Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Geometri Vektor
Secara geometris vektor dilukiskan sebagai anak panah dengan titik
pangkal A(a1, a2, a3)A(a1, a2, a3) dan titik ujung B(b1, b2, b3)B(b1, b2, b3).
Lihat gambar!
¯¯¯¯¯¯¯¯AB=b1−a1b2−a2b3−a3
Nah, setelah kalian amati gambar vektor di atas, . Kedua vektor tersebut
mempunyai panjang vektor dan arah yang sama meskipun letaknya berbeda.
1. Vektor Nol : Suatu vektor yang panjangnya nol dan tidak memiliki arah vektor yang jelas.
2. Vektor Posisi : Suatu vektor yang posisi titik awalnya di O (0,0), sedangkan posisi titik
ujungnya di satu titik tertentu (selain titik O).
4. Vektor Basis : Suatu vektor yang panjangnya satu satuan, tapi arahnya searah dengan sumbu
koordinat.
Vektor Pada Bidang (R2)
Karena vektor merupakan salah satu bagian dari geometri, berarti vektor dapat digambarkan
pada sebuah bidang (R2) atau sebuah ruang (R3). Kalau vektor berada pada bidang, maka akan
dinyatakan dalam dua sumbu koordinat, yaitu sumbu-x dan sumbu-y. Sedangkan vektor yang
berada pada ruang (R3), akan dinyatakan dalam tiga sumbu koordinat, yaitu sumbu-x, sumbu-y,
dan sumbu-z.
1. Penjumlahan Vektor
Dalam penjumlahan dua vektor, secara geometri, terdapat dua macam cara penjumlahan yang
bisa digunakan, yaitu: cara segitiga dan cara jajar genjang.
Namun, secara aljabar, penjumlahan vektor hanya menjumlahkan koordinat titik pusat vektor
dengan titik ujungnya.
2. Pengurangan Vektor
Pengurangan dua vektor pada dasarnya sama dengan penjumlahan kedua vektor. Namun,
secara geometri, yang membedakan adalah terdapat salah satu vektor yang memiliki arah
berlawanan sehingga bernilai negatif. Sedangkan secara aljabar, hanya mengurangi titik-titik
pada koordinat vektornya.
Perkalian antara vektor dengan skalar adalah hasil kali suatu bilangan skalar k dengan sebuah
vektor a.
Modulus Vektor
Modulus vektor yaitu besar atau panjang suatu vektor. Jika suatu vektor dengan koordinat titik
A (x1 , y1 ,z1) dan B (x2 , y2 , z2) maka modulus (besar) atau panjang vektor dapat dinyatakan
sebagai jarak antara titik A dan B yaitu :
Vektor Posisi
Vektor posisi titik P adalah vektor yaitu vektor yang berpangkal di titik O (0 , 0 , 0) dan berujung
di titik P (x , y , z), bila ditulis.
Vektor pada Bidang Datar R2 (Dimensi Dua)
Di dalam bidang datar (R2) suatu vektor yang titik pangkalnya di A (x1, y1) dan titik ujungnya di B
(x2, y2) dapat dituliskan dalam bentuk komponen :
Dilukiskan sebagai :
Sifat-Sifat Vektor
Komutatif
a + b = b + a
Assosiatif
a + ( b + c) = (a + b) + c
a + 0 = 0 + a = a
a + (-a) = (-a) + a = 0
Penjumlahan Vektor
Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang komponen-
komponennya adalah jumlah dari kedua komponen-komponen vektor pembentuknya atau
secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor. Aga susah memang dipahami dari
definisi tertulis. Kita coba memahaminya dengan contoh.
R = A + B + C + n dst…
untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di bawah ini
yaitu seprti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah dengan mencari diagonal
jajar genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan tidak ada pemindahan titik tangkap vektor.
Pada metode ini dilakukan pemindahan titik tangka vektor 1 ke ujung vektor yang lain
kemudian menghubungkan titi tangkap atau titik pangkal vektor pertama dengn titik ujung
vektor ke dua. Lihat ilustrasi gambar di bawah ini.
Untuk vektor yang lebih dari 2, sama saja. Lakukan satu demi satu hingga ketemu resultan
akhirnya. Dari gambar di atas, V = A + B dan R = V + C atau R = A + B + C.
Pengurangan Vektor
Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma yang membedakan
adalah ada salah satu vektor yang mempunyai arah yang berlawanan. Misalnya vektor A
bergerak ke arah timur dan B bergerak ke arah barat maka resultannya.
R = A + (-B) = A – B
Jawaban :
R=82 +62 +2.6.8.cos30
R=64+36+960,5√3
R = 100 + 48√3
Pembahasan
p=i+j+k
q = 2i – 3j +k
r = – 2j – 3k
Menentukan vektor s, harus teliti dengan tanda positif dan negatif dalam soal.
s = 2p – q + 3r
= 2(i + j + k) – (2i – 3j +k) + 3(– 2j – 3k)
= 2i + 2j + 2k – 2i + 3j – k – 6j – 9k
= 2i – 2i + 2j + 3j – 6j + 2k – k – 9k
s = – j – 8k
3. Diketahui dua buah vektor masing-masing |ā| = 2 dan |b̄| = 1. Jika sudut antara kedua
vektor adalah 60° maka |ā + b̄| sama dengan….
Pembahasan
Penjumlahan dua buah vektor, cos 60° = 1/2. Misal hasilnya adalah c̄:
|c̄|2 = |ā|2 + |b̄|2 + 2|ā||b̄| cos θ
|c̄|2 = (2)2 + (1)2 + 2(2)(1)(1/2);
|c̄|2 = 4 + 1 + 2
|c̄|2 = 7
|c̄| = √7
4.Diketahui dua buah vektor masing-masing |p̄| = 2 dan |q̄| = 1. Jika sudut antara kedua vektor
adalah 120° maka |p̄ − q̄|2 sama dengan….
Pembahasan
Pengurangan dua buah vektor:
|p̄ − q̄|2 = |p̄|2 + |q̄|2 − 2|p̄||q̄| cos θ
Dengan
cos 120° = −1/2
5. Tiga buah titik P, Q, dan R terletak pada satu garis. Jika P (1, 2, −1), Q (3, 0, 2) dan R (7, −4, 2b +
1), maka nilai b sama dengan….
Pembahasan
P, Q, dan R dalam satu garis maka berlaku:
PQ = k ⋅ QR
Dimana PQ = Q − P dan QR = R − Q
2 = k(4)
6.Jika vektor ā dan vektor b̄ membentuk sudut 60°, |ā| = 4, dan |b̄| = 3, maka ā ⋅ (ā − b̄) = …..
Pembahasan
Rumus perkalian dua vektor:
ā ⋅ b̄ = |ā| |b̄| cos θ
Sehingga:
ā ⋅ (ā − b̄)
= ā ⋅ ā − ā ⋅ b̄
= |ā| |ā| cos 0° − |ā| |b̄| cos 60°
= (4)(4)(1) − (4)(3)(1/2)
= 16 − 6
= 10
Pembahasan
Sudut antara dua vektor.
8. Jika vektor-vektor p̄ = (x + 1) i -5j + k dan q̄ = -7i – 2j + (y + 2)k saling tegak lurus, maka
berlaku…..
Pembahasan
Dua buah vektor saling tegak lurus maka berlaku p̄ ⋅ q̄ = 0
Diperoleh: