i – 2i + 2j + 3j – 6j + 2k – k – 9k
s = – j – 8k

3. Diketahui dua buah vektor masing-masing |ā| = 2 dan |b̄| = 1. Jika sudut antara kedua
vektor adalah 60° maka |ā + b̄| sama dengan….

Pembahasan
Penjumlahan dua buah vektor, cos 60° = 1/2. Misal hasilnya adalah c̄:
|c̄|2 = |ā|2 + |b̄|2 + 2|ā||b̄| cos θ
|c̄|2 = (2)2 + (1)2 + 2(2)(1)(1/2);
|c̄|2 = 4 + 1 + 2
|c̄|2 = 7
|c̄| = √7

4.Diketahui dua buah vektor masing-masing |p̄| = 2 dan |q̄| = 1. Jika sudut antara kedua vektor
adalah 120° maka |p̄ − q̄|2 sama dengan….
Pembahasan
Pengurangan dua buah vektor:
|p̄ − q̄|2 = |p̄|2 + |q̄|2 − 2|p̄||q̄| cos θ

Dengan
cos 120° = −1/2

|p̄ − q̄|2 = (2)2 + (1)2 − 2(2)(1)(−1/2)


|p̄ − q̄|2 = 4 + 1 + 2
|p̄ − q̄|2 = 7

5. Tiga buah titik P, Q, dan R terletak pada satu garis. Jika P (1, 2, −1), Q (3, 0, 2) dan R (7, −4, 2b +
1), maka nilai b sama dengan….

Pembahasan
P, Q, dan R dalam satu garis maka berlaku:

PQ = k ⋅ QR

Dimana PQ = Q − P dan QR = R − Q

P (1, 2, −1), Q (3, 0, 2) dan R (7, −4, 2b + 1)

2 = k(4)

Terlihat bahwa k = 2/4 = 1/2 sehingga


3 = k(2b – 1 )
3 = 1/2(2b – 1)
6 = 2b – 1
2b = 7
b = 7/2

6.Jika vektor ā dan vektor b̄ membentuk sudut 60°, |ā| = 4, dan |b̄| = 3, maka ā ⋅ (ā − b̄) = …..

Pembahasan
Rumus perkalian dua vektor:
ā ⋅ b̄ = |ā| |b̄| cos θ
Sehingga:
ā ⋅ (ā − b̄)
= ā ⋅ ā − ā ⋅ b̄
= |ā| |ā| cos 0° − |ā| |b̄| cos 60°
= (4)(4)(1) − (4)(3)(1/2)
= 16 − 6
= 10

7. Diberikan dua buah vektor p̄ dan q̄ masing-masing:


p̄ = 2i – j + 3k
q̄ = i + 3j – 2k

Nilai kosinus sudut antara vektor p̄ dan q̄ adalah…

Pembahasan
Sudut antara dua vektor.

8. Jika vektor-vektor p̄ = (x + 1) i -5j + k dan q̄ = -7i – 2j + (y + 2)k saling tegak lurus, maka
berlaku…..

Pembahasan
Dua buah vektor saling tegak lurus maka berlaku p̄ ⋅ q̄ = 0

(x + 1)(-7) -5(-2) + 1(y + 2) = 0


-7x – 7 + 10 + y + 2 = 0
-7x + y + 5 = 0
y = 7x – 5

9. Diketahui vektor a dan b dengan |a| = 3, |b| = 4, |a + b| = 5. Jika θ adalah sudut antara


vektor a dan b nilai sin 2θ adalah….
Dari aturan cosinus jumlah dua buah vektor yang memiliki sudut θ:

Diperoleh:

Karena cos θ = 0, maka sin θ = 1.


Maka:
sin 2θ = 2sin θ cos θ = 0

Anda mungkin juga menyukai